SUKERTANING SERTA
AGEM–AGEMAN PEMANGKU
BAB I
P E N D
A H U L U A N
A. Selayang
Pandang Tentang Pemangku
Rohaniawan dalam Agama Hindu menempati kedudukan yang sangat penting.
Peranan rohaniawan tampak sangat menonjol dalam penyelesaian suatu Yadnya. Lebih
lagi dalam pelaksanaan Yadnya yang cukup besar, akan menjadi kurang sempurna
kalau tidak di antar oleh Rohaniawan yang dipandang sesuai untuk itu.
Dalam pelaksanaan Yadnya di Bali, dikenal ada tiga
unsur utama yang sangat berperan dalam pelaksanaan yadnya yaitu,
1. Yajamana
Yaitu pelaksana Yadnya atau pemilik Yadnya
2. Pancagra
Yaitu
Sang Widya atau para tukang yang berperan dalam menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan dalam bentuk upakara serta kelengkapannya
3. Sadhaka
Yaitu para Rohaniawan yang bertugas mengantarkan
Yadnya tersebut dengan Puja, Seha, Mantra dan Weda.
Rohaniawan yang di
pandang sesuai untuk mengantar atau menyelesaikan suatu Yadnya, sangat erat
kaitannya dengan besar kecilnya tingkat
Yadnya itu sendiri. Untuk tingkatan yadnya
yang besar, patut di puput oleh Sulinggih, yaitu rohaniawan yang sudah di Dwi
Jati.
Sedangkan tingkatan yadnya kecil, cukup di antar
oleh rohaniawan tingkat Eka Jati, yaitu Pemangku (Jero Mangku). Menurut
Lontar Kesume Dewa yang menjiwai Pemangku adalah I Rare Angon.
Selanjutnya dikatakan, umanjing ring bhuwana alit,
terletak pada pegantunganing ati. Itulah yang menjadi Jiwa suksma pada diri
Pemangku. Rare Angon ini sesungguhnya adalah Brahman, Ida Sanghyang Widhi Wasa,
Sang Pencipta, yang menjiwai Bayu, Sabda, Idep, Rasa, Cita, Karsa, Bhudi, Manah
dan Ahangkara.
Di dalam menghantarkan suatu yadnya Pemangku
hendaknya memakai Genta (Bajra, Gentha, Kleneng), sebab tanpa Genta terasa
kurang sempurna, yang disebut dengan istilah Angaruhara atau Ahiyahiya, karena
Ida Bhatara tiada turun ke Kahyangan.
Sebagai pedoman, seorang Pemangku juga harus
menguasai ajaran Sang Kulputih dan Kesuma Dewa. Ida Bhavati Drs. I Wayan
Miartha, M.Ag, bahkan mengatakan seorang Pemangku dalam melakukan pengastawayan
hendaknya memakai Bajra. Selanjutnya beliau mengatakan, Pemangku berasal dari 3
suku kata yaitu Pa, Mang dan Ku. Mang adalah merupakan salah satu kata dari
“Dasa Aksara”, merupakan aksara suci dari Bhatara Iswara. Seperti diketahui senjata dari Bhatara Iswara
adalah Bajra. Maka itu Pemangku berhak memakai Bajra dalam melakukan tugasnya.
Tetapi beberapa sumber mengatakan, Bajra,
Genta dan Kleneng sebenarnya bendanya sama.
Yang disebut Bajra adalah bagian atasnya (pegangannya), Genta adalah yang
berbunyi (yang dipukul), sedangkan Kleneng adalah palitnya (pemukulnya). Maka
itu Bajra, Genta atau Kleneng bendanya sama. Selanjutnya dikatakan pemakaian Bajra merupakan
salah satu syarat dalam menuntun atau menjembatani Ica Ida Bhatara pada waktu
Beliau turun ke Jagat Pada ini.
Tugas pokok Pemangku adalah memimpin upacara di Pura dan menjaga kesucian
Pura. Sedangkan tugas tambahannya adalah melayani umat/masyarakat yang
memerlukan untuk memimpin upacara yadnya. Maka itu, sebelum menjadi Pemangku
hendaknya harus menjalani Pawintenan.
Pemangku yang sudah melaksanakan penyucian diri
sampai tingkat Pawintenan, patut menggunakan Puja Astawa/seha sesuai
dengan ajaran Kusuma Dewa. Sedangkan yang telah melaksanakan upacara penyucian
diri pada tingkat yang lebih besar, serta sudah mendapat ijin dari sulinggih,
barulah berhak menggunakan Puja Astawa/Seha seperti yang tercantum dalam ajaran
Sang Kulputih.
Sedangkan sebutannya masih tetap dengan sebutan
Pamangku atau Pamangku Gede atau Pamangku Putus. Karena kewenangannya, pada
dasarnya sama dengan batas kewenangan Pamangku pada umumnya, kecuali dalam
menggunakan Puja Astawa/Seha.
B. Syarat-Syarat Pemangku
Syarat-syarat
sebagai seorang yang akan dinobatkan menjadi Pemangku adalah sebagai berikut :
1. Sehat Rohani dan Jasmani
Seorang calon
Pemangku diharapkan tidak mengalami Ceda Angga (cacad asli) dan kelainan
jiwa
2. Tidak Pernah Dihukum
Seorang calon
Pemangku tidak pernah kena hukum penjara atau kena cor (sumpah terhadap Widhi)
3. Anggota Masyarakat
Seorang calon Pemangku
boleh dari anggota masyarakat yang baru atau berdasarkan keturunan dan tentunya
beragama Hindu
4. Cerdas dan Pintar
Seorang calon Pemangku diharapkan tidak alpa sastra
5.
Sudah Di Winten
Seorang yang
akan dinobatkan menjadi Pemangku harus disucikan melalui upacara “Upanayana” (pewintenan) dari seorang Sulinggih dan dilaksanakan di Pura
tempat penyungsungan berdasarkan “Tri Upasaksi”
BAB II
P A W I N T E N A N
Pawintenan adalah salah
satu upacara dalam manusa Yadnya. Mewinten berasal dari kata Winten (inten),
yaitu sebuah nama permata yang berwarna putih, sifatnya mulia, dapat
memancarkan sinar berkilauan, banyak disenangi orang serta tidak terpengaruh
oleh lingkungan. Jadi Mewinten berarti penyucian diri secara lahir batin.
Secara lahir bertujuan membersihkan diri dari kekotoran, secara batin bertujuan
untuk memohon penyucian diri dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha
Esa.
Upacara mewinten ini
biasanya dilaksanakan setelah yang bersangkutan, sebelumnya melaksanakan
upacara Pangidep Hati, sesuai dengan tuntutan Pustaka Suci Sang
Hyang Aji Saraswati. Dimana dikatakan, bahwa seseorang sebelum diberikan
pelajaran Mesastra, patut dimohonkan Pangidep Hati, agar di dalam belajar
mendapatkan tuntunan ke arah yang lebih terang. Setiap orang yang akan menjadi
Pemangku, harus didahului proses Pangidep Hati dan Pawintenan.
A. Tujuan Pawintenan
Didalam beberapa Pustaka
suci jelas dikatakan bahwa Tujuan Pawintenan adalah,
1.
Memohon kesucian lahir dan batin, melalui pengendalian
diri terhadap hawa nafsu yang disebabkan oleh pikiran
2.
Memohon Waranugraha di dalam mempelajari ilmu pengetahuan
kesucian
3. Mendidik secara lahir dan batin, agar kehidupan
manusia makin menjadi sempurna
4. Meningkatkan status manusia dari satu tingkat ke
tingkat yang lebih tinggi, secara lahir batin
5.
Menjadikan manusia itu sempurna, sehingga dapat
berhubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
6. Mendapatkan perlindungan secara spiritual sehingga
luput dari segala gangguan
7. Meningkatkan budi daya manusia sehingga lebih mulia
B. Tingkatan Pawintenan
1. Tingkatan Pawintenan
Tingkat Pawintenan ini pada dasarnya ada tiga tingkat
yaitu,
a. Pawintenan Nista,
Pawintenan ini biasanya dilaksanakan di suatu Pura yang sedang
menyelenggarakan upacara Piodalan dengan sarana upakara mempergunakan Pabangkit
b. Pawintenan Madia
Pawintenan ini
dilaksanakan di suatu Pura yang menyelenggarakan upacara Piodalan dengan sarana
upakara mempergunakan Padudusan Alit
c. Pawintenan Utama.
Pawintenan ini dilaksanakan di suatu Pura yang menyelenggarakan
upakara Piodalan dengan sarana upakara mempergunakan Padudusan Agung
2. Jengjang Pawintenan
Selain
berdasarkan tingkat upacara, pelaksanaan Pawintenan juga berpedoman pada
jengjang tingkat kerohaniawan yaitu
a. Pawintenan Saraswati
Pawintenan ini
dilaksanakan paling awal, yaitu sebagai
pembukaan untuk menyucikan dirinya secara lahir dan batin, untuk
mengabdikan dirinya mulai belajar mendalami ilmu pengetahuan.
b. Pawintenan Merarajahan
Pawintenan ini merupakan lanjutan dan peningkatan dari
Pawintenan Saraswati, untuk lebih mendekatkan apa yang telah diperoleh menjadi
lebih mantap
c. Pawintenan Dengan Bisikan/Panugrahan
Pawintenan ini
merupakan lanjutan dan peningkatan dari Pawintenan Marerajahan, yang bertujuan
untuk lebih mendekatkan lagi pengabdiannya kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
beserta manifestasinya, agar selanjutnya dapat pula menerima panugrahan pawisik
atau bisikan bila diperlukan
3. Jenis
Pawintenan
Sedangkan jenis
upacara mewinten banyak sekali ragamnya, misalnya,
a. Pawintenan Saraswati
Bertujuan untuk
mensucikan diri secara lahir dan batin dalam mempelajari pengetahuan untuk
meningkatkan kepandaian berilmu
b. Pawintenan Pemangku
Tujuan
khususnya adalah untuk mensucikan diri secara lahir dan batin dalam tugas ke Pemangkuan yaitu sebagai
Pemangku Pura yang nantinya memimpin pelaksanaan upacara serta menjadi
perantara antara umat penyungsungnya.
c. Pawintenan Dalang
Tujuan
khususnya adalah untuk mensucikan dirinya secara lahir dan batin dalam tugasnya
sebagai Dalang, sehingga nantinya dapat menjadi lebih mampu untuk menarikan
pemeran serta menyuarakan tokoh-tokoh
pewayangan dalam suatu acara pentas.
d. Pawintenan Tukang
Tujuannya
adalah untuk mensucikan diri secara lahir dan batin dalam tugas selanjutnya
sebagai tukang, sesuai dengan profesi yang akan ditekuninya.
e. Pawintenan Balian
Tujuannya
adalah mensucikan diri secara lahir batin dalam tugas selanjutnya sebagai
Balian
f. Pawintenan Sadeg
Tujuan
khususnya untuk mensucikan diri secara lahir batin terhadap tugas selanjutnya
sebagai Sadeg atau Dasaran.
g. Pawintenan Mahawisesa.
Tujuan
khususnya untuk mensucikan diri lahir batin, terhadap fungsionaris Pengurus
Desa Adat, dengan segenap jajarannya, sehingga dalam tugasnya mampu mengemban
dan melaksanakan ajaran-ajaran Agama Hindu di wilayah nya
4. Pawintenan
Pemangku
Khusus untuk
Pawintenan Pemangku, pelaksanaannya sesuai dengan tingkat ke Pemangkuannya,
yaitu
a. Pawintenan Sari
Caranya dengan
memohon wangsuh pada atau kakuluh, tirtha kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa, di
Pura di mana nantinya yang bersangkutan akan dijadikan Pemangku. Pawintenan ini
sering disebut Pawintenan ke Widhi. Pelaksanaan
upacara Pawintenan ini biasanya disaksikan oleh Guru Rupaka, keluarga yang
terdekat dan perangkat desa setempat. Kewenangannya adalah sampai pada
tingkatan upakara memakai Suci, Saji dan Caru Ekasata
b. Pawintenan Mapedamel
Mapedamel
artinya, memohon sarana upakara berupa “Dodol Maduparka”. Dodol
Maduparka bentuknya seperti Padma dan merupakan simbolis dari Stana Sang Hyang
Aji Saraswati.
Dodol Saraswati
ini terbuat dari 9 macam bahan dan bahan ini merupakan hidangan dari Dewata
Nawa Sanga, seperti,
(1) Empehan/Susu
Merupakan
hidangan terhadap Dewa Iswara
(2) Air Tebu atau Gula Tebu
Hidangan terhadap
Bhatara Brahma
(3) Punti Sasih/Pisang Emas Gading
Hidangan Dewa Mahadewa
(4) Madu
Hidangan Dewa Wisnu
(5) Baem/Cula Warak dan Air
Hidangan untuk Dewa Mahesora
(6) Uyah Uku/Garam
Hidangan Dewa Rudra
(7) Berem /Air Tape
Hidangan Dewa Sangkara
(8) Empol/Kuwud Buah Ental
Hidangan Dewa Sambu
(9) Daun Aa Baas
Hidangan Dewa Siwa
Jenis Pawintenan ini dipimpin oleh Pedanda
(sulinggih) yang mempunyai hak Lokapalasraya. Pelaksanaan Pawintenan disaksikan oleh Guru
Rupaka, Keluarga dan Perangkat Pura atau Desa. Setelah selesai di winten diberi
tambahan nama “Jero Mangku”. Kewenangannya menyelesaikan upacara sampai
pada tingkatan Madia yaitu bebanten yang memakai Suci, Saji, Arepan, Pulla
Gembal, Caru Panca Sato dan Upakara di Sanggar Surya.
5. Hari Pawintenan
Hari yang baik dipakai untuk melaksanakan upacara
Pawintenan adalah,
a. Menjelang Penyineban.
Adalah sebagai simbul untuk mohon
keselamatan yang disebut Nyurud Hayu. Nyurud artinya memohon dan hayu artinya
keselamatan. Bila diperhatikan dengan seksama dan dihayati secara mendalam,
dimana setelah sekian hari lamanya Sang Hyang Widhi Wasa di puja dalam bentuk
upacara dan upakara, maka pada saat menjelang penyineban sebagai symbol akan
pelepasan antara yang dipuja dengan yang memuja, merupakan saat yang sangat
baik untuk memohon keselamatan, sebagai perwujudan rasa subhakti atas pasuwecan
Sang Hyang Widhi Wasa pada yang di winten.
b. Purnama
Purnama adalah hari yang baik
untuk melaksanakan upacara Pawintenan, karena pada saat ini manifestasi Sang
Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Nya Bulan, akan memancarkan
sinarnya yang paling terang untuk menerangi hati manusia yang memohon
anugerahnya.
Maka itu, Pawintenan pada saat ini bertujuan
supaya pembersihan dan penyucian terhadap dirinya benar-benar bersih dan terang
seperti sinarnya bulan Purnama
c. Saraswati
Merupakan hari turunnya Ilmu Pengetahuan Suci.
Maka itu, bagi yang melaksanakan Pawintenan pada hari ini diharapkan akan
memudahkan untuk memperoleh dan mempelajari Ilmu Pengetahuan yang dapat dipakai
untuk meningkatkan kebersihan dan kesucian diri dalam kehidupan
6. Kesuksman Pawintenan
Setiap pelaksanaan upacara dalam agama Hindu
selalu mempunyai kesuksman atau tatwa. Pelaksanaan Upacara Pawintenan yang
merupakan salah satu upacara manusa yadnya juga mengandung kesuksman, yaitu
a. Pembersihan
Membersihkan dan mensucikan diri pribadi secara
lahir dan batin
b. Pemusatan
Untuk memusatkan dan menenangkan pikiran, sehingga
dapat lebih terarah untuk memulai mempelajari ilmu pengetahuan
c. Pengendalian
Dapat berpikir, berkata dan berbuat sesuai dengan
ajaran Dharma atau dapat mengendalikan pikirannya untuk mematuhi
petunjuk-petunjuk terhadap Dharma Agama.
d. Pendakian
Melaksanakan sesuatu secara bertahap, artinya
memulai sesuatu harus dari bawah sebelum mencapai puncak
7. Brata Pawintenan
Brata adalah tidak makan, tidak minum dan tidak
tidur, yang diikuti dengan persembahyangan 3 kali sehari, yaitu saat matahari
terbit, matahari tenggelam dan tengahing wengi (tengah malam). Brata Pawintenan
adalah merupakan salah satu rangkaian upacara Pawintenan yang sangat penting
karena mengandung kesuksman pengendalian diri. Sesuai dengan tingkatan Pawintenan, Brata
Pawintenan ini ada tiga yaitu,
a. Untuk Pawintenan Alit/Kecil
Untuk Pawintenan alit ini, Brata Pawintenannya
minimal dilaksanakan selama 3 hari
b. Tingkat Madia
Sedangkan Pawintenan tingkat Madya, Brata
Pawintenannya dilaksanakan minimal selama 7 hari
c. Tingkat Utama
Untuk tingkat Utama, maka Brata Pawintenannya
dilaksanakan minimal selama 42 hari
BAB III
NAMA ISTILAH DAN SESANA PEMANGKU
A. Berdasarkan Swa Dharma
Berdasarkan Swa Dharma, maupun Pura tempatnya
melaksanakan tugas sehari- hari maka ada
beberapa istilah Pemangku yaitu,
1. Pemangku Pura
Biasanya setiap Pura memiliki seorang Pemangku. Pemangku seperti ini
sering disebut Pemangku Pura
2. Pemangku Pamongmong
Yaitu Pemangku
yang hanya bertugas sebagai pembantu dari Pemangku utama di suatu Pura. Tugas
pokoknya mengatur tata laksana dan jalannya upacara.
3. Pemangku Jan Banggul
Yang disebut
Pemangku Jan Banggul adalah Pemangku yang secara turun temurun menjadi Pemangku
dari sebuah Pura. Pemangku Jan Banggul inilah yang bertugas memimpin setiap
upacara yang diadakan di Pura tersebut.
Tetapi di luar
Kabupaten Klungkung, penulis menemukan peran lain dari Pemangku Jan Banggul
ini, yaitu hanya bertugas mengatur sesajen, menurunkan Pratima, memasang
bhusana pada pelinggih, membantu membagikan wangsuh pada dan bija serta
membantu Pemangku utama (Pemangku Gede). Pemangku Gede ini biasanya dipilih
oleh pengemong Pura.
4. Pemangku Cungkub
Yaitu Pemangku
yang bertugas pada Merajan Gede, yang memiliki jumlah pelinggih minimal 10
buah.
5. Pemangku Nilarta
Yaitu Pemangku pada Pura keluarga atau Kawitan.
6. Pamangku Pandita
Yaitu Pamangku
yang sudah mendapat ijin dari Pedanda (Diksita/Sulinggih), untuk melaksanakan
upacara Yadnya (upacara sehari-hari), Pitra Yadnya atau upacara Dewa Yadnya Sampai
Batas Tertentu.
Adanya Pamangku
Pandita seperti ini biasanya dilaksanakan berdasarkan tradisi setempat yang
diwarisi semenjak jaman dahulu, atau karena adanya Purana atau jenis sastra
lainnya yang dijadikan pegangan, serta diyakini oleh masyarakat setempat.
7. Pemangku Bhujangga
Yaitu Pemangku pada Pura Kawitan atau Paibon.
8. Pemangku Balian
Pemangku yang
melaksanakan swadarmaning sebagai balian, yaitu menyembuhkan orang sakit.
9. Pemangku Dalang
Pemangku yang
melaksanakan swa darmaning sebagai Dalang, khususnya yang mementaskan Wayang
Sapuh Leger, yaitu wayang yang dipakai untuk ngeruwat setiap orang yang lahir
pada Tumpek Wayang atau pada Wuku Wayang.
10. Pemangku Lancuban
Yaitu Pemangku
Ketakson, yang membantu dalam metuwunan, yaitu
memohon petunjuk dari dunia maya/sunia
11. Pemangku Tukang
Pemangku yang
sangat paham akan ajaran Wiswa Karma, serta segala yang tergolong pekerjaan tukang, seperti undagi,
sangging, pande dan sejenisnya.
12. Mangku
Kortenu
Yaitu Pemangku
yang bertugas khusus di Dalem Prajapati atau Pengulun Setra/Seme.
B. Berdasarkan Tugas
Berdasarkan tugasnya, misalnya Pemangku yang bertugas
di Pura, sering disebut Pemangku Tapakan Widi.
Adapun Pemangku yang termasuk
Pemangku Tapakan Widi adalah
1. Pemangku Sad Kahyangan
2. Pemangku Dang Kahyangan
3. Pemangku Kayangan Tiga
4. Pemangku Paibon,
5. Pemangku Panti,
6. Pemangku Padharman,
7.
Pemangku Merajan Gede atau yang sejenisnya.
C. Larangan/Etika
1. Pakaian/Wastra
Seperti sudah dikatakan, Pemangku adalah rohaniawan Hindu pada tingkat Eka Jati atau Walaka. Maka yang di atur adalah ketika melaksanakan tugas di Pura, sesuai keputusan Seminar Kesatuan Tapsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu VI Tahun 1980. Pemangku waktu melaksanakan tugas agar berpakaian serba putih, dandanan rambut wenang agotra, berambut panjang, anyondong, destar putih menutup kepala, sanggul tetap kelihatan.
Tetapi dalam kehidupan sehari-harinya tidak di atur secara khusus, bahkan tidak perlu merubah wesa. Misalnya dalam dandanan rambut, seorang Pemangku masih dibenarkan untuk Agotra atau bercukur seperti walaka umumnya.
Tetapi tidak boleh mendandani rambut seperti seorang sulinggih, misalnya malingga mudra asipat aking, atau magelung gotra, apalagi memakai Bhawa (Ketu).
2. Perbuatan
Seorang
Pemangku hendaknya tidak melakukan hal-hal sebagai berikut
a. Tidak Memikul
Artinya seorang Pemangku hendaknya jangan memikul
sembarang barang, karena dapat membuat diri seorang pemungku menjadi
cemer/tampu/leteh
b. Tidak Masuk Warung Berjualan
Bukan berarti tidak boleh berbelanja, tetapi
dilarang mengambil pekerjaan berjualan (medagang, apalagi medagang banten),
karena pedagang itu dibenarkan untuk melaksanakan Panca Anreta.
c. Tidak
Berjudi
Seorang Pemangku tidak boleh duduk di bawah
Tetaring Sabungan ayam/Perjudian, apalagi berjudi. Sebab dapat mereredkan wibawa
ke Pemangkuannya.
d. Tidak Berbuat Jahat (tidak baik)
Jangan sekali-kali mempunyai pikiran
jahat, apalagi berbuat jahat
e. Tidak Dikubur Apabila Meninggal
Apabila seorang Pemangku meninggal, terutama
Pemangku yang sudah melaksanakan upacara
Pawintenan hingga tingkat Mapahayu Agung, jangan sekali-kali di kubur, karena
bahaya akan mengancam dan pemuka Desa akan terkena kutuk
f. Tidak
Memikul Alat-Alat Bajak
Seperti diketahui alat-alat bajak sering kali
diduduki oleh para pemakainya, sehingga tidak baik apabila setelah selesai
dipakai, lalu dipikul oleh seorang Pemangku
g. Tidak
Nyulubin Barang Cemer
Jangan sekali-kali seorang Pemangku nyulubin
barang yang di anggap cemer, seperti jenazah, tali jemuran, pakaian bekas dan
semua jenis binatang.
h. Tidak
Bersumpah Cor
Apabila seorang Pemangku bersengketa, maka seorang
Pemangku hendaknya jangan mau disumpah cor, tetapi hanya mohon pesaksian
kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa.
i. Tidak Melangkahi Tali Sapi atau Memukul Sapi
Seorang Pemangku tidak dibenarkan melangkahi tali
yang diikatkan ke seekor sapi, termasuk Pemangku dilarang keras memukul sapi.
D. P i t e k e t
Sebagai seorang Pemangku ada hal-hal yang penting untuk dilaksanakan, tetapi tidak harus, yaitu
1. Maguru Susrusa
Seorang Pemangku harus tekun dan
rajin belajar sastra-sastra agama, terutama isi dari sastra Kusuma Dewa dan
mohon bimbingan pada seorang sulinggah dan beliau dapat dianggap sebagai guru
2. Memelihara Rambut
Seorang Pemangku sebaiknya rambutnya tidak dicukur, lalu disanggul dan akan lebih baik apabila dalam kesehariannya memakai destar putih yang menutup kepala.
3. Tidak Makan Daging
Artinya seorang Pemangku akan lebih baik tidak makan daging, terutama daging sapi, babi peliharaan, Ayam Peliharaan, Anjing, Kucing, Ular, Tikus, Rase, Harimau, Kera, Tupai, Ikan Hiu (kakia) dan Burung Kukur. Kalau toh makan daging, maka daging yang diperbolehkan dimakan adalah daging Kerbau (Kebo), Ayam Hutan (Keker), Babi Hutan, Itik, Badak, Kura-Kura, Biawak (Alu), Landak, Ikan. Tetapi akan sangat lebih baik kalau tidak makan daging
4. Berpakaian Bersih
Selalu berpakaian bersih dan akan lebih baik yang berwarna putih
5. Seorang Pemagku sebaiknya tidak makan
surudan (lungsuran manusia), paridan (lunsuran orang mati) dan lungsuran Bhuta
(caru)
6. Tidak Minta/Makan Pada Rumah Orang Mati
Seorang Pemangku sebaiknya tidak minta atau makan
di tempat orang meninggal.
7. Tidak Menginap
Seorang
Pemangku untuk alasan apapun, sebaiknya tidak tidur di tempat
orang lain, atau bukan rumah sendiri.
8. Tidak Mengambil Sapi
Tidak memegang binatang sapi
9. Tidak Mengambil Milik Orang Lain
Seorang Pemangku hendaknya tidak mengambil
barang-barang yang bukan miliknya. Ini dimaksudkan agar, seorang Pemangku tidak
rakus mengambil druwe milik Pura atau sesarin canang.
10. Melaksanakan Brata/Puasa
Pada hari-hari baik, seorang Pemangku, sebaiknya
melaksanakan puasa dan melaksanakan penyucian diri, yaitu
a. Melaksanakan Haji Krete
Yaitu
menyucikan diri pada Hari Purnama dan Tilem, makan nasi dengan lauk
kacang-kacangan dan garam selama setahun.
b. Puasa
Apabila
berhasil menjalankan Haji Krete, dapat dilanjutkan dengan makan nasi putih
dengan garam saja selama 11 hari
c. Amurti Wisnu
Setelah
berhasil ini, dilanjutkan dengan makan nasi putih berlauk bunga-bungaan selama
tiga hari yang sering disebut Amurti Wisnu atau Wisnu Murthi
d. Puncak Brata
Apabila
berhasil melaksanakan Amurti Wisnu dapat dilanjutkan dengan makan nasi putih
dengan lauk pauk bebas, tetapi tidak minum selama sebelas hari, inilah yang
disebut Puncak Brata .
11. Belajar/Menambah Ilmu Pengetahuan
Hal terakhir
yang terpenting adalah harus terus belajar dan
membaca sastra agama, karena seorang Pemangku harus paham ajaran Tatwa
Dewa, Dewa Tatwa, Kusuma Dewa, Dewa Sarana, Raja Purana, Purana Dewa, Dharma
Kahyangan, Purana Tatwa. Di beberapa daerah, seorang Pemangku sering dijadikan
sebagai Nara Sumber, tertutama dalam bidang sastra dan agama. Maka itu, Seorang
Pemangku hendaknya secara terus menerus mengisi diri dan tidak boleh mengatakan
tidak tahu apalagi bodoh
E. Sikap Duduk
Sebagai seorang
pemimpin upacara, seorang Pemangku harus betul-betul memperhatikan sikap etika
duduk. Seorang Pemangku jangan sekali-kali duduk sembarangan, apalagi duduk dikursi dengan kaki terjuntai ke bawah, pada saat bertindak
sebagai pemimpin upacara/nganteb. Maka itu ada 5 sikap duduk yang baik bagi
Pemangku pada saat sebagai pemimpin upacara/nganteb :
1. Sikap Sukasana Mudra
Didalam posisi
duduk bersila, betis kaki kiri ditindih oleh betis kaki kanan, kemudian tungkai
terlipat ke masing-masing paha, sehingga masing-masing mata kaki ditindih oleh
masing-masing ujung paha.
2. Sikap Ardhasana Mudra
Di dalam posisi
duduk bersila dengan posisi kaki kanan tetap di atas, dengan ujung jari kaki
kanan dimasukkan ke dalam lipatan lutut kaki kiri, demikian sebaliknya
3. Sikap Trisula Mudra
Di dalam posisi
duduk bersila dengan posisi kaki kanan tetap di atas, kaki ditekuk sehingga
lutut kaki kanan ditumpukkan di atas lutut kaki kiri dengan posisi berbentuk
segitiga
4. Sikap Padma Mudra
Didalam posisi
duduk bersila dengan posisi kaki kanan tetap di atas, kemudian telapak kaki
kiri diletakkan di atas paha kanan dan telapak kaki kanan diletakkan di atas
paha kiri
5. Sikap Uddiyana Banda Mudra
Sikap
seperti ini adalah sikap berdiri tegak
F. Sikap Tangan
Disamping sikap
duduk, seorang pemangku harus juga memperhatikan sikap tangan di saat
menggenggam genta (agem-ageman). Genta/Bajra digenggam dengan tangan kiri, setinggi hulu hati (Hredaya). Menggenggam
bajra tidak boleh menggenggam Panca Siwanya Bajra, karena sikap tersebut adalah
wewenang para Sulinggih. Seorang Pemangku hanya boleh menggenggam di bawah Paca
Siwanya Bajra, karena pengastawa sahanya Pemangku sampai pada tingkat alam
ketiga niskala (Tribhuwana), karena tingkat kesuciannya pada tingkat Eka Jati. Sedangkan sulinggih
sampai pada tingkat ketujuh dari alam niskala (Sapta Sunia), karena tingkat
kesuciannya sudah mencapai status kesucian pada tingkat Dwi Jati
G. Gagelaran Pemangku
1.
Mantra
Om, Brahma Purwa Iswara, Brahma Geneya Maiswara, Brahma Daksina
Brahmanem, Brahma Neretya Rudranem, Brahma Pascima Mahadewam, Brahma Bayabiya
Sangkarem, Brahma Uttara Wisnu Tiyem, Brahma Ursaniya Sambuniyem, Brahma Madiya
Sada Siwam, Brahma Puniyem Padmasanem, Cakranem Bujangga Agni, Agni Maya
Mahadewam, Ang Ung Mang, Namah Swaha.
2. Gagelaran Modre
ö û ½
û
½ ö
½ ö û
3. Mantra
Ang Ung Mang
Ung Mang Ang



Mang Ung Ang
Ang Mang Ung
Ung Ang Mang
Ang Ung Ung
Mang Mang Mang
Ang Ang Ung
H. Tugas dan Kewajiban
Di dalam kehidupan pelaksanaan agama, khususnya dalam hal pelaksanaan ajaran
agama Hindu dikenal salah satu merupakan manggalaning Yadnya adalah seorang
Pemangku. Didalam pelaksaaan untuk melayani umatnya terutama dalam pelaksanaan
upacara, Agama Hindu memiliki batas-batas kewajiban dan kewenangan yang tidak
sama dengan Sulinggih. Hal ini untuk mencegah agar tidak terjadi tumpang tindih
wewenang, antara kewenangan Sulinggih dan kewenangan Pemangku. Maka itu perlu
dibuatkan batas yang jelas, sesuai dengan tingat kesuciannya, yang nantinya
merupakan Fungsionalisasi di masyarakat .
Tugas dan kewajiban Pamangku biasanya sudah di
atur dalam Awig-Awig atau Pareman Desa Adat.
Tetapi tugas-tugas Pemangku pada umumnya adalah
sbb,
1. Mengantar Upacara
Artinya mengantar upacara yang
dipersembahkan di Pura sesuai batas kewenangannya, baik pada saat Piodalan
maupun pada hari-hari lainnya. Pada hari Piodalan dengan tingkat yang lebih
tinggi biasanya akan di puput oleh Pedanda (sulinggih).
2. Mempersiapkan
Pelaksanaan Upacara
Pemangku berkewajiban
mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan Yadnya, sampai berakhirnya
rangkaian upacara yadnya di Pura. Misalnya melaksanakan caru, mendak toya
hening, ngingsah, upacara pemendak, menghaturkan saji yang di bawa masyarakat,
upacara membayar kaul, membagi wangsuh pada, bija. Juga memimpin
persembahyangan yang tidak di pimpin sulinggih, teutama pada pengelemekan dan
penyineban.
3.
Memimpin Pelaksanaan Upacara
Pemangku juga bertugas memimpin
jalannya upacara, sehingga upacara berjalan tertib dan khidmad
4.
Melaksanakan Tugas-Tugas Yadnya
Terutama tugas-tugas yang ada
hubungannya dengan sarana upacara, seperti ngunggahan banten, menurunkan
pretima, menghias pretima, memasang bhusana pelinggih
5.
Menjaga Kesucian Pura
Pemangku mempunyai tugas untuk
menjaga kesucian Pura dari segala sesuatu yang dapat menyebabkan Pura tersebut
cemer.
6.
Pelayan Masyarakat
Pemangku wajib melayani masyarakat untuk
melaksanakan yadnya yang dipersembahkan secara perseorangan sesuai dengan batas
kewenangannya.
I. Kewenangan Pemangku
1. Pemangku wenang menyelesaikan upacara Pujawali atau Piodalan pada
Pura yang disungsung dengan tingkat upakaranya seperti Piodalan biasa
2. Apabila Pemangku menyelesaikan (nganteb) upacara di luar Pura yang
di emponnya, seperti melaksanakan upacara Manusa Yadnya, Bhuta Yadnya, telah
diberikan kewenangan, namun mempergunakan Tirta Sulinggih
3. Pemangku juga diberikan kewenangan nganteb Piodalan di pemerajan-pemerajan dari umat, tetapi
mempergunakan Tirta Sulinggih dan tingkat upakaranya adalah Mesekar Taman ke
bawah.
4. Didalam nganteb upacara Bhuta Yadnya, Pemangku diberikan
kewenangan pada tingkat upakara Manca Sata ke bawah dengan mempergunakan Tirta
Sulinggih
5. Sang Pemangku diberikan kewenangan menyelesaikan (nganteb) upacara
Manusa Yadnya sesuai Dharma Kahuripan dalam tingkat upakara madya dengan
mempergunakan Tirta Sulinggih
6. Sehubungan dengan pelaksanaan upacara Yadnya
sang Pemangku diberikan kewenangan menyelesaikan upacara (nganteb) Saji Pitra
hanya pada tingkat mendem sawa. Pemangku tidak memiliki kewenangan membuat
Tirta Pengentas, melaksanakan Pengaskaran, atau sebagai pelaksana pengabenan,
kecuali ada Purana atau perarem kuno dresta dari catur dresta (dresta kuno)
7. Sehubungan dengan pembangunan tempat suci
untuk Pura-Pura seperti, Pura Tri Kahyangan, Sad Kahyangan (penyungsungan
gumi), Pemangku tidak memiliki kewenangan untuk melaksanakan Pasupatinya (dasar
bangunan) atau Panca Datu (pedagingan), karena hal itu adalah wewenang
sulinggih
8. Dalam hal memuja,
Pemangku tidak berwenang mempergunakan Puja Parikrama, selain dari
gegelaran Sang Kulputih dan Kusuma Dewa
BAB IV
TIKAS/PANYAMBRAMA PAHENINGAN
1.
Pacang Maturu
Mantra,
Om, Sang Hyang Rambut Katemah, Human Deling Awak
Sariranning Hulun, Guruning Tur Ya Aturu, Swapna Jagra Ya Namah Swaha
2.
Pacang Mewaring
Mantra,
Om, Banyu Sirna Nirwighne, Ida Pinggala Sumcumna Ya Namah
Swaha
3.
Pacang Mekoratan
Mantra,
Om, Pritiwi Gangga Parama Sukha Ya Namah Swaha
4.
Malemurud
Mantra,
Om, Paripurna Ya Namah Swaha
5.
Masisig
Mantra,
Om, Sri-Sri Bhatari Syogina Ya Namah
Swaha
6.
Makekurah
Mantra,
Om, Jihwa Mala Wisesadhana Ya Namah Swaha
7.
Makeramas
Mantra,
Om, Ari-Ari Ya Namah Swaha
8.
Masuri
Mantra,
Om, Sri-Sri Ya Namah Swaha
9.
Ngarepin Beji
Mantra,
Om, Gangga Hadi Gangga, Parama Gangga Sukha Ya
Namah Swaha
10. Ngagah Wastra
Mantra,
Om, Niroda Nirbangga Nirwisya Ya Namah Swaha
11. Meraup
Mantra,
Om, Parama Gangga Amertha Ya Namah Swaha
12. Maceleban
Mantra,
Om, Om Adius, Bhatari Gangga Sang Hyang Taya Angelukat Mala
Patakaning Nghulun Ya Namah Swaha
13. Mahusuhan
Mantra,
Om, Jelenah Ya Namah Swaha
14. Wusan Masiram
Mantra,
Om, Gangga Mahadewi Parama Sukha Ya Namah Swaha
15. Mewastra
Mantra,
Om, Dodot Anyendali, Hawak Sariraning Hulun Dewa Asih Ing
Rupanku
16. Mekampuh
Mantra,
Om, Budha Dibya Busana Mami Ya Namah Swaha
17. Melisah
Mantra,
Om, Inga Wangi Ganda Wangi, Sudha Paripurna Ya Namah
Swaha
18. Mekarya Tirta
Mantra,
Om, Sang Hyang Panca Talaga, Muwang Bhatara Ratna Taya,
Humandeli Bjrodaka Ya Namah Swaha
19. Yan Ngajengan
Macaru
Akidik Rumuhun
Mantra,
Om, Bhuta Bhuh Bukti Ya Namah Swaha
20. Ngajengan
Mantra,
Om, Dewa Dewata Bhatara Hambojana Hangisep Sarining Durya
Candra Gni, Hadi Sadrasa Grih Criya
Tekeng Don, Ya Namah Swaha
21. Manginang
Mantra,
Om, Tiga Rasa Hangenakne Wisesa, Apan Sira Wisesa Purusa
Ya Namah Swaha
22. Pacang Makena Pengangge
Mantra,
Om, Dodot Dewa Dewi, Ya Namah Swaha
23. Pacang Ke Pura, Magentos Wastra Putih
Mantra,
Om, Tas Mawastra Mami Bhuda Bhusana, Ya Namah
Swaha
24. Mapepekin Kampuh
Mantra,
Om, Tas
Paragya Mami Bhuda Siddhi, Ya Namah Swaha
25. Nyaluk Kwaca
Mantra,
Om, Rung Kwaca Ya Namah Swaha
26.
Wus Punika, Raris Masila, Ngaksama Amusti Karana
Mantra,
Om, Praja Bhutadi Namah Swaha, Manusa Dibyadi, Om,
Yang Purwa Siddha Prayojana, Ya Namah Swaha
27. Tumuli Lumaku Ke Pura, Wus Tumeke Areping
Candi, Angadeg Pwa Amusti Karana,
Angungkap Dwara,
Mantra,
Om, Sang Hyang Dewa Bhuda Mashie, Prayojana
Angecetana Ya Namah Swaha.
28. Tumuli Sira Mangke Raju Angedalem, Anyujur
Tumeka Ring Hareping Sanggar Agung, Teher Melinggih Amusti Karana,
Mantra,
Om, Hyang Para Hyang Gamburang Laying, Manganjali
Ya Ingulun Ing Sapta Sunia, Dewa Wirya Nugraha Sidha Sidhu Prayojana, Mijil
Sang Hyang Dewa Siksa Wara Suksma, Sinelar Hapadang Ya namah
29. Matangi Tur Angadeg
Ring Undag Sanggar Agung, Malih Amusti Karana, Hangesti Anedesih Bhatara,
Mantra,
Om, Sri Asih, Dewa Asih, Sami Asih, Sinalih
Tinggal Harep Pada Asih, Nur Tasih, Teke Asih
(3x)
30. Raris
Mesapuh Ring Patalilayan, Pasimpangan Purana Maka Sami
Mantra,
Om, Sri Suketing Bhasundari, Katempuh Muksah Halah Hanyar
Ya Namah.
31. Ngewangsuh
Pelinggih Ring Pesimpangan, Sami Ngangge Toya Anyar, Ketisin Sami
Mantra,
Om, Thirta Sudha Amertha, Ya
Namah Swaha
32. Ngetus
Daun Kayu
Mantra,
Om, Dewa Kang Amunggal
33. Ngumbah
Daun Kayu, Ceniga, Sangku, Bokor, dll
Mantra,
Om, Ong Anugrahi Kang Raras, Muwang Anugrahi
Camber Gohmuka
34. Ngenaang
Ceniga, Daun Kayu
Mantra,
Om, Klesa Gumelar, Saraswati Sukla, Ya Namah Swaha
35. Ngunggahan
Pasepan
Mantra,
Om, Brahma Dupa Ya Namah, Angga Tri Purusa Ya Namah
36. Ngunggahang
Toya Anyar, Anggon Pakuluh Wangsuh Pada
Mantra,
Om, Paklulun
Paduka Bhatara, Nghulun Angaturaken Tirta, Anede Wasuh Muwang Wasuh Suku, Om,
Siwa Sadha Siwa Parama Siwa, Parama Bhuda, Dharma Sanggya, Ya Namah Swaha, Om
Ang Ung Mang
37. Ngaturang
Canang
Mantra,
Om, Ta Maloka Panca Pancopacara, Guru Paduka Ya Namah
Swaha
BAB V
PEMUJAAN RITATKALA NEDUNANG BHATARA
A. Ngiasin
Bhatara/Pretima/Arca
1. Nurunang/Nedunang Pretima/Arca
Mantra,
Om, Tri Sandhi Dewam Arcanam Namah. Om, Na, Ma,
Si, Wa, Ya, Namah Swaha
Sesonteng,
Pakulun Paduka Bhatara……….., Mangke Hulun
Aminta Nugraha, Anurunana Pralinggan Bhatara, Tan Kneng Cakra Bhawa Maka
Kajenenganing Bhatara, Rikanjekan Piodalan
Om, Sidhi Rastu Ya Namah
B. Upacara Pengajum/Ngastawa Kehadapan Bhatara
1. Pengeregep Pemangku
Pada saat pemangku ngeregep, artinya mengheningkan
pikiran dengan mata merem, sikap tangan amusti dan dalam posisi duduk bersila,
bayangkan sastra Ongkara pada selaning lelata.
Mantra,
Ong, Ang, Ung, Mang, Siwa, Sadha Siwa Parama Siwa,
Sabda Bayu Idep Sudha Nirwigna Ya Namah. Ong, Sidhi Swaha Ya Namah. Ong, Sah Wesat Prayoga Ya Namah Swaha
Setelah selesai mengucapkan mantra, lalu angidep
(membayangkan), Siwa melingga di bahu kanan, Sada Siwa di bahu kiri dan Parama
Siwa di Siwa Dwara (ubun-ubun). Setelah itu ucapkan mantra sebagai berikut
Mantra,
Ong, Ang, Ung, Mang, Ung, Mang, Ang, Ah, Om
(ini panugrahan Dewa
Siwa)
2. Pemangku Lalu Melaksanakan Mekarosudhana
Mantra,
Om, Siwa Sudhaman Swaha, Om,
Siwa Hati Sudhamam Swaha
3. Memercikkan Tirta Pada diri
Mantra,
Om, Atma Paripurna Ya Namah Swaha. Om, Jiwita
Paripurna Ya Namah Swaha. Om, Sarira
Paripurna Ya Namah Swaha
4. Memakai Wija/Bija
Mantra,
Om, Kang Kumara Wija Ya Namah
Swaha
(Puja Daha)
5. Pasepan
Mantra,
Om, Ang Brahma Sandya Namu Namah. Om, Ung
Wisnu Sandya Namu Namah. Om, Mang Iswara
Sandya Namu Namah
6. Memohon Tirta Pengelukatan dan Pabersihan
Ring Bhatara Siwa
Mantra,
Om, Om, Om, Sampurna Ya Namah. Om, Sanghyang Siwa
Jnana, Makadi Sanghyang Tri Suci, Akuram Byan Keatrem-Atreman Ginamel Dening
Wong Camah, Keletikan Dening Roma, Keletikan Dening Adak, Kaiberan Dening Ayam,
Kelangkahin Dening Asu, Kacecel Dening Wong Rare, Ika Keprayascitta, Den
Sanghyang Eka Jnana, Sukla Sira
Sanghyang Jati Nirmala Jnana. Om, Sudha, Sudha Wari Wastu. Om, Sudha Akasa
Sudha Bumi Sudha Wigna, Dening Sanghyang Tri Loka Natha. Om, Sidhi Rastu
Tatastu Astu Ya Namah Swaha
7. Pengulapan
Setelah itu, Semua upakara
pengajum diperciki tirta tadi
Mantra,
Om, Ngadeg Sanghyang Teja Pengulapan, Angawe
Pengulap Ulap, Angulapi Prawatek Sarwa Pinuja, Teke Ulap Pada Ulap 3x
9. Pabyakala
Mantra,
Pakulun Bhatara Kala, Bhatara
Kala Sakti, Sang Kala Petak, Sang Kala Abang, Sang Kala Jenar, Sang Kala Ireng,
Sang Kala Mancawarna, Sang Kala Karogan-Rogan, Sang Kala Sepetan, Sang Kala
Gering, Sang Kala Pati, Sire Sang Sedahana Kala Kabeh, Aje Sira Anyengkalen
Sanghyang Dewa, Muwah Manusan Ira Ring Mercerpada, Aluare Sira Ring
Prawatek Priyangan Dewa, Iki Buktin Sira
Kabeh, Iki Tadah Sajin Ira, Pilih Kabelan Ira Suwang-Suwang, Pasang Sarga Sira
Ring Bhatara Siwa. Om, Kala Kali Bio Bokta Ya Namah. Om, Ksama Sampurna Ya
Namah. Om, Sarwa Kala Ksama Swamam Ya Namah Swaha
10. Prayascittha
Mantra,
Om, I, Ba, Sa, Ta, A, Sarwa Mala Prayascittha Ya
Namah. Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Sarwa Papa Pataka Lara Roga, Wigna Prayascittha Ya
Namah. Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Sarwa Klesa, Dasamala Geleh Pateleteh,
Prayascittha Ya Namah Swaha
11. Pangutpeti
Setelah selesai mengucapkan mantra di atas,
percikkan tirta Pabyakala dulu ke Pretima/Arca, kemudian tirta
pengulapannya, terakhir baru tirta
Prayascittha. Setelah itu barulah melaksanakan Pengutpetian kehadapan Dewa
Bhatara
Mantra,
Mang, Ung, Ang, Wem, Ong, Padmasana Ya Namah
Swaha, Ang, Ung Mang Dewa Pretista Ya Namah Swaha
12. Stiti
Mantra,
Om, Pranayama Dewa Sang Linggam, Sarwa Bhuta Kala
Sirnam, Pranamyam Siwa Siwartham, Sarwa Jagat Pramoditam
13. Pengastawa Dewa Surya
Mantra,
Om, Aditya Sya Paranjyotir, Rakta Teja Namastute,
Sweta Pangkaja Madiaste, Baskara Ya Namah Swaha. Om, Hrang Hring Syah, Parama
Siwa Mertha Ya Namah Swaha
Sesonteng
Om, Na, Ma, Si, Wa, Ya, Pakulun Paduka Bhatara
Sang Hyang Siwa Raditya, Sang Hyang Sandya Jnana, Sang Hyang Guru Reka, Mekadi
Sang Hyang Siwa Nirmala, Angadeg Malingga Meraga Bhatara Bhatari, Manut Ring
Palinggan Bhatara Suwang-Suwang, Pinake Ulun Ki Pemangku, Angaturaken Linggih
Miwah Canang Pasucian, Pewasuh Tangan Miwah Cokor, Rantasan Saperadeg,
Tetabuhan Miwah Canang Pamendakan, Angadeg Bhatara Asesucen Acemana Akekampuh, Pinakeng
Hulun Angaturaken Piodalan, Saprekaraning Tadah Saji Pawitra. Om, Gangga Gangga
Spatiuka, Sudha Nirmala Ya Namah Swaha
14. Selanjutnya
Setelah selesai mengucapkan mantra pangutpeti dan
stiti ke hadapan Dewa Bhatara, lanjutkan menjalankan Canang Pasucian, Pewasuh
Tangan, Pewasuh Cokor, Ayabang, Canang Rebong, Canang Oyodan, Cane, Rantasan,
Tetabuhan
15. Linggihang
Setelah itu Sang Hyang Prakerti, sampun melingga,
malinggih ring Pratima/Arca, apan Arca /Pratima meraga Yoni,
Setelah itu Pretima/Arca linggihan
di Pengaruman.
BAB VI
PEMUJAAN
RITATKALA NGATURANG PIODALAN
A. Ngastawa
Genta
1.
Melinggih
Mantra,
Om, Hrah Pat Astra Ya Namah.
Om, Kara Sudamam Swaha
2.
Matirtha
Mantra,
Om, Pretamani
Sudha, Dwityani Sudha, Trityani Sudha, Caturni Sudha, Pancani Suddha, Sudha,
Sudha, Sudha, Pawastu Tat Astu Astu,
Nama Swaha
3.
Angisep Sarining Kukus
a. Mantra,
Om, Sriyam Bawantu Ya Namah. Om, Sukam Bawantu Ya
Namah. Om, Purnam Bawantu Ya Namah, Ang, Ung, Mang. Om, Dewa Sarira Ganda
Purawangi. Om, Ang, Brahma Amertha, Ya, Namah Swaha. Om, Ang, Brahma, Dupa
Dipastra, Ya Namah Swaha
b. Mantra
Om,
Atatangi Hyang Bhatara Brahma, Alungguh Hyang Bhatara Wisnu, Urip Hyang
Bhatara Agni. Om, Ang, Brahma Dupa Dipastra, Ya, Namah Swaha
c. Mantra
Om, Ang, Brahma Amertha Dipa Ya Namah. Om, Ung,
Wisnu Amertha Dipa Ya Namah. Om, Mang, Lingga Purusa Ya Namah
4.
Ngerana Sika
Mantra,
Nang, Ning, Nung, Om, Pramada
Ya Namah
5. Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
Mantra,
Sang Hyang Brahma, Masurupan Ring Beenging Netra,
Anerus Melinggih Ring Hati, Meraga Sang Hyang
Brahma. Sang Hyang Wisnu, Mesurupan Ring Irenging Netra, Anerus
Melinggih Ring Nyali, Meraga Sang Hyang Darma. Sang Hyang Maha Dewa
Mesurupan Ring Kuninging Netra, Anerus Melinggih Ring Ungsilan, Meraga Sang
Hyang Rambut Sedana. Sang Hyang Iswara Mesurupan Ring Putihing
Netra, Anerus Melinggih Ring Ampru, Meraga Sang Hyang Bayu. Bhatara
Siwa Mesurupan Ring Benanging Netre, Anerus Melinggih Ring Patumpuking
Hati, Meraga Sang Hyang Siwa
6.
Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
Mantra
Ih, Sang Bhuta
Dang Astra, Kaki Sang Bhuta Amangan Mantra, Nini Sang Bhuta Antra Antra, Muwang
Sang Bhuta Kala Dengen, Aturana Sasarining Hulun, Ring Ida Sang Hyang
Saraswati, Sira Tinanggapa, Ndan Ingsung, Wehana Ingsun Kesidiyan Poma
7.
Astra Mantra (Setiap Selesai Mantra Weda
Diucapkan).
Agem Gentha
Mantra,
Om, Ung, Hrah, Pat, Astra Ya, Namah. Om, Atma
Tatwatma Sudamem Swaha. Om, Ung , Ksama Sampurna Ya, Namah. Om, Sri Pasupataya
Ung, Pat. Om, Sriyam Bawantu. Om, Purnam Bawantu. Om,
Sukam Bawantu
8.
Agem Gentha
a. Cirowista/Nyekarin
Mantra,
Om, Ang, Ung, Mang, Ya, Namah Swaha
b. Siratin Tirta Ping Tiga (3x)
Mantra,
Om, Dewa Pratista, Ya, Namah Swaha
c. Asepin
Mantra,
Om, Ang, Dupa Dipastra, Ya, Namah Swaha
9.
Mantram Gentha
Gentha Ring Tangan Kiwa, Kalpika Ring Tangan Tengen
Mantra,
Om, Gentha Sabda, Prekesian Ngerurah Agung,
Tumurun Bhatara Gentha, Om, Siddhi Rastu, Ya, Namah Swaha. Om, Saddha Siwatem
Kemudian ambil palit gentanya, dilontarkan kearah
sisi depannya genta tiga kali (Planning Ping Tiga)
Ang ( xxx . -)
Ung ( xx . -)
Mang ( x .-)
Kemudian tangan
yang memegang Kalpika/bunga diputar kebelakang genta sebanyak 3 kali dan
langsung melaksanakan pengastawan ring Dewa Bhatara
10. Pengaksama
Mantra.
Mantra,
Om, Ksama Swamam Maha Dewa, Sarwa Prani Hitang Karah, Mamucia Sarwa
Papebiyah, Palayaswa Sada Siwa Ya, Namah Swaha. Om, Ang, Brahma Pataya Ya, Namah.
Om, Purusa Lingga Ya, Namah. Om, Ksantawiyah Kayika Dosah, Ksantawiyah Wacika
Mamah, Kesantawya Manasa Dosah, Tat Pramadat Ksama Swamam
11. Gandak
Satam Dupam Puspa
Mantra,
Om, Toyam Gandem Ksatam Puspam Palam. Om, Ragnir
Ragnir. Om, Jyotir Jyotir, Dupam Dupam, Samar Payam Inamah Swaha
12. Selehaken
Gentha, Wajih Tangan
Mantra,
Om, Ang, Kang, Kasol Kaya Namah Swaha
B. Ngastawa Tirta
1.
Apadeku
a. Astra
Mantra
Mantra,
Om, Ung, Hrah, Pat, Astra Ya, Namah. Om, Atma
Tatwatma Sudamem Swaha. Om, Ksama Sampurna Ya, Namah. Om, Sri Pasupataya Ung,
Pat. Om, Sriyam Bawantu. Om, Purnam Bawantu. Om,
Sukam Bawantu
b.
Ananta Sana
(1). Ananta
Sana
Mantra,
Om, Anantasana Ya, Namah Swaha. Om,
Padmasana Ya, Namah Swaha. Om, Padma Hradaya Ya, Namah Swaha. Om, Ang Ah, Om. Om, Hrang, Hring, Syah Parama Siwa
Raditya, Ya, Namah Swaha
(2). Utpati
Mantra,
Om, I, Ba, Sa, Ta, A , Ya, Na, Ma, Ci, Wa. Om, Mang, Ung, Ang, Namah
c.
Dewa Pratista
Mantra,
Om, Om, Dewa Pratista Ya Namah
d.
Kuta Mantra
(1). Kuta Mantra
Mantra,
Om, Hrang, Hring, Syah
Paramasiwa Raditiya Ya, Namah Swaha
(2). Stiti
Mantra,
Om, Sa, Ba,
Ta, A, I, Na, Ma, Ci, Wa, Ya. Om,
Ang, Ung, Mang, Namah
2.
Pengundang Bhatara
Mantra,
Om, Ung, Pat, Namah Swaha, Daksina Desaya Tiem
Bayu Rupiem, Ung, Pat, Namah Swaha.
3.
Pengasih Dewa
Mantra,
Om, Ung, Panca Purwa, Catur Bayem, Purwa Dewa Rupiem. Om, Ah, Ung, Pat, Namah Swaha
4.
Pengenduh Dewa
Mantra,
Om, Om, Ang, Ung, Mang, Cakranem Miyem, Swatiyem
Rupiem, Sarwa Punah Desaye, Ung, Pat, Namah Swaha
5.
Brahma Astawa
Mantra,
Om, Namaste
Bhagawan Agnir, Namaste Bhagawan Hare, Namaste Bhagawan Isa, Sarwa, Baksa
Hutasanem, Sarwa Reka Sang Sayem. Om, Ang, Brahma Prajapati Swetah Swamem,
Brahma Guru Padma Yoni Catur Wakra, Brahma Sahaya Mucate, Tri Warna Bhagawan
Agnir, Brahma, Wisnu, Maheswara, Santikam, Pasustikam, Siwa Raksanem
Cabicarikam
6.
Siwa Raditya
a. Mantra,
Om, Aditya Sya Paran Jyoti, Rakta Teja Namas Tuta, Sweta
Pangkaja Madiyaste, Baskara Ya, Namah Swaha.
Om, Pranamya Baskara Dewam, Sarwa Klesa
Winasanan, Pranamya Raditya Sirwatem, Bhukti Mukti Sarwa Pradam. Om, Chi Surya Saha Sresu, Teja Rasa Jagat Pate, Anukam
Paya Baktya Greba, Manodiwa Kara Namah Namaste. Om, Hrang, Hring, Syah, Parame
Siwa Raditya, Ya, Namah Swah
b.
Sesontengan,
Nastuti Pukulun Paduka Bhatara Surya,
Candra, Wintang Tranggana, Mekadi Sang Hyang Trio Dasa Saksi, Saksinin Aturan
Pinakengulun, Angaturaken Saprekaraning Piodalan, Akedik Aturan Pinakengulun,
Agung Pinakeng Hulun Amelaku, Mangda Tan Keneng Cakra Bhawa, Tulah Pamidi, Om,
Sidhirastu Pujaningulun
7.
Nyaya-Nyaya Tirta
a.
Nunas Tirta
(1)
Mekarya Yeh/Toya
Mantra,
Om, Gangga Ya, Namah. Om, Tirta Gangga Ya, Namah.
Om, Tirta Gangga Sunia Ya, Namah. Om,
Tirta Sunia Nirmala Ya, Namah.
(2) Ngambil
Samsam
Mantra,
Om,
Sang Hyang Siwa Gangsun, Munggah Ring
Samsam. Om, Sang Hyang Siwa Baruna, Munggah Ring Bunga, Sang Hyang Siwa Murti,
Munggah Ring Toya Ning, Sang Hyang Siwa Sakti, Munggah Ring Angga Sarira.
(3) Sekar
Abang/Bunga Barak
Mantra,
Om, Sang Hyang Brahma, Ngeseng
Kiraraban Wong Cemer
(4) Sekar
Ireng/Bunga
selem
Mantra,
Om,
Sang Hyang Wisnu, Ngelebur Sehananing Leteh.
(5) Sekar
Kuning
Mantra,
Sang Hyang Maha Dewa,
Ngelebur Keraraban Ring Pasar
(6) Sekar
Petak/Putih
Mantra,
Sang
Hyang Iswara Ngampehang, Sahananing Leteh Ning Ile-Ile Taru Sakti
(7) Sekar
Manca Warna
Mantra,
Om,
Sang Hyang Siwa, Ngemijilang Tirta Manca Warna, Meraga Tirta Wisesa, Moksah Hilang Sapaning Manu, Sapaning
Dewa, Kalukat Dening Tirtan Bhatara,
Moksa Hilang.
b. Ngarga
Tirta
(1) Pancaksaram
Mantra,
Om, Pancaksaram, Maha Tirtam Pawitra Papanasanam,
Papa Kota Sahasreni, Agadam Bawet Sagaram. Om, Pancak Saram Param Jnanam, Pawitra
Papa Nasanam, Mantratam Paraman Jnanem, Siwa Loka Prasam Cubham. Om, Namah Siwa
Ya Aditiyam, Para Brahmatmane Wandam, Para Saktih Panca Dewah, Panca Syam Bawet
Agni. Om, Ang, Karas Ca, Om, Ung, Karas Ca. Om, Mang, Kara Windu Ndanda Kama
Pancaksaram Maya Ptoktam. Om, Kara Agnir Bawet Mantranko
(Tibakang Ikang Kembang Maring Toya)
(2) Ngaskara
Tirta
Mantra,
Om, Hrang Hring Syah Ksum, Ang, Ung, Mang. Om, Swasti Swasti, Ksim
Ksrim, Ya, Wa, Si, Ma, Na, I, Ba, Sa, Ta, A. Butih-Butih Bhur Bhuwah Swah
Swaha. Om, Ang, Ing, Ung, Wyang, Mang, Wyang, Ping, Neng. Om, I, A,
Ka, Sa, Ma, Ra, La, Wa, Ya, Ung, Namah Swaha. Om, A, Ra, Ka, Sa, Ma, Ra,
La, Wa, Ya, Ung, Namah Swaha
(Tibakang Kembang Maring Toya)
(3) Gangga
Sindu
Mantra,
Om, Gangga Sindu Saraswati Yamuna Godawari Narmada
Kawari Serayu Mahendra Tanaya Carmawati We Nuka, Badra Netra Wati Maha Suranadi
Kayatan Ca Ya Gandaki Puniah Purna Jala Samudra Sahitah Kurwati Ne Manggalam
(Tibakang Ikang Kembang Maring Toya)
(4) Sapta
Suda
Mantra,
Om, Pretama Suda, Dwitya Suda, Tritya
Suda, Caturti Suda, Pancani Suda, Sadni Suda, Saptani Suda. Om, Ya, Ta, Moro
Stiti Dewah, Yawat Gangga Mahitate, Candrako Gagana Tat Wat Tatwatnem Wijaya
Bawet. Om, Ayu Werdi Yasa Werdi, Werdi Pradnya Suka Sriyah, Darma Sentana
Werdisca, Santo Ta Sapta Werdayah
8.
Mantrani Bija
Mantra,
Om, Om, Siwa Tatwa Ya Namah. Om, Om, Widya Tatwa
Ya Namah. Om, Om, Atma Tatwa Ya Namah
9.
Sabda Bhatara
Mantra,
Om, Dirgayur Astu Tatwastu Astu. Om, Awighnam Astu
Tat Wastu Astu, Om, Subamastu Tatwastu Astu. Om,
Sryam Bawantu Sukam Bawantu Purnam Bawantu Namah
10. Gandak
Satam Dupam Puspa
Mantra,
Om, Toyam Gandem Ksatam Puspam Palam. Om,
Ragnir Ragnir. Om, Jyotir Jyotir Dupam Dupam, Samar Payam Inamah Swaha
Selehaken Genta, Wajih Tangan
Mantra,
Om, Ang, Kang, Kasol, Ka, Ya, Namah Swaha
C. Pamarisuda/Prayascittha
1.
Mantrani Prayascitta (Tan Ngangge Genta)
a. Tirta,
Mantra,
Om, Siwa Amertha Ya Namah. Om, Sada Siwa
Amertha Ya Namah, Om, Paramasiwa Amertha Ya Namah. Om, Dewa Prayascittha Ya
Namah Swaha
b. Pras
Lis
Mantra,
Om, Saraswatyam Byo Namah Swaha. Om, Janur Swata,
Janur Abang, Janur Pita, Janur
Ireng, Janur Amanca Warna, Ya, Namah
Swaha
2.
Sopa Cara Prayascittha
a. Tepung
Tawar
Mantra,
Om, Sang Sajnana Sapta Ta Sastra, Tepung
Tawar Amunahi, Segau Kang Lungsuraken, Sebel Kandel Gagodan, Sang Nemu Sang
Kala Lara Roga Baktanu. Om, Pras Bungkah Tusta Tusta, Terus Tekeng Par.
b. Buu-Buu
Mantra,
Om, Sweta Tirtance Nityam, Pawitram Papa Nasanam,
Sarwa Roga Scanagasca, Sarwa Kali Kalusa Winasanam. Om, Rakta Tirtance. Om,
Kresna Tirtance. Om, Sarwa Tirtance, Ya, We, Nama Swaha
c. Isuh-Isuh
Mantra,
Om, Tlor Saking Sabrang
Melayu, Angesah Lara Rogan Nira. Om, Siddhi Rastu Tat Astu Swaha
d. Taluh
Pabiyakalaan
Mantra,
Om, Antiganing Sawung, Ngiberana Laraniya Sang
Klesan, Bhatara Bayu Ngiberana Lara Roga, Wigna Papa Klesa. Om, Sryam Bhawantu.
Om, Sukam Bhawanthu. Om, Purnam Bhawanthu Ya Namah.
3. Ngemargiyang Prayas Cittha
a.
Toya Anyar
Mantra,
Om, Apsu Dewa Pawitrani Gangga Dewi Namastute Sarwa Klesa
Winasanam Toyane Pari Sudiyatem Sarwa Boga Nuyet
b.
Cecepan
Mantra,
Om, Jang Jiwa Ya Namah Swaha.
Om, Cang Sama Nia Ya Namah Swaha
c.
Tirta
Mantra,
Om, Dewa Prastista Ya Namah Swaha
d.
Prascittha
Mantra,
Om, Sang Hyang
Tiga Murthi, Sang Hyang Tiga Murtiya, Sang Hyang Ekayana, Sang Hyang Nasuta,
Sang Hyang Nirbawa Banten, SakeluwiRing Banten Kabeh, Yan keraputan, Kegamelan,
Kaisa Dandran Antuk Roma, Kaiberan Antuk Ayam, Antuk Atuku Ring Pasar, Antuk
Nyolong, Mangkin Sampun Kaprascittha, Denira Sang Hyang Tiga Murtiya. Om,
Niruga Dewa Amar Panem
e.
Lis Abang/Lis arak
Mantra,
Pakulun Mangkin Manusan Ida,
Angaturin Babukti Tapakan Teenan, Beras
Sengkulak Lawe Satukel, Elingan Tetep Jinah Satak Pelekutus, Pakulun Paduka
Bhatara Katuran Lis.
f.
Lis Busung
Mantra,
Om, Sang Hyang Janur Kuning, Angadeg Ya Sira
Bhatara Siwa Brahma Lis Lis Klesa, Sebel
Kendel Papa Klesa, Meawak Teges Meawak Aji Lasem. Om,
Sidi Rastu Ya, Namah Swaha.
g.
Prascita Lis (atau)
Mantra,
Om,
Sri Wiwena Masi Weiji. Om, Ang, Ung, Mang, Pakulun Sira Sang Janur Kuning,
Angadege Bhatara Siwa, Kang Lumanglang Angalukatana, Busung Mereka Busung
Meringgit, Anastu Dening Bhatara Siwa.
4.
Prascittha Ke Raga
Mantra,
Om, I, Ba, Sa, Ta, A, Ya, Na, Ma, Si, Wa. Om, Mang, Ung, Ang, Sarwa Mala
Prayascittha Ya, Namah, Lara Roga Wigna
Prayascittha, Ya, Namah. Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang, Mang, Sarwa Klesa,
Sarwa Roga, Sarwa Papa, Dasa Mala Gelah Pate Leteh Prayascittha, Ya, Nama Namah
Swaha.
D. Ngastawa
Bhatara
1.
Apadeku
a.
Astra Mantra,
b.
Ananta Sana
c. Dewa
Pratista
d.
Kuta Mantra
2.
Kukus Patatangi/Ngaturang Kukus
Mantra,
Pakulun Dasaran
Ida, Angaturin Paduka Bhatara Kukus Teja Awun-Awun, Menyan, Majagau, Cendana,
Merabuk Arum Wangine, Tumurun Bhatara Ghana Amor Ring Kukus, Rumembe Maring
Swaregan Nihiang Ingaturana Patetangi, Pamunggu Pamunggah Pajati, Para Suka
Paduka Bhatara Tumurun, Inaturane Dening Kaulan Ida Paduka Bhatara, Suka Ida Tinuntun Dening Kukus, Mawor Sekar Iniring Dening Para Putra, Sanak Putun Ida
Bhatara Tumurun, Atatakan Sarining Pabuat Perak Satak, Lawe Satukel Ingaturange
Munggah Ring Palinggihan Ida, Pada Suka Atata Linggih, Atata Lungguh, Suka Ida
Angayonin Tirta Pasucian Ida, Pangelukatan Dasa Malaning, Para Linggan Ida Ring Mercapada, Tirta
Amertaning Urip, Pangemong Jiwa Premana Ring Manusan Ida, Pakulum Mangkin
Aci-Aci, Piodalan Ida Paduka Bhatara, Turun Maring Joli Meanda Anda Sinungsung
Singgi, Dening Jadma Pada Mabiasa.
3.
Manca Desa
Mantra,
Pakulun Mangkin Manusan Ida,
Angaturin Paduka Bhatara Tumurun, Maka
Pangundang Paduka Bhatara, Dewa Ghana Malejeg
Amoring Kukus, Menyan, Majagau, Cendana Maka Pangundang, Para Bhatara
Ring Kahyangan, Iniring Dening Dewa
Sami, Sanak Putra Putu, Muang Widiadara Widiadari, Rauh Ida Saking Desa
Purwa, Apupul Ring Pesamuan, Rauh Ida
Saking Desa Kidul, Apupul Ring Pesamuan, Rauh Saking Desa Kulon, Apupul Ring
Pesamuan, Rauh Saking Desa Lor, Apupul
Ring Pesamuan, Rauh Saking Desa Tengah, Ida Guru Dewa Ngadeg Ring Kahyangan Sakti,
Pada Katuran Dening Manusan Ida, Pada Amukti Banten Suci Ring Kahyangan Sakti.
4.
Pengastawa Puja
Bisa di Pura mana saja, setelah Pengastawa Puja
Sasontengan
Urubira
Bhatara Brahma, Dadi Bhatara Mahadewa, Arengnia Dadi Dewa wisnu, Meletik
Lelatunira Dadi Bhatara Rudra, Kukuse Menadi Dewa Iswara, Lelitunia Dadi Dewa
Sangkara, Kembanging Awu Dadi Dewa Sambu, Malepuge Dewa Maheswara, Ambuning
Asep Mulih Ring Bhatara Bharuna, Angadeg Sira Ring Madia, Matemahan Sang Hyang
Taya, Ayoga Sira Ring Akasa, Merbuk Harum Terus Tekeng Kesapta Petala, Panyuksmaning
Harum Sugandha, Matemahan Widyadara Widyadari, Mangkana Kedadin Sang Hyang
Brahma, Sangkep Pada Dewane Ring Akasa, Hana Meru Tumpang Sawelas, Ringkana
Pada Melinggih Amustana, Siddhi Rahayu Ning Jagat. Om, Sang, Bang, Tang, Ang, Ing,
Nang, Mang, Sing, Wang, Yang, Ang, Ung, Mang, Ong.
5.
Ngaturan Pasucian/Ngiasin Bhatara
a. Kakerik
Mantra,
Om, Sri Bhatari Sayogya
Namah
b. Kuramas
Mantra,
Om,
Awregya Namah. Om, Gegana Murta,Ya, Namah
c. Kakurah
Mantra,
Om,
Ung, Pat, Astra Ya, Namah
d. Meraup
Mantra,
Om,
Waktra Parisudanam Swaha
e. Madiyus
Mantra,
Om,
Asucirwa Sucirwavi, Sarwa Karna Gatopiwa, Untayet Dewam Isanam, Sabahya
Byantatah Suci,
f. Minyak
Mantra,
Om, Nama Budaya Swaha
g. Mahyas
Mantra,
Om,
Kupina Brahma Samyuktan, Mekala Wisnu Samartam, Antarwa Iswara Dewam, Bendi
Santu Sada Siwam,
h. Busana
Mantra,
Om,
Sarana Karanam Dewam, Arta Netram Dewanam, Sarwa Busana Gunawam, Sarwa Dewah
Siwastata,
i. Sekar
Mantra,
Om,
Sri Semara Ya, Namah
6.
Tirtan Bhatara
Mantra,
Om, Karam Bindu Samyuktah, Nityam Dyanti Yoginah,
Kamadam Moksadam Siwa. Om, Kara Namonamah.
7.
Ngaturang Pasucian
Mantra,
Pakulun Mangkin Manusan Ida
Anunas Lugraha, Tur Amatur Uninga Ring Paduka Bhatara Sakti,
Cokor Iratu Katuran Sarining Puja Mas, Muang Kakosok, Maduluran Sarining
Canang, Katurin Paduka Bhatara Sakti, Malih Katuran Tirta Pasucian, Pakulun
Ayas Paduka Bhatara Sakti, Katuran Sarwa Dodot, Rangkep Kalih Ayasan Puspa Dewa
Dewi, Muang Sarining Canang Palinggih
8.
Ngaturang Miyas/Mewastra
Mantra,
Om, Papa Klese Pariwastu, Pujaning Hulun, Dirgayusa Paripurna, Ya,
Namah Swaha.
9.
Ngaturang Asep
Mantra,
Om, Namasta Begawan Nagani, Namasta Bagawan Nari,
Namasta Begawan Wisah, Sarwawaksa Utasanem Sidareka Sang Sayem. Om, Ang, Brahma
Prajapati Swatah Swanem, Brahma Guru Padma Yoni, Catur Waktra Brahma Sahaya
Mucate.
10. Tirtan
Bhatara
Mantra,
Tirta Sweta Tirtan Bhatara
Iswara, Tirta Rakta Tirtan Bhatara Brahma, Tirta Pita, Tirtan Bhatara Mahadewa,
Tirta Nila Tirtan Bhatara Wisnu, Tirta Mancawarna, Tirtan Bhatara Siwa. Om, Sa,
Ba, Ta, A, I, Na, Ma, Si, Wa, Ya,
11. Ngaturang
Teenan
Mantra,
Om,
Ngawang-Ngawang. Om, Nguwung-Nguwung, Tutug Tekaning Akasa, Betel Tekaning Pritiwi. Om,
Pataya Om, Pat.
12. Ngaturang
Tetebus
Mantra,
Om, Ngrang Nying Lawan, Ing Sat Namah Swaha
13. Ngaturang
Sesantun
Mantra,
Om, Bayu Pinaka Sesantun, Sabda Ngaturang Idep Penampi. Om, Ung, Mang.
14. Ngaturang
Peras
Mantra,
Om, Eka Wara, Dwi Wara, Tri Wara, Catur Wara, Manca
Wara. Brahma, Wisnu, Iswara, Peras Presida Sada Rahayu.
15. Gandak
Satam
Mantra,
Om, Toyam Gandem Ksatam, Puspam Palam. Om, Ragnir
Ragnir. Om, Jyotir Jyotir, Dupam Dupam, Samar Payam Inamah Swaha
16. Selehakem
Genta, Wajih Tangan
Mantra,
Om, Ang, Kang, Kasol, Ka, Ya, Namah Swaha
E. Mantrani Banten
1.
Canang
Mantra,
Om,
Hyang-Hyang Angaturake, Sari Raka Tambe Pawitra. Om, Trepti Paramaswara. Om,
Bukti Paramaswara. Om, Suda Sari, Ya, Namah Swaha
2.
Sekar Taman
Mantra,
Om, Sweta Uma Dewi Ya Namah. Om, Rakta Saraswati Dewi Ya Namah. Om, Pita
Durga Dewi Ya Namah. Om, Kresna Sri Dewi
Ya Namah,
3.
Rayunan
Mantra,
Om,
Dewa Buti Maka Segem Bayem, Take Brateng Buta Laksana Karanem, Dewa Butem
Tuning Loka Laksana Karanem. Om,
Ya, Namah Swaha.
4.
Sorohan
Mantra,
Pakulun Sang Hyang Siwa, Picatur Muka Dewa Byuha, Sira Bhagawan
Patangkup, Sira Tepuka Pakulun Angesengi Patala, Mekadi Lara Roga, Sat Pataka,
Gempung Moksah Hilang Tanpa Sesa, Den
Ira Sang Hyang Picatur Muka Dewa Byuha
5.
Sesayut
Mantra,
Om, Om, Sarira Paritrepta Ta. Om, Om, Atma
Tatwatma Paritrepte Ta. Om, Om, Jiwita
Paritrepte Ta. Om, Om, Sarwa Suka
Paripurnap Ta. Om, Om, Sobagiya
Paripurnap Ta. Om, Om, Kurmade Jaya
Jiwat Sari Raksan Dadi Sirna. Om, Mejung Syah Wasat Mertyum Jaya, Ya Namah Swaha
6.
Pengambeyan
Mantra,
Om, Pritiwi Dewa Sampurna, Apah
Teja Jiwatmanem, Bayu, Akase Sampurna, Sarira Purna Jiwitam, Dirga Ayu Jagat
Amertam
7.
Daksina
Mantra,
Om, Daksina Desaya, Brahma Dewa Ya, Daksina Pinaka Angga,
Brahma Suksmaning Yadnya. Om Sidirastu Ya
Namah Swaha
8.
Sesantun
Mantra,
Pakulun
Bhatara Wisnu, Malinggih Haneng
Sesantun, Ingulun Kayogyana Bhatara
Guru, Asung Panugrahan Saluwiring Pinuja, Dening Hulun Purna Jati, Tanpa Mari
Sudaha. Om,
Sidhi Rastu Ya Namah Swaha
9.
Jerimpen
Mantra,
Om, Ung Swaha
Mahadewa, Sarwa Prani Hitang Karam, Mamoca Sarwa Papebiyah, Wana Bija Namah Swaha,
10. Pula Gembal
Mantra,
Om, Gana-Gana Pati Ya Namah Swaha
11. Ngaturang
Peras
Mantra,
Om, Eka Wara, Dwi Wara, Tri Wara, Catur Wara,
Manca Wara, Brahma, Wisnu, Iswara, Om Peras Presida Sada Rahayu.
12. Penyeneng
Mantra,
Om, Kaki Penyeneng, Nini Penyeneng, Kajenengane Denira
Bhatara Brahma, Wisnu, Iswara, Surya, Candra, Lintang Trenggana. Om, Sri Ya,
Namah Swaha
13. Saluwiring
Banten
Mantra,
Om, Sri Tambola Panca Pacara Namah Swaha. Om, Guru
Piduka Bionamah Swaha. Om,
Sada Kaya Bionamah Swaha. Om, Kumandang Jaya Teka Warna Namah Swaha, Yukti Sudanem
Idep Caru, Kabukti Ring Ida Bhatara. Om, Ya Namah Swaha,
14. Ngayabang
Sarwa Daging Upakara
Mantra,
Om, Hyang Angadakaken Sari. Om, Hyang
Anyumputaning Sari. Om, Hyang
Angisepaning Sarining Yadnya, Lunga Sari Teke sari,
Kemudian
Lanjutkan Dengan Puja Mantra, sbb
Mantra,
Ongkara Diantha Sang Rudrem, Guhyam Sakti
Pradipanam, Tarpana Sarwa Pujanam, Prasidanthu Astu Siddhinam, Sakaram Nian
Maha Mertha, Ongkara Candram Niante Namah, Namah Nadha Ongkara Mertha, Boktayet
Dewa Sampurnam, Ang Ah Tadah Saji Suci,
Dewa Tarpanam Ya Namah, Ang, Ung, Mang,
Siwa Mertha Ya Namah Swaha
15. Guru
Piduka
Mantra,
Pakulun
Hyang Predana Purusa Hyang Siwa, Hyang Surya, Candra, Iki Manusan Ira Maguru
Piduka, Angaturaken Pamahayu, Wus Sira Ketanggap, Den Ira Sang Hyang Sedahan,
Bagawan Penyarikan, Muwang Begawan Citra Gotra, Citra Goti, Menawi Manusan Ira
Ana Aturane Saud, Muwang Linyok, Sampun
Ta Sira Angadakan Piduka, Lugrahi Manusan Ira Amuhun Tirtha. Om,
Sidi Rastu Ya Namah Swaha.
16. Tri
Buana
Mantra,
Om, Parama Siwa
Tanggohyang, Siwa Tatwa Para Ya Namah, Siwasya Paranata Nityam, Candi Saya
Namastute, Nirwedyam Brahma Wisnuca, Bokta Dewa Maheswarem, Sarwa Wiyadin
Alabate, Sarwa Karyantha Sidantem, Jayarti Jayam Apuniat, Ya Sarti Yasem Apnute,
Sidhi Sakalam Apnuyat, Parama Siwa Labhate. Om,
Nama Siwa Ya Namah
17. Pangrapet
Kirang Langkung
Mantra,
Om, Pakulun Sang Hyang Darma,
Denaling Ripalungguhan Ira Sowang-Sowang, Amukti Sari Sira Sangkaneng Sari,
Lunga Asari Teke Asari, Jumenenge
Pakulun Sira Tan Keneng Sari.
18. Menghaturkan
Pejaya-Jaya Kehadapan Dewa Bhatara
Mantra/Sruti
Ong Dirgayur
Bala Werdi Sakti Karanam, Mertiyunjaya Saswatam, Rogadiksaya Kusta Dusta,
Kalusam Candra Praba Bhaswaram, Swetambo Rwakarmika Parigatam, Dewa Surah
Pujitam, Mrtyukroda Bala Maha Kerthamam, Karpuraranu Prabham, Twam Wandeya
Waradaya Bhakti Saranam, Prapyam Maka Prastume, Shanta Sarwa Gatam Nirantam
Bhawam, Bhutatma Nirghunam, Sraddha Bhakti Krta Wimuktah, Karanam Wyaptam Jagat
Dharanam, Molih Bandha Kirita Kundala Dharan, Cetaniyan Dustha Ksayam. Om,
Jagatnatha Dewa Ya Namah. Om, Surya
Candra Ya Namah. Om, Ang, Ung,
Mang, Saraswati Mertha Ya Namah Swaha
19. Nuhur Tirta
Setelah
menghaturkan Pejaya-Pajaya Sang Pemangku Langsung Mengucapkan Puja Penuhur
Tirta Ida Bhatara
Mantra,
Ong, Tirthayem
Tirtha Pawitrem, Gangga Ranu Toya Ganem, Purusa Tirtha Pawitram, Parama Siwa
Tirthanca, Siwa Saddha Siwa Tirthem, Parama Siwa Tirtanca, Budha Siwa Tirtha
Gamanam, Parama Siwa Murtinam. Ong, Ayur
Werdhi Yasa Werdhi, Werdhi Pradnyan Suka Sriyah, Dharma Santana Werdhinca,
Santute Sapta Werdhiyem. Ong, Hrang Hring Sah, Parama Siwa Mertha Mudra, Ya Namah Swaha,
20. Nunas Panugrahan Ring Ida Bhatara
Mantra,
Ong, Anugraham
Manuharem, Dewa Data Nugrahakem, Hyarcanam Sarwa Pujanam, Namah Sarwa
Nugrahakem, Dewa Dewi Maha Siddhi, Yadnya Kartham Mulat Midem, Laksmia,
Siddhisca Dirga Hayu, Nirwigna Suka Werdhi Tah,
21. Gandak
Satam
Mantra,
Om,
Toyam Gandem, Ksatam, Puspam, Palam. Om,
Ragnir Ragnir. Om, Jyotir Jyotir Dupam Dupam,
Samarpayam Inamah Swaha
Selehaken Genta, Wajih Tangan
Mantra,
Om, Ang, Kang, Kasol, Ka, Ya, Namah Swaha
22. Ngaturang
Tabuh
Mantra,
Om, Jang Jiwa Ya, Namah Swaha
23. Cecepan
Mantra
Om,
Cang Samania, Ya, Namah Swaha. Om,
Sada-Suda, Sadep-Sedep Sadep, Nihan Hulun Sidi Rastu, Ya, Namah Swaha.
F. Ngastawa
Banten Sor/Pertiwi
1. Apadeku
a. Astra Mantra
b. Ananta Sana
c. Dewa Pratista
d. Kuta Mantra
2. Caru
a. Urip
Pengider
Purwa : Putih : 5
Daksina :
Bang : 9
Pascima :
Kuning : 7
Uttara :
Ireng : 4
Madiya : Berumbun : 8
33
b. Caru Eka
Sata/Berumbun
Mantra,
Om, Indahta, Kita Sang Bhuta
Tiga Sakti, Ring Madya Desa Nira, Kliwon Pancawaran Ira, Bhatara Siwa Dewan
Ira, Iki Tadah Sajin Ira, Penek Manca Warna, Maiwak Ayam Brumbun, Ingolah Winangun
Urip, Katekeng Suruntunan Ipun, Ajak Sada Dwa Kalan Ira Ulung Siki, Menawi
Wenten Luput Kekirangan Ipun, Den Ageng Sampuranem, Sang Aduwe Caru. Om, Hing Namah
c. Caru Manca
Sata
Mantra,
Om, Sang Bhuta Putih Purwa
Sira, Ibuta Janggitan Aran Sira, Umanis Pancawaran Sira, Bhatara Iswara Dewatan
Ira, Ih Sang Bhuta Bang, Kidul Sira, I
Bhuta Langkir Aran Sira, Paing Pancawaran Ira, Bhatara Brahma Dewatan Nira, Ih
Sang Bhuta Kuning, Kulon Sira, I Bhuta Lembu Kaniya Aran Sira, Pon Pancawaran
Nira, Bhatara Mahadewa Dewatan Nira, Ih
Sang Bhuta Ireng, Utara Sira, I Bhuta Taruna Aran Sira, Wage Pancawaran Sira,
Bhatara Wisnu Dewatan Nira. Mapupul Sira Maring Madya, Dadi Sira I Bhuta
Amanca Warna, Sang Bhuta Tiga Sakti Aran Sira, Kliwon Pancawaran Nira, Bhatara
Siwa Dewatan Nira.
Ah, Ih, Sang Bhuta Mancawarna,
Sang Bhuta Tiga Sakti, Iki Tadah Sajin Nira, Ajaken Sarowang Sira Kabeh, Tigang
Dasa Tiga, Amukti Panambraman Sira, Sing Kirang Sing Luput, Geng Sampuranem,
Sang Adruwe Caru, Muwang Sang Maweh Nugraha Sira,Yan Sira wus Amukti, Amangan
Anginume, Mantuka Ring Kayangan Sira, Muwang Nugraha Sang Adruwe Caru, Amanggih
Dirgayusa, Kemiten Saparan Ipun, Muwah Ta Ingulun Nugraha Sira, Wehen Ulun,
Kesudyaning Jaya Puja.
Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma,
Si, Wa, Ya, Pakulun Sang Bhuta Mancawarna, Sang Bhuta Tiga Sakti, Sang Bhuta
Sasab Gumi, Iki Tadah Sajin Nira, Tumuten Lawan Sanak Sire Sareng, Riwus Sira
Amukti, Ajaken Rowang Sireh Kabeh Kemiten Hulun, Selampah Lakun Hulun, Amanggih
Sadiya Rahayu, Seger Lunas Lanus, Ayu Werdi
3. Jangan Sakuwali
Mantra,
Pakulun Sang Kala Sakti, Sang
Kala Bumi, Sang Kala Wisesa, Sang Kala Enjer-Enjer, Sang Kala Kalika, Sang Kala
Ngumik, Iki Tadah Sajin Nira, Jangan Suka Wali, Iwaknia Balung Gegending, Segeh
Sewakul, Sajeng Sekerincing, Kinucupan Antiganing Suwung Anyar, Yan Sira Wus Amukti, Pada Mulih
Sira Ring Catus Pata.
4. Gelar Sanga
Mantra,
Pakulun Sang Yama Raja, Iki
Tadah Sajin Nira Jangan Sakawali, Muwang Gelar Sanga, Sajeng Saguci, Tan
Sinarengan Tumurun, Sang Hyang Yama Raja Pada Suka Ya Namah. Om, Ang, Durgaloka Biyo
Namah. Om, Ang, Kala Loka Biyonamah. Om,
Ang, Bhuta Loka Biyonamah
5. Segeh Agung
Mantra,
Om, Kaki Sang Kala Bhuta
Dengen, Sang Kala Preta, Ki Angga Pati, Meraja Pati, Banas Pati, Banas Pati
Raja, Sang Kala Tiga Sakti, Metu Sira Saking Arep, Saking Uri, Saking Kiwa,
Saking Tengen, Saking Tengah, Yan Sira
Lunga Angalah-Alah Desa, Amarah-Marah
Desa, Yang Sira Mulih, Aja Sira Silih Gawe, Eling Akene, Ungguwan Sira Poma,
Poma, Iki Tadah Sajin Nira, Banyu Maha Merta. Om,
Paripurna Ya. Om, Sidhi Rastu Ya, Namah Swaha.
6. Segeh Penyacah
Mantra,
Om,
Kaki Sang Kala Bhuta Dengen, Nini Hyang-Hyang Bhatari Durga. Om, Bhuta Bhucarya, Durgha Bucarya,
Kala Bhucarya, Iki Tadah Sajin Nira. Om,
Sama Sampurna, Ya, Namah Swaha.
7. Tabuh
a. Toya
Mantra,
Om, Sa, Ba , Ta, A, I. Om, Na, Ma, Si, Wa, Ya, Swaha.
b. Tuak
Mantra,
Om, Pakulun Paduka Bhuta Lawang, Manawi Wenten Bala
Iringan, Cokor Iratu Saking Suniantara Reke, Atatami Iriki.
c. Arak
Mantra,
Om, Pritiwi. Om, Apah. Om, Teja. Om, Bayu. Om, Akasa.
Om, Windu Sunia Namah Swaha.
d. Beras
Mantra,
Om,
Indahta Kita, Kaki Bhuta Ulu Lembu, Kaki Bhuta Ulu Angsa, Kaki Bhuta Kilang
Kilung, Iki Tadah Sajin Nira, Aja Sira
Nyengkalen, Amigrahanin, Angelaranin, Angeringin, Baliken Sira Rahina
Wengi, Menawi Wenten Kirang, Wenten Luput, Geng Rene Sinampura, Iki Tadah Sajin
Nira Siwelang Hati, Sira Angadang-Adangana, Apan Ingsun Weruh Sakebelan, Ira
Poma Poma, Kengetan Ayuwa Lali.
8. Penganteb Caru
a. Muktiyang/Ngayabang
Mantra,
Om, Bhuktiyantu Durga Katarah, Bhuktiyantu Kala Owaca,
Bhuktiyantu Sarwa Bhutanem, Bhuktiyantu Pisaca Sanggiyem. Om,
Durga Bucarya Ya, Namah Swaha. Om, Kala
Bhucarya Ya, Namah Swaha. Om, Bhuta Bucarya,
Ya, Namah Swaha.
b. Ngayabang Caru Utama Dahat
Mantra,
Pakulun
Bhatara Brahma, Hulun Aminta Bala Iringan Duwene, Sane Mengawe Geringe Kabeh,
Sane Mengaran I Bhuta Bregola, I Bhuta Kapirage, I Bhuta Seten, I Bhuta
Ari-Ari, I Bhuta Rudira, Merencang I Bhuta Siyu, Metu Sira Kabeh, Ingsun Maweh
Te Sira, Balapan Labaan Kang Sowang Sowang, Ri wus Sira Amukti, Angeruna
Uripte, Rasa Ketug Timbul Bojana, Kulit Akuli Tembaga, Aotot Kawat Awalung
Wesi, Mangkana Denira Nugraha, Ring Sang Adruwe Caru. Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma, Si, Wa, Ya,Ang,
Ah, Ah, Ah, Kesaksenin Den Wiku Luwih, Katodiya Denira Bhatara Surya, Ature
Ring Ida Bhatara Brahma, Muwah Ring Sang Angawe Geringe, Muwang Para Bhutane
Kabeh, Kesaksenin Den Bhatara Tiga Sakti.
Om, Ayu Werdi
9. Nyomya/Pralina Bhuta
Setelah selesai mengucapkan
mantra pabuktian terhadap Bhuta Kala, langsung melaksanakan eteh-eteh caru
seperti memerciki tirtha, tetabuhan, arak berem, lalu ucapkan mantra pemralina
Buta Kala
(nyomya) agar menjadi Bhuta Hita
Mantra,
Ong
Bhuta Dengen Kalukat, Sumurup Ring Bhatari Durga, Bhatari Durga Mantuk, Sumurup
Ring Bhatari Uma, Bhatari Uma Mantuk, Sumurup Ring Bhatara Siwa, Bhatara Siwa
Mantuk, Sumurup Ring Bhatara Guru, Bhatara Guru Mantuk, Sumurup Ring Sang Hyang
Taya, Sang Hyang Taya Mantuk, Maring Sangkaning Paran, A, Ta, Sa, Ba, I, Sarwa
Bhuta Kala Mursyah, Wesat Ah….Ang.
10. Gandak Satam
Mantra,
Om, Toyam Gandem, Ksatam Puspam Palam. Om, Ragnir
Ragnir. Om Jyotir Jyotir, Dupam Dupam, Samar Payam Inamah Swaha
G. Ngastawa
Banten Piodalan
1. Astra Mantra,
Mantra,
Om, Ung, Hrah, Pat, Astra, Ya,
Namah. Om, Atma Tatwatma Sudamem Swaha.
Om, Ksama Sampurna Ya, Namah. Om,
Sri Pasupataya Ung, Pat, Om, Sriyam Bawantu.
Om, Purnam Bawantu.
Om, Sukam Bawantu,
2. Ngaturang Suci
Mantra,
Om, Sada Suci Nirmala, Ya, Namah Swaha. Om, Sudha Sidhi Namah Swaha,
Mantra,
Om, Pasang Tabe,Ya, Namah Siwaya, Tan Keberateng
Tulak Sari, Luputeng Lara Wigna, Aminta Pemangku Mamuja, Kurusia Maka Pulacak,
Pretancala Maka Padma, Hyang Kaki Maha Lingga, Padan Ira Sang Hyang Pulacek,
Sang Hyang Wisesa, Sang Hyang Sarwa Sasiraman, Kundi Manik, Karcamana Sangka
Suun, Dupa Bhatara Kamni, Pakulun Bhatara Ghana, Gangan Bhatara Kuwera, Tasik
Begawan Agasti, Pisang-Pisang Ta Sang Komara, Kembang Ta Sang Hyang Asmara,
Jambe Bhatara Iswara, Suruh Bhatara Wisnu, Apuh Bhatara Brahma, Aus-Aus Maha
Dewa, Palawa Bhatara Siwa, Sang Hyang Sambu Lenge Burat, Sang Hyang Rudra Maka
Caru, Banten Bhatara Iswara, Boga Sang Manungkurat, Sajenge Sang Hyang Base Warna, Ulam Bhatara
Baruna, Lelawuh Bhatara Isora, Sad Rasa
Maka Imbuhan, Sama Sami Nagar, Bhatara Suci Nirmala, Anucinana Sari, Sarira Suci Nirmala, Puja
Bhatara Lumanglang, Kang pinuja Bhatara Darma, Iniweh Jagat Wisesa, Akasa Lawan
Pritiwi, Raditya Kelawan Wulan, Sang Hyang Tunggal, Amuja Hyang Pranamya,
Sarining Rat Kastuti Dening Loka. Om, Sampurna Ya, Namah Swaha.
3. Ngaksama Ketutuwan
Mantra,
Om, Sada
Siwati, Pakulun Mangkin Manusan Ida Pratiti, Atur Uninge Ring Paduka Bhatara
Raditya, Sinarengan Ida Sang Hyang Wulan, Lintang Trengghana, Manusan Ida
Angaturana Sarining Rayunan, Suci
Daksina Maduluran Sarining Canang, Paduka Bhatara Maka Sumaksi, Aturan Kaulan
Ide Ring Madya Pada, Ung, Mang, Sidhi.
4. Ngaksama Ke Dasar
Mantra,
Om, Gangga
Ibunia, Pakulun Mangkin Pratiti, Manusan
Ida Atur Uninge, Ring Paduka Bhatara Kang Siwa Sada Siwa, Panca Ring Akasa, Sapta Petala, Manusan Ida,
Angaturane Gelar Sanga Peganeyan, Maduluran Sarining Rahayunan, Suci Daksina,
Maduluran Sarining Canang, Paduka Bhatara Pageh Ning Bhuwana Kabeh. Om, Serayu
Diri.
5. Nyaya-Nyaya Tirta Wangsuhpada
Mantra,
Pakulun Mangkin
Sredah Bhatara, Muncarana Tirta Kamandalu, Uptining Bhatara Gangga, Winadahan
Kendi Manik, Pinaka Uriping Bhuwana Agung, Pinaka Uriping Bhuwana Alit, Pinaka
Suklaning Bhuwana Agung, Pinaka Suklaning Bhuwana Alit, Pangeleburaning Ujar
Ala, Apen Ale, Tujuh Teluh Taranjana, Buat Moro Sapaning Ngatuan, Kalukat
Kalebur, Dening Tirta Kamandalu, Siniratang Mancur Muncrat, Angilangang Dosa
Malania, Jadma Keneng Sapaning Dewa, Sapaning Manusa Wisesa, Moksah Hilang Lara
Roganing, Manusia Ring Mercepada. Ong, Om, Sidi Rastu.
6. Nyaya-Nyaya Banten
Mantra,
Pakulun Mangkin
Dasaran Ida, Angaturin Paduka Bhatara,
Sarining Mege, Kukus, Menyan, Majagau, Cendana, Ika Tunggal Rumaga Dewa,
Menyan, Siwa, Majagau Sada Siwa, Cendana, Bhatara Brahma, Siwa Medal Akumpul,
Iniring Dening Sanak Putra Putun Ida, Iniring Prewatek Widiadara Widiadari,
Rauh Ida Saking Desa Wetan, Akumpul Ring Pesamuan, Rauh Ida Saking Desa Kidul
Akumpul Ring Pesamuan, Rauh Ida Saking Desa Kulon, Akumpul Ring Pesamuan, Rauh
Ida Sakin Desa Lor, Akumpul Ring Pesamuan, Rauh Ida Dewata Guru Sakti, Malejeg
Ring Kahyangan Sakti, Ida Katuran Ngerayunin, Banten Suci Soroan, Peras
Penyeneng, Sesayut Pengambean.
7. Ngaturang Banten Piodalan
Mantra,
Pakulun Mangkin
Manusan Ida, Angaturaken Paduka Bhatara, Sarining Odalan, Kang Amukti, Pangupti
Paduka Bhatara, Katur Ring Cokor Iratu, Sarining Suci, Daksina, Banten Tumpeng
Putih Kuning, Pangupti Paduka Bhatara, Maduluran Paragembal, Sekar Taman, Katur
Ring Hyang Nareswari, Sayut Pengambeyan, Katututan Nagasari, Katur Ring Para
Punggawan Ida, Guling Bebangkit, Katur Ring Hyang Hyang Brahma Wisnu. Om,
Ayu-Werdi, Om, Dewarcanam, Utpeti Ante
Astiti, Supte Karanem Bojanem Laksana
Yuktam. Om, kara Dewa Tarpanem, Buktiyantu Sukma Karanam, Antiyasti Purusi
Mantram, Siwa Mertha Anugraham, Sang Kara Darma Laksanam Nama Swaha
8. Tri Bhuwana
Mantra,
Om, Parama Siwa
Tanggohyam, Siwa Tatwa Parayanah, Siwasya Paranata Nityam, Candisaya Namostute,
Nirwedyam Brahma Winusca, Bhokta Dewa Maheswaram, Sarwa Wiyadin Alabate, Sarwa
Karyantha Sidhantam, Jayarti Jayam Apuniat, Yasarti Yasam Apnute, Sidhi Sakalam
Apnuyat, Parama Siwa Labhate. Ong, Nama Siwaya Swaha.
9. Pawitrani Bebanten
Mantra,
Om, Asucirwa
Sucirwapi, Sarwa Kama Gatopiwa, Cintayet Dewa Isanam, Sabahya Byantara Suci,
Apawitram Pawitrowa, Sarwa Ganggho Gatopiwa, Jametri Pundarikaksah, Sabahya
Bhyantara Suci.
10. Muktiyang Banten Ring Bhatara
Mantra,
Om, Dewa Bhuktam Maha Sukham, Bhojanam Paramam Smertam,
Dewa Bhaksyam Maha Tustam, Bhoktra Laksana Karanam Swaha.
11. Jagat Natha
Mantra,
Om, Ksama Swamam Jagat Natha, Sarwa Papa Nirantaram,
Sarwa Karyam Idandehi, Pranamam Isureswari
12. Anugraha
Mantra,
Om, Anugraha Manoharem, Dewa Data Nugrahakem, Yarcanam
Sarwa Pujanam, Namah Sarwa Nugrahakem
13. Pengrapet Kirang Langkung
Mantra,
Om Pakulun Sang Hyang Dharma,
Den Eling Ri Palungguhan Ira Soang-Soang,
Amukti Sari Sira Sangkaneng, Sari Lunga Asari Teke Asari, Jumenenge
Pakulun Sira Tan Keneng Sari
14. Gandak Satam
Mantra,
Om, Toyam Gandem, Ksatam Puspam Palam. Om, Ragnir Ragnir. Om, Jyotir Jyotir, Dupam
Dupam, Samar Payam Inamah Swaha
Selahaken Genta, Wajik
Tangan
Mantra,
Om, Ang Kang Kasol Ka, Ya
Namah Swaha
H. Pemuspayan/Pengebaktian
1. Pengelukatan
Mantra
Om, Pratama
Wisuda, Dwityani Suda, Tritiyani Suda,
Caturni Suda, Pancani Suda,
Suda-Suda-Suda Pawastu, Tatastu Astu Swaha.
2. Pemarisuda/Natab Prayascittha
Mantra,
Om, I, Ba, Sa, Ta, A,Ya, Na, Ma,
Si, Wa. Om,
Mang, Ung, Ang, Sarwa Mala Prayascittha,Ya, Namah, Lara Roga Wigna
Prayascittha, Ya, Namah. Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang,
Mang, Sarwa Klesa, Sarwa Roga, Sarwa
Papa, Dosa Mala Gelah Patleteh,
Prayascittha, Ya, Namo Namah Swaha
3. Ngerana Sika
a. Dasar/Duduk
Mantra,
Neng-Ning-Nung
(Padmasana Laki, Gentasana Perempuan)
b. Dupa
Mantra,
Om, Ang, Brahma Dupa Dipastra Ya, Namah Swaha
c. Asana
Mantra,
Om,
Prasada Stiti Sarira Siwa, Suci Nirmala,
Ya Namah Swaha
(Tapak Tangan Menengadah Ditumpuk, Ujung Ibu Jari Bertemu)
d. Pranayama (napas)
Mantra,
Om, Ang, Brahma Ya, Namah. Om, Ung, Wisnu Ya,
Namah. Om, Mang, Iswara Ya, Namah.
e. Karasodana
Mantra,
Om,
Sudanam Swaha (Tengen). Om, Hati Sudanam Swaha (Kiwa), Ang-Tengen,
Ah-Kiwa
4. Trisandya
Mantra,
Om, Bhur
Bhuwah Swah, Tat Sawitur Warenyam, Bhargo Dewasya Dhimahi, Dhiyo Yo Nah Pracodayat
Om, Narayanad
Ewedan Sarwam, Yad Bhutan Yasca Bhaweyam, Niskalanko Niranjano Nirwikalpo,
Nirakhyatah Cudde Dewo Eko, Narayanad Nadwityo Asti Kascit.
Om, Twan Ciwah
Twan Mahadewa, Iswarah Parameswara, Brahma Wisnu Carudrasca, Purusah Parikertitah,
Om, Papaham Papa
Karmaham, Papatma Papa Sambhawah, Trahimampun Dari Kaksah, Sabhahbya Bhyantarah
Sucih.
Om, Kswama
Swamam Mahadewa, Sarwa Prani Hitang Karah, Mammoca Sarwah Papebhyah, Palayaswa
Sada Ciwa,
Om, Ksantawyah
Kayika Dosah, Ksantawiyah Wacika Mamah, Kasantawiyah Manasa Dosah, Tat Pramadat
Ksama Swamam,
Om, Canti-Canti-Canti, Om,
5. Kramaning Sembah
a. Ngasepin Tangan
Mantra,
Om,
Sri Guru Jagat Papabhyo Namah Swaha
b. Sembah Puyung (stitining
sembah)
Mantra,
Om, Atma Tat Twatma
Sudaman Swaha
c. Surya Astawa (bunga)
Mantra,
Om,
Puspa Danta, Ya, Namah Swaha. Om, Aditya Sya Paran Jyoti, Rakta Teja Namas
Tuta, Sweta Pangkaja Madiyaste, Baskara Ya, Namah Swaha. Om, Pranamya Baskara Dewam, Sarwa Klesa
Winasanam, Prama Aditya Sirwatem, Bhukti Mukti Sarwa Pradam. Om, Hrang, Hring, Syah, Parame Siwa Raditya,
Ya, Namah Swaha
d. Dewa Astawa (kwangen, utpetitining sembah)
Mantra,
Om,
Puspa Danta Ya, Namah Swaha. Om, Nama Dewa Adistenaya, Sarwa Wiyapi Siwaya,
Padmasana Eka Prastistaya, Arda Naraswari, Ya, Namo Namah Swaha
(Lanturan Manut Ngacep Genah Muspa)
e. Dewa Samudaya (Nunas Wara
Nugraha)
Mantra,
Om,
Puspa Danta Ya, Namah Swaha. Om, Anugraha Manoharam, Dewa Data Nugrahakam,
Hyarcanam Sarwa Pujanan, Namah Sarwa Nugrahakem. Dewa Dewi Maha Sidi, Yadnya
Kartam Mulat Midem, Laksmi Sidisca Dirgayuh, Nirwigna Suka Werditah. Om, Ayu
Werdi Yasa Werdi, Werdi Pradnya Suka Sriyah, Darma Santana Werdisca, Santo To
Sapta Werdiyah. Om, Gring Anugraha Arcane, Ya Namah Swaha. Om. Gring Anugraha
Manohara, Ya Namah Swaha. Om, Gring Anugraha Tarpana, Ya, Namah Swaha. Om,
Dirgayur Nirwignam, Suka Werdi Nugrahakem
f. Sembah Puyung (pralinaning sembah)
Mantra,
Om,
Dewa Suksma Parama Acintya Ya, Namah Swaha. Om, Santi, Santi, Santi, Om,
6. Wangsuh Pada
a. Meketis
Mantra,
Om,
Ang, Brahma Amerte Ya, Namah, Om, Ung Wisnu Amerte Ya, Namah, Om, Mang Iswara
Amerta Ya, Namah
b. Nunas
Mantra,
Om,
Om, Siwa Amerta Ya, Namah. Om, Om, Sada Siwa Amerta Ya, Nama. Om, Om, Parama
Siwa Amerta Ya, Namah
c. Meraup
Mantra,
Om,
Om, Sarira Paripurna Ya, Namah, Ang, Ung, Mang, Gangga Amerta Sarira Suda Ya,
Namah. Om, Ang, Ksama Sampurna Ya, Namah
7. Mantra Bija
Mantra,
Om,
Om, Siwa Tatwa Ya, Namah. Om, Om, Widya Tatwa Ya, Namah. Om, Om, Atma Tatwa Ya,
Namah
8. Mepamit
Mantra,
Om, Santi, Santi, Santi, Om,
(Cakupang Tangan Puyung)
I. Nawur
Sat/Saudan
1.
Saudan.
Mantra,
Atur Ulun Ring Paduka Bhatara Jemeneng Ring
Pura………… Atur Titiang I Anu, Jumenenge Iratu, Alingga Iratu, Wenten Sauh Atur
Titiang Ring Nguni Sedaweg Titiang……………………., Yan Sampun Kesadian,Sekadi Ujar
Titiange Nguni, Titiang Sanggup Maturan…………., Mangkin, Sampun Sadia Punagin Titiange Nguni,
Maduluran Papegatan Lawan Daksina, Peras Penyeneng, Tatebasan Lawan
Pengambeyan, Apang Preside, Kejenengan Dening Bhatara Sami, Mekadi Bhatara Ghana,
Bhatara Ghana Ngaturang Ring Bhatara
Pidik Galungan, Bhatara Pidik Galungan Ngaturang Ring Bhatara Guru,
Bhatara Guru Ngaturang Ring Bhatara Kadi, Bhatara Kadi Ngaturang Ring Bhatara
Hyang Pretiwi Jati, Tur Kesaksenan Dening Turekse Sami.
Kebayan Rajeg Dalem Puri Desa Bagawan Panyarikan, Apang
Sampun Kaping Kalih Kaping Tiga, Punagin Titiange Teka Pegat Sapisan, Pegat
Sepruntesan, Tan Hana Ingucap Malih, Yan Hana Pusuh Rateng Sesigar, Mentah
Sesigar, Kuasa Ratep, Lawe Cemeng Kuasa
Mewali Petak, Kari Titiang
Mautang Lamun Yan Nora Kuasa, Pusuh Rateng Sesigar Mentah, Sesigar Mewali Ratep, Lawe Cemeng Nora Kuasa Mewali Petak, Nora
Kari Titiang Mautang, Paduka Bhatara
Nora Kari Mautangang, Teka Puput Tatas Rampung Suda Jati Penawuran Titiange.
Pegat Sesangin Titiange, Pegat Ring Purwa, Pegat
Ring Daksina, Pegat Ring Pascima, Pegat Ring Utara, Pegat Ring Geneya, Pegat
Ring Neretya, Pegat Ring Bayabiya, Pegat
Ring Ersania, Pegat Ring Luhur, Pegat Ring Sor, Pegat Ring Madya, Teka Pegat
Rampung Suda Jati, Tan Hana Ingucap
Malih.
2.
Aturan Banten Sat Mekadi,
Peras
pejati, Pengambeyan, Penyeneng,
Labahan
Segehan Manut aturan Sang Mapanauran
a. Ngaturang Peras
b. Ngaturang Sesantun
c. Banten pengambeyan
d. Penyeneng
e. Sesayut
f. Segehan
(1)
Segeh Agung
(2)
Segeh Penyacah
3.
Maktiang Sat Sang Mapenauran
a. Sembah
Puyung
b. Surya Astawa
(bunga)
c. Pengebaktian
Penawuran
Mantra,
Pakulun Bhatara Siwa Sada Siwa, Parama Siwa, Kaki
Merajapati Nini Merajapati, Kaki Sang
Citra Gopta, Nini Sang Citra Gopta, Kaki Samantara, Nini Samantara, Ulun
Angaturaken Pengebaktian, Manusan Ida Anawur Sat, Ulun Angaturaken Tadah Caru,
Menawi Wenten Kirang, Wenten Luput
Sampurna, Gengrena Sinampura De Bhatara, Apan Akedik Den Ipun Aturaken, Andaha
Sakuwe Isangu Sang Bala Danda, Upadrawan
Ipun Baliken Teka Kene, Sang Sinadiyan Ring Rahayuu, Dirga Yusa Paripurna. Om,
Karastu Astu Duluran Ayu Werdi
d. Dewa
Samudaya /Nunas Wara Nugraha
e. Sembah Puyung
4.
Wangsuh Pada
a. Meketis
b. Nunas
c. Meraup
5.
Bija
6.
Mepamit
J. Pengeluar /Ngantukang Bhatara
1.
Apadeku
a. Astra Mantra,
b. Ananta Sana
c. Dewa Pratista
d. Kuta Mantra
2.
Ngaksama Pengeluwar
Mantra,
Pakulun Mangkin Manusan Ida, Angaturin Paduka Batara Tiga, Rauhing Ida Iratu Labuh Agung, Rauhing Paduka Bhatara Kang Siwa Sada Siwa, Pratiti Manusan Ida, Angaturin Paduka Bhatara Anaka Pangeluwar, Kalih Ida Iratu Bhuta Lawang, Manawi Wenten Bala IRingan Cokor Iratu, Saking Sunantara Reke Pun Mangkin, Akanca Duwang Kanca, Abekalan Duwang Bekelan Arurahan Duwang Rurahan, Ica Cokor Iratu, Asung Menawi Iriki, Pada Sumeluwaran, Sampun Keingonan Lebeng Matah, I Bhuta Dandan, I Bhuta Bongol Tundik, Uli Kangin Mundur Kangin, Uli Kelod Mundur Kelod, Uli Kawuh Mundur Kawuh, Uli Kaja Mundur Kaja, Pada Ngingetin Desan Nira Mantuk, Iki Bekel Nira Mantuk, Jinah Satak Pelekutus, Manawi Sira Keleson Ring Jalan Agung, Rumojog Sira Ring Pasara Agung, Ararian Sira Soring Waringin, Atuku Sira Sekebelan Nira, Iki Jinah Maka Sangonan Nira, Katuku Sangonan Nira Mantuk, Ajak Rwang Sira Kabeh. Om, Om Sddhi Rastu
3.
Ngantukan Bhatara
Mantra,
Pakulun Makin Dasaran Ida, Angaturin Paduka Bhatara, Pakulun Saking Mercapada, Sampun Paduka Katuran Pada Bakti, Dening Manusan Ida Mangkin, Paduka Bhatara Katuran Pengeluar, Mantuk Ida Ring Purwa Ring Daksina, Ring Pascima Ring Utara Ring Madya, Ring Luhur Ring Sor, Mairingan Ida Juru Canang Juru Pendet, Juru Songsong, Juru Dayung, Muang Widiadara Widiadari, Presama Mantuk Kabeh, Apan Sampun Amigrahanin, Manusan Ida Ring Mercapada, Pada Manggih Yoana Urip, Sidi Rastu Urip Kabeh
4.
Ngaturang Peras
5.
Segeh Agung
6.
Segeh Penyahcah
7.
Tabuh
a. Caratan
b. Tuak
c. Arak
d. Beras
8.
Bhatara Mantuk
Mantra,
Pakulun Paduka Bhatara Paduka Bhatari, Munggah Paduka Bhatara Paduka Bhatari, Maring Gedong Penyimpenan, Maring Gedong Pengurip Uripan, Mangde Dirga Yusa Kang atur atur,Tan Kaberateng Tulak Sari, Luputeng Ila Ila, Dening Dusun Titiange, Anggen Cokor Iratu Pamongmong.
9.
Ngantukan Bhuta
Mantra,
Ih Bhuta Anggapati, Merajapati, Banaspati, Banaspati Raja, Sang Kala Tiga Sakti, Muwang Sanak Waduan Sira Kabeh, Wus Sira Amangan, Anadah, Anyaksinin Sajen Nira Kabeh, Mewali Te Sira Kabeh, Mantuka Ring Panca Maha Bhuta, Mulihta Ta Sira Ring Angga, Sariraning Hulun, Anggapati Masurupan Saking Arep, Merajapati Masurupan Saking Uri, Banaspati Mesurupan Saking Kiwa, Banaspati Raja Mesurupan Saking Tengen, Sang Tiga Sakti Mantuk Ring Madya, Wenang Ta Sira Angemong Atman Ingsun. Om, Sidi Sampurna Ya Namah Swaha
10. Muspa Pengeluwar
a. Sembah Puyung
b. Surya Astawa (Bunga)
c. Dewa Astawa (Kwangen)
d. Dewa Samudaya (Nunas Wara Nugraha)
e. Sembah Puyung
11. Pralina
Mantra,
Om,
A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang, Mang,
Ring Idep
Mantra,
Om, Sabda Bayu Idep,
Sabda Mulih
Maring Bayu, Bayu Mulih Maring Idep
(Mijil akene ikang wus wusanta)
12. Ngelebar
Peras
Mantra,
Om, Kara Muktya Yat, Sarwa Peras Prasiddhanem, Suda Ya Namah Swaha, Ung Ang Mang. Om, Suda Peras, Suda Ya Jnanem Sure Miket Matura, Ya
Nityam Ang, Ah
13. Ngelebar
Daksina
Mantra,
Om, Sri Mili
Maha Merta, Suksma Parama Siwa Ya Namah Swaha
14. Ngelungsur
Mantra,
Om, Mursah Mursah Mursah, Om
15. Gandak
Satam
Mantra,
Om, Toyam Gandem Ksatam Puspam Palam. Om, Ragnir
Ragnir. Om, Jyotir Jyotir Dupam Dupam,
Samar Payam Inamah Swaha
16. Nyimpen
Gente
Planing ping tiga
Mantra,
Om, Ung, Ang,
Mang, Namah.(3x)
17. Paramasanti
Mantra,
Om, Santi Santi Santi, Om
K. Penganyar/Nyimpen
1.
Pengastawan
a. Ngastawa Bajra
b. Ngastawa Tirta
e.
Ngastawa Bhatara
2.
Mantrani Banten
3.
Ngastawa Banten Penganyar
4.
Pemuspaan
5.
Ngantukang Bhatara
6.
Ngantukang Bhuta
7.
Nyimpen Bhatara
Mantra,
Pakulun Paduka
Bhatara Paduka Bhatari, Munggah Paduka Bhatara Paduka Bhatari, Maring Gedong
Panyimpenan, Maring Gedong Pengari Aripan, Mangda Dirga Yusa Kang Atur Atur,
Tan Kebrateng Tulak Sari Luputeng Ila-Ila, Dening Dusun Titiange, Anggen Cokor
Iratu Pamongmong. Om Ung Rah Pat
Astra Ya Namah. Om, Atma Tatwatma Sudaman Swaha. Om, Ksama Sampurna Ya Namah.
Om, Sri Pasupatiya Om Pat, Om, Sryam Bawantu. Om, Purnam Bawantu. Om, Sukam
Bawantu Swaha,
8.
Pralina
9.
Ngelebar Daksina
10. Ngelebar
Peras
11. Ngelungsur
12. Gandaksatem
13. Nyimpen
Gente
Mantra,
Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya,
Planing ping 3, Ung (x-)
Ang(x-) Mang(x-) Namah
14. Puput
BAB VII
PEMUJAAN RITATKALA NGANYARIN DAN NYIMPEN
A. Ngastawa Genta
1. Melinggih
2. Matirtha
3. Angisep Sarining Kukus
4. Ngerana Sika
5. Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
6. Astra Mantra.
7. Agem Gentha
8. Mantram Gentha
9. Pengaksama Mantra.
10. Gandak Satam Dupam Puspa
11. Selehakem Gentha, wajih tangan
B. Ngastawa
Tirta
1. Apadeku
2. Pengundang Bhatara
3. Pengasih Dewa
4. Pengenduh Dewa
5. Brahma Astawa
6. Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
7. Siwa Raditya
8. Nyaya-Nyaya Tirta
a.
Nunas Tirta
(1)
Mekarya Yeh/Toya
(2)
Ngambil Samsam
(3)
Sekar Abang/Bunga Barak
(4)
Sekar Ireng/Bunga selem
(5)
Sekar Pite/Bunga Kuning
(6)
Sekar Petak/Bunga Putih
(7)
Sekar Manca Warna
b.
Ngarga Tirta
(1)
Pancaksaram
(2)
Ngaskara Tirta
(3)
Gangga Sindu
(4)
Sapta Suda
9.
Mantrani Bija
10. Sabda
Bhatara
11. Gandak
Satam Dupam Puspa
C. Ngastawa
Bhatara
1.
Apadeku
2.
Kukus Patetangi/Ngaturang Kukus
3.
Manca Desa
4.
Ngaturan Pasucian/Ngiasin Bhatara
5.
Tirtan Bhatara
6.
Ngaturang Pasucian
7.
Ngaturang Miyas/Mewastra
8.
Ngaturang Asep
9.
Tirtan Bhatara
10. Ngaturang
Teenan
11. Ngaturan
Tetebus
12. Ngaturang
Sesantun
13. Ngaturang
Peras
14. Gandak
Satam Dupam Puspa
D. Mantrani
Banten
1.
Ngaturang Canang
2.
Ngaturang Rayunan
3.
Ngaturang Pengambeyan
4.
Penyeneng
5.
Sorohan
6.
Ngaturang Saluwiring Banten
7.
Tri Buana
8.
Pangrapet Kirang Langkung
9.
Gandak Satam Dupam Puspa
E. Ngastawa
Banten Penganyar
1.
Apadeku
2. Nyaya-Nyaya Tirta Wangsuh Pada
3. Nyaya-Nyaya Banten
4. Ngaturang Banten Piodalan
5. Tri Bhuwana
6. Pawitrani Bebanten
7. Muktiyang Banten Ring Bhatara
8. Jagat Natha
9. Anugraha
10. Pengrapet Kirang Langkung
11. Gandak Satam Dupam Puspa
F. Pemuspayan/Pengebaktiyan
1. Pengelukatan
2. Pemarisuda/Natab Prayascittha
3. Ngerana Sika
4. Trisandya
5. Kramaning Sembah
6. Wangsuh Pada
7. Mantra Bija
8. Mepamit
G. Ngantukan
Bhatara
1. Ngantukan Bhatara
Mantra,
Pakulun Makin Dasaran Ida. Angaturin Paduka Bhatara. Pakulun Saking Mercapada. Sampun Paduka Katuran Pada Bakti. Dening Manusan Ida Mangkin. Paduka Bhatara Katuran Pengeluwar. Mantuk Ida Ring Purwa Ring Daksina. Ring Pascima Ring Utara Ring Madya. Ring Luhur Ring Sor. Mairingan Ida Juru Canang Juru Pendet. Juru Songsong, Juru Dayung. Muwang Widiadara Widiadari. Presama Mantuk Kabeh. Apan Sampun Amigrahanin. Manusan Ida Ring Marcapada. Pada Manggih Yoana Urip. Sidi Rastu Urip Kabeh
2. Bhatara Mantuk
Mantra,
Pakulun Paduka Bhatara Paduka Bhatari. Munggah Paduka Bhatara Paduka Bhatari. Maring Gedong Penyimpenan. Maring Gedong Pengurip Uripan. Mangde Dirga Yusa Kang Atur Atur. Tan Kaberateng Tulak Sari. Luputeng Ila Ila. Dening Dusun Titiange. Anggen Cokor Iratu Pamongmong.
3. Ngantukan Bhuta
Mantra,
Ih Bhuta Anggapati Merajapati. Banaspati. Banaspati Raja. Sang Kala Tiga Sakti. Muwang Sanak Waduwan Sira Kabeh. Wus Sira Amangan, Anadah. Anyaksinin Sajen Nira Kabeh. Mewali Te Sira Kabeh. Mantuka Ring Panca Maha Bhuta. Mulihta Ta Sira Ring Angga, Sariraning Ulun. Anggapati Masurupan Saking Arep. Merajapati Masurupan Saking Uri. Banaspati Mesurupan Saking Kiwa. Banaspati Raja Mesurupan Saking Tengen. Sang Tiga Sakti Mantuk Ring Madya. Wenang Ta Sira Angemong Atman Ingsun. Om, Sidi Sampurna Ya Namah Swaha.
4. Nyimpen Bhatara
Mantra,
Pakulun Paduka Bhatara Paduka Bhatari. Munggah
Paduka Bhatara Paduka Bhatari. Maring Gedong Panyimpenan. Maring Gedong Pengarip Aripan. Mangda Dirgayusa
Kang Atur-Atur. Tan Kebrateng Tulak Sari. Luputeng Ila-Ila. Dening Dusun
Titiange. Anggen Cokor Iratu Pamongmong.
Om, Ung Rah Pat Astra Ya Namah. Om, Atma Tatwatma Sudamam Swaha. Om, Ksama
Sampurna Ya Namah. Om, Sri Pasupataya. Om Pat. Om, Sryam Bawantu. Om Purnam
Bawantu. Om, Sukam Bawantu Swaha
.
5. Pralina
Mantra,
Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang, Mang,
Ring Idep
Mantra,
Om, Sabda Bayu Idep, Sabda
Mulih Maring Bayu, Bayu Mulih Maring Idep
(Mijil akene ikang wus
wusanta)
6. Ngelebar Peras
7. Ngelebar Daksina
8. Ngelungsur
Mantra,
Om, Mursah Mursah Mursah, Om
9. Gandak Satam
10. Nyimpen Genthe
11. Paramasanti
Mantra,
Om, Santi Santi Santi, Om
R. Puput
BAB VIII
UPACARA MESAKAPAN
A.
Risampun Melinggih
1. Ngastawa
Genta Pemargine pateh sane ring Arep
2. Ngemargian
Tirta
Raris Margiyang Tirtha Pengelukatan, Lis Sami, Tirtha
Prayascittha.
3. Ngaksama
Sang Hyang Trio Dasa Saksi
Mantra,
Om, Pakulun Ingsun Anuwur,
Prawatek Dewata Nawa Sanga, Makadi Sang Hyang Trio Dasa Saksi, Ring Loka,
Prithiwi, Apah, Teja, Bayu, Akasa, Surya, Candra, Lintang Trengghana, Aghni,
Banyu, Angin, Muwah Sira Sang Hyang Embun, Sama Sira Anak Seni, Sira Sang Hyang
Iswara, Sang Hyang Brahma, Sang Hyang Rudra, Sang Hyang Maha Dewa, Sang Hyang
Sangkara, Sang Hyang Wisnu, Sang Hyang Sambhu, Sang Hyang Siwa Guru, Samadaya
Sira Angaksi, Anyenenge Pukulun, Manusan Ira Pun Anu, Anemokaken Jatukarman
Ipun, Weti Nuduh Denira Sang Hyang Kamajaya, Kama Ratih, Maka Tutugin Pang
Jadman Ipun, Umanggihaken Kakretaning Dhumadi Jadma, Manusan Ira Bhatara,
Amwitta Tirtha Mahamertha,
Pangilanganing Leteh, Sebel, Kandel, Malaning Kamajaya Kamaratih, Moggha
Bhatara Sama Asung Nugraha, Enaking Alaki Rabi, Anutugaken Karman Ipun,
Ngaweyaken Putra Putu Kaula Santana, Den
Amanggihaken Suka Sadya Rahayu, Tan Kahalangan, Tan Kabancanen, Dening Sarwa
Kala Muwang Bhuta Dengen, Lawan Skriyopayaning Wang Ale, Apan Sampun Pada
Bhatara Angadeg Anak Seni, Kunang Sira Pangantiyan, Asing Alpa Ulahe Idepe,
Bhaya Kneng Soddha De Bhatara, Swasthi Swasthi Asthu Ya Namah Swaha. Om, Sang, Bang, Tang,
Ang, Ing, Nang, Mang, Sing, Wang, Yang, Ang, Ung, Mang.
4. Ngaturan
Pasuciyan
5. Mantrani
Saluwiring Banten
6. Pengrepet
Kirang Langkung
7. Caru
Eka Sate
8. Segeh
Penyacah
9. Tabuh
Caratan
10. Tabuh
Tuak
11. Tabuh
Arak
12. Beras
13. Gelar
Sanga
14.
Mantra Tri Bhuwana
15. Mawitrani
Babanten
16. Muktiyang
Banten Bhatara
17. Muktiyang
Caru
18. Ngaksama
Jagat Natha
19. Nunas
Panugrahan
20. Sesampun
Puput Kading Arep,
Raris Angeteh Eteh Ikang Penganten
a. Abyakala
Rumuhun
Mantra,
Pukulun Sang Kala Kali, Puniku
Pabyakalan Ipun Anu, Kature Sang Kala Kali, Sakweh Ika Wighna, Kang Ane Sariran
Ipun Anu, Kaluwarana Denira Bhatara Siwa, Kasaksenan De Sang Hyang Triyo Dasa
Saksi.
b. Selanturnyane
Penganten tepung tawarin,
resikin, lis kadi biasa, lukat, masirat panglukatan, masarana antuk lis. (sanjata
5 jenis jadi satu)
Mantra,
Om, Salilam Wimali Toyam, Toyam Tirtha Sya Bhajanam,
Subikasaya Sama Taya, Dewanem Lisana Sanam
c. Makekurah/Nginum/Marahup (3x)
Mantra,
Om,
Pawitram Gangga Tirthaya, Maha Bhuta Maha Dhaddi, Bajra Prani Maha Tirtham,
Papasanam Kalinadam
d. Raris Siratin Tirtha Prayascitha
Tambah Sirowiste dan Bija
21. Penganten
Raris Muspa
a. Sembah
Puyung,
b. Surya Astawa
(bunga)
c. Majeng Ke Pesaksi (kwangen)
Mantra,
Pukulun Sinuhun Suryaningrat,
Manusan Ira Hangaturaken Bhakti, Handha Kadirghayusan, Tan Keneng Tulah Carik,
Luputing Ila Ila, Handha Sang Komara Komari, Hawete Hurip Lanang Wadon, Sungana
Wasuhing Suku, Hanutugaken Tuwuh Langgeng, Tekaneng Anak Putu Buyut Ipun.
d. Nunas Waranugraha
e. Sembah Puyung
22. Sang
Penganten Raris Sesarikin
a. Mantra,
Om, Purna Bayu, Purna Atma, Purna
Jiwa, Purna Surya, Purna Candra, Langgengan Ipun Anu Ring Madyapada.
b. Ring Rai
Mantra,
Om, Sriya Namah
c. Ring Bahu Tengen
Mantra,
Anangenaken Bagya Pura
Kerti
d. Ring Hredaya
Mantra,
Angatingati Sabda Rahayu
23. Penganten
Natab
Mantra,
Om, Pancewara Bhawat Brahma, Wisnu Saptawara, Sadwara
Swara Dewasca, Asta Wara Siwa Jnyeyah. Om, Kara Murcyete Sarwa Pras Prana Ya Kam.
24. Penganten Mahileh 3x, dengan arah purwa
daksina
istri nyuwun sok pedagangan, lanang mategenan, saha nginjak kala sepetan dan nanjung sambuk.
Mantra,
Ih
Nora Kosyanu Anyentula Bhaya Pakewuh, Ri Salaku Selwanira Tut Adulur
Halaki Arabi, Anyentula Bhagya Sadya
Rahayu, Angamluga Phala Bhoga Pabhoga, Siddhirastu Ya Namah Swaha.
25. Selanturnyane
Penganten raris nglambukikang ikang lawe, 3, katih, hiniket dening carang dapdap bilang tanggu.
Sang
Penganten raris negakin sambuk saha medagang-dagangan, saha nigas tikeh, pengantin perempuan memegang dengan 2 tangan,
penganten pria merobek dengan keris.
Mantra,
Om, Hidhepku Anigas,
Gulune Satru Musuhkune, Pada Musnah Hilang,
Sang Penganten raris
ngrugrag balebalean, ngremes gelarsanga.
26. Gelar
Sanga
27. Matetaneman
Penganten Raris Nanem Ubi,
Keladi, Tekening Entikan Kunyit, Hendong, Ring Duluning Sanggah Kemulan, Utawi
Duluning Karang Paumahan.
28. Melukat
Tirta Biakala/Disiram
29. Penganten
Mandi dan Ganti Pakaian
30. Raris simpen Genta, malening ping 3
31. Ngelebar
Daksina
32. Ngelebar
Peras
33. Puput
B. Upacara Di Sanggah
1. Sesampune Penganten puput ganti pakaian,
penganten langsung ke Sanggah dengan urutan sbb,
a. Penganten
Duduk
b. Banten
Di Upacarai
c. Mejaya-Jaya
d. Mebakti
e. Nunas
Wangsuh Pada
f. Natab
Banten di Balene
2. Selanjutnya
Mepejati dan ngabe (membawa) tipat bantal
di Rumah
Penganten Perempuan
BAB IX
NGULAPIN PENGANTEN RING
LEBUH
A. Risampun Melinggih
1. Ngastawa Genta, Pateh sekadi sane ring Arep
2. Thirta Pengelukatan, Thirta Prayascitta
Sang Sampun Wenten Bakta Medal
3. Sesampune Bantene Melukat, Meprayascittha,
Raris Mantrani Bebanten
Pangulapane
Mantra,
Om, Sanghyang
Teja Pangulapan, Angulapin Janma Manusa, Angadakaken Bhayu Kedhuk, Timbul
Bujana Kulit, Hana Tegaken Hidhep, Bayu Praharakna Kasilir Kene Kesambut,
Kapagpag Kapagut, Kesandung Dening Satru Musuh, Dening Sarwa Mandi, Sarwa
Kagila Gila, Haeng-Haeng Anga Sabani, Pablesat Atma Juwitane, Maka Satus Dua
Lapan, Ya Ta Mangke Pada Hingulapan, Kawangsul Dhenira Sanghyang Teja
Pangulapan, Tetep Pageh Tinunggu Denira Sanghyang Pramana, Kapagehaning Urip. Om, Sang, Bang, Tang, Ang, Ing, Nang,
Mang, Sing, Wang, Yang, Ang, Ung, Mang.
4. Mantra Tribhuwana
5. Pawitrani Banten
6. Muktiyang Banten
7. Muktiyang Caru
8. Penganten Raris Ngaturang Bakti
a. Sembah
Puyung,
b. Surya Astawa
(bunga)
c. Majeng Ke Pesaksi (kwangen)
Mantra,
Pukulun Sinuhun Suryaningrat, Manusa Nira
Hangaturaken Bhakti, Andha Kadirghayusan, Tan Keneng Tulah Carik, Luputi
Ila-Ila, Andha Sang Komara Komari, Aweta Urip Lanang Wadon, Sungana Wasuhing
Suku, Anutugaken Tuwuh Langgeng, Tekaning Anak Putu Buyut Ipun.
d. Nunas Waranugraha
e. Sembah Puyung
9. Penganten Ngayab Banten Pangulapan
a. Pras
b. Pangambyan
c. Penyeneng
10. Ngaksama Jagat Natha
Mantra,
Om, Ksama Swamam Jagat Natha, Sarwa Papa Nirantaram,
Sarwa Karyam Idendehi, Pranamam Isureswari
11. Nunas Wara
Nugraha
12. Wawu
Ngemargiyang Segehan
13. Pinaka Pemuput,
Nyimpen Ghenta,
14. Penganten Makakalih ngeranjing ring paturuan,
saha mamuat sanggah urip.
B. Puput/Telas
BAB X
PENGANTEN
NATAB
BANTEN
PAHOTONAN RING BALENE
A. Risampun Melinggih
1. Ngaksama Genta, Pateh sekadi ring Arep
2. Wus Punika Ngastawa Sanghyang Semara Ratih
Mantra,
Om,
Purwa Iswara Smara Ya, Umadewi Smara Jnanam, Sarwa Bheda Smara Dewam, Kama
Suddha Pratistam, Brahma Dewa Smara Rakta, Saraswati Smari Dewi, Sarwa Bedham
Smara Dewayam, Sarwa Wighna Winasanam, Kama Pita Maha Dewam, Saci Dewi Smari
Dewi, Sarwa Dewam Smari Dewi, Sarwa
Wighna Wimoksanam, Wisnu Nila Smara Kresna, Sri Dewi Smari Dewinca, Kama Bheda
Sariranam, Wignha Dosa Winasanam, Smara Panca Rupam Dewam, Smari Dewi Maha
Saktyam, Gayatri Wesnawi Dewi, Manobawa Indratmakam.
3. Peras
4. Pangambyan
5. Penyeneng
6. Tutuwuhan
7. Sorohan
8. Sesayut
9. Jerimpen (kalau ada)
10. Sekar Taman
11. Pula Gembal
12. Pangrapet Kirang
Langkung
13. Mantra Tribhuwana
14. Pawitrani Banten
15. Muktiyang Banten Ring
Bhatara
16. Ngaksama Jagat Natha
17. Nunas Wara Nugraha
18. Penganten Raris
Meeteh-Eteh.
a. Abyakala
Rumuhun
Mantra,
Pakulun Sang Kala Kali, Puniku Pabyakalanipun Anu,
Kature Sang Kala Kali, Sakuweh Ika Wignha, Kang Ane Sariran Ipun Anu,
Kaluwarana Denira Bhatara Siwa, Kasaksenin De Sanghyang Triodasa Saksi
b.
Selanturnyane
Penganten Tepung Tawarin, Pusikin, Lis
Kadi Biasa, Lukat, Masirat Panglukatan,
Mantra,
Om, Salilam Wimalitoyam, Toyam, Tirtasya Bajanam,
Subhiksaya Samataya, Dewanam Lisana Sanam
c.
Makurah
Mantra,
Om, Pawitram Ganggha Tirthaya, Maha Bhuta Mahodadi,
Bajra Prani Maha Tirtham Papasanam Kalinadham
d.
Siratin Tirta Prayascittha, Sirowista dan Bija
19. Penganten Raris Muspa
a. Muspa Puyung
b. Surya Astawa (bunga)
c. Majeng Ke Pesaksi (kwangen)
Mantra,
Om,
Pranamya Ta Sanghyang Smara, Prabodhi Astana Maste, Saha Smara Dewi, Misre
Sandi Suksma Jnyanam. Om, Hrang Hring Sah Paramasiwa Aditya Candra Smara Ratih
Ya Namah Swaha
d. Nunas Waranugraha
e. Sembah Puyung
20. Penganten Sesarikin
a. Mantra,
Om,
Purna Bayu, Purna Atma, Purna Jiwa, Purna Surya, Purna Chandra, Langgengan Ipun
Anu Ring Madya Pada
b. Ring
Rai
Mantra,
Om,
Sri Sriya Namah
c. Ring
Bahu Tengen
Mantra,
Anangenaken
Bagya Pura Kerti
d. Ring
Hredaya
Mantra,
Angatingati Sabda Rahayu
21. Penganten Natab
Sesayut
Mantra,
Om, Hana Wisnur Iti Jneyah, Raso Brahma
Prakirtitah, Muktawat Bhagawan Rudra, Treptincawa Sada Siwa
22. Raris Nyimpen Genta
23. Ngelebar Daksina
24. Ngelebar Peras
B. Puput/Telas.
BAB XI
NATABIN BANTEN RARE AKAMBUHAN
A. Risampun Melinggih
1. Ngastawa Genta, Pateh sekadi ring Arep
2.
Ngemargiang Tirtha
Raris Margiyang Tirtha Pengelukatan, Lis Sami,Tirtha
Prayascittha.
3.
Ngastawa Hyang Guru/Kemulan
Mantra,
Om, Dewa Dewi Tri Dewanem,
Tri Murthi, Tri Lingga Atmanam, Tri Purusa Sudha Nitiyam, Sarwa Jagat Jiwatmanam. Om, Guru Dewam, Guru
Rupam, Guru Madyam, Guru Purwam, Guru Parantaram Dewam, Guru Dewam Sudha
Nityam. Om, Brahma Wisnu Iswara Dewam,
Jiwatmanam Trilokanam, Sarwa Jagat Pratisthanam, Sudha Klesa Winasanam,
4.
Ngaturan Pasuciyan
5.
Mantrani Saluwiring Banten (cingak banteniya)
a…………
g. Penyepian
Mantra,
Pukulun Paduka Bhatara Pertiwi,
Paduka Bhatara Akasa, Brahma, Wisnu Iswara, Bhatari Saraswati, Sang Hyang Jagat
Karana, Sang Hyang Giripati, Sang Hyang Pradana Purusa, Mekadi Sang Hyang
Triyodasa Saksi, Mangko Manusan Ira, Angaturaken Bakti Ring Padan Ira. Om, Tumbuh Di Batu, Ki
Bagawan Tumbuh Di Bantang, Bantang Ke Bantang, Hana Tumbuh Di Batu, Teke
Wurung, 3.
6.
Pengrapet Kirang Langkung
7.
Jerimpen (yan wenten)
8.
Sekar Taman
9.
Pule Gembal
10. Mantra Tribhuwana
11. Pawitrani Bebanten
12. Muktiyang Banten
13. Ngaksama Jagat Natha
14. Nunas Panugrahan
15. Colong,
Colong Papah,
Colong, Siyap, Raris Maeteh-Eteh, Saha Natab
Banten Penyepian
16. Maeteh-Eteh
a. Mabyakala
Rumuhun
b. Tepung Tawar
Mantra,
Om, Salilam Wimali Toyam, Toyam Tirthasya Bajanam,
Subhiksaya Samataya, Dewanam Lisana Sanam
c. Makekurah,
Minum, Merahup
(sama-sama ping tiga).
Mantra,
Om, Pawitram Ganggha Tirthaya, Maha Bhuta
Mahodadi, Bajra Prani Maha Tirtham,
Papasanam Kalinadham
d. Siratin Tirtha Prayascittha
e. Saha
Natab Banten Ayaban,
Sawentene
17. Simpen Gentha
B. Puput/Telas.
BAB XII
UPACARA
RARE ASAMBUTAN
A. Risampun Melinggih
1. Ngaksama Genta, Pateh sekadi ring Arep.
2.
Ngemargian Tirtha
Raris Margiyang Tirtha Pengelukatan,
Prayascittha, Lis Sami Tirtha Prayascittha.
3.
Ngastawa Sang Hyang Kumara
Mantra,
Om, Kama Dewam Pita Warnem, Guru Dhwayam Sthila
Nastham, Sakala Ipatisanam, Singaraja Mahotanam,Sarwa Papa Haret Sindhi, Dewa
Kumara Rajasta, Sarwa Roga Praha Ranam, Sarwa Satru Winasanam
4.
Ngaturan Pasuciyan
5.
Mantrani Saluwiring Banten
6.
Pengrapet Kirang Langkung
7.
Jerimpen (yan wenten)
8.
Sekar Taman
9.
Pule
Gembal
10. Sambutan
Mantra,
Om, Kaki
Samantara, Nini Samantra, Kaki Praja Pati, Kaki Sambut, Nini Sambut, Ingsung
Aminta Krete Asih Nugrahan Ira, Anambuti Atma Juwitane Si Jabang Bayi, Manawa
Atma Jiwitan Ipun, Lungha Angajar Ajar Ri Telenging Samudra, Muwang Ring
Pinggiring Udadi, Lah Ta Sambutana, Antukakna Ring Raga Walu Nipun Malih,
Tetepageh Tinunggu Denira Sang Hyang Tunggal, Kepagehanira Sang Hyang Urip,
Makadi Sira Sang Hyang Pramana. Om, Siddhi
Rastu Ya Namah Swaha.
11. Jajangan Among
Mantra,
Pukulun Kaki
Among, Nini Among, Bapa Baklong, Babu Sinang, Babu Maranak, Babu Ancuroni, Babu
Anungkurat, Babu Wisesa, Babu Dadukun Sabumi, Babu Magedong, Bhyah, Babu
Surastri, Babu Suparni, Iku Tadhah Sajin Ira, Jajanghanan Among, Pilihane Saka
Harepte, Yan Hana Kurang Papanganan Ira, Ampuranen De Sang Adruwe Karya, Asing
Kirang Asing Luput, Sampun Tan Agung Sampurne, Aja Sira Nyumet Amirogani,
Sunghana Dhirga Yusa, Ayu Werdhi Raren Ipun.
Om, Siddhi Rastu Ya Namah Swaha.
12. Bape Babuniya Ngaweh Sanakniya
Mantra,
Ih Kaki Siwa Gotra, Nini Siwa
Gotri, Sira Ta Ngatag Sanak Ingsun Kabeh, Saluwirniya Kabeh, Anta Preta, Bhuta
Kala Dengen, Muwah Anggapati, Prajapati, Banaspati Raja, Muwah Babu Lembana,
Babu Sugiyan, Babu Abra, Babu Kekepo. Muwah Isalahir, Makair, Isalabir, Akone
Metu Sira Kabeh, Mabresih Mabyakawon, Malukat, Mapeningan, Papung Lawan Sanak Ira Denta Rahayu, Poma 3x
13. Samalih Ngaweh Kebajangan
Mantra,
Sang Kursika, Sang Gargha, Sang
Metri, Sang Kurusya, Sang Pratanjala, Himalipa, Himalipi, Pinaka Bapa Bajang,
Babu Bajang, Bajang Toya, Bajang Kunir, Bajang Dodot, Bajang Simbuh, Bajang
Deleg, Bajang Be Julit, Bajang Yuyu, Bajang Sapi, Bajang Kebo, Bajang Elang,
Bajang Kur Kuta, Bajang Lelawah, Bajang Kalong, Bajang Bungseng, Bajang Lalang,
Bajang Kamumu, Bajang Tukad, Bajang Papah, Bajang Aha, Sakuwehnya Araning Bajang, Wussing Amukti, Mulih Kita
Kedesan Ira, Syah. 3x.
14. Mantra Tribhuwana
15. Pawitrani Bebanten
16. Muktiyang Banten
17. Ngaksama Jagat Natha
18. Nunas Panugrahan
19. Wus punika,
Kontang Rare,
Colong, Ngilehin Lesung, Yan Lanang Mider
Tengen, Yan Istri Mider Kiwa, ping 3
Mantra,
Om, Pukulun
Rahini, Tunggul Ametung, Kaki Tunggul Ametung, Sira Anak-Anakan Watu, Ingsun
Anak-Anakan Antiga, Sira Anak-Anakan Baligo, Ingsun Anak-Anakaning Wom,
Angantosang Lesung Masahen, Watu Kumelase Bentar Pinara Pitu, Mangkana Awete
Tuwuhe, Sang Sinambutan, Akulit Tambaga, Uwat Kawat, Awalung Wesi. Om, Sidhirastu Ya Namah Swaha.
20. Raris eteh-etehin Colonge, ayabin banteniya.
Mantra,
Ih Si Bajang
Susila Bajang Weking, Eling Sira Ri Tadah Sajin Ira, Apan Kita Angawe Ala,
Angawe Ayu, Ulihakne Atmaning Janma Manusane Manih, Aja Sira Muwah Manih, Wastu
Pukulun Sidha Rahayu, Seger Oger, Urip Warasa, Tunggunen Rahine Dalu, Manawa
Kurang Tadahan Ira, Iti Harta Gawanen Mareng Pasar Agung, Amilihana Sakabelan
Ira, Siga Anunumbasa.
21. Puput Ngayab Colong,
Ayunin , Saha Pralina,Ung, Ang, Mang
22. Wuspunika
Bubusin
Penganggon Colonge, Juwange Ring Rarene, Sane Mangkin Ikang Rare Dyusin, Ring
Pane Luhuring Lesung, Saha Mapayas.
23. Puput Kadi Punika,
Raris Sang Rare
Hete-Hetehin,
a.
Tepung Tawar
b.
Segawu,
c.
Bahuni,
d.
Saha Lis,
e.
Malukat,
f.
Maprayascitta,
g.
Matetebus
Mantra,
Om, Salilam Wimalitoyam, Toyam Tirthasya Bajanam,
Subhiksaya Samataya, Dewanam Lisana Sanam.
24. Baktiyang Mangkin Rarene
a.
Sembah Puyung
b.
Ke Surya
c.
Ke Upasaksi
d. Nunas Panugrahan
e. Sembah Puyung
25. Selanturnyane
Ayabin Rarene, Banten Penyambutan
Mantra,
Om, Kaki
Samantara, Nini Samantra, Kaki Praja Pati, Kaki Sambut, Nini Sambut, Ingsung
Aminta Krete Asih Nugrahan Ira, Anambuti Atma Juwitane Si jabang Bayi, Manawa
Atma Jiwitan Ipun, Lungha Angajar Ajar Ri Telenging Samudra, Muwang Ring
Pinggiring Udadi, Lah Ta Sambutana, Antukakna Ring Raga Walu Nipun Malih, Tetep
Pageh Tinunggu Denira Sang Hyang Tunggal, Kepagehan Ira Sang Hyang Urip, Makadi
Sira Sang Hyang Pramana. Om, Siddhi Rastu Ya
Namah Swaha.
26. Rare Meayunan
27. Nyimpen Genta
28. Ngelebar Pras dan Daksina
B. Puput/Telas.
BAB XIII
UPACARA RARE AHOTON
A. Risampun
Melinggih
1.
Ngaksama Genta, Pateh sekadi ring Arep
2. Ngastawa
Sang Hyang Tiga Wisesa
Mantra,
Om, Ang Sang
Hyang Jagat Wisesa, Metuha Sira Ring Bayu, Halungguha Sira Ring Bungkahing
Ajnyana Sandhi. Om, Om, Sri Jagat Guru Paduka
Ya Namah Swaha. Om, Mang Sang Hyang Adnyana Wisesa, Metuha Sira Ring Idep,
Halungguha Sira Ring Tungtunging Ajnyana Sandhi. Om, Om,
Sri Jagat Guru Paduka Ya Namah Swaha.
3. Dulurin
Pritiwi Asthawa
Mantra,
Om, Pritiwi
Sariran Dewi, Catur Dewa Maha Dewi, Catur Asrami Bhatari, Siwa Bhumi Maha
Siddhi, Ring Purwani Basundhari, Siwa Patni Mpu Prayoni, Uma Durgha Ghangga
Ghori, Brahmi Bhatari Wesnawi, Maheswari Sang Komari, Gayatri Bherawi Ghori,
Arsa Siddhi Maha Wari, Indrani Camundhi Dewi.
4. Katuran
Pasuciyan
5. Mantrani
Saluwiring Banten
6. Pengrapet
Kirang Langkung
7. Jerimpen
(yan wenten)
8. Sekar
Taman
9. Pule
Gembal
10.
Lepas Hawon
Mantra,
Pukulun
Bhatara Brahma, Bhatara Wisnu, Bhatara Iswara, Manusan Ira Andhe, Panglepas
Awonan Ipun, Ring Bhatara Tiga, Pukulun Anyuddha Ta Leteh Ipun, Teka Suddha 3x,
Lepas Malan Ipun
11. Bebangkit
Mantra,
Om, Bhatari Durga, Bhatara Ghana, Bhatara Brahma, Sang
Yama Raja, Sang Wudug Basur, Sang Pulung, Sang Yamapathi, Sang Dengen, Sang
Raksasa, Sang Bhuta Hulu Singa, Sang Detiya, Sang Wil, Sang Dewa Yoni Sakti,
Mapupul Ta Kita Kabeh, Tinghali Bhaktining Hulun Ri Kita, Hulun Luputa Ring
Sarwa Lara, Muwang Kasihana Dening Sarwa Kabeh. Om, Sang, Bang, Tang, Ang, Ing,
Nang, Mang, Sing, Wang, Yang, Ang, Ung, Mang.
12. Eedan
Bebangkit
Mantra,
Sang Drembha Moha, Amanghana Sira Ring Pejagalan, Sang
Kala Wisaya, Amanghana Sira Ring Pajuden, Sang Kala Ngadang, Amanghana Sira
Ring Jalan Agung, Sang Kala Katung, Amangana Sir Ring Pasar, Wus Sira Amangana
Nginum, Pamantuka Sira Ring Raga, Walunaning Ulun, Rowanganing Ulun Hamangu
Hayu. Om,
Durga Bhucari Ya Namah. Om, Kala Bhucari Ya Namah. Om, Bhuta Bhucari Ya Namah,
13. Gelar Sanga
14. Mantra Tribhuwana
15. Pawitrani Bebanten
16. Muktiyang Banten
17. Ngaksama Jagat Natha
18. Nunas Panugrahan
19. Raris Kinonkon Kang Rare Ri Harepta
a. Magunting,
Ambil Tang Tunjung Rujit,
Ring Siwadwaraning Rare,
Mantra,
Om, Sriyam Bhawantu, Om, Sukam Bhawantu. Om,
Purnam Bhawantu Swaha
b. Hamet tang bungkung mata mirah,
muncuk ambengan limang katih,
(1) Gunting,
Mantra,
Om, Ya Ta Pya Sakal Panam, Suci Iksu Maha Nidhi, Papa
Klesa Winasyat, Bakar Mantra Uttamam
(2) Bungkung
Mantra,
Om, Eng Teja Skalpanam, Sucika Tri Maha Niddhih,
Papa Klesa Winasiyat, Takara Mantram Uttamam
(3) Ambengan
Mantra,
Om, Kusa Sri Kusa Wijnenam, Pawitram Papanasanam,
Papa Klesa Wiansyat, Takara Mantram Uttamam
20. Selanturnyane
Raris
gunting rambut rarene, ngawit saking rambut ring arep
a. Ring Arep
Mantra,
Om, Sang
Sadyaya Namah, Hilanganing Papa Klesa
Pataka
b. Ring Tengen,
Mantra,
Om, Bang Bama Dewaya Namah, Hilanganing Lara Roga Wighna.
c. Ring Wuri
Mantra,
Om, Tang Tatpurusaya
Namah, Hilanganing Satru Musuh
d. Ring kiwa
Mantra,
Om, Ang Aghoraya Namah, Hilanganing Sasab Kandel
Sidhan Sang Pintik.
21. Selanturnyane
Tumuli Tang
Rare, tepung tawarin, segawuning, buhuni, isi, malukat,meprayascitta,
raris rarene sesarikin sekadi ring ajeng.
a. Tepung Tawar
b. Ring Rai
c.
Ring Bahu Tengen
d. Ring Hredaya
22. Rarene Muspa
a.
Sembah Puyung
b.
Ke Surya
c. Ke Upasaksi
d. Nunas Panugrahan
e. Sembah Puyung
23. Rarene
Ngayab Otonan
Mantra,
Om, Pancawara Bhawet Brahma, Wisnu Sapta Warawaca,
Sadwara Swara Dewasca, Astawara Siwa
Jnyeyah. Om, Kara Murcyata Sarwa Pras Pranayakam.
24. Risampunne
Sampun Puput sami, wawu
rarene tedun ke tanah
Mantra,
Pakulun Kaki Citra Gotra, Nini Citra Gotri, Ingsun
Ameite Nurunaken Rare, Ameng-Ameng Ring Lemah Tutruna Ayam, Ameng-Ameng Sarwa
Kancana Ratna Sri Sedana, Amete Urip Warasa, Dirghayusa, Teguh Timbul, Akulit
Tambaga, Awalung Wesi, Maotot Kawat, Mulih Mareng Raga Walunene Si Jabang Bayi,
Den Kadi Langgengan Ira, Sang Hyang Surya Candra, Mangkana Langgengane Huripe
Si Jabang Bayi, Siddhir Astu-Astu.
25. Tekep
Antuk Guwungan Anyar,
Mantra,
Tebel Akasa,
Tebel Pritiwi, Mangkana Tebel Atma Jiwitane Si Jabang Bayi.
26. Raris
Rarene Madagang
Wus Punika
Ngogo Ring Panene Misi Toya Anyar, Medaging Be Isin Tukad, Sami Urip, Medaging
Bungkung Mas Masoca Mirah.
27. Benjang Semeng Ngempugin.
Mantra,
Om, Sang Hyang
Surya Brahmani, Empug Saking Wetan, Empug Untune Si Anu, Wesi Kiri Pinaka
Untune Si Anu, Bhumi Kiri Pinaka Gugusine, Arata Jajareka Yawa Landingan
Sasigar, Sira Bhatari Sri Angalukata Untune Si Anu, Tan Keneng Jajamuran, Tan
Keneng Subatahan, Tan Keneng Gigi Gingsul, Mungguh Ke Untune Si Anu. Om, Siddhirastu Ya Namah Swaha.
28.
Pinaka pamuput, Nyimpen Genta,
malening ping 3
29. Ngelebar
Pras
30. Ngelebar Daksina
B. Puput/Telas.
BAB XIV
PEMUJAAN
RITATKALA PAMELASPAS
A. Ngastawa Genta
1.
Melinggih
2.
Matirtha
3.
Angisep Sarining Kukus
4.
Ngerana Sika
5.
Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
6.
Astra Mantra.
7.
Agem Gentha
8.
Mantram Gentha
9.
Pengaksama Mantra.
10. Gandak
Satam Dupam Puspa
11. Selehakem
Gentha, Wajih Tangan
B. Ngastawa
Tirta
1.
Apadeku
2.
Pengundang Bhatara
3.
Pengasih Dewa
4.
Pengenduh Dewa
5.
Brahma Astawa
6.
Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
7.
Siwa Raditya
8.
Nyaya-Nyaya Tirta
a.
Nunas Tirta
b.
Ngarga Tirta
9.
Mantrani Bija
10. Sabda
Bhatara
11. Gandak
Satam Dupam Puspa
C. Ngastawa Banten Sor/Caru/Pritiwi
1. Apadeku
2. Caru
a. Urip Pengider
Purwa : Putih : 5
Daksina : Bang : 9
Pascima : Kuning : 7
Utara : Ireng : 4
Madiya : Berumbun : 8
b. Caru Eka Sata/Berumbun
c. Caru Manca Sata
3. Jangan Sakuwali
4. Gelar Sanga
5. Segeh Agung
6. Segeh Penyacah
7. Tabuh
8. Penganteb Caru
a. Muktiyang/Ngayabang
b. Ngayabang Caru Utama Dahat
9. Gandak Satam
D. Ngastawa
Banten Pemelaspas
1.
Pemakuhan
Mantra,
Pakulun Paduka Hyang Sambu Sang Hyang. Brahma,
Wisnu, Iswara. Manusan Ida Angawe Wewangunan. Angaturin Maka Sanjiwani Ida Aja
Sira Angelaranin. Iki Tadah Sajin Nira Asing Kirang Asing Luput. Sampun Sira Janggel Ana Arta Satak Selawe.
Atatumbasan Ring Pasar Agung. Amilihin Sakebelan Nira Pada Anginuma. Sira
Atetenjan. Om, Sambudaya Namah Swaha.
2.
Metabuh
Mantra,
Om, Sang Dang Dang Pati Iki Ganjaran. Sira Poma Sira Aja Angelaranin. Om, Butha Ya
Namah Swaha
3.
Pangurip-Urip
Mantra,
Om, Siwa Maha Siwa Parama Siwa. Urip Akene Sarwa Karyaning Ulun. Manusa Pada Urip. Om, Sa, Ba, Ta, A, I,
Na, Ma, Si, Wa, Ya. Om, Mam
4.
Ngetok Palit
Mantra,
Om, Bumi Ginawe Suda Suda Bumi. Suda Kayu Suda Weta Dewa
Murti Hilang. Anugrahaken Nira Wiswa Karma. Ayua Pati Pati Rasa Sia Dahat
5.
Banten Pemelaspas
Mantra,
Ih Sang Pring Sang Taru. Ingsun Weruh Ring
Kedadenta. Duk Sira Wawu Meletik. I Bhuta Mangga Aran Sira. Duk Sira Wawu Mabunga.
I Butha Parama Aran Sira. Duk Sira Wawu Mewoh. I Butha Wisia Mertha Aran Sira.
Ulun Kinon Denira Hyang Guru. Muwah Begawan Wiswa Karma. Om, Sang Hyang Putih
Halus. Sang Hyang Wenang. Wus Sira Sinapuh Denira. Sang Hyang Bayu. Tinangi
Denira Sang Hyang Raditiya. Wulan Lintang Trenggana. Wenang Ulun Angungkulin
Anglangkahin. Suaregan Nira Kabeh. Ulun Meawak Sang Hyang Wenang. Om, Mang.
E. Ngastawa
Bhatara
1.
Apadeku
2. Kukus
Patetangi/Ngaturang Kukus
3. Manca
Desa
4. Tirtan
Bhatara
5. Ngaturang
Pasucian
6. Ngaturang
Asep
7. Tirtan
Bhatara
8. Ngaturang
Teenan
9. Ngaturan
Tetebus
10. Ngaturang
Sesantun
11. Ngaturang
Peras
12. Gandak
Satam Dupam Puspa
F. Mantrani
Banten
1. Canang
2. Rayunan
3. Pengambeyan
4. Penyeneng
5. Sesayut
6. Sorohan
7. Daksina
8. Jerimpen
9. Sekar
Taman
10. Pula Gembal
11. Guru
Piduka
12. Saluwiring
Banten
13. Tri
Buana
14. Pangrapet
Kirang Langkung
15. Gandak
Satam
16. Ngaturang
Tabuh
17. Cecepan
G. Ngastawa Banten
Ring Bhatara
Mantra, Sesuaikan dengan
banten yang akan dihaturkan
H. Pemuspayan/Pengebaktiyan
1. Pengelukatan
2. Pemarisuda/Natab Prayascittha
3. Ngerana Sika
4. Trisandya
5. Kramaning Sembah
6. Wangsuh Pada
7. Mantra Bija
8. Mepamit
9. Gandak Satam
10. Nyimpen Gente
11. Paramasanti
I. Puput
BAB XV
PEMUJAAN
RITATKALA ODALAN SARASWATI
A. Ngastawa Genta
1. Melinggih
3.
Matirtha
4.
Angisep Sarining Kukus
5.
Ngerana Sika
6.
Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
7.
Astra Mantra.
8.
Agem Gentha
9.
Mantram Gentha
10. Pengaksama
Mantra.
11. Gandak
Satam Dupam Puspa
12. Selehakem
Gentha, Wajih Tangan
B. Ngastawa
Tirta
1.
Apadeku
2.
Pengundang Bhatara
3.
Pengasih Dewa
4.
Pengenduh Dewa
5.
Brahma Astawa
6.
Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
7.
Siwa Raditya
8.
Nyaya-Nyaya Tirta
9.
Nunas Tirta
10. Tirta
Astawa
11. Mantrani
Bija
12. Sabda
Bhatara
13. Gandak
Satam
C. Pemarisuda
Prayascita
1. Mantrani Prayascita.
2. Mantrani Lis
3. Sopacara Prayascita
4. Ngemargiang Prayascita
D. Ngastawa
Bhatara
1. Ngaturang Kukus Patetangi
2. Ngaturang Pasucian
E. Ngastawa
Banten
1.
Sekar Setaman
2.
Canang
3.
Sorohan
4.
Peras Pejati
5.
Penyeneng
6.
Segehan
7.
Banten Piodalan
Mantra (astawa saraswati)
Om Brahma Putram Mahadewi
Brahmania Brahma Wandini
Saraswati Sadnya Yoni
Pradnyana Ya Saraswati
Ya Namah Swaha
Om Toyam Gandem Ksatem
Puspam Palam
Om Regenir Regenir
Om Jiotir-jiotir
Dupam-dupam Samar Payem
Om Sri Pasupata Ya Om Pat
Om Dirgayur Astu Tat Astu Astu
Om Awighena Mastu Tat Astu astu
Om Subamastu Tat Astu astu
Om Sriyem Bawantu Ya Namah
Om Sukam Bawantu Ya Namah
Om Purnam Bawantu Ya Namah
8.
Muktiang Banten
9.
Penrapet Kirang Langkung
10. Nyaya-Nyaya
Tirta Wangsuh Pada
11. Jagat
Natha
12. Nunas
WaraNugraha
F. Pemuspayan/Pengebaktiyan
1. Pengelukatan
2. Pemarisuda/Natab Prayascittha
3. Ngerana Sika
4. Trisandya
5. Kramaning Sembah
6. Wangsuh Pada
7. Mantra Bija
8. Mepamit
9. Gandak Satam
10. Nyimpen Gente
11. Paramasanti
G. Puput
BAB XVI
UPACARA RENOPASI PELINGGIH
A.
Ngastawa Genta
1. Melinggih
2. Matirtha
3. Mabija
4. Angisep Sarining Kukus
5. Ngerana Sika
6. Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
7. Astra Mantra.
8. Agem Gentha
9. Mantram Gentha
10. Pengaksama Mantra.
11. Gandak Satam Dupam Puspa
12. Selehakem Gentha, wajih tangan
B. Ngastawa
Tirta
1. Apadeku
2. Pengundang Bhatara
3. Pengasih Dewa
4. Pengenduh Dewa
5. Brahma Astawa
6. Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
7. Siwa Raditya
8. Nyaya-Nyaya Tirta
a.
Nunas Tirta
(1)
Mekarya Yeh/Toya
(2)
Ngambil Samsam
(3)
Sekar Abang/Bunga Barak
(4)
Sekar Ireng/Bunga selem
(5)
Sekar Pite/Bunga Kuning
(6)
Sekar Petak/Bunga Putih
(7)
Sekar Manca Warna
b.
Ngarga Tirta
(1)
Pancaksaram
(2)
Ngaskara Tirta
(3)
Gangga Sindu
(4)
Sapta Suda
9. Mantrani Bija
10. Sabda Bhatara
11. Gandak Satam Dupam Puspa
3.
Ngemargiyang Prayas Cittha
1. Toya Anyar
2. Cecepan
3. Tirta
4. Prascittha
5. Lis Abang/Lis arak
6. Lis Busung
7. Prascita Lis
8. Prascittha Ke Raga
4. Ngastawa Bhatara
1. Astra Mantra
2. Ngaturang Kukus Patatangi
3. Manca Desa
4. Ngaturang Pasucian
5. Cecepan
6. Mahyas
7. Tirtan Bhatara
8. Teenan
9. Tetebus
10. Sesantun
11. Peras
12. Sabda Bhatara
13. Gandaksatam
14. Salehaken Genta
5.
Mantrani Banten
1. Canang
2. Ajuman
3. Peras Pejati
4. Soroan
5. Daksina Pelinggih (bangunan yang akan
direnopasi)
6.
Ngastawa Banten Sor/Pertiwi
1. Astra Mantra
2. Segehan
3. Tabuh
7.
Ngastawa Banten
1. Saluwirng
Banten
2. Muktiang
Banten
Pakulun Mangkin Manusan Ida Angaturin Paduka Bhatara, Sarining Canang, Kang Amukti, Pamukti Paduka
Bhatara, Katur Ring Cokor I Ratu, Sarining Suci Daksina, Banten Tumpeng Putih
Kuning, Maduluran Sarining Canang.
3. Pengrapet
Kirang Langkung
4. Matur
Piuning Ring Ida Bhatara, Jaga memperbaiki
Pelinggih, Aturin Ida Bhatara
Melinggih Ring Daksina Palinggih
5. Nyaya
Nyaya Tirta Wangsuh Pada
6. Jagat
Natha
8.
Pamuspaan
9.
Ngantukang Bhatara
12. Ambil Daksina Palinggih, Linggihang
Dipiasan/Ditempat yang Dibuat Khusus, Aturin Banten lan Segehan
13. Astra Mantra
14. Ngantukang Bhatara
15. Ngantukang Bhuta
10. Ngelebar
1.
Ngelebar
Daksina
2.
Ngelebar
Peras
3.
Ngelungsur
4.
Sabda
Bhatara
5.
Gandaksatam
6.
Nyimpen
Genta
11. PUPUT
BAB XVII
UPACARA MACARU
A.
Ngastawa Genta
1. Melinggih
2. Matirtha
3. Mabija
4. Angisep Sarining Kukus
5. Ngerana Sika
6. Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
7. Astra Mantra.
8. Agem Gentha
9. Mantram Gentha
10. Pengaksama Mantra.
11. Gandak Satam Dupam Puspa
12. Selehakem Gentha, wajih tangan
B. Ngastawa
Tirta
1. Apadeku
2. Pengundang Bhatara
3. Pengasih Dewa
4. Pengenduh Dewa
5. Brahma Astawa
6. Brahma Sarira/Ngerangsukang
Dewa
7. Siwa Raditya
8. Nyaya-Nyaya Tirta
a.
Nunas Tirta
(1) Mekarya Yeh/Toya
(2) Ngambil Samsam
(3) Sekar Abang/Bunga Barak
(4) Sekar Ireng/Bunga selem
(5) Sekar Pite/Bunga Kuning
(6) Sekar Petak/Bunga Putih
(7) Sekar Manca Warna
b.
Ngarga Tirta
(1)
Pancaksaram
(2)
Ngaskara Tirta
(3)
Gangga Sindu
(4)
Sapta Suda
d.
Mantrani Bija
e.
Sabda Bhatara
f.
Gandak Satam Dupam Puspa
3.
Ngemargiyang Prayas Cittha
1. Toya Anyar
2. Cecepan
3. Tirta
4. Prascittha
5. Lis Abang/Lis arak
6. Lis Busung
7. Prascita Lis
8. Prascittha Ke Raga
4. Ngastawa Bhatara
1. Astra Mantra
2. Ngaturang Kukus Patatangi
3. Manca Desa
4. Ngaturang Pasucian
5. Cecepan
6. Mahyas
7. Tirtan Bhatara
8. Teenan
9. Tetebus
10. Sesantun
11. Peras
12. Sabda Bhatara
13. Gandaksatam
14. Salehaken Genta
12. Mantrani Banten
Hanya banten yang munggah pada pelinggih
Surya, yang munggah biasanya,
1. Canang Ajuman
2. Pangambeyan, sorohan
3. Panyeneng
4. Daksina
5. Peras Pejati
6. Suci
7. Sekartaman
8. Pule Gembal
13. Ngastawa Banten Sor/Pertiwi
(Macaru)
1. Astra Mantra
2. Segehan
3. Toya
4. Tuak
5. Berem
6. Arak
7. Beras
8. Segeh Agung
9. Jangan Sakewali
10. Gelar Sanga
11. Tabuh Tuak Arak
14. Mantra Caru Ayam Brumbun
1. Ekasata/Ayam Brumbun
Mantra,
Om Indahta Kita Sang Bhuta Tiga Sakti, Ring
Madya Desa Nira, Kliwon Pancawaran Nira, Bhatara Siwa Dewatan Nira
Iki Tadah Sajin Nira, Penek Manca Warna,
Maiwak Ayam Brumbun, Ingolah Winangun Hurip, Katekeng Saruntutan Ipun.
Ajak Sada Dewa Kalan Nira Ulung Siki, Manawi
Wenten Luput Kakirangan Ipun, Den Agung Sampuranem Sang Adruwe caru. Om-Hing
Namah
2. Tuak dan Arak
3. Muktiang Caru
4. Ngayabang Caru
5. Sabdan Bhatara
6. Gandaksatam
7. Salehaken Genta
15. Caru Manca Sata/Manca Warna
1. Manca Warna
Mantra,
Om, Sang Bhuta Putih, Ring Purwa Desan Nira,
I Bhuta Janggitan Haran Sira, Umanis Pancawaran Sira, Bhatara Iswara Dewatan
Nira, Iki Tadah Sajin Nira, Penek Petak Maiwak Ayam Putih, Ingolah Winangun
Urip, Katekeng Saruntutan Ipun.
Ih Sang Bhuta Bang, Ring Kidul desan Ira, I
Bhuta langkir Haran Sira, Pahing Pancawaran Nira, Bhatara Brahma Dewatan Nira,
Iki Tadah Sajin Nira, Penek Bang Maiwak Ayam Biing,. Ingolah Wiangun Urip,
Katekeng Saruntutan Ipun.
Ih, Sang Bhuta Kuning, Ring Kulon Desan Ira,
I Bhuta Kanya Haran Sira, Pon Pancawaran Sira, Bhatara Mahadewa Dewatan Nira,
Iki Tadah Sajin Nira, Ingolah Wiangun Urip, Katekeng Saruntutan Ipun.
Ih, Sang Bhuta Ireng, Ring Uttara Desan Ipun,
I Bhuta Taruna Aran Sira, Wage Pancawaran Sira, Bhatara Wisnu Dewatan Nira, Iki
Tadah Sajin Nira, Penek Ireng Maiwak Ayam Selem, Ingolah Winangun Urip,
Katekeng Runtutan Ipun.
Mapupul Sira Maring Madya, Dadi Sira I Bhuta
Mancawarna, Sang Bhuta Tiga Sakti Aran Sira, Kliwon Pancawaran Sira, Bhatara
Siwa Dewatan Nira, Ah Ih Sang Bhuta Manca Warna, Iki Tadah Sajin Nira, Ajaken
Saroang Sira Kabeh, Tigang Dasa Tiga Amukti Panambraman Sira, Sing KIrang Sing
Luput, Geng Sampuranem Sang Adruwe Caru, Muang Sang Maweh Nugraha Sira, Yan
Sira Wus Amukti, Hamangan Anginum, Mantuka Ring Kahyangan Sira, Muang Nugraha
Sang Adruwe Caru, Amanggih Dirga Yusa, Kemiten Saparan Ipun, Muah Ta Ingulun
Nugraha Sira, Wehen Hulun Kasidiyaning Jaya Puja.
Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma, Si, Wa, Ya.
Ang, Ung, Mang.
Pakulun Sang Bhuta Manca warna, Sang Bhuta Tiga
Sakti, Sang Bhuta Sasab Bumi, Iki Tadah sajin Nira, Tuntunen Lawan Sanak Sireng
Sareng, Riwus Sira Amukti, Ajaken Roang Sira Kabeh, Kemiten Hulun, Amanggih
Sadya Rahayu, Seger Lunas Lanus, Ayu Werdi.
2. Tuak dan Arak
3. Muktiang Caru
4. Ngayabang Caru
5. Sabdan Bhatara
6. Gandaksatam
7. Salehaken Genta
16. Ngastawa Banten
1. Astra Mantra
2. Ngaksama Ketutuan
3. Ngaksama Ke Dasar
4. Saluwiring Banten
5. Muktiyang, Ngayabang Banten
6. Pengrapet Kirang Langkung
7. Nyaya-Nyaya Tirta Wangsuh Pada
8. Jagat Natha
17. Pemuspayan/Pengebaktian
1. Pengelukatan
Mantra
Om, Pratama
Wisuda, Dwityani Suda, Tritiyani Suda,
Caturni Suda, Pancani Suda,
Suda-Suda-Suda Pawastu, Tatastu Astu Swaha.
2. Pemarisuda/Natab Prayascittha
Mantra,
Om, I, Ba, Sa, Ta, A,Ya, Na, Ma, Si,
Wa. Om,
Mang, Ung, Ang, Sarwa Mala Prayascittha,Ya, Namah, Lara Roga Wigna
Prayascittha, Ya, Namah. Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang,
Mang, Sarwa Klesa, Sarwa Roga, Sarwa
Papa, Dosa Mala Gelah Patleteh,
Prayascittha, Ya, Namo Namah Swaha
3. Ngerana Sika
a. Dasar/Duduk
Mantra,
Neng-Ning-Nung
(Padmasana Laki, Gentasana Perempuan)
b. Dupa
Mantra,
Om, Ang, Brahma Dupa Dipastra Ya, Namah Swaha
c. Asana
Mantra,
Om,
Prasada Stiti Sarira Siwa, Suci Nirmala,
Ya Namah Swaha
(Tapak Tangan Menengadah Ditumpuk, Ujung Ibu Jari Bertemu)
d. Pranayama (napas)
Mantra,
Om, Ang, Brahma Ya, Namah. Om, Ung, Wisnu Ya,
Namah. Om, Mang, Iswara Ya, Namah.
e. Karasodana
Mantra,
Om,
Sudanam Swaha (Tengen). Om, Hati Sudanam Swaha (Kiwa), Ang-Tengen,
Ah-Kiwa
4. Trisandya
Mantra,
Om, Bhur
Bhuwah Swah, Tat Sawitur Warenyam, Bhargo Dewasya Dhimahi, Dhiyo Yo Nah Pracodayat
Om, Narayanad
Ewedan Sarwam, Yad Bhutan Yasca Bhaweyam, Niskalanko Niranjano Nirwikalpo,
Nirakhyatah Cudde Dewo Eko, Narayanad Nadwityo Asti Kascit.
Om, Twan Ciwah
Twan Mahadewa, Iswarah Parameswara, Brahma Wisnu Carudrasca, Purusah Parikertitah,
Om, Papaham Papa
Karmaham, Papatma Papa Sambhawah, Trahimampun Dari Kaksah, Sabhahbya Bhyantarah
Sucih.
Om, Kswama
Swamam Mahadewa, Sarwa Prani Hitang Karah, Mammoca Sarwah Papebhyah, Palayaswa
Sada Ciwa,
Om, Ksantawyah
Kayika Dosah, Ksantawiyah Wacika Mamah, Kasantawiyah Manasa Dosah, Tat Pramadat
Ksama Swamam,
Om, Canti-Canti-Canti, Om,
5. Kramaning Sembah
a. Ngasepin Tangan
Mantra,
Om,
Sri Guru Jagat Papabhyo Namah Swaha
b. Sembah Puyung (stitining
sembah)
Mantra,
Om, Atma Tat Twatma
Sudaman Swaha
c. Surya Astawa (bunga)
Mantra,
Om,
Puspa Danta, Ya, Namah Swaha. Om, Aditya Sya Paran Jyoti, Rakta Teja Namas
Tuta, Sweta Pangkaja Madiyaste, Baskara Ya, Namah Swaha. Om, Pranamya Baskara Dewam, Sarwa Klesa
Winasanam, Prama Aditya Sirwatem, Bhukti Mukti Sarwa Pradam. Om, Hrang, Hring, Syah, Parame Siwa Raditya,
Ya, Namah Swaha
d. Dewa Astawa (kwangen, utpetitining sembah)
Mantra,
Om,
Puspa Danta Ya, Namah Swaha. Om, Nama Dewa Adistenaya, Sarwa Wiyapi Siwaya,
Padmasana Eka Prastistaya, Arda Naraswari, Ya, Namo Namah Swaha
(Lanturan Manut Ngacep Genah Muspa)
e. Dewa Samudaya (Nunas Wara
Nugraha)
Mantra,
Om,
Puspa Danta Ya, Namah Swaha. Om, Anugraha Manoharam, Dewa Data Nugrahakam,
Hyarcanam Sarwa Pujanan, Namah Sarwa Nugrahakem. Dewa Dewi Maha Sidi, Yadnya
Kartam Mulat Midem, Laksmi Sidisca Dirgayuh, Nirwigna Suka Werditah. Om, Ayu
Werdi Yasa Werdi, Werdi Pradnya Suka Sriyah, Darma Santana Werdisca, Santo To
Sapta Werdiyah. Om, Gring Anugraha Arcane, Ya Namah Swaha. Om. Gring Anugraha
Manohara, Ya Namah Swaha. Om, Gring Anugraha Tarpana, Ya, Namah Swaha. Om,
Dirgayur Nirwignam, Suka Werdi Nugrahakem
f. Sembah Puyung (pralinaning sembah)
Mantra,
Om,
Dewa Suksma Parama Acintya Ya, Namah Swaha. Om, Santi, Santi, Santi, Om,
6. Wangsuh Pada
a. Meketis
Mantra,
Om,
Ang, Brahma Amerte Ya, Namah, Om, Ung Wisnu Amerte Ya, Namah, Om, Mang Iswara
Amerta Ya, Namah
b. Nunas
Mantra,
Om,
Om, Siwa Amerta Ya, Namah. Om, Om, Sada Siwa Amerta Ya, Nama. Om, Om, Parama
Siwa Amerta Ya, Namah
c. Meraup
Mantra,
Om,
Om, Sarira Paripurna Ya, Namah, Ang, Ung, Mang, Gangga Amerta Sarira Suda Ya,
Namah. Om, Ang, Ksama Sampurna Ya, Namah
7. Mantra Bija
Mantra,
Om,
Om, Siwa Tatwa Ya, Namah. Om, Om, Widya Tatwa Ya, Namah. Om, Om, Atma Tatwa Ya,
Namah
8. Mepamit
Mantra,
Om, Santi, Santi, Santi, Om,
(Cakupang Tangan Puyung)
18.
Ngalebar/Ngantukang Bhatara
1. Makarya Tawur (genahang ring carune)
2. Pralina
Caru
Mantra,
Om, A,
Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang, Mang. (genahang sekar
pralinane ring laying-layang carune, tirtain)
3. Ngelebar
Daksina
4. Ngelebar
Peras
5. Sabdha
Bhatara
6. Gandaksatam
7. Nyimpen
Genta
Mantra,
Om, A,
Ta, Sa, Ba, I Si, Wa, Ma, Na, Ys (planning ping 3) Ung (X-), Ang (x-), Mang
(x-), Namah.
8. Ngosok
Sanggah Caru
9. Ngemargian
Tawur
10. Nganyut
Caru
11. Ngelungsur.
19.
Puput
BAB XVIII
UPACARA NGANYUT KEPASIH
A.
Ngastawa Genta
1. Melinggih
2. Matirtha
3. Mabija
4. Angisep Sarining Kukus
5. Ngerana Sika
6. Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
7. Astra Mantra.
8. Agem Gentha
9. Mantram Gentha
10. Pengaksama Mantra.
11. Apasudewa
Om Apsudewa pawitrani gangga dewi namas
tute
sarwa klesa winasanam toyane
parisudiyatem
sarwe bogem nuyat nayet.
12. Sabda Bhatara
13. Gandaksatam
14. Selehakem Gentha, wajih
tangan
C. Pemarisuda
Prayascita
1. Mantrani Prayascita.
2. Mantrani Lis
3. Sopacara Prayascita
4. Ngemargiang Prayascita
a. Toya Anyar
b. cecepan
c. Tirta
d. Prayascitta
e. Lis
5. Nunas Tirta Toya Segara, Anggen Ngetisin Banten, dll.
6. Gandaksatam
4. Ngastawa Bhatara
1. Astra Mantra
2. Ngaturang Kukus Patatangi
4. Ngaturang Pasucian
10. Sesantun
11. Peras
12. Sabda Bhatara
13. Gandaksatam
14. Salehaken Genta
20. Mantrani Banten
1. Canang Ajuman
2. Pangambeyan, sorohan
3. Panyeneng
4. Daksina
5. Peras Pejati
6. Suci
7. Sekartaman
8. Saluwiring Banten
21. Masegeh
22. Ngastawa Banten
1. Astra
Mantra
2. Muktiang
Banten
Pakulun Mangkin Manusan Ida Angaturin Paduka Bhatara, Sarining Canang, Kang Amukti, Pamukti Paduka
Bhatara, Katur Ring Cokor I Ratu, Sarining Suci Daksina, Banten Tumpeng Putih
Kuning, Maduluran Sarining Canang.
…………………………
(Kalau tidak ada banten pule gembal, sekar taman jangan diucapkan, cukup
sampai di ardenareswari)
3. Ngastawa/Ngayabang
Banten Nganyut.
Mantra,
Om, Gangga Dwara Pragaca. Gangga Sagara Sangawo, Sarwangga Tabur Labato, Tribistan Cirwe
Sasatam.
Ih Wisnu Mumbul, Tirta
Suci Toya Akrantun, Eling Sira Asanak Lawan Manusia, Manusia Tunggalan Sira, Sira Tunggal Ring
Manusa, Swargan Nira Maring Bayu, Bayu Mulih Maring Manusia, Hening Pada
Hening, Suci Pada Suci, Sukla Pada Sukla, Pada Nemu Rasaning Swarga, Poma.
6. Jagat
Natha
23. Pamuspaan
1. Matirta
2. Natab
Prayascitta
3. Kramaning
Sembah
a. Puyung
b. Surya
c. Sagara
Mantra,
Om, Nagendra Krura Murtinem, Gajendra Matsya Waktranam, Baruna Dewa
Masariram, Sarwa Jagat Sudatmakam, Lanjutkan Dengan Gandaksatam.
d. Samodaya
e. Puyung
24. Nganyut
25. Mapegat
Sampai di rumah, di pintu pekarangan masuk
diadakan upacara mapegat atau boleh lagi
3 harinya.
BAB XIX
UPACARA MELASPAS WADAH/BADE
A.
Ngastawa Genta
12. Melinggih
13. Matirtha
14. Mabija
15. Angisep Sarining Kukus
16. Ngerana Sika
17. Pakeling Ring Bhuta Dang
Astra
18. Astra Mantra.
19. Agem Gentha
20. Mantram Gentha
21. Pengaksama Mantra.
22. Gandak Satam Dupam Puspa
23. Selehakem Gentha, wajih
tangan
B. Ngastawa
Tirta
12. Apadeku
13. Pengundang Bhatara
14. Pengasih Dewa
15. Pengenduh Dewa
16. Brahma Astawa
17. Brahma Sarira/Ngerangsukang
Dewa
18. Siwa Raditya
19. Nyaya-Nyaya Tirta
a.
Nunas Tirta
(1)
Mekarya Yeh/Toya
(2)
Ngambil Samsam
(3)
Sekar Abang/Bunga Barak
(4)
Sekar Ireng/Bunga selem
(5)
Sekar Pite/Bunga Kuning
(6)
Sekar Petak/Bunga Putih
(7)
Sekar Manca Warna
b.
Ngarga Tirta
(1)
Pancaksaram
(2)
Ngaskara Tirta
(3)
Gangga Sindu
(4)
Sapta Suda
20. Mantrani
Bija
21. Sabda
Bhatara
22. Gandak
Satam Dupam Puspa
3.
Ngemargiyang Prayas Cittha
1. Toya Anyar
2. Cecepan
3. Tirta
4. Prascittha
a. Lis
Abang/Lis arak
b. Lis
Busung
c. Prascita
Lis
5.
Prascittha Ke Raga
4. Ngastawa Bhatara
1. Astra Mantra
2. Ngaturang Kukus Patatangi
3. Manca Desa
4. Ngaturang Pasucian
5. Cecepan
6. Mahyas
7. Tirtan Bhatara
8. Teenan
9. Tetebus
10. Sesantun
11. Peras
12. Sabda Bhatara
13. Gandaksatam
14. Salehaken Genta
26. Mantrani Banten
Hanya banten yang munggah pada pelinggih
Surya, yang munggah biasanya,
1.
Canang Ajuman
2.
Pangambeyan, sorohan
3.
Panyeneng
4.
Daksina
5.
Peras Pejati
6.
Suci
7.
Sekartaman
8.
Pule Gembal
9.
Bangkit
Mantra,
Om, Durgha bucarya Namah Swaha. Om, Kala
Bucarya Namah Swaha. Om, Bhuta Bucarya Namah Swaha. Sang Drembamoha Amangan Sira Ring
Pajagalan. Sang Kala Wisaya Amangan Sira
Pajuden. Sang Kala Ngadang Amangan Sira
Ring Dalan Agung. Sang Kala Katung
Amangan Sira Ring Pasar. Pada Amukti
Sari Ya Sira. Wus Sira Amukti Sari,
Mantuk Sira Ring Raga Walunaning Sang Adruwe Karya, Atulung Sira Ring
Rahayu. Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma Si,
Wa, Y. Ang, Ung, Mang.
27. Ngastawa Banten Pamelaspas
1.
Melaspas
Mantra Panemakuhan,
Pakulun Paduka Hyang Sambu, Sanghyang Brahma,
Wisnu, Iswara, Manusan Ida Angawe Wawangunan.
Angaturin Maka Sanjiwani Ida, Aja Sira Angelaranin, Iki Tadah Sajin
Nira, Asing Kirang Asing Luput, Sampun Sira Janggel, Hana Arta Satak Salawe,
Atetumbasan Sira Ring Pasar Agung, Amilihin Sakebekelan Nira, Pada Anginuma
Sira, Atetanjan. Om, Sambu Daya Namah
Swaha.
2.
Tabuh
Mantra,
Om, Sang Dangdang Pati, Iki Ganjaran Sira,
Poma Sira, Aja Angelaraning. Om Buta Ya Namah Swaha.
28. Ngetok Palit
Mantra,
Om, Bumi Ginawe, Suda Suda Bumi, Suda Kayu
Suda Weta, Dewa Murti Hilang, Anugrahaken Nira Wiswa Karma, Haywa Pati Pati
Rasa, Sia Dahat.
29. Pangurip-Urip
Mantra,
Om, Siwa Maha Siwa Parama Siwa, Uripakene Sarwa
Karyaning Hulun, Manusa Pada Urip. Om, Sa, Ba, Ta A, I, Na, Ma Si, Wa Ya. Om,
Mam.
30. Pamelaspas
1.
Pamelaspas
Mantra,
Ih Sang Pring Sang Taru, Ingsun Weruh Ring
Kedadenta, Duk Sira Wawu maletik, Ibunta Mangga Aran Sira, Duk Sira Wawu
Mabunga, Ibunta Parama Haran Sira, Duk Sira Wawu Mewoh, Ibunta Wisia Amerta
Haran Sira, Hulun Kinon Den Nira Hyang Guru Muwah Begawan Wiswa Karma.
Om, Sanghyang Putih Halus, Sang Hyang Wenang,
Wus Sira Sinapuh Den Nira, Sanghyang Bayu.
Tianangi Den Nira, Sanghyang Raditya, Wulan, Lintang Trenggan. Wenang Hulun Angungkulin Angelangkahin,
Swargan Nira Kabeh, Hulun Meawak Sanghyang Wenang. Om, Mang.
Om, Toyam Gandem, Ksatem Puspem, Palem. Om, Ragnir Ragnir. Om Jyotir Jyotir, Dupem, Dupem, Samar Payam,
Namah Swaha
2.
Kukus
Patatangi
3.
Ngaturang
Pasucian
4.
Mantrani
Banten
5.
Muktiyang,
Ngayabang Banten
6.
Pengrapet
Kirang Langkung
7.
Anugraha
8.
Pralina
9.
Ngelebar
Daksina
10.
Ngelebar
Peras
11.
Gandaksatam
12.
Nyimpen
Genta
13.
Ngelungsur
BAB XX
TAMBAHAN BEBERAPA PENGANTEB
DAN PERLENGKAPANNYA
A. Pengulapan
Mantra,
Pakulun Sira
Sang Datu Kasilir. Karaning
Mangundang Sang Datu Kasilir. Manira Kinon Angulati. Atman Juwitan
Ipun……….…………… Menawi Ke Pengetan Menawi Kepengidul. Menawi Ke Pengulon Menawi
Ke Pengelor. Menawi Atman Juwitan Ipun ………………….. Anganceng Ana Ring Tengah,
Ndaweg Antuk Akene. Ring Ragan Ipun
I…………….………. Menawi Kecantet .Kekungkung Ring Pasisirenan. Ring Pagegeman
Ring Sabang Paran Ipun Ndaweg Antuk Akene Ring Ragan Walunan I pun I………..…
Menawi Kecantet Kakungkung. Olih Sang Dewa Kahyangan Kang Angulihaken. Ring
Ragan Walunan Ipun I……….… Menawi Kecantet Kakungkung Olih Sang Widia Dara Widia
Dari Ken Angulihaken Ring Raga Walunan Ipun I………….Menawi Kecantet Kakungkung
Ring Soring Sapta Petala Atma Juwitane Ipun I……………………… Olih Sang Hyang Anantaboga
Ken Angulihakene Ring Raga Walungan Ipun I………… Ya Ta Wulan Pitung Dina Lawana
Sandika Pakan Nira Ya Ta Wulan Pitung Dina Angulati Atma Juwitane Ipun
I……….……………….Punika Caru Wandika Pakan NiraPenek Berasan Sakulak Lawan
Antiganing Sawung Jangan Dalundung Katut Pangpange Sambel Awos Kelawan Caruban
Putih Suruh Putih Ijo Tatebus Putih Ijo, Pipis Limang Likur, Caru Sami Tan
Keneng Ta Ya, Ya Tan Don Tetep Reke Pakulun Angulatane Yan Wus Amukti Andika
Pakan Nira Angulatane Atman Juwitan Ipun I……… Embenan Songsongan Ulihakene Ring
Raga Walunan Ipun…… Duluran Sapta werdi
B. Peneduh Ring Carik
Mantra,
Om Pasang Tabe. Ya Pakulun Ling Ira Bhatara Rawi. Pakulun
Bhatara Nawa Sanga. Manusan Paduka Bhatara. Nunas Tirta Pangelukatan. Kang
Sarwa Tinandur Maletik. Kang Pretiwi Maletik. Kang Sarwa Tumuwuh Sakuwuban.
Dening Akasa Kasangga Dening Pratiwi. Kaselehan Dening Surya. Candra Lintang
Trenggana. Angelukat Letehing Gumi. Nyadnyad Danu Putek Letek. Salah Tanjung,
Salah Tibu, Salah Laki Salah Pati. Salah Laksa Salah Laku Salah Desa. Kalukat
Dening Bhatara Iswara. Kerapuh Den Ira Bhatara Brahma. Kapurna Den Ira Bhatara
Wisnu. Purna Jati Pari Purna. Om Suda Klesa Suda Papa Suda Merada. Om Sa Ba Ta
A I Na Ma Si Wa Ya.
C. Pengastawa Pengerasak
Mantra
Pakulun Sang Hyang Ibu Pertiwi.
Mekadi Sang Hyang Akasa. Sang Hyang
Raditiya. Wulan Lintang Trenggana.
Miwah Sang Hyang sesuhunan Rambut Pesakih. Mekadi Sang Hyang Sesuhunan Dalem
Pesakenan. Miwah Sang Hyang Anantaboga.
Ring Soring Pertiwi Pamugeran Jagat Raya. Mekadi Paduka Bhetari Uma.
Jumeneng Ring Sawah. Manusa Nebeng Bhatara Mayasa. Amacul Ring Sawah. Anandur
Pala Bungkah, Pala Gantung Pari Gata. Wija Ana Pangesti Manusan. Paduka Bhatara
Angaturin. Genep Prekertin Banten Kenek. Bhatara Hyang Amukti Menawi. Wenten Kirang
Luput Geng Rene Sinampura. Apang Sampun
Manusan Paduka Bhatara. Keni Sapan
Bhatara Kabeh.Ana Angenter Paduka Bhatara. Angeraksa Bregala Bregali.
Walang Sangit Walang Awus Tikus. Walang Layang Kebebeng Basah Jungulan. Walang
Api saluwiring Merananing Carik.Ana Ganjaran Nira Tulung Urip Catur Warna.
Maiwak Sula Pawitra. Enak Paduka Bhatara Awehana Amukti.Om Bragala Bragali. Yan Sira Tan Harep Lukat,
Aja Sira Keni. Aja Sira Amangan Sarin Nira Bhatari Seri.Yan Sira Arep Lukat,
Mati Kita Jani. Tinemah Dening Para Dewata Nawa Sanga. Moga Wastu Kita Embet
Bengkang. Mati Tan Mati Urip Tan Urip. Wastu Kita Tan Kawenang. Amangan Sarwa
Tumuwuh. Inget Buwana Dadi Tuwuh. Murah Kang Sarwa Tinuku. Wastu Urip Jadma
Urip. Sarwa Ingon Ingon. Sadruwene Murah Kang Sarwa Baksa. Pengastitin Nira
Denta.Wastu Yan Ana Merana. Ring Gaga Sawah Candang Mati. Busung Lanas
Babetusan Gadgad. Mereng Laning Basah Kebebeng Lanas. Walang Sangit Walang
Awus. Walang Nganas Muwang Tikus Paksi. Saluwiring Merana. Aja Sira Amangan
Parin Nira Bhatarai Seri. Mungkur Sira Maring Keling Jamur Dipa. Aja Sira
Mewali Malih Muwah. Apan Sira Penadiyaning Mati Salah Pati.Yan Sira Arep Kalukat. Mati Kita
Mangke. Yan Sira Mati Kalukat. Kita Lanang Wadon. Pamulih Ring Bhatara
Rudra.Yan Sira Wadon Dadi Sira Istri Ayu. Yan Sira Lanang Dadi Sira Jejaka
Apekik. Tumitis Kita Tanpa Taleteh. Om Sri Wiwena Namah Swaha.
D. Tambahan Wacakan Puja Pengastawa
1.
Tugu Panunggun Karang
Mantra,
Ih, Ah, Ing, Bhupati Ya Namah
Swaha
2.
Tugu Sedahan Panglurah
Mantra,
Ih, Ah, Ing, Panglurah
Penyarikan,Ya Namah Swaha
3.
Palinggih Dewa Hyang (Paibon)
Mantra,
Om, Ung Prajapatiya Namah. Om Mang Mataya Namah. Om,
Tang Prapatiya Namah. Om Ing Prapitaya Namah
4. Gedong Artha Brana/Sri Sedana/
Catumeres Catu Mujung
Mantra,
Om, sri Sri Laksmi Dewi Nama
Namah Swaha
5.
Gedong Manjangan Saluwang
Mantra,
Om, Ah Sukla Dewi Maha Laksmi. Sri Giripati Sukla Pawitrani Swaha
6.
Gedong Taksu
Mantra,
Om, Ang Adikala Byonamah Swaha
7.
Gedong Limas Sari
Mantra,
Om, Ang Dewa Dewi Maha Siddhi, Sarwa Karya
Palidwatwi Siddhi. Dirgayu Namah Swaha
8.
Bale Saka Wulu/Pengaruman
Mantra,
Om, Ung, Ing Purnajaya Namah
Swaha.
9.
Tugu Pangijeng Natah
Mantra,
Om, Ing Indraya Dewa. Ya Nama Namah Swaha
10.
Bebaturan Panca Resi
Mantra,
Ang, Ah Swastya Maya Nama Namah Swaha, Ing Ung
Surya Dewa Pratista Adi Swanaya Saharbha Nareswara Namah Swaha
11.
Padmasana
Mantra,
Om, Akasa Nirmala Sunyam, Guru Dewa Byomantaram, Siwa Nirbawa
Wiryanem, Reka. Om Kara Wijaya
12.
Palinggih Ajaga-Jaga/Lebuh
Mantra,
Ah, Ang, Uh, Ih, Yah Antha Preta. Bhuta Kala
Dengen Bhiyi Namah Swaha
13. Jineng/Klumpu
Mantra,
Om, Sri Sri Maha Dewi, Maha Waktri Ya Namah Swaha.
Om, Sri Dewi Caduling. Maha Waktri Canta Bani. Kurus Mratyah Namah Swaha
14. Daging Pulu/Beras
Mantra,
Ang, Ang, Ang Tri Suci. Dewi
Amretaya. Karania Namah Swaha
15.
Perantenan/Pawon
Mantra,
Om, Ang, Saraswatya Pawitram. Ning Dewa Ya Brahma
Namah Swaha. Om, Ang Brahma Sakaya Muttyate Namah Swaha
16.
Geneh/Genah Toya
Mantra,
Om, Ang Ah, Sarwa Wisnu Amretaya Namah Swaha
17. Payuk Pengedangan/Eteh-eteh Pamitegep Pawon
Mantra,
Ang, Ung, Mang Mratya Maha
Suka, Bhukti Mukti Ya Namah Swaha
18.
Kandang Bawi/Ayam
Mantra,
Om, Ung Sadha Rudra Dohya
Ladipati, Sarwa Satwa Namah Swaha
19. Semer/Pancoran/Bak
Toya
Mantra,
Om, Ang Gangga Ya Tri Dewi. Maha
Angga Ya Pawitraning Swaha
20. Pemerajan
Kamimitan/Paibon/Panti/Dadya/Pedarman
Mantra,
Om, Brahma Wisnu Iswara Dewam, Jiwatman
Trilokanam, Sarwa Jagat Pratistanam, Suda Klese Winasanem, Om Guru Paduka
Dipate Ya Namah
21. Lekasing Tilem
Mantra,
Om, Brahma Saraswati Dewi Amertha Ya Namah
22. Lekasing Tilem
Mantra,
Om, Wisnu Sri Dewi Sada Siwa Amertha Ya
Namah.
23. Pura Dalem
a. Mantra,
Om, Catur Dewi Maha Dewi, Catur Asrame Bhatari,
Siwa Jagat Pati Dewi, Durgha Maserira Dewi. Om, Catur Dewi Dipata Ya Namah
b. Mantra,
Om, Karastu Durganti, Yadmo Prama Tiyo, Waksisiyem
Prenamia, Prabawa Luktem Tumaha, Ngiyem Kawiste Karem. Om Om, Sradantu, Dewa
Atangiyem, Jadma Ngastawa Dewayem. Om Sah.
c. Mantra (Durgha Astawa),
Om, Kari Sarwa Njana Sadiem, Sri Geni Waksang
Kariem, Gangga Dwelam Prad Prelayam, Berui Purana Kaliem, Ang Kala Wediem, Para
Satiem, Murti Wisesa Sayem, Berawi Purateng Kariem, Sri Gori Wang Sitte Deyem,
Sama dresta Warah Satiem,
Om, Umapah Te Sarwa Gari, Sang Kariem Gari, Denta
Sambu, Namo Dewi Durga Isora, Sa Durga Layem,
Om, Rudra Dewa Mahadeyem, Gangga Gori Padem, Dewi
Durga Laye, Sabarliate Siwa Sri Sinayogati. Om, Sarwa Dewa. Om, Widayem. Om,
Mang Sada Rudrem Namah Swaha,
24. Pura
Desa
a. Mantra,
Om, Isano Sarwa Widnyana, Iswara Sarwa Bhutanem,
Brahmana Dipati Brahman, Siwastu Sada Siwa Ya. Om Siwa Dipata Ya Namah
b. Mantra,
Om, Namah Dewa Denda, Te Alungang Sapratiaksaniem,
Sarwa Jagat Maha Tiksia, Ya Namah Swaha
25. Pure
Puseh
a. Mantra,
Om, Giripati Maha Wiryam, Mahadewa Prastita
Linggam, Sarwa Dewa Pranamyanam. Om Giri
Dipata Ya Namah
b. Mantra,
Om, Om, Sri Maha Dewi Kangkasa, Sri Sedana
Namah Swaha
26. Pura
Segara
a. Mantra,
Om Nagendra Krura Murtinam, Gajendra Matsya
Waktranem, Baruna Dewa Masarirem, Sarwa Jagat Sadatmakam. Om, Baruna Dipata Ya
Namah
b. Mantara,
Om, Nagendra Krura Murtiyem, Gajendra Matsiya
Waktranem, Baruna Dewa Masarirem, Sarwa Jagat Suda Temahen
27. Pura
Batur/Ulun Danu
Mantra,
Om, Sridana Dewika Bawyam, Sarwa Rupa Watistaya,
Sarwadjnaka Mitidatyam, Sri Sri Dewi Namastute. Om, Sri Dipata Ya Namah
28. Purwa
Pekardin Danghyang Nirarta
Mantra,
Om, Dwijendra Purwanem Siwam, Brahmanam
Purwantistanam, Sarwa Dewa Masarirem, Suryamreta Pawitranam. Om, Dwijendra
Dipata Ya Namah.
29. Pura
Pulaki
Mantra,
Ang Ung Mang. Om, Srimas
Pandya, Mentangyudaya Namah Swaha
30. Pura
Melanting
Mantra,
Om, Ung Giripatya Sukla, Dewi Sling King, Stiktaya
Namah Swaha. Om, Ung Swabawa Dewi Sukla, Dewi Maha Saktyah Namah Swaha.
31. Saraswati
Mantra,
Om, Brahma Putiem Mahadewi, Brahmania
Brahmanandini, Saraswati Sadnya Yoni, Pradnyana Ya Saraswati
32. Pura Besakih
Mantra,
Om, Ah Mang Tang, Hyang Putranjaya, Maha Sidiyem,
Sarwa Jagat Pratistanem, Namah Swaha
33. Guru Piduka
Mantra,
Om, Pakulun Hyang Predana Purusa, Hyang Siwa, Hyang Surya, Candra Iki
Manusan Ira Maguru Piduka, Angaturaken Pamahayu, Wus Sira Ketanggap, Den Ira
Sang Sedhana, Begawan Penyarikan, Muwang Begawan Citra Gota, Citra Goti, Menawi
Manusan Ida, Ana Aturan Saud Muwang Linyok, Sampun Ta Sira Angadaken Piduka,
Lugrahi Manusan Ira Amuhun Tirta. Om, Sidi Rastu Ya Namah Swaha.
34. Hyang Guru Kemulan
Mantra,
Om, Pakulun Sang Hyang Reka, Sang Hyang Kawi Swara, Sang Hyang Saraswati,
Suksma Sang Hyang Brahma, Wisnu, Iswara, Mekadi Sang Hyang Surya Candra Lintang
Trenggana, Pakulun Dasaran, Ida…………….
(Manut ngaturan banten dan manut nunas wasuh
pada.)
35. Gunung Agung
Mantra,
Om, Ang Ring Sah, Bhatara Giri Putri, Siwa Bumi
Maha Sakti Ya Namah Swaha
36. Prajapati
Mantra,
Om, Ang Brahma Prajapati Atah, Swayambur Waradam
Guru, Pada Yoni Catur Waktra, Brahma Sakalam Iciyate.
E. Alat-Alat Dasar Untuk Pemangku Dalam
Penyelenggaraan Upacara.
1. Gentha/Bajra
2. Siwambha, Sibuh, Sangku Panglukatan
3. Dulang, Lekeh daun ambengan yang
berjumlah 108
4. Babokoran sebagai tempat bija
5. Sirowista
6. Daksina Lingga
7. Pasepan dan Dupa
8. Sirat Toya dari 11 helai ambengan
9. Kalpika
10. Kesa Berana dan Kama Berana
11. Asta berana dan Kanta Berana
12. Katipat
13. Canang Sari
14. Sasap
F. Fungsi dan Arti Alat-Alat Dasar Pada
Pemangku Dalam Penyelenggaraan Upacara.
1. Air
a. Air Biasa
(1). Toya
(2). Tirta
Air yang telah disucikan
Penggunaannya,
(a). Untuk Penyucian
-
Pengelukatan
-
Pebersihan
-
Prtayascittha
(b). Untuk Kematian
-
Pengentas
-
Penembak
-
Pemanah
(3). Wasuh Pada
Dimohon di tempat suatu pelinggih
Penggunaannya, Untuk nunas kerahayuan,
Pelaksanaannya,
b. Air Kelapa Muda
Air yang sudah
suci,
sehingga
langsung dapat dipergunakan
2. Bunga
Dipakai
sebagai,
a.
Menyampaikan kesucian hati untuk sembahyang
b.
Perlengkapan banten untuk nanding canang
c.
Menyampaikan rasa duka untuk kematian
d.
Menyampaikan rasa suka/hormat
3. Api
a. Jenis Api
Sebelum upacara
dimulai, didahului dengan menghidupkan api yaitu,
(1). Api biasa (dupa, pasepan, dll)
(2). Api dalam diri sendiri
a.
Fungsi Api
(1). Panasnya meresap kesegala
penjuru
(2). Asapnya berkilau
mengudara sebagai perantara antara bumi dengan langit manusia dan Tuhan
(3). Sinar cahayanya menerangi
kegelapan alam/manusia
c. Bentuk/Penggunaannya
(1) Bentuk dupa, daar asep,
menimbulkan sinar, asap kecil tetapi jelas mengudara
(2) Bentuk Dipa, dipakai
lilin, lampu atau yang sejenisnya, menimbulkan api dan nyala, sinar cahaya
terang
(3) Bentuk obor, api dalam nyala yang besar sering dipakai perakpak
(4) Bentuk api takep, digolongkan dalam bentuk dupa, penggunaannya
khusus dalam buta yadnya
4.
Bija/Gandaksata
a. Artinya
Buah padi padian yang utuh dan
berbau wangi
b. Fungsinya
Sebagai simbul benih yang suci anugrah Ardha Nare
Swari/purusa predana
c.
Pemakaian
Sama dengan tirta
(1) Ditaburkan di tempat upakara bersama dengan tirta, bunga sebagai
simbul penaburan benih yang suci
(2) Pada seseorang yang telah selesai mebakti dan mewangsuh pada
d. Tempat
Penaburan
(1) Diantara kedua kening yang dianggap sebagai mata ketiga
(2) Dikerongkongan
(3) Ditelan yang utuh 3 biji
5.
Kalpika/Kartika
a. Dibuat dari
(1)
Daun kembang sepatu
(2)
Helai bunga kembang sepatu
(3)
Helai bunga jepun
b. Bentuknya
Segi empat belah ketupat,
melambangkan Tri Murti
(1) Daun kembang sepatu warna hijau hitam lambang Dewa Wisnu
(2) Bunga kembang sepatu warna merah lambang Dewa Brahma
(3) Kembang Jepun warna putih kuning lambang Dewa Siwa
c. Fungsinya
Sebagai pengganti Tunjung
untuk menuntun paratma
6.
Sirowista/Karawista
a. Bahannya
(1) 3 helai rumput ilalang
(2) Helai kembang cempaka
(3) Sari kembang sepatu
b.
Pemakaian
(1) Di Siwamba
(2) Diri sendiri/seseorang di kepala
(3) Pretima
(4) Perlengkapan lainnya
c.
Simbul Sirowista
(1) Untuk penyucian
(2) Merupakan lambang Windu dan Nada yang melambangkan hurup suci
Om Kara
d.
Bentuknya
Identik dengan ananta sana, tempat kedudukan
Tuhan, yaitu pagelaran anantaboga, Wasuki yaitu Ular NagaEkor menggulung ke
dalam, kepala tegak ke atas/ujung ilalang, batang rumput sebagai badan
7.
Seet Mingmang
a. Bahan
Rumput ilalang
b.
Bentuk
Segi empat, bentuk wajik
c.
Pemakaian
(1) Penyucian sesajen
(2) Pengembalian pada asal Nya
Misalnya,
Pada upacara pengguntingan rambut tongkat pada puspa/sekah
8.
Canang Genten
a.
Lambang
Pemujaan pada Tuhan dalam tiga aspek Tri Murti,
yakni Brahma, Wisnu Iswara
b.
Bahan
(1) Bunga, lambang kesucian
(2) Pandan harum, wangian lambang Iswara
(3) Sirih lambang Wisnu
(4) Kapur lambang Siwa
(5) Pinang lambang Brahma
(6) Tetuwesan/reringgitan, kesungguhan
9.
Daksina
a.
Lambang
Alam, Stana Hyang Widhi
b.
Bahan
(1) Beras
(2) Pipis bolong
(3) Buah kelapa yang dikupas
(4) Telur itik
(5) Gantusan
(6) Pelawa Peselan
(7) Bija Ratus
(8) Tingkih
(9) Pangi
(10) Pisang Mentah
(12) Canang Genten
(13) Canang Payasan
Jadi : Daksina merupakan
banten yang paling lengkap
10. Peras
Pengertian/arti peras, Peras artinya presida,
tercapainya kesuksesan
G. Lambang-Lambang
Pada Jenis Jenis Banten
1.
Peras
Lambang perjuangan dan doa agar mencapai
sukses dalam hidup. Istilah Peras sama
dengan presida, berarti tercapainya sukses dalam hidup
2.
Daksina
Lambang alam,
Stana Hyang Widhi, buah kelapa dalam daksina harus dikupas serabutnya, sehingga
batoknya bersih, sebagai isyarat agar manusia menghilangkan pengaruh negatif
indria yang mengikat
3. Canang
Lambang
pemujaan kepada Tuhan dalam tiga aspek Tri Murti, yakni, Brahma – Buah
pinangWisnu – daun sirih, Iswara- Kapur
4. Penyeneng
Lambang konsep hidup yang
seimbang dinamis dan produktif
5. Tulung
Lambang pengharapan (mohon pertolongan agar
manusia hidup saling menolong)
6. Sesayut
Lambang perjuangan hidup untuk mencapai kerahayuan
secara bertahap
7. Kewangen
Lambang aksara suci prenawa Om, Kojong kewangen,
lambang Ardha Candra, Uang kepeng melambangkan Windu, Cili lambang Nada
8. Lis
Lambang senjata Dewata Nawa Sanga, untuk
mensucikan secara sepiritual
9. Prayascittha
Melambangkan penyucian
pikiran
10. Durmanggala
Pertanda agar melakukan perbaikan prilaku,
sehingga terhindar dari bencana, alamat buruk, atau kemalangan
11. Bija
Lambang benih-benuh kesucian, dengan memakai bija
seusai sembahyang diharapkan agar manusia senantiasa menumbuhkan dan memupuk
benih-benih kesucian dalam dirinya.
12. Bunga
Lambang ketulusan hati manusia dalam beryadnya,
ngaturang bakti, atau menyampaikan rasa duka
13. Reringgitan
Lambang ketetapan hati untuk
beryadnya
14. Pelawa
Lambang intisari hati yang
suci
15. Raka-Raka
Lambang Widiadara-Widiadari yakni melambangkan
orang berpengetahuan dan menghayati keagamaan dan kesucian
16. Resi Gana
Lambang permohonan keselamatan agar terhindar dari
bencana. Gana terkenal sebagai Dewa pelindung dari segala mara bahaya.
17. Bebangkit
Lambang atau simbul kedahsyatan alam semesta.
Dalam visi hindu alam ini sebenarnya sahabat manusia namun sekaligus musuh.
Apabila manusia mengasihani, merawat alam dengan
baik, maka alam pun akan bersahabat dengan manusia, begitupun sebaliknya. Maka
itu dewata banten bebangkit adalah Dewi Durgha, perwujudan Siwa Saat kroda.
18. Pulegembal
Lambang peruwatan karakter buruk Butha Kala dengan
Dewatanya Bethara Gana
19. Suci
Lambang kesucian Hyang Widhi, sekaligus anugrah
kemakmuran kepada manusia. Jaja sesamuhan berwarna putih melambangkan kesucian.
Jaja sesamuhan berwarna kuning, mengisyaratkan anugrah kemakmuran.
H. Doa - Doa
1. DOA DALAM RANGKA
PELEPASAN DAN PENYAMBUTAN
Om Awignamastu Nama Sidham, Om Adityasya
Paramjyotir, Rakta Tejo Namo Stute Sweta Pangkaja Madiasta, Bhaskara ya Nama
Stute, Om, Hinaksaram Hina Padam, Hinamantram Tatewaca Hina Bhakti Hina Widdhi,
Sada Siwa Namo Stute, Mantra Hinam Kriyahinam, Bhaktinam Parameswarah, Tat
Pujitam Mahadewah, Paripurnam Tat Astu Me
Om, Hyang Widdhi, Tuhan Yang Maha Agung, Terimalah
Sembah Bhakti Hamba, Segala Puja dan Puji,
Angayubagya Kami Haturkan
Kehadapan Hyang Widdhi, Karena Atas
Asung Kertha Wara Nugraha Hyang Widdhi,
Hari Ini Kami Dapat Melaksanakan Acara ……………………, Sesuai Dengan Rencana dan
Harapan Kami Bersama
Om, Hyang
Widdhi Tuhan Yang Maha Kuasa, Sesuatu Telah Kami Lakukan Dengan Kemampuan Kami Yang Sangat Terbatas, Segalanya itu,
Tidak Dapat Kami Laksanakan Dengan Baik Dan Sempurna, Tanpa Berkenan Anugraha
Dan Perlindungan Hyang Widhhi, Oleh Karena Itu Kehadapan Hyang Widdhi Tidak
Henti-Hentinya, Kami Bersujud Dan Berdoa Seraya Memohon,
Om Hyang
Widdhi Berikanlah Kami Bingbingan, Tuntunan, Serta Kekuatan Lahir Batin,
Khususnya Kepada ……………………………………………………………………………………………Mampu Mengemban Tugas Dan
Kewajibannya Dengan Sebaik-Baiknya.
Sebagai Pelayan Masyarakat, Yang Jujur, Bersih, Tegas dan Adil, Sesuai Dengan
Harapan Kami
Kami
Menyadari, Bahwa Kehidupan Kami Papa Tidak Luput Dari Kesalahan Dan Kekurangan
Oleh Karenanya, Ampunilah Kesalahan dan Kekurangan Kami. Tuntunlah Kami Ke
Jalan Yang Baik Dan Benar Sehingga Kami Dapat Berpikir Yang Jernih, Berkata
Serta Bebuat Yang Baik Dan Benar Atas Segala Anugrah Dan Perlindungan Hyang
Widdhi Senantiasa Merestui Serta Mengabulkan Doa dan Permohonan Kami
Om, Dirgayur
Astu Tat Astu Astu Swaha, Om Santhi, Santhi, Santhi, Om
3.
Doa
Om Swasti Astu
Om Adityasya
param jyoti
Rakta Tejo
Nama Stute
Sweta Pangkaja
Madyaste
Baskare Ya
namah Stute
Om Ksama Swamam
Jagatnata
Sarwa Papa
Hitang Karah
Sarwa Karye
Sudham Dehi
Pranamya Surya
Swaram
Ya tuhan Sinar
Hyang Surya yang maha hebat, engkau bersinar merah, hamba memujamu, Hyang Surye
yang berstana di tengah tengah teratai putih hamba memujamu yang menciptakan
sinar yang berkilauan.
Ya Tuhan
limpahkan lah yang menggemnbirakan kepada hamba, Ya Tuhan maha pemurah,
pelindung alam semesta, pencipta semua mahluk, ampunilah dosa hamba dan
anugrahilah hamba atas semua karya yang dilakukan, ya Tuhan engkau memancarkan
sinar suci ibarat Hyang Surya memancarkan sinarnya, hamba sujud kepadamu, ya
Tuhan semoga damai di hati damai di dunia dan damai selalu
Om Santi,
Santi, Santi Om.
Inggih Tikas Kepemangkuan Puniki Titiang
Puputang Dumun Rawuh Iriki, Puput Kapupul Rikalaning, Budha Umanis Prangbakat,
Tahun 2003, Pukul 10.00 Wita, Di Banjar Batur Sari, Kesiman Kertalangu,
Denpasar Timur.
Titiang Sane Mupulang, Ir. Putu Januar
Ardhana, Pemangku Jan Banggul Pura Dalem Antap dan Pemangku Kawitan Sira Arya
Gajah Para, Sane Magenah Ring Desa Takmung Klungkung. Sane mangkin taler dados
Pemangku Banjar, Banjar Batur Sari, Kesiman Kertalangu Denpasar.

Ir. Putu Januar Ardhana
Kurukulum Vitae
- Nama : Ir. Putu Januar Ardhana
- Tempat/Tgl. Lahir : Tabanan, 6 Januari 1960
- Alamat : Jalan Sekarsari 14, Denpasar Timur, Bali
- Pekerjaan : Dosen Kopertis (PNS), di Pekerjakan di Unwar
- Gol/Pangkat : IVa/Pembina
- Jabatan Akademik : Lektor Kepala
- Alumni : Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan
Universitas Udayana Denpasar
- Organisasi :
- Forum Komunikasi GMNI
- Ketua Pemangku Semeton Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas Se Indonesia
- Pembina UKM Kempo Unwar
- Pelatih dan Wasit Wusu Tingkat Nasional (pertama di Bali)
- Penataran
- Penataran P-4
- Penataran TOT P-4
- Penataran Buku Ajar
- Kursus Kewaspadaan Nasional
- Penelitian Individu
- Pengaruh Dosis Pupuk NPK terhadap Tingkat Serangan Penyakit Helminthosporium oryzae pada Tanaman Padi
- Beberapa Teknik Budidaya Untuk memproduksi Sayuran Dataran Rendah (cabai besar merah) di Luar Musim
- Strategi Pengendalian Hama Terpadu Dalam Mewujudkan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan
- Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen dan Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,3 L Terhadap Peretumbuhan dan Produksi Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
- Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah Pada Pemberian Dosis Pupuk Nitrogen dan Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,3 L
- Pengaruh Lama Rendaman Jerami dan Lama Proses Pengomposan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
- Pengaruh Prekuensi Pengolahan Tanah dan Dosis Pupuk Organik Soil Treatment (OH) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium sativum L)
- Pengaruh Ketebalan Mulsa Jerami dan Jarak Tanam terhadap Hasil Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
- Pengaruh Media dan Usia Biakan Jamur Soicaria sp Terhadap tingkat kematian Helopeltis antonii
- Penelitian Kelompok
- Dampak Sosial Ekonomi Kepariwisataan di Kelurahan Kerobokan Kabupaten Badung
- Dampak Pemasyarakatan dan Pembudayaan P-4 di Kabupaten Dati II Jembrana, Bali
- Dampak Pemasyarakatan P-4 di Desa Tertinggal di Bali
- Pembuatan Amdal Kawasan Wisata Kintamani
- Pembuatan Amdal Kawasan Wisata Bedugul
- Pembuatan Amdal Kawasan Wisata Pantai Soka
- Pembuatan Amdal Kawasan Wisata Nusa Penida
- Pembuatan Amdal Kawasan Wisata Tulamben
- Pembuatan Amdal Kawasan Industri Celukang Bawang
- Pembuatan Amdal Hotel Green Garden Kuta
- Bidang Yang Pernah Ditekuni
- Kepala Pusat Penelitian Unwar
- Ketua Redaksi Majalah Puslit Unwar
- Ketua Majalah Ilmiah Fakultas Pertanian Unwar
- Anggota Redaksi Majalah Ilmiah Kopertis Wilayah VIII
- Anggota Redaksi Majalah Kampus Unwar
- Buku-Buku Yang Pernah Ditulis
- Diktat Dasar Dasar Perlindungan Tanaman
- Diktat Ilmu Alamiah Dasar
- Diktat Pengendalian Hama Terpadu
- Pula Pali Sane Kemargiang Di Pura Antap Klungkung
- Pula Pali Di Sanggah Merajan di Bali
- Indik Kepemangkuan
- Lalintih Sira Arya Gajah Para dan Bretara Sira Arya Getas
- Gaguritan Sira Arya Gajah Para.
- Selayang Pandang A.A. Gede Mandera
- Selayang Pandang Pura Suralaya Banda
- Selayang Pandang Sanggah Pamerajan Di Bali
- Karya Yang Lain.
- Mengkomputerisasi Lontar Siwa Gama
- Mengkomputerisasi Lontar Ganapati Tatwa
- Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Darma Wijaya
- Mengkomputerisasi Lontar kekawin Arjuna Premada
- Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Saba Parwa
- Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Swarga Rohana
- Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Mosala Parwa
- Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Jarasanda
- Mengkomputerisasi Kekawin Karna Antaka
- Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Kangsa Antaka
- Mengkomputerisasi Lontar Kala Tatwa
- Mengkomputerisasi Lontar Lebur Gangsa
- Mengkomputerisasi Lontar Janana Tattwa.
- Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Hariwangsa.
- Mengkomputerisasi Lontar Wirata Parwa
- Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Bima Wijaya
- Mengkomputerisasi Lontar Udiyoga Parwa
- Mengkomputerisasi Lontar Kakawin Brahmanda Purana
- Mengkomputerisasi Lontar Astupungku
- Mengkomputerisasi Lontar Brahmokta
- Mengkomputerisasi Lontar Sri Tattwa
- Mengkomputerisasi Lontar Dasa Kanda
- Mengkomputerisasi Lontar Kamahanikam
- Mengkomputerisasi Lontar Putru saji
- Mengkomputerisasi Lontar Haji Kanda
- Mengkomputerisasi Lontar Rudra Purana
- Mengkomputerisasi Lontar Siwa Purana
- Mengkomputerisasi Lontar Stri Pralapita
- Mengkomputerisasi Lontar Calonarang
- Mengkomputerisasi Lontar Dewa Ruci
- Mengkomputerisasi Lontar Gagak Aking
- Mengkomputerisasi Lontar Kunjara Karna
- Mengkomputerisasi Lontar Tata Buana
- Mengkomputerisasi Lontar Tatwa Siwa Purana
- Mengkomputerisasi Lontar Tatwa Bujangga Bali
- Mengkomputerisasi Lontar Bagawad Gita
- Mengkomputerisasi Lontar dalem Sida Karya
- Mengkomputerisasi Lontar Kapi Parwa
Terimakasih at as tuntunannya, Dan pemaparannya secara detail Dan global dalam menuntun Pemangku, guns meningkatkan kemampuan Spiritual dalam menuntun Umat. Suksma land Angayubagia.
BalasHapusBagus sekali utk para pemangku dalam mengemban kepemangkuannya , sangat jelas , detail semoga dapat menambah ilmu bagi para pinandita sbg Manggala upacara...matur Suksma , dumugi rahayu
BalasHapusOm Suastyastu
BalasHapusMohon maaf, tiyang mau bertanya sedikit, didalam memimpin suatu upacara ,bolehkah seorang pemangku duduk sejajar dengan linggih Ida Pedanda di bale pemiyos ? Mohon pencerannya, terima kasih.
Om Canti,Canti,Canti Om