Rabu, 03 Mei 2017



SUKERTANING SERTA

AGEM–AGEMAN PEMANGKU


BAB   I

P E N D A H U L U A N

A.      Selayang Pandang Tentang Pemangku

Rohaniawan dalam Agama Hindu menempati kedudukan yang sangat penting. Peranan rohaniawan tampak sangat menonjol dalam penyelesaian suatu Yadnya. Lebih lagi dalam pelaksanaan Yadnya yang cukup besar, akan menjadi kurang sempurna kalau tidak di antar oleh Rohaniawan yang dipandang sesuai untuk itu.

Dalam pelaksanaan Yadnya di Bali, dikenal ada tiga unsur utama yang sangat berperan dalam pelaksanaan yadnya yaitu,

1.   Yajamana

Yaitu pelaksana Yadnya atau pemilik Yadnya

2.   Pancagra
Yaitu Sang Widya atau para tukang yang berperan dalam menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam bentuk upakara serta kelengkapannya
3.   Sadhaka
Yaitu para Rohaniawan yang bertugas mengantarkan Yadnya tersebut dengan Puja, Seha, Mantra dan Weda.

Rohaniawan yang di pandang sesuai untuk mengantar atau menyelesaikan suatu Yadnya, sangat erat kaitannya  dengan besar kecilnya tingkat Yadnya itu sendiri.  Untuk tingkatan yadnya yang besar, patut di puput oleh Sulinggih, yaitu rohaniawan yang sudah di Dwi Jati. 

Sedangkan tingkatan yadnya kecil, cukup di antar oleh rohaniawan tingkat Eka Jati, yaitu Pemangku (Jero Mangku). Menurut Lontar Kesume Dewa yang menjiwai Pemangku adalah I Rare Angon.

Selanjutnya dikatakan, umanjing ring bhuwana alit, terletak pada pegantunganing ati. Itulah yang menjadi Jiwa suksma pada diri Pemangku. Rare Angon ini sesungguhnya adalah Brahman, Ida Sanghyang Widhi Wasa, Sang Pencipta, yang menjiwai Bayu, Sabda, Idep, Rasa, Cita, Karsa, Bhudi, Manah dan Ahangkara.

Di dalam menghantarkan suatu yadnya Pemangku hendaknya memakai Genta (Bajra, Gentha, Kleneng), sebab tanpa Genta terasa kurang sempurna, yang disebut dengan istilah Angaruhara atau Ahiyahiya, karena Ida Bhatara tiada turun ke Kahyangan.

Sebagai pedoman, seorang Pemangku juga harus menguasai ajaran   Sang Kulputih dan Kesuma Dewa. Ida Bhavati Drs. I Wayan Miartha, M.Ag, bahkan mengatakan seorang Pemangku dalam melakukan pengastawayan hendaknya memakai Bajra. Selanjutnya beliau mengatakan, Pemangku berasal dari 3 suku kata yaitu Pa, Mang dan Ku. Mang adalah merupakan salah satu kata dari “Dasa Aksara”, merupakan aksara suci dari Bhatara Iswara.  Seperti diketahui senjata dari Bhatara Iswara adalah Bajra. Maka itu Pemangku berhak memakai Bajra dalam melakukan tugasnya.

Tetapi beberapa sumber mengatakan, Bajra, Genta dan  Kleneng sebenarnya bendanya sama. Yang disebut Bajra adalah bagian atasnya (pegangannya), Genta adalah yang berbunyi (yang dipukul), sedangkan Kleneng adalah palitnya (pemukulnya). Maka itu Bajra, Genta atau Kleneng bendanya sama. Selanjutnya dikatakan pemakaian Bajra merupakan salah satu syarat dalam menuntun atau menjembatani Ica Ida Bhatara pada waktu Beliau turun ke Jagat Pada ini.

Tugas pokok Pemangku adalah  memimpin upacara di Pura dan menjaga kesucian Pura. Sedangkan tugas tambahannya adalah melayani umat/masyarakat yang memerlukan untuk memimpin upacara yadnya. Maka itu, sebelum menjadi Pemangku hendaknya harus menjalani Pawintenan.

Pemangku yang sudah melaksanakan penyucian diri sampai tingkat Pawintenan, patut menggunakan Puja Astawa/seha sesuai dengan ajaran Kusuma Dewa. Sedangkan yang telah melaksanakan upacara penyucian diri pada tingkat yang lebih besar, serta sudah mendapat ijin dari sulinggih, barulah berhak menggunakan Puja Astawa/Seha seperti yang tercantum dalam ajaran Sang Kulputih.

Sedangkan sebutannya masih tetap dengan sebutan Pamangku atau Pamangku Gede atau Pamangku Putus. Karena kewenangannya, pada dasarnya sama dengan batas kewenangan Pamangku pada umumnya, kecuali dalam menggunakan Puja Astawa/Seha.


B.      Syarat-Syarat Pemangku
Syarat-syarat sebagai seorang yang akan dinobatkan menjadi Pemangku adalah sebagai berikut :

1.   Sehat Rohani dan Jasmani
Seorang calon Pemangku diharapkan tidak mengalami Ceda Angga (cacad asli) dan kelainan jiwa

2.  Tidak Pernah Dihukum
Seorang calon Pemangku tidak pernah kena hukum penjara atau kena cor (sumpah terhadap Widhi)

3.  Anggota Masyarakat
Seorang calon Pemangku boleh dari anggota masyarakat yang baru atau berdasarkan keturunan dan tentunya beragama Hindu

4.   Cerdas dan Pintar
Seorang calon Pemangku diharapkan tidak alpa sastra

5.      Sudah Di Winten
Seorang yang akan dinobatkan menjadi Pemangku harus disucikan melalui upacara “Upanayana” (pewintenan) dari seorang Sulinggih dan dilaksanakan di Pura tempat penyungsungan berdasarkan “Tri Upasaksi”



BAB   II

 

P A W I N T E N A N


Pawintenan adalah salah satu upacara dalam manusa Yadnya. Mewinten berasal dari kata Winten (inten), yaitu sebuah nama permata yang berwarna putih, sifatnya mulia, dapat memancarkan sinar berkilauan, banyak disenangi orang serta tidak terpengaruh oleh lingkungan. Jadi Mewinten berarti penyucian diri secara lahir batin. Secara lahir bertujuan membersihkan diri dari kekotoran, secara batin bertujuan untuk memohon penyucian diri dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.

Upacara mewinten ini biasanya dilaksanakan setelah yang bersangkutan, sebelumnya melaksanakan upacara Pangidep Hati, sesuai dengan tuntutan Pustaka Suci Sang Hyang Aji Saraswati. Dimana dikatakan, bahwa seseorang sebelum diberikan pelajaran Mesastra, patut dimohonkan Pangidep Hati, agar di dalam belajar mendapatkan tuntunan ke arah yang lebih terang. Setiap orang yang akan menjadi Pemangku, harus didahului proses Pangidep Hati dan Pawintenan.


A.      Tujuan Pawintenan
Didalam beberapa Pustaka suci jelas dikatakan bahwa Tujuan Pawintenan adalah,
1.      Memohon kesucian lahir dan batin, melalui pengendalian diri terhadap hawa nafsu yang disebabkan oleh pikiran

2.      Memohon Waranugraha di dalam mempelajari ilmu pengetahuan kesucian

3.      Mendidik secara lahir dan batin, agar kehidupan manusia makin menjadi sempurna

4.      Meningkatkan status manusia dari satu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi, secara lahir batin

5.      Menjadikan manusia itu sempurna, sehingga dapat berhubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa

6.      Mendapatkan perlindungan secara spiritual sehingga luput dari segala gangguan

7.      Meningkatkan budi daya manusia sehingga lebih mulia



B.      Tingkatan Pawintenan

1.   Tingkatan Pawintenan
Tingkat Pawintenan ini pada dasarnya ada tiga tingkat yaitu,

a.  Pawintenan Nista,
Pawintenan ini biasanya dilaksanakan di suatu Pura yang sedang menyelenggarakan upacara Piodalan dengan sarana upakara mempergunakan Pabangkit

b.  Pawintenan Madia 
Pawintenan ini dilaksanakan di suatu Pura yang menyelenggarakan upacara Piodalan dengan sarana upakara mempergunakan Padudusan Alit

c.   Pawintenan Utama.
Pawintenan  ini dilaksanakan di suatu Pura yang menyelenggarakan upakara Piodalan dengan sarana upakara mempergunakan Padudusan Agung

2.   Jengjang Pawintenan
Selain berdasarkan tingkat upacara, pelaksanaan Pawintenan juga berpedoman pada jengjang tingkat kerohaniawan yaitu

a.   Pawintenan Saraswati
Pawintenan ini dilaksanakan paling awal, yaitu sebagai  pembukaan untuk menyucikan dirinya secara lahir dan batin, untuk mengabdikan dirinya mulai belajar mendalami ilmu pengetahuan.

b.  Pawintenan Merarajahan
Pawintenan  ini merupakan lanjutan dan peningkatan dari Pawintenan Saraswati, untuk lebih mendekatkan apa yang telah diperoleh menjadi lebih mantap

c.               Pawintenan Dengan Bisikan/Panugrahan
Pawintenan ini merupakan lanjutan dan peningkatan dari Pawintenan Marerajahan, yang bertujuan untuk lebih mendekatkan lagi pengabdiannya kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, beserta manifestasinya, agar selanjutnya dapat pula menerima panugrahan pawisik atau bisikan bila diperlukan

                       
3.  Jenis Pawintenan
Sedangkan jenis upacara mewinten banyak sekali ragamnya, misalnya,

a.   Pawintenan  Saraswati
Bertujuan untuk mensucikan diri secara lahir dan batin dalam mempelajari pengetahuan untuk meningkatkan kepandaian berilmu

b.  Pawintenan Pemangku
Tujuan khususnya adalah untuk mensucikan diri secara lahir dan batin  dalam tugas ke Pemangkuan yaitu sebagai Pemangku Pura yang nantinya memimpin pelaksanaan upacara serta menjadi perantara antara umat penyungsungnya.

c.               Pawintenan Dalang
Tujuan khususnya adalah untuk mensucikan dirinya secara lahir dan batin dalam tugasnya sebagai Dalang, sehingga nantinya dapat menjadi lebih mampu untuk menarikan pemeran serta menyuarakan  tokoh-tokoh pewayangan dalam suatu acara pentas.

d.  Pawintenan Tukang
Tujuannya adalah untuk mensucikan diri secara lahir dan batin dalam tugas selanjutnya sebagai tukang, sesuai dengan profesi yang akan ditekuninya.

e.  Pawintenan Balian
Tujuannya adalah mensucikan diri secara lahir batin dalam tugas selanjutnya sebagai Balian

f.   Pawintenan Sadeg
Tujuan khususnya untuk mensucikan diri secara lahir batin terhadap tugas selanjutnya sebagai Sadeg atau Dasaran.

g.   Pawintenan Mahawisesa.
Tujuan khususnya untuk mensucikan diri lahir batin, terhadap fungsionaris Pengurus Desa Adat, dengan segenap jajarannya, sehingga dalam tugasnya mampu mengemban dan melaksanakan ajaran-ajaran Agama Hindu di wilayah nya


4.  Pawintenan Pemangku
Khusus untuk Pawintenan Pemangku, pelaksanaannya sesuai dengan tingkat ke Pemangkuannya, yaitu

a.   Pawintenan Sari
Caranya dengan memohon wangsuh pada atau kakuluh, tirtha kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa, di Pura di mana nantinya yang bersangkutan akan dijadikan Pemangku. Pawintenan ini sering disebut Pawintenan ke Widhi. Pelaksanaan upacara Pawintenan ini biasanya disaksikan oleh Guru Rupaka, keluarga yang terdekat dan perangkat desa setempat. Kewenangannya adalah sampai pada tingkatan upakara memakai Suci, Saji dan Caru Ekasata

b.  Pawintenan Mapedamel
Mapedamel artinya, memohon sarana upakara berupa “Dodol Maduparka”. Dodol Maduparka bentuknya seperti Padma dan merupakan simbolis dari Stana Sang Hyang Aji Saraswati.

Dodol Saraswati ini terbuat dari 9 macam bahan dan bahan ini merupakan hidangan dari Dewata Nawa Sanga, seperti,
(1)     Empehan/Susu
Merupakan hidangan terhadap Dewa Iswara
(2)     Air Tebu atau Gula Tebu
Hidangan terhadap Bhatara Brahma
(3)     Punti Sasih/Pisang Emas Gading
Hidangan Dewa Mahadewa
(4)     Madu
Hidangan Dewa Wisnu
(5)     Baem/Cula Warak dan Air
Hidangan untuk Dewa Mahesora
(6)     Uyah Uku/Garam
Hidangan Dewa Rudra
(7)     Berem /Air Tape
Hidangan Dewa Sangkara
(8)     Empol/Kuwud Buah Ental
Hidangan Dewa Sambu
(9)     Daun Aa Baas
Hidangan Dewa Siwa

Jenis Pawintenan ini dipimpin oleh Pedanda (sulinggih) yang mempunyai hak Lokapalasraya. Pelaksanaan Pawintenan disaksikan oleh Guru Rupaka, Keluarga dan Perangkat Pura atau Desa. Setelah selesai di winten diberi tambahan nama “Jero Mangku”. Kewenangannya menyelesaikan upacara sampai pada tingkatan Madia yaitu bebanten yang memakai Suci, Saji, Arepan, Pulla Gembal, Caru Panca Sato dan Upakara di Sanggar Surya.

5.   Hari Pawintenan
Hari yang baik dipakai untuk melaksanakan upacara Pawintenan adalah,

a.   Menjelang Penyineban.
Adalah sebagai simbul untuk mohon keselamatan yang disebut Nyurud Hayu. Nyurud artinya memohon dan hayu artinya keselamatan. Bila diperhatikan dengan seksama dan dihayati secara mendalam, dimana setelah sekian hari lamanya Sang Hyang Widhi Wasa di puja dalam bentuk upacara dan upakara, maka pada saat menjelang penyineban sebagai symbol akan pelepasan antara yang dipuja dengan yang memuja, merupakan saat yang sangat baik untuk memohon keselamatan, sebagai perwujudan rasa subhakti atas pasuwecan Sang Hyang Widhi Wasa pada yang di winten.

b.   Purnama
Purnama adalah hari yang baik untuk melaksanakan upacara Pawintenan, karena pada saat ini manifestasi Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Nya Bulan, akan memancarkan sinarnya yang paling terang untuk menerangi hati manusia yang memohon anugerahnya.
Maka itu, Pawintenan pada saat ini bertujuan supaya pembersihan dan penyucian terhadap dirinya benar-benar bersih dan terang seperti sinarnya bulan Purnama

c.   Saraswati
Merupakan hari turunnya Ilmu Pengetahuan Suci. Maka itu, bagi yang melaksanakan Pawintenan pada hari ini diharapkan akan memudahkan untuk memperoleh dan mempelajari Ilmu Pengetahuan yang dapat dipakai untuk meningkatkan kebersihan dan kesucian diri dalam kehidupan


6.   Kesuksman Pawintenan
Setiap pelaksanaan upacara dalam agama Hindu selalu mempunyai kesuksman atau tatwa. Pelaksanaan Upacara Pawintenan yang merupakan salah satu upacara manusa yadnya juga mengandung kesuksman, yaitu

a.   Pembersihan
Membersihkan dan mensucikan diri pribadi secara lahir dan batin

b.  Pemusatan
Untuk memusatkan dan menenangkan pikiran, sehingga dapat lebih terarah untuk memulai mempelajari ilmu pengetahuan

c.   Pengendalian
Dapat berpikir, berkata dan berbuat sesuai dengan ajaran Dharma atau dapat mengendalikan pikirannya untuk mematuhi petunjuk-petunjuk terhadap Dharma Agama.

d.   Pendakian
Melaksanakan sesuatu secara bertahap, artinya memulai sesuatu harus dari bawah sebelum mencapai puncak


7.   Brata Pawintenan
Brata adalah tidak makan, tidak minum dan tidak tidur, yang diikuti dengan persembahyangan 3 kali sehari, yaitu saat matahari terbit, matahari tenggelam dan tengahing wengi (tengah malam). Brata Pawintenan adalah merupakan salah satu rangkaian upacara Pawintenan yang sangat penting karena mengandung kesuksman pengendalian diri. Sesuai dengan tingkatan Pawintenan, Brata Pawintenan ini ada tiga yaitu,

a.   Untuk Pawintenan Alit/Kecil
Untuk Pawintenan alit ini, Brata Pawintenannya minimal dilaksanakan selama 3 hari

b.  Tingkat Madia
Sedangkan Pawintenan tingkat Madya, Brata Pawintenannya dilaksanakan minimal selama 7 hari

c.   Tingkat Utama
Untuk tingkat Utama, maka Brata Pawintenannya dilaksanakan minimal selama 42 hari

 



BAB   III

 

NAMA ISTILAH  DAN SESANA PEMANGKU

 

A.      Berdasarkan Swa Dharma

Berdasarkan Swa Dharma, maupun Pura tempatnya melaksanakan tugas sehari-  hari maka ada beberapa istilah Pemangku yaitu,

1.  Pemangku Pura
Biasanya setiap Pura memiliki seorang Pemangku. Pemangku seperti ini sering disebut Pemangku Pura

2.   Pemangku Pamongmong
Yaitu Pemangku yang hanya bertugas sebagai pembantu dari Pemangku utama di suatu Pura. Tugas pokoknya mengatur tata laksana dan jalannya upacara.

3.   Pemangku Jan Banggul
Yang disebut Pemangku Jan Banggul adalah Pemangku yang secara turun temurun menjadi Pemangku dari sebuah Pura. Pemangku Jan Banggul inilah yang bertugas memimpin setiap upacara yang diadakan di Pura tersebut.

Tetapi di luar Kabupaten Klungkung, penulis menemukan peran lain dari Pemangku Jan Banggul ini, yaitu hanya bertugas mengatur sesajen, menurunkan Pratima, memasang bhusana pada pelinggih, membantu membagikan wangsuh pada dan bija serta membantu Pemangku utama (Pemangku Gede). Pemangku Gede ini biasanya dipilih oleh pengemong Pura.

4.   Pemangku Cungkub
Yaitu Pemangku yang bertugas pada Merajan Gede, yang memiliki jumlah pelinggih minimal 10 buah.

5.   Pemangku Nilarta
Yaitu Pemangku pada Pura keluarga atau Kawitan.

6.   Pamangku Pandita
Yaitu Pamangku yang sudah mendapat ijin dari Pedanda (Diksita/Sulinggih), untuk melaksanakan upacara Yadnya (upacara sehari-hari), Pitra Yadnya atau upacara Dewa Yadnya Sampai Batas Tertentu.

Adanya Pamangku Pandita seperti ini biasanya dilaksanakan berdasarkan tradisi setempat yang diwarisi semenjak jaman dahulu, atau karena adanya Purana atau jenis sastra lainnya yang dijadikan pegangan, serta diyakini oleh masyarakat setempat.
                                               
7.   Pemangku Bhujangga
Yaitu Pemangku pada Pura Kawitan atau Paibon.

8.   Pemangku Balian
Pemangku yang melaksanakan swadarmaning sebagai balian, yaitu menyembuhkan orang sakit.

9.   Pemangku Dalang
Pemangku yang melaksanakan swa darmaning sebagai Dalang, khususnya yang mementaskan Wayang Sapuh Leger, yaitu wayang yang dipakai untuk ngeruwat setiap orang yang lahir pada Tumpek Wayang atau pada Wuku Wayang.

10. Pemangku Lancuban
Yaitu Pemangku Ketakson, yang membantu dalam metuwunan, yaitu  memohon petunjuk dari dunia maya/sunia

11. Pemangku Tukang
Pemangku yang sangat paham akan ajaran Wiswa Karma, serta segala yang  tergolong pekerjaan tukang, seperti undagi, sangging, pande dan sejenisnya.

12. Mangku Kortenu
Yaitu Pemangku yang bertugas khusus di Dalem Prajapati atau Pengulun Setra/Seme.

 


B.      Berdasarkan Tugas

Berdasarkan tugasnya, misalnya Pemangku yang bertugas di Pura, sering disebut Pemangku Tapakan Widi.

Adapun Pemangku yang termasuk Pemangku Tapakan Widi adalah
1.      Pemangku Sad Kahyangan
2.      Pemangku Dang Kahyangan
3.      Pemangku Kayangan Tiga
4.      Pemangku Paibon,
5.      Pemangku Panti,
6.      Pemangku Padharman,
7.      Pemangku Merajan Gede atau yang sejenisnya.

           

C.      Larangan/Etika


1.      Pakaian/Wastra
Seperti sudah dikatakan, Pemangku adalah rohaniawan Hindu pada tingkat  Eka Jati atau Walaka. Maka yang di atur adalah ketika melaksanakan tugas di Pura, sesuai keputusan Seminar Kesatuan Tapsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu VI Tahun 1980.  Pemangku waktu melaksanakan tugas agar berpakaian serba putih, dandanan rambut wenang agotra, berambut panjang, anyondong, destar putih menutup kepala, sanggul tetap kelihatan.
 
Tetapi dalam kehidupan sehari-harinya tidak di atur secara khusus, bahkan tidak perlu merubah wesa. Misalnya dalam dandanan rambut, seorang Pemangku masih dibenarkan untuk Agotra atau bercukur seperti walaka umumnya.
 
Tetapi tidak boleh mendandani rambut seperti seorang sulinggih, misalnya  malingga mudra asipat aking, atau magelung gotra, apalagi memakai Bhawa (Ketu).
 

2.   Perbuatan
Seorang Pemangku hendaknya tidak melakukan hal-hal sebagai berikut

a.   Tidak Memikul
Artinya seorang Pemangku hendaknya jangan memikul sembarang barang, karena dapat membuat diri seorang pemungku menjadi cemer/tampu/leteh

b.   Tidak Masuk Warung Berjualan
Bukan berarti tidak boleh berbelanja, tetapi dilarang mengambil pekerjaan berjualan (medagang, apalagi medagang banten), karena pedagang itu dibenarkan untuk melaksanakan Panca Anreta.

c.   Tidak Berjudi
Seorang Pemangku tidak boleh duduk di bawah Tetaring Sabungan ayam/Perjudian, apalagi berjudi. Sebab dapat mereredkan wibawa ke Pemangkuannya.

d.   Tidak Berbuat Jahat (tidak baik)
Jangan sekali-kali mempunyai pikiran jahat, apalagi berbuat jahat

e.   Tidak Dikubur Apabila Meninggal
Apabila seorang Pemangku meninggal, terutama Pemangku yang sudah melaksanakan  upacara Pawintenan hingga tingkat Mapahayu Agung, jangan sekali-kali di kubur, karena bahaya akan mengancam dan pemuka Desa akan terkena kutuk

 f.  Tidak Memikul Alat-Alat Bajak
Seperti diketahui alat-alat bajak sering kali diduduki oleh para pemakainya, sehingga tidak baik apabila setelah selesai dipakai, lalu dipikul oleh seorang Pemangku
           
 g. Tidak Nyulubin Barang Cemer
Jangan sekali-kali seorang Pemangku nyulubin barang yang di anggap cemer, seperti jenazah, tali jemuran, pakaian bekas dan semua jenis binatang.

 h. Tidak Bersumpah Cor
Apabila seorang Pemangku bersengketa, maka seorang Pemangku hendaknya jangan mau disumpah cor, tetapi hanya mohon pesaksian kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa.

 i.  Tidak Melangkahi Tali Sapi atau Memukul Sapi
Seorang Pemangku tidak dibenarkan melangkahi tali yang diikatkan ke seekor sapi, termasuk Pemangku dilarang keras memukul sapi.


D.      P i t e k e t

Sebagai seorang Pemangku ada hal-hal yang penting untuk dilaksanakan, tetapi tidak harus, yaitu

1.      Maguru Susrusa
Seorang Pemangku harus tekun dan rajin belajar sastra-sastra agama, terutama isi dari sastra Kusuma Dewa dan mohon bimbingan pada seorang sulinggah dan beliau dapat dianggap sebagai guru

2.      Memelihara Rambut
Seorang Pemangku sebaiknya rambutnya  tidak dicukur, lalu  disanggul dan akan lebih baik apabila dalam kesehariannya memakai destar putih yang menutup kepala.

3.      Tidak Makan Daging
Artinya seorang Pemangku akan lebih baik tidak makan daging, terutama daging sapi, babi peliharaan, Ayam Peliharaan, Anjing, Kucing, Ular, Tikus, Rase, Harimau, Kera, Tupai, Ikan Hiu (kakia) dan Burung Kukur. Kalau toh makan daging, maka daging yang diperbolehkan dimakan adalah daging Kerbau (Kebo), Ayam Hutan (Keker), Babi Hutan, Itik, Badak, Kura-Kura, Biawak (Alu), Landak, Ikan. Tetapi akan sangat lebih baik kalau tidak makan daging

4.      Berpakaian Bersih
Selalu berpakaian bersih dan akan lebih baik yang berwarna putih

5.      Seorang Pemagku sebaiknya tidak makan surudan (lungsuran manusia), paridan (lunsuran orang mati) dan lungsuran Bhuta (caru)

6.      Tidak Minta/Makan Pada Rumah Orang Mati
Seorang Pemangku sebaiknya tidak minta atau makan di tempat orang meninggal.

7.      Tidak Menginap
Seorang Pemangku untuk alasan apapun, sebaiknya tidak tidur di tempat orang lain, atau bukan rumah sendiri.

8.      Tidak Mengambil Sapi
Tidak memegang binatang sapi

9.      Tidak Mengambil Milik Orang Lain
Seorang Pemangku hendaknya tidak mengambil barang-barang yang bukan miliknya. Ini dimaksudkan agar, seorang Pemangku tidak rakus mengambil druwe milik Pura atau sesarin canang.

10.  Melaksanakan Brata/Puasa
Pada  hari-hari baik, seorang Pemangku, sebaiknya melaksanakan puasa dan melaksanakan penyucian diri, yaitu

a.   Melaksanakan Haji Krete
Yaitu menyucikan diri pada Hari Purnama dan Tilem, makan nasi dengan lauk kacang-kacangan dan garam selama setahun.

b.   Puasa
Apabila berhasil menjalankan Haji Krete, dapat dilanjutkan dengan makan nasi putih dengan garam saja selama 11 hari

c.   Amurti Wisnu
Setelah berhasil ini, dilanjutkan dengan makan nasi putih berlauk bunga-bungaan selama tiga hari yang sering disebut Amurti Wisnu atau Wisnu Murthi

d.   Puncak Brata
Apabila berhasil melaksanakan Amurti Wisnu dapat dilanjutkan dengan makan nasi putih dengan lauk pauk bebas, tetapi tidak minum selama sebelas hari, inilah yang disebut Puncak Brata .


11.  Belajar/Menambah Ilmu Pengetahuan
Hal terakhir yang terpenting adalah harus terus belajar dan   membaca sastra agama, karena seorang Pemangku harus paham ajaran Tatwa Dewa, Dewa Tatwa, Kusuma Dewa, Dewa Sarana, Raja Purana, Purana Dewa, Dharma Kahyangan, Purana Tatwa. Di beberapa daerah, seorang Pemangku sering dijadikan sebagai Nara Sumber, tertutama dalam bidang sastra dan agama. Maka itu, Seorang Pemangku hendaknya secara terus menerus mengisi diri dan tidak boleh mengatakan tidak tahu apalagi bodoh


E.      Sikap Duduk

Sebagai seorang pemimpin upacara, seorang Pemangku harus betul-betul memperhatikan sikap etika duduk. Seorang Pemangku jangan sekali-kali duduk sembarangan,  apalagi duduk dikursi dengan  kaki terjuntai ke bawah, pada saat bertindak sebagai pemimpin upacara/nganteb. Maka itu ada 5 sikap duduk yang baik bagi Pemangku pada saat sebagai pemimpin upacara/nganteb :

1.   Sikap Sukasana Mudra
Didalam posisi duduk bersila, betis kaki kiri ditindih oleh betis kaki kanan, kemudian tungkai terlipat ke masing-masing paha, sehingga masing-masing mata kaki ditindih oleh masing-masing ujung paha.

2.  Sikap Ardhasana Mudra
Di dalam posisi duduk bersila dengan posisi kaki kanan tetap di atas, dengan ujung jari kaki kanan dimasukkan ke dalam lipatan lutut kaki kiri, demikian sebaliknya

3.  Sikap Trisula Mudra
Di dalam posisi duduk bersila dengan posisi kaki kanan tetap di atas, kaki ditekuk sehingga lutut kaki kanan ditumpukkan di atas lutut kaki kiri dengan posisi berbentuk segitiga

4.  Sikap Padma Mudra
Didalam posisi duduk bersila dengan posisi kaki kanan tetap di atas, kemudian telapak kaki kiri diletakkan di atas paha kanan dan telapak kaki kanan diletakkan di atas paha kiri

5.   Sikap Uddiyana Banda Mudra
Sikap seperti ini adalah sikap berdiri tegak

                                   

F.      Sikap Tangan

Disamping sikap duduk, seorang pemangku harus juga memperhatikan sikap tangan di saat menggenggam genta (agem-ageman). Genta/Bajra digenggam dengan tangan kiri,  setinggi hulu hati (Hredaya). Menggenggam bajra tidak boleh menggenggam Panca Siwanya Bajra, karena sikap tersebut adalah wewenang para Sulinggih. Seorang Pemangku hanya boleh menggenggam di bawah Paca Siwanya Bajra, karena pengastawa sahanya Pemangku sampai pada tingkat alam ketiga niskala (Tribhuwana), karena tingkat kesuciannya  pada tingkat Eka Jati. Sedangkan sulinggih sampai pada tingkat ketujuh dari alam niskala (Sapta Sunia), karena tingkat kesuciannya sudah mencapai status kesucian pada tingkat Dwi Jati



G.     Gagelaran Pemangku


1.   Mantra
Om, Brahma Purwa Iswara,  Brahma Geneya Maiswara, Brahma Daksina Brahmanem, Brahma Neretya Rudranem, Brahma Pascima Mahadewam, Brahma Bayabiya Sangkarem, Brahma Uttara Wisnu Tiyem, Brahma Ursaniya Sambuniyem, Brahma Madiya Sada Siwam, Brahma Puniyem Padmasanem, Cakranem Bujangga Agni, Agni Maya Mahadewam, Ang Ung Mang, Namah Swaha.


2.   Gagelaran Modre


ö                                                              û                                                               ½
û                                                               ½                                                               ö
½   ö    û


3.   Mantra
Ang Ung Mang
Ung Mang Ang
Mang Ang Ung


Mang Ung Ang
Ang Mang Ung
Ung Ang Mang


Ang Ung Ung
Mang Mang Mang
Ang Ang Ung


H.     Tugas dan Kewajiban


Di dalam kehidupan pelaksanaan  agama, khususnya dalam hal pelaksanaan ajaran agama Hindu dikenal salah satu merupakan manggalaning Yadnya adalah seorang Pemangku. Didalam pelaksaaan untuk melayani umatnya terutama dalam pelaksanaan upacara, Agama Hindu memiliki batas-batas kewajiban dan kewenangan yang tidak sama dengan Sulinggih. Hal ini untuk mencegah agar tidak terjadi tumpang tindih wewenang, antara kewenangan Sulinggih dan kewenangan Pemangku. Maka itu perlu dibuatkan batas yang jelas, sesuai dengan tingat kesuciannya, yang nantinya merupakan Fungsionalisasi di masyarakat .
Tugas dan kewajiban Pamangku biasanya sudah di atur dalam Awig-Awig atau Pareman Desa Adat.
Tetapi tugas-tugas Pemangku pada umumnya adalah sbb,

1.   Mengantar Upacara
Artinya mengantar upacara yang dipersembahkan di Pura sesuai batas kewenangannya, baik pada saat Piodalan maupun pada hari-hari lainnya. Pada hari Piodalan dengan tingkat yang lebih tinggi biasanya akan di puput oleh Pedanda (sulinggih).

2.  Mempersiapkan Pelaksanaan Upacara
Pemangku berkewajiban mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan Yadnya, sampai berakhirnya rangkaian upacara yadnya di Pura. Misalnya melaksanakan caru, mendak toya hening, ngingsah, upacara pemendak, menghaturkan saji yang di bawa masyarakat, upacara membayar kaul, membagi wangsuh pada, bija. Juga memimpin persembahyangan yang tidak di pimpin sulinggih, teutama pada pengelemekan dan penyineban.

3.   Memimpin Pelaksanaan Upacara
Pemangku juga bertugas memimpin jalannya upacara, sehingga upacara berjalan tertib dan khidmad

4.   Melaksanakan Tugas-Tugas Yadnya
Terutama tugas-tugas yang ada hubungannya dengan sarana upacara, seperti ngunggahan banten, menurunkan pretima, menghias pretima, memasang bhusana pelinggih

5.   Menjaga Kesucian Pura
Pemangku mempunyai tugas untuk menjaga kesucian Pura dari segala sesuatu yang dapat menyebabkan Pura tersebut cemer.

6.   Pelayan Masyarakat
Pemangku wajib melayani masyarakat untuk melaksanakan yadnya yang dipersembahkan secara perseorangan sesuai dengan batas kewenangannya.
                       

I.       Kewenangan Pemangku


1.   Pemangku wenang menyelesaikan upacara Pujawali atau Piodalan pada Pura yang disungsung dengan tingkat upakaranya seperti Piodalan biasa

2.   Apabila Pemangku menyelesaikan (nganteb) upacara di luar Pura yang di emponnya, seperti melaksanakan upacara Manusa Yadnya, Bhuta Yadnya, telah diberikan kewenangan, namun mempergunakan Tirta Sulinggih

3.   Pemangku juga diberikan kewenangan nganteb Piodalan       di pemerajan-pemerajan dari umat, tetapi mempergunakan Tirta Sulinggih dan tingkat upakaranya adalah Mesekar Taman ke bawah.

4.   Didalam nganteb upacara Bhuta Yadnya, Pemangku diberikan kewenangan pada tingkat upakara Manca Sata ke bawah dengan mempergunakan Tirta Sulinggih

5.   Sang Pemangku diberikan kewenangan menyelesaikan (nganteb) upacara Manusa Yadnya sesuai Dharma Kahuripan dalam tingkat upakara madya dengan mempergunakan Tirta Sulinggih

6.  Sehubungan dengan pelaksanaan upacara Yadnya sang Pemangku diberikan kewenangan menyelesaikan upacara (nganteb) Saji Pitra hanya pada tingkat mendem sawa. Pemangku tidak memiliki kewenangan membuat Tirta Pengentas, melaksanakan Pengaskaran, atau sebagai pelaksana pengabenan, kecuali ada Purana atau perarem kuno dresta dari catur dresta (dresta kuno)

7.  Sehubungan dengan pembangunan tempat suci untuk Pura-Pura seperti, Pura Tri Kahyangan, Sad Kahyangan (penyungsungan gumi), Pemangku tidak memiliki kewenangan untuk melaksanakan Pasupatinya (dasar bangunan) atau Panca Datu (pedagingan), karena hal itu adalah wewenang sulinggih

8. Dalam hal memuja, Pemangku tidak berwenang mempergunakan Puja Parikrama, selain dari gegelaran  Sang Kulputih dan Kusuma Dewa



BAB  IV

TIKAS/PANYAMBRAMA PAHENINGAN

1.      Pacang Maturu
Mantra,
Om, Sang Hyang Rambut Katemah, Human Deling Awak Sariranning Hulun, Guruning Tur Ya Aturu, Swapna Jagra Ya Namah Swaha

2.      Pacang Mewaring
Mantra,
Om, Banyu Sirna Nirwighne, Ida Pinggala Sumcumna Ya Namah Swaha

3.      Pacang Mekoratan
Mantra,
Om, Pritiwi Gangga Parama Sukha Ya Namah Swaha

4.      Malemurud
Mantra,
Om, Paripurna Ya Namah Swaha

5.      Masisig
Mantra,
Om, Sri-Sri Bhatari Syogina Ya Namah Swaha

6.      Makekurah
Mantra,
Om, Jihwa Mala Wisesadhana Ya Namah Swaha
                             
7.      Makeramas
Mantra,
Om, Ari-Ari Ya Namah Swaha

8.      Masuri
Mantra,
Om, Sri-Sri Ya Namah Swaha

9.      Ngarepin Beji
Mantra,
Om, Gangga Hadi Gangga, Parama Gangga Sukha Ya Namah Swaha


10.  Ngagah Wastra
Mantra,
Om, Niroda Nirbangga Nirwisya Ya Namah Swaha

11.  Meraup
Mantra,
Om, Parama Gangga Amertha Ya Namah Swaha

12.  Maceleban
Mantra,
Om, Om Adius, Bhatari Gangga Sang Hyang Taya Angelukat Mala Patakaning Nghulun Ya Namah Swaha

13.  Mahusuhan
Mantra,
Om, Jelenah Ya Namah Swaha

14.  Wusan Masiram
Mantra,
Om, Gangga Mahadewi Parama Sukha Ya Namah Swaha

15.  Mewastra
Mantra,
Om, Dodot Anyendali, Hawak Sariraning Hulun Dewa Asih Ing Rupanku

16.  Mekampuh
Mantra,
Om, Budha Dibya Busana Mami Ya Namah Swaha

17.  Melisah
Mantra,
Om, Inga Wangi Ganda Wangi, Sudha Paripurna Ya Namah Swaha

18.  Mekarya Tirta
Mantra,
Om, Sang Hyang Panca Talaga, Muwang Bhatara Ratna Taya, Humandeli Bjrodaka Ya Namah Swaha

19.  Yan Ngajengan
Macaru Akidik Rumuhun
Mantra,
Om, Bhuta Bhuh Bukti Ya Namah Swaha

20.  Ngajengan
Mantra,
Om, Dewa Dewata Bhatara Hambojana Hangisep Sarining Durya Candra Gni, Hadi Sadrasa Grih  Criya Tekeng Don, Ya Namah Swaha

21.  Manginang
Mantra,
Om, Tiga Rasa Hangenakne Wisesa, Apan Sira Wisesa Purusa Ya Namah Swaha

22.  Pacang Makena Pengangge
Mantra,
Om, Dodot Dewa Dewi, Ya Namah Swaha

23.  Pacang Ke Pura, Magentos Wastra Putih
Mantra,
Om, Tas Mawastra Mami Bhuda Bhusana, Ya Namah Swaha

24.  Mapepekin Kampuh
Mantra,
Om,  Tas Paragya Mami Bhuda Siddhi, Ya Namah Swaha

25.  Nyaluk Kwaca
Mantra,
Om, Rung Kwaca Ya Namah Swaha

26.  Wus Punika, Raris Masila, Ngaksama Amusti Karana
Mantra,
Om, Praja Bhutadi Namah Swaha, Manusa Dibyadi, Om, Yang Purwa Siddha Prayojana, Ya Namah Swaha

27.  Tumuli Lumaku Ke Pura, Wus Tumeke Areping Candi,  Angadeg Pwa Amusti Karana, Angungkap Dwara,
Mantra,
Om, Sang Hyang Dewa Bhuda Mashie, Prayojana Angecetana Ya Namah Swaha.

28.  Tumuli Sira Mangke Raju Angedalem, Anyujur Tumeka Ring Hareping Sanggar Agung, Teher Melinggih Amusti Karana,
Mantra,
Om, Hyang Para Hyang Gamburang Laying, Manganjali Ya Ingulun Ing Sapta Sunia, Dewa Wirya Nugraha Sidha Sidhu Prayojana, Mijil Sang Hyang Dewa Siksa Wara Suksma, Sinelar Hapadang Ya namah

29. Matangi Tur Angadeg Ring Undag Sanggar Agung, Malih Amusti Karana, Hangesti Anedesih Bhatara,
Mantra,
Om, Sri Asih, Dewa Asih, Sami Asih, Sinalih Tinggal Harep Pada Asih, Nur Tasih, Teke Asih  (3x)

30.  Raris Mesapuh Ring Patalilayan, Pasimpangan Purana Maka Sami
Mantra,
Om, Sri Suketing Bhasundari, Katempuh Muksah Halah Hanyar Ya Namah.

31.  Ngewangsuh Pelinggih Ring Pesimpangan, Sami Ngangge Toya Anyar, Ketisin Sami
Mantra,
Om, Thirta Sudha Amertha, Ya Namah Swaha

32.  Ngetus Daun Kayu
Mantra,
Om, Dewa Kang Amunggal

33.  Ngumbah Daun Kayu, Ceniga, Sangku, Bokor, dll
Mantra,
Om, Ong Anugrahi Kang Raras, Muwang Anugrahi Camber Gohmuka

34.  Ngenaang Ceniga, Daun Kayu
Mantra,
Om, Klesa Gumelar, Saraswati Sukla, Ya Namah Swaha

35.  Ngunggahan Pasepan
Mantra,
Om, Brahma Dupa Ya Namah, Angga Tri Purusa Ya Namah

36.  Ngunggahang Toya Anyar, Anggon Pakuluh Wangsuh Pada
Mantra,
Om, Paklulun Paduka Bhatara, Nghulun Angaturaken Tirta, Anede Wasuh Muwang Wasuh Suku, Om, Siwa Sadha Siwa Parama Siwa, Parama Bhuda, Dharma Sanggya, Ya Namah Swaha, Om Ang Ung Mang

37.  Ngaturang Canang
Mantra,
Om, Ta Maloka Panca Pancopacara, Guru Paduka Ya Namah Swaha




BAB   V

PEMUJAAN  RITATKALA  NEDUNANG BHATARA

A.      Ngiasin Bhatara/Pretima/Arca

1.   Nurunang/Nedunang Pretima/Arca
Mantra,
Om, Tri Sandhi Dewam Arcanam Namah. Om, Na, Ma, Si, Wa, Ya, Namah Swaha

Sesonteng,
Pakulun Paduka Bhatara……….., Mangke Hulun Aminta Nugraha, Anurunana Pralinggan Bhatara, Tan Kneng Cakra Bhawa Maka Kajenenganing Bhatara, Rikanjekan Piodalan
Om, Sidhi Rastu Ya Namah


B.      Upacara Pengajum/Ngastawa Kehadapan Bhatara

1.   Pengeregep Pemangku
Pada saat pemangku ngeregep, artinya mengheningkan pikiran dengan mata merem, sikap tangan amusti dan dalam posisi duduk bersila, bayangkan sastra Ongkara pada selaning lelata.

Mantra,
Ong, Ang, Ung, Mang, Siwa, Sadha Siwa Parama Siwa, Sabda Bayu Idep Sudha Nirwigna Ya Namah. Ong, Sidhi Swaha Ya Namah. Ong,  Sah Wesat Prayoga Ya Namah Swaha

Setelah selesai mengucapkan mantra, lalu angidep (membayangkan), Siwa melingga di bahu kanan, Sada Siwa di bahu kiri dan Parama Siwa di Siwa Dwara (ubun-ubun). Setelah itu ucapkan mantra sebagai berikut
Mantra,
Ong, Ang, Ung,  Mang, Ung, Mang,  Ang, Ah, Om
(ini panugrahan Dewa Siwa)

2.   Pemangku Lalu Melaksanakan Mekarosudhana
Mantra,
Om, Siwa Sudhaman Swaha, Om, Siwa Hati Sudhamam Swaha

3.   Memercikkan Tirta Pada diri
Mantra,
Om, Atma Paripurna Ya Namah Swaha. Om, Jiwita Paripurna  Ya Namah Swaha. Om, Sarira Paripurna Ya Namah Swaha
                                                                                   
4.   Memakai Wija/Bija
Mantra,
Om, Kang Kumara Wija Ya Namah Swaha
(Puja Daha)

5.   Pasepan
Mantra,
Om, Ang Brahma Sandya Namu Namah. Om, Ung Wisnu  Sandya Namu Namah. Om, Mang Iswara Sandya Namu Namah

6.   Memohon Tirta Pengelukatan dan Pabersihan
Ring Bhatara Siwa
Mantra,
Om, Om, Om, Sampurna Ya Namah. Om, Sanghyang Siwa Jnana, Makadi Sanghyang Tri Suci, Akuram Byan Keatrem-Atreman Ginamel Dening Wong Camah, Keletikan Dening Roma, Keletikan Dening Adak, Kaiberan Dening Ayam, Kelangkahin Dening Asu, Kacecel Dening Wong Rare, Ika Keprayascitta, Den Sanghyang Eka Jnana, Sukla  Sira Sanghyang Jati Nirmala Jnana. Om, Sudha, Sudha Wari Wastu. Om, Sudha Akasa Sudha Bumi Sudha Wigna, Dening Sanghyang Tri Loka Natha. Om, Sidhi Rastu Tatastu Astu Ya Namah Swaha
                       
7.   Pengulapan
Setelah itu, Semua upakara pengajum diperciki tirta tadi
Mantra,
Om, Ngadeg Sanghyang Teja Pengulapan, Angawe Pengulap Ulap, Angulapi Prawatek Sarwa Pinuja, Teke Ulap Pada Ulap 3x

9.   Pabyakala
Mantra,
Pakulun Bhatara Kala, Bhatara Kala Sakti, Sang Kala Petak, Sang Kala Abang, Sang Kala Jenar, Sang Kala Ireng, Sang Kala Mancawarna, Sang Kala Karogan-Rogan, Sang Kala Sepetan, Sang Kala Gering, Sang Kala Pati, Sire Sang Sedahana Kala Kabeh, Aje Sira Anyengkalen Sanghyang Dewa, Muwah Manusan Ira Ring Mercerpada, Aluare Sira Ring Prawatek  Priyangan Dewa, Iki Buktin Sira Kabeh, Iki Tadah Sajin Ira, Pilih Kabelan Ira Suwang-Suwang, Pasang Sarga Sira Ring Bhatara Siwa. Om, Kala Kali Bio Bokta Ya Namah. Om, Ksama Sampurna Ya Namah. Om, Sarwa Kala Ksama Swamam Ya Namah Swaha

10. Prayascittha
Mantra,
Om, I, Ba, Sa, Ta, A, Sarwa Mala Prayascittha Ya Namah. Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Sarwa Papa Pataka Lara Roga, Wigna Prayascittha Ya Namah. Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Sarwa Klesa, Dasamala Geleh Pateleteh, Prayascittha Ya Namah Swaha
                             
11. Pangutpeti
Setelah selesai mengucapkan mantra di atas, percikkan tirta Pabyakala dulu ke Pretima/Arca, kemudian tirta pengulapannya,  terakhir baru tirta Prayascittha. Setelah itu barulah melaksanakan Pengutpetian kehadapan Dewa Bhatara
Mantra,
Mang, Ung, Ang, Wem, Ong, Padmasana Ya Namah Swaha, Ang, Ung Mang Dewa Pretista Ya Namah Swaha

12. Stiti
Mantra,
Om, Pranayama Dewa Sang Linggam, Sarwa Bhuta Kala Sirnam, Pranamyam Siwa Siwartham, Sarwa Jagat Pramoditam

13. Pengastawa Dewa Surya
Mantra,
Om, Aditya Sya Paranjyotir, Rakta Teja Namastute, Sweta Pangkaja Madiaste, Baskara Ya Namah Swaha. Om, Hrang Hring Syah, Parama Siwa Mertha Ya Namah Swaha

Sesonteng
Om, Na, Ma, Si, Wa, Ya, Pakulun Paduka Bhatara Sang Hyang Siwa Raditya, Sang Hyang Sandya Jnana, Sang Hyang Guru Reka, Mekadi Sang Hyang Siwa Nirmala, Angadeg Malingga Meraga Bhatara Bhatari, Manut Ring Palinggan Bhatara Suwang-Suwang, Pinake Ulun Ki Pemangku, Angaturaken Linggih Miwah Canang Pasucian, Pewasuh Tangan Miwah Cokor, Rantasan Saperadeg, Tetabuhan Miwah Canang Pamendakan, Angadeg Bhatara Asesucen Acemana Akekampuh, Pinakeng Hulun Angaturaken Piodalan, Saprekaraning Tadah Saji Pawitra. Om, Gangga Gangga Spatiuka, Sudha Nirmala Ya Namah Swaha

14. Selanjutnya
Setelah selesai mengucapkan mantra pangutpeti dan stiti ke hadapan Dewa Bhatara, lanjutkan menjalankan Canang Pasucian, Pewasuh Tangan, Pewasuh Cokor, Ayabang, Canang Rebong, Canang Oyodan, Cane, Rantasan, Tetabuhan

15. Linggihang
Setelah itu Sang Hyang Prakerti, sampun melingga, malinggih ring Pratima/Arca, apan Arca /Pratima meraga Yoni,
Setelah itu Pretima/Arca linggihan di Pengaruman.



BAB  VI

PEMUJAAN RITATKALA NGATURANG PIODALAN

A.      Ngastawa Genta

1.      Melinggih
Mantra,
Om, Hrah Pat Astra Ya Namah.
Om, Kara Sudamam Swaha

2.      Matirtha
Mantra,
Om, Pretamani Sudha, Dwityani Sudha, Trityani Sudha, Caturni Sudha, Pancani Suddha, Sudha, Sudha, Sudha,  Pawastu Tat Astu Astu, Nama Swaha
3.      Angisep Sarining Kukus

a.   Mantra,
Om, Sriyam Bawantu Ya Namah. Om, Sukam Bawantu Ya Namah. Om, Purnam Bawantu Ya Namah, Ang, Ung, Mang. Om, Dewa Sarira Ganda Purawangi. Om, Ang, Brahma Amertha, Ya, Namah Swaha. Om, Ang, Brahma, Dupa Dipastra, Ya Namah Swaha

b.   Mantra
Om,  Atatangi Hyang Bhatara Brahma, Alungguh Hyang Bhatara Wisnu, Urip Hyang Bhatara Agni. Om, Ang, Brahma Dupa Dipastra, Ya, Namah Swaha

c.   Mantra
Om, Ang, Brahma Amertha Dipa Ya Namah. Om, Ung, Wisnu Amertha Dipa Ya Namah. Om, Mang, Lingga Purusa Ya Namah

4.      Ngerana Sika                  
Mantra,
Nang, Ning, Nung, Om, Pramada Ya Namah

5.   Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
Mantra,
Sang Hyang Brahma, Masurupan Ring Beenging Netra, Anerus      Melinggih Ring Hati, Meraga Sang Hyang Brahma. Sang Hyang Wisnu, Mesurupan Ring Irenging Netra, Anerus Melinggih Ring Nyali, Meraga Sang Hyang Darma. Sang Hyang Maha Dewa Mesurupan Ring Kuninging Netra, Anerus Melinggih Ring Ungsilan, Meraga Sang Hyang Rambut Sedana. Sang Hyang Iswara Mesurupan Ring Putihing Netra, Anerus Melinggih Ring Ampru, Meraga Sang Hyang Bayu. Bhatara Siwa Mesurupan Ring Benanging Netre, Anerus Melinggih Ring Patumpuking Hati, Meraga Sang Hyang Siwa

6.      Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
Mantra
Ih, Sang Bhuta Dang Astra, Kaki Sang Bhuta Amangan Mantra, Nini Sang Bhuta Antra Antra, Muwang Sang Bhuta Kala Dengen, Aturana Sasarining Hulun, Ring Ida Sang Hyang Saraswati, Sira Tinanggapa, Ndan Ingsung, Wehana Ingsun Kesidiyan Poma

7.      Astra Mantra (Setiap Selesai Mantra Weda Diucapkan).
Agem Gentha
Mantra,
Om, Ung, Hrah, Pat, Astra Ya, Namah. Om, Atma Tatwatma Sudamem Swaha. Om, Ung , Ksama Sampurna Ya, Namah. Om, Sri Pasupataya Ung, Pat. Om, Sriyam Bawantu. Om, Purnam Bawantu. Om, Sukam Bawantu

8.      Agem Gentha

a.   Cirowista/Nyekarin
Mantra,
Om, Ang, Ung, Mang, Ya, Namah Swaha

b.   Siratin Tirta Ping Tiga (3x)
Mantra,
Om, Dewa Pratista, Ya, Namah Swaha

c.   Asepin
Mantra,
Om, Ang, Dupa Dipastra, Ya, Namah Swaha

9.      Mantram Gentha
Gentha Ring Tangan Kiwa,  Kalpika Ring Tangan Tengen
Mantra,
Om, Gentha Sabda, Prekesian Ngerurah Agung, Tumurun Bhatara Gentha, Om, Siddhi Rastu, Ya, Namah Swaha. Om, Saddha Siwatem

Kemudian ambil palit gentanya, dilontarkan kearah sisi depannya genta tiga kali (Planning Ping Tiga)
Ang ( xxx . -)
Ung ( xx   . -)
Mang ( x   .-)
Kemudian tangan  yang memegang Kalpika/bunga diputar kebelakang genta sebanyak 3 kali dan langsung melaksanakan pengastawan ring Dewa Bhatara

10.  Pengaksama Mantra.
Mantra,
Om, Ksama Swamam Maha Dewa,  Sarwa Prani Hitang Karah, Mamucia Sarwa Papebiyah, Palayaswa Sada Siwa Ya, Namah Swaha. Om,  Ang, Brahma Pataya Ya, Namah. Om, Purusa Lingga Ya, Namah. Om, Ksantawiyah Kayika Dosah, Ksantawiyah Wacika Mamah, Kesantawya Manasa Dosah, Tat Pramadat Ksama Swamam

11.  Gandak Satam Dupam Puspa
Mantra,
Om, Toyam Gandem Ksatam Puspam Palam. Om, Ragnir Ragnir. Om, Jyotir Jyotir, Dupam Dupam, Samar Payam Inamah Swaha

12.  Selehaken Gentha, Wajih Tangan
Mantra,
Om, Ang, Kang, Kasol Kaya Namah Swaha

B.      Ngastawa Tirta

1.      Apadeku

a.      Astra Mantra
Mantra,
Om, Ung, Hrah, Pat, Astra Ya, Namah. Om, Atma Tatwatma Sudamem Swaha. Om, Ksama Sampurna Ya, Namah. Om, Sri Pasupataya Ung, Pat. Om, Sriyam Bawantu. Om, Purnam Bawantu. Om, Sukam Bawantu

b.      Ananta Sana

(1).       Ananta Sana
 Mantra,
Om, Anantasana Ya, Namah Swaha. Om, Padmasana Ya, Namah Swaha.  Om, Padma Hradaya Ya, Namah Swaha. Om, Ang Ah, Om. Om, Hrang, Hring, Syah Parama Siwa Raditya, Ya, Namah Swaha

(2).       Utpati
                        Mantra,
Om, I, Ba, Sa, Ta,  A , Ya, Na, Ma, Ci, Wa. Om, Mang, Ung, Ang, Namah

c.       Dewa Pratista
Mantra,
Om, Om, Dewa Pratista Ya Namah

d.      Kuta Mantra

(1).       Kuta Mantra
Mantra,
Om, Hrang, Hring, Syah  Paramasiwa Raditiya Ya, Namah Swaha

(2).       Stiti
Mantra,
Om, Sa, Ba,  Ta, A, I, Na, Ma, Ci, Wa, Ya. Om, Ang, Ung, Mang, Namah

2.      Pengundang Bhatara
 Mantra,
Om, Ung, Pat, Namah Swaha, Daksina Desaya Tiem Bayu Rupiem, Ung, Pat, Namah Swaha.

3.      Pengasih Dewa
Mantra,
Om, Ung, Panca Purwa, Catur Bayem, Purwa Dewa Rupiem. Om, Ah, Ung, Pat, Namah Swaha
     
4.      Pengenduh Dewa
Mantra,
Om, Om, Ang, Ung, Mang, Cakranem Miyem, Swatiyem Rupiem, Sarwa Punah Desaye, Ung, Pat, Namah Swaha

5.      Brahma Astawa
Mantra,
Om, Namaste Bhagawan Agnir, Namaste Bhagawan Hare, Namaste Bhagawan Isa, Sarwa, Baksa Hutasanem, Sarwa Reka Sang Sayem. Om, Ang, Brahma Prajapati Swetah Swamem, Brahma Guru Padma Yoni Catur Wakra, Brahma Sahaya Mucate, Tri Warna Bhagawan Agnir, Brahma, Wisnu, Maheswara, Santikam, Pasustikam, Siwa Raksanem Cabicarikam

6.      Siwa Raditya

a.  Mantra,
Om, Aditya Sya Paran Jyoti, Rakta Teja Namas Tuta, Sweta Pangkaja Madiyaste, Baskara Ya, Namah Swaha.  Om, Pranamya Baskara Dewam, Sarwa Klesa Winasanan, Pranamya Raditya Sirwatem, Bhukti Mukti Sarwa Pradam. Om, Chi Surya Saha Sresu, Teja Rasa Jagat Pate, Anukam Paya Baktya Greba, Manodiwa Kara Namah Namaste. Om, Hrang, Hring, Syah, Parame Siwa Raditya, Ya, Namah Swah

b.      Sesontengan,
Nastuti Pukulun Paduka Bhatara Surya, Candra, Wintang Tranggana, Mekadi Sang Hyang Trio Dasa Saksi, Saksinin Aturan Pinakengulun, Angaturaken Saprekaraning Piodalan, Akedik Aturan Pinakengulun, Agung Pinakeng Hulun Amelaku, Mangda Tan Keneng Cakra Bhawa, Tulah Pamidi, Om, Sidhirastu Pujaningulun

7.      Nyaya-Nyaya Tirta

a.   Nunas Tirta

(1)        Mekarya Yeh/Toya
Mantra,
Om, Gangga Ya, Namah. Om, Tirta Gangga Ya, Namah. Om, Tirta Gangga Sunia Ya,  Namah. Om, Tirta Sunia Nirmala Ya, Namah.

(2)        Ngambil Samsam
Mantra,
Om, Sang Hyang Siwa  Gangsun, Munggah Ring Samsam. Om, Sang Hyang Siwa Baruna, Munggah Ring Bunga, Sang Hyang Siwa Murti, Munggah Ring Toya Ning, Sang Hyang Siwa Sakti, Munggah Ring Angga Sarira.

(3)        Sekar Abang/Bunga Barak
Mantra,
      Om, Sang Hyang Brahma, Ngeseng Kiraraban Wong Cemer

(4)        Sekar Ireng/Bunga
 selem

Mantra,

Om, Sang Hyang Wisnu, Ngelebur Sehananing Leteh.

(5)        Sekar Kuning

Mantra,

                  Sang Hyang Maha Dewa, Ngelebur Keraraban Ring Pasar

(6)        Sekar Petak/Putih

Mantra,

Sang Hyang Iswara Ngampehang, Sahananing Leteh Ning Ile-Ile Taru Sakti
                                                           
(7)        Sekar Manca Warna

Mantra,

Om, Sang Hyang Siwa, Ngemijilang Tirta Manca Warna, Meraga Tirta Wisesa,  Moksah Hilang Sapaning Manu, Sapaning Dewa,  Kalukat Dening Tirtan Bhatara, Moksa Hilang. 
           
b.   Ngarga Tirta

(1)        Pancaksaram
Mantra,
Om, Pancaksaram, Maha Tirtam Pawitra Papanasanam, Papa Kota Sahasreni, Agadam Bawet Sagaram. Om, Pancak Saram Param Jnanam, Pawitra Papa Nasanam, Mantratam Paraman Jnanem, Siwa Loka Prasam Cubham. Om, Namah Siwa Ya Aditiyam, Para Brahmatmane Wandam, Para Saktih Panca Dewah, Panca Syam Bawet Agni. Om, Ang, Karas Ca, Om, Ung, Karas Ca. Om, Mang, Kara Windu Ndanda Kama Pancaksaram Maya Ptoktam. Om, Kara Agnir Bawet Mantranko
(Tibakang Ikang Kembang Maring Toya)

(2)        Ngaskara Tirta
Mantra,
Om, Hrang Hring Syah Ksum, Ang, Ung, Mang. Om, Swasti Swasti, Ksim Ksrim, Ya, Wa, Si, Ma, Na, I, Ba, Sa, Ta, A. Butih-Butih Bhur Bhuwah Swah Swaha. Om, Ang, Ing, Ung, Wyang, Mang, Wyang, Ping, Neng. Om, I, A, Ka, Sa, Ma, Ra, La, Wa, Ya, Ung, Namah Swaha. Om, A, Ra, Ka, Sa, Ma, Ra, La, Wa, Ya, Ung, Namah Swaha
(Tibakang Kembang Maring Toya)

(3)        Gangga Sindu
Mantra,
Om, Gangga Sindu Saraswati Yamuna Godawari Narmada Kawari Serayu Mahendra Tanaya Carmawati We Nuka, Badra Netra Wati Maha Suranadi Kayatan Ca Ya Gandaki Puniah Purna Jala Samudra Sahitah Kurwati Ne Manggalam
(Tibakang Ikang Kembang Maring Toya)

(4)        Sapta Suda
Mantra,
Om, Pretama Suda, Dwitya Suda, Tritya Suda, Caturti Suda, Pancani Suda, Sadni Suda, Saptani Suda. Om, Ya, Ta, Moro Stiti Dewah, Yawat Gangga Mahitate, Candrako Gagana Tat Wat Tatwatnem Wijaya Bawet. Om, Ayu Werdi Yasa Werdi, Werdi Pradnya Suka Sriyah, Darma Sentana Werdisca, Santo Ta Sapta Werdayah

8.      Mantrani Bija
 Mantra,
Om, Om, Siwa Tatwa Ya Namah. Om, Om, Widya Tatwa Ya Namah. Om, Om, Atma Tatwa Ya Namah

9.      Sabda Bhatara
Mantra,
Om, Dirgayur Astu Tatwastu Astu. Om, Awighnam Astu Tat Wastu Astu, Om, Subamastu Tatwastu Astu. Om, Sryam Bawantu Sukam Bawantu Purnam Bawantu Namah

10.  Gandak Satam Dupam Puspa
Mantra,
Om, Toyam Gandem Ksatam Puspam Palam. Om, Ragnir Ragnir. Om, Jyotir Jyotir Dupam Dupam, Samar Payam Inamah Swaha

Selehaken Genta, Wajih Tangan
Mantra,
Om, Ang, Kang, Kasol, Ka, Ya, Namah Swaha



C.      Pamarisuda/Prayascittha

1.  Mantrani Prayascitta (Tan Ngangge Genta)

a.   Tirta,
Mantra,
Om, Siwa Amertha Ya Namah. Om, Sada Siwa Amertha Ya Namah, Om, Paramasiwa Amertha Ya Namah. Om, Dewa Prayascittha Ya Namah Swaha

b.   Pras Lis
Mantra,
Om, Saraswatyam Byo Namah Swaha. Om, Janur Swata, Janur Abang,  Janur Pita, Janur Ireng,  Janur Amanca Warna, Ya, Namah Swaha

2.   Sopa Cara Prayascittha

a.   Tepung Tawar
Mantra,
Om, Sang Sajnana Sapta Ta Sastra, Tepung Tawar Amunahi, Segau Kang Lungsuraken, Sebel Kandel Gagodan, Sang Nemu Sang Kala Lara Roga Baktanu. Om, Pras Bungkah Tusta Tusta, Terus Tekeng Par.
b.   Buu-Buu
Mantra,
Om, Sweta Tirtance Nityam, Pawitram Papa Nasanam, Sarwa Roga Scanagasca, Sarwa Kali Kalusa Winasanam. Om, Rakta Tirtance. Om, Kresna Tirtance. Om, Sarwa Tirtance, Ya, We, Nama Swaha

c.   Isuh-Isuh
Mantra,
Om, Tlor Saking Sabrang Melayu, Angesah Lara  Rogan Nira. Om, Siddhi Rastu Tat Astu Swaha

d.   Taluh Pabiyakalaan
Mantra,
Om, Antiganing Sawung, Ngiberana Laraniya Sang Klesan, Bhatara Bayu Ngiberana Lara Roga, Wigna Papa Klesa. Om, Sryam Bhawantu. Om, Sukam Bhawanthu. Om, Purnam Bhawanthu Ya Namah.


3.   Ngemargiyang Prayas Cittha

a.      Toya Anyar
Mantra,
Om, Apsu Dewa Pawitrani Gangga Dewi Namastute Sarwa Klesa Winasanam Toyane Pari Sudiyatem Sarwa Boga Nuyet

b.      Cecepan
Mantra,
Om, Jang Jiwa Ya Namah Swaha.
Om, Cang Sama Nia Ya Namah Swaha

c.       Tirta
Mantra,
Om, Dewa Prastista Ya Namah Swaha

d.      Prascittha
Mantra,
Om, Sang Hyang Tiga Murthi, Sang Hyang Tiga Murtiya, Sang Hyang Ekayana, Sang Hyang Nasuta, Sang Hyang Nirbawa Banten, SakeluwiRing Banten Kabeh, Yan keraputan, Kegamelan, Kaisa Dandran Antuk Roma, Kaiberan Antuk Ayam, Antuk Atuku Ring Pasar, Antuk Nyolong, Mangkin Sampun Kaprascittha, Denira Sang Hyang Tiga Murtiya. Om, Niruga Dewa Amar Panem

e.       Lis Abang/Lis arak
Mantra,
Pakulun Mangkin Manusan Ida, Angaturin Babukti Tapakan Teenan,  Beras Sengkulak Lawe Satukel, Elingan Tetep Jinah Satak Pelekutus, Pakulun Paduka Bhatara Katuran Lis.

f.       Lis Busung
Mantra,
Om, Sang Hyang Janur Kuning, Angadeg Ya Sira Bhatara  Siwa Brahma Lis Lis Klesa, Sebel Kendel Papa Klesa, Meawak Teges Meawak Aji Lasem. Om, Sidi Rastu Ya, Namah Swaha.

g.      Prascita Lis (atau)
Mantra,
Om, Sri Wiwena Masi Weiji. Om, Ang, Ung, Mang, Pakulun Sira Sang Janur Kuning, Angadege Bhatara Siwa, Kang Lumanglang Angalukatana, Busung Mereka Busung Meringgit, Anastu Dening Bhatara Siwa.


4.   Prascittha Ke Raga
Mantra,
Om, I, Ba, Sa, Ta, A, Ya, Na, Ma, Si, Wa. Om, Mang, Ung, Ang, Sarwa Mala Prayascittha Ya, Namah, Lara Roga Wigna  Prayascittha, Ya, Namah. Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang, Mang, Sarwa Klesa, Sarwa Roga, Sarwa Papa, Dasa Mala Gelah Pate Leteh Prayascittha, Ya, Nama Namah Swaha.
           


D.      Ngastawa Bhatara

1.      Apadeku
a.   Astra Mantra,
b.   Ananta Sana
c.  Dewa Pratista
d.   Kuta Mantra            

2.      Kukus Patatangi/Ngaturang Kukus
Mantra,
Pakulun Dasaran Ida, Angaturin Paduka Bhatara Kukus Teja Awun-Awun, Menyan, Majagau, Cendana, Merabuk Arum Wangine, Tumurun Bhatara Ghana Amor Ring Kukus, Rumembe Maring Swaregan Nihiang Ingaturana Patetangi, Pamunggu Pamunggah Pajati, Para Suka Paduka Bhatara Tumurun, Inaturane Dening Kaulan Ida Paduka Bhatara,  Suka Ida Tinuntun Dening Kukus, Mawor Sekar  Iniring Dening Para Putra, Sanak Putun Ida Bhatara Tumurun, Atatakan Sarining Pabuat Perak Satak, Lawe Satukel Ingaturange Munggah Ring Palinggihan Ida, Pada Suka Atata Linggih, Atata Lungguh, Suka Ida Angayonin Tirta Pasucian Ida, Pangelukatan Dasa Malaning,  Para Linggan Ida Ring Mercapada, Tirta Amertaning Urip, Pangemong Jiwa Premana Ring Manusan Ida, Pakulum Mangkin Aci-Aci, Piodalan Ida Paduka Bhatara, Turun Maring Joli Meanda Anda Sinungsung Singgi, Dening Jadma Pada Mabiasa.

3.      Manca Desa
Mantra,
Pakulun Mangkin Manusan Ida, Angaturin Paduka Bhatara    Tumurun, Maka Pangundang Paduka Bhatara, Dewa Ghana Malejeg  Amoring Kukus, Menyan, Majagau, Cendana Maka Pangundang, Para Bhatara Ring Kahyangan,  Iniring Dening Dewa Sami, Sanak Putra Putu, Muang Widiadara Widiadari, Rauh Ida Saking Desa Purwa,  Apupul Ring Pesamuan, Rauh Ida Saking Desa Kidul, Apupul Ring Pesamuan, Rauh Saking Desa Kulon, Apupul Ring Pesamuan, Rauh Saking  Desa Lor, Apupul Ring Pesamuan, Rauh Saking Desa Tengah, Ida Guru Dewa Ngadeg Ring Kahyangan Sakti, Pada Katuran Dening Manusan Ida, Pada Amukti Banten Suci Ring Kahyangan Sakti.

4.      Pengastawa Puja
Bisa di Pura mana saja, setelah Pengastawa Puja

Sasontengan
Urubira Bhatara Brahma, Dadi Bhatara Mahadewa, Arengnia Dadi Dewa wisnu, Meletik Lelatunira Dadi Bhatara Rudra, Kukuse Menadi Dewa Iswara, Lelitunia Dadi Dewa Sangkara, Kembanging Awu Dadi Dewa Sambu, Malepuge Dewa Maheswara, Ambuning Asep Mulih Ring Bhatara Bharuna, Angadeg Sira Ring Madia, Matemahan Sang Hyang Taya, Ayoga Sira Ring Akasa, Merbuk Harum Terus Tekeng Kesapta Petala, Panyuksmaning Harum Sugandha, Matemahan Widyadara Widyadari, Mangkana Kedadin Sang Hyang Brahma, Sangkep Pada Dewane Ring Akasa, Hana Meru Tumpang Sawelas, Ringkana Pada Melinggih Amustana, Siddhi Rahayu Ning Jagat. Om, Sang, Bang, Tang, Ang, Ing, Nang, Mang, Sing, Wang, Yang, Ang, Ung, Mang, Ong.
                                         
                             
5.      Ngaturan Pasucian/Ngiasin Bhatara

a.   Kakerik
Mantra,
            Om, Sri Bhatari Sayogya Namah

b.   Kuramas
Mantra,
Om, Awregya Namah. Om, Gegana Murta,Ya, Namah

c.   Kakurah
Mantra,
            Om, Ung, Pat, Astra Ya, Namah

d.   Meraup
Mantra,
            Om, Waktra Parisudanam Swaha

e.   Madiyus
Mantra,
Om, Asucirwa Sucirwavi, Sarwa Karna Gatopiwa, Untayet Dewam Isanam, Sabahya Byantatah Suci,

f.    Minyak
Mantra,
            Om, Nama Budaya Swaha

g.   Mahyas
Mantra,
Om, Kupina Brahma Samyuktan, Mekala Wisnu Samartam, Antarwa Iswara Dewam, Bendi Santu Sada Siwam,
                                                           
h.   Busana
Mantra,
Om, Sarana Karanam Dewam, Arta Netram Dewanam, Sarwa Busana Gunawam, Sarwa Dewah Siwastata,

i.    Sekar
Mantra,
            Om, Sri Semara Ya, Namah

6.      Tirtan Bhatara
Mantra,
Om, Karam Bindu Samyuktah, Nityam Dyanti Yoginah, Kamadam Moksadam Siwa. Om, Kara Namonamah.

7.      Ngaturang Pasucian
      Mantra,
Pakulun Mangkin Manusan Ida Anunas Lugraha,   Tur    Amatur Uninga Ring Paduka Bhatara Sakti, Cokor Iratu Katuran Sarining Puja Mas, Muang Kakosok, Maduluran Sarining Canang, Katurin Paduka Bhatara Sakti, Malih Katuran Tirta Pasucian, Pakulun Ayas Paduka Bhatara Sakti, Katuran Sarwa Dodot, Rangkep Kalih Ayasan Puspa Dewa Dewi, Muang Sarining Canang Palinggih

8.      Ngaturang Miyas/Mewastra
Mantra,
Om, Papa Klese Pariwastu,  Pujaning Hulun, Dirgayusa Paripurna, Ya, Namah Swaha.

9.      Ngaturang Asep
Mantra,
Om, Namasta Begawan Nagani, Namasta Bagawan Nari, Namasta Begawan Wisah, Sarwawaksa Utasanem Sidareka Sang Sayem. Om,  Ang, Brahma Prajapati Swatah Swanem, Brahma Guru Padma Yoni, Catur Waktra Brahma Sahaya Mucate.

10.  Tirtan Bhatara
      Mantra,
Tirta Sweta Tirtan Bhatara Iswara, Tirta Rakta Tirtan Bhatara Brahma, Tirta Pita, Tirtan Bhatara Mahadewa, Tirta Nila Tirtan Bhatara Wisnu, Tirta Mancawarna, Tirtan Bhatara Siwa. Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma, Si, Wa, Ya,

11.  Ngaturang Teenan
Mantra,
Om, Ngawang-Ngawang. Om, Nguwung-Nguwung, Tutug Tekaning Akasa, Betel Tekaning  Pritiwi. Om, Pataya Om, Pat.

12.  Ngaturang Tetebus
Mantra,
Om, Ngrang Nying Lawan, Ing Sat Namah Swaha

13.  Ngaturang Sesantun
Mantra,
Om, Bayu Pinaka Sesantun, Sabda Ngaturang Idep Penampi. Om, Ung, Mang.

14.  Ngaturang Peras
Mantra,
Om, Eka Wara, Dwi Wara, Tri Wara, Catur Wara, Manca Wara. Brahma, Wisnu, Iswara, Peras Presida Sada Rahayu.

15.  Gandak Satam
Mantra,
Om, Toyam Gandem Ksatam, Puspam Palam. Om, Ragnir Ragnir. Om, Jyotir Jyotir, Dupam Dupam, Samar Payam Inamah Swaha

16. Selehakem Genta, Wajih Tangan
Mantra,
Om, Ang, Kang, Kasol, Ka, Ya, Namah Swaha


E.      Mantrani Banten

1.      Canang
Mantra,
Om, Hyang-Hyang Angaturake, Sari Raka Tambe Pawitra. Om, Trepti Paramaswara. Om, Bukti Paramaswara. Om, Suda Sari, Ya, Namah Swaha

2.      Sekar Taman
Mantra,
Om, Sweta Uma Dewi Ya Namah.  Om, Rakta Saraswati Dewi Ya Namah. Om, Pita Durga Dewi Ya Namah.  Om, Kresna Sri Dewi Ya Namah,

3.      Rayunan
Mantra,
Om, Dewa Buti Maka Segem Bayem, Take Brateng Buta Laksana Karanem, Dewa Butem Tuning Loka Laksana Karanem. Om, Ya, Namah Swaha.

4.      Sorohan
Mantra,
Pakulun Sang Hyang Siwa,  Picatur Muka Dewa Byuha, Sira Bhagawan Patangkup, Sira Tepuka Pakulun Angesengi Patala, Mekadi Lara Roga, Sat Pataka, Gempung Moksah Hilang Tanpa Sesa,  Den Ira Sang Hyang Picatur Muka Dewa Byuha

5.      Sesayut
Mantra,
Om, Om, Sarira Paritrepta Ta. Om, Om, Atma Tatwatma Paritrepte Ta.  Om, Om, Jiwita Paritrepte Ta.  Om, Om, Sarwa Suka Paripurnap Ta.  Om, Om, Sobagiya Paripurnap Ta.  Om, Om, Kurmade Jaya Jiwat Sari Raksan Dadi Sirna.  Om, Mejung Syah Wasat Mertyum Jaya, Ya Namah Swaha

6.      Pengambeyan
Mantra,
Om, Pritiwi Dewa Sampurna, Apah Teja Jiwatmanem, Bayu, Akase Sampurna, Sarira Purna Jiwitam, Dirga Ayu Jagat Amertam

7.      Daksina
Mantra,
Om, Daksina Desaya, Brahma Dewa Ya, Daksina Pinaka Angga, Brahma Suksmaning Yadnya. Om Sidirastu Ya Namah Swaha

8.      Sesantun
Mantra,
Pakulun Bhatara Wisnu,  Malinggih Haneng Sesantun,  Ingulun Kayogyana Bhatara Guru, Asung Panugrahan Saluwiring Pinuja, Dening Hulun Purna Jati, Tanpa Mari Sudaha.  Om, Sidhi Rastu Ya Namah Swaha

9.      Jerimpen
Mantra,
Om, Ung Swaha Mahadewa,  Sarwa Prani Hitang Karam,  Mamoca Sarwa Papebiyah, Wana Bija Namah Swaha,

10.  Pula Gembal
Mantra,
Om, Gana-Gana Pati Ya Namah Swaha


11.  Ngaturang Peras
Mantra,
Om, Eka Wara, Dwi Wara, Tri Wara, Catur Wara, Manca Wara, Brahma, Wisnu, Iswara, Om Peras Presida Sada Rahayu.


12.  Penyeneng
Mantra,
Om, Kaki Penyeneng, Nini Penyeneng, Kajenengane Denira Bhatara Brahma, Wisnu, Iswara, Surya, Candra, Lintang Trenggana. Om, Sri Ya, Namah Swaha


13.  Saluwiring Banten
Mantra,    
Om, Sri Tambola Panca Pacara Namah Swaha.  Om, Guru Piduka Bionamah Swaha.  Om, Sada Kaya Bionamah Swaha.  Om, Kumandang Jaya Teka Warna Namah Swaha, Yukti Sudanem Idep Caru, Kabukti Ring Ida Bhatara.  Om, Ya Namah Swaha,

14.  Ngayabang Sarwa Daging Upakara
Mantra,
Om, Hyang Angadakaken Sari. Om, Hyang Anyumputaning Sari.  Om, Hyang Angisepaning Sarining Yadnya, Lunga Sari Teke sari,
Kemudian Lanjutkan Dengan Puja Mantra, sbb

Mantra,
Ongkara Diantha Sang Rudrem, Guhyam Sakti Pradipanam, Tarpana Sarwa Pujanam, Prasidanthu Astu Siddhinam, Sakaram Nian Maha Mertha, Ongkara Candram Niante Namah, Namah Nadha Ongkara Mertha, Boktayet Dewa Sampurnam, Ang Ah Tadah Saji Suci,  Dewa Tarpanam Ya Namah, Ang, Ung, Mang,  Siwa Mertha Ya Namah Swaha

15.  Guru Piduka
Mantra,
Pakulun Hyang Predana Purusa Hyang Siwa, Hyang Surya, Candra, Iki Manusan Ira Maguru Piduka, Angaturaken Pamahayu, Wus Sira Ketanggap, Den Ira Sang Hyang Sedahan, Bagawan Penyarikan, Muwang Begawan Citra Gotra, Citra Goti, Menawi Manusan Ira Ana Aturane Saud, Muwang Linyok,  Sampun Ta Sira Angadakan Piduka, Lugrahi Manusan Ira Amuhun Tirtha. Om, Sidi Rastu Ya Namah Swaha.

16.  Tri Buana
Mantra,
Om, Parama Siwa Tanggohyang, Siwa Tatwa Para Ya Namah, Siwasya Paranata Nityam, Candi Saya Namastute, Nirwedyam Brahma Wisnuca, Bokta Dewa Maheswarem, Sarwa Wiyadin Alabate, Sarwa Karyantha Sidantem, Jayarti Jayam Apuniat, Ya Sarti Yasem Apnute, Sidhi Sakalam Apnuyat, Parama Siwa Labhate. Om, Nama Siwa Ya Namah

17.  Pangrapet Kirang Langkung
Mantra,
Om, Pakulun Sang Hyang Darma, Denaling Ripalungguhan Ira Sowang-Sowang, Amukti Sari Sira Sangkaneng Sari, Lunga Asari  Teke Asari, Jumenenge Pakulun Sira Tan Keneng Sari.

18.  Menghaturkan Pejaya-Jaya Kehadapan Dewa Bhatara
Mantra/Sruti
Ong Dirgayur Bala Werdi Sakti Karanam, Mertiyunjaya Saswatam, Rogadiksaya Kusta Dusta, Kalusam Candra Praba Bhaswaram, Swetambo Rwakarmika Parigatam, Dewa Surah Pujitam, Mrtyukroda Bala Maha Kerthamam, Karpuraranu Prabham, Twam Wandeya Waradaya Bhakti Saranam, Prapyam Maka Prastume, Shanta Sarwa Gatam Nirantam Bhawam, Bhutatma Nirghunam, Sraddha Bhakti Krta Wimuktah, Karanam Wyaptam Jagat Dharanam, Molih Bandha Kirita Kundala Dharan, Cetaniyan Dustha Ksayam.  Om, Jagatnatha Dewa Ya Namah.  Om, Surya Candra Ya Namah.  Om, Ang, Ung, Mang,  Saraswati Mertha Ya Namah Swaha


19.  Nuhur Tirta
Setelah menghaturkan Pejaya-Pajaya Sang Pemangku Langsung Mengucapkan Puja Penuhur Tirta Ida Bhatara

Mantra,
Ong, Tirthayem Tirtha Pawitrem, Gangga Ranu Toya Ganem, Purusa Tirtha Pawitram, Parama Siwa Tirthanca, Siwa Saddha Siwa Tirthem, Parama Siwa Tirtanca, Budha Siwa Tirtha Gamanam, Parama Siwa Murtinam.  Ong, Ayur Werdhi Yasa Werdhi, Werdhi Pradnyan Suka Sriyah, Dharma Santana Werdhinca, Santute Sapta Werdhiyem. Ong, Hrang Hring Sah, Parama Siwa Mertha Mudra,  Ya Namah Swaha,     
                                               
20.   Nunas Panugrahan Ring Ida Bhatara
 Mantra,
Ong, Anugraham Manuharem, Dewa Data Nugrahakem, Hyarcanam Sarwa Pujanam, Namah Sarwa Nugrahakem, Dewa Dewi Maha Siddhi, Yadnya Kartham Mulat Midem, Laksmia, Siddhisca Dirga Hayu, Nirwigna Suka Werdhi Tah,

21.  Gandak Satam
Mantra,
Om, Toyam Gandem,  Ksatam, Puspam, Palam. Om, Ragnir Ragnir. Om, Jyotir Jyotir Dupam Dupam,  Samarpayam Inamah Swaha

Selehaken Genta, Wajih Tangan
Mantra,
Om, Ang, Kang, Kasol, Ka, Ya, Namah Swaha

22.  Ngaturang Tabuh
Mantra,
Om, Jang Jiwa  Ya, Namah Swaha


23.  Cecepan
Mantra
Om, Cang Samania, Ya, Namah Swaha.  Om, Sada-Suda,   Sadep-Sedep Sadep,  Nihan Hulun Sidi Rastu,  Ya, Namah Swaha.


F.      Ngastawa Banten Sor/Pertiwi
1.      Apadeku
a.   Astra Mantra
b.   Ananta Sana
c.       Dewa Pratista
d.      Kuta Mantra

2.      Caru

a.   Urip Pengider
Purwa              :  Putih             :   5
                        Daksina           :  Bang             :   9
                        Pascima           :  Kuning         :   7
                        Uttara              :  Ireng             :   4
                        Madiya            :  Berumbun    :   8
                                                                          33

b.   Caru Eka Sata/Berumbun
Mantra,
Om, Indahta, Kita Sang Bhuta Tiga Sakti, Ring Madya Desa Nira, Kliwon Pancawaran Ira, Bhatara Siwa Dewan Ira, Iki Tadah Sajin Ira, Penek Manca Warna, Maiwak Ayam Brumbun, Ingolah Winangun Urip, Katekeng Suruntunan Ipun, Ajak Sada Dwa Kalan Ira Ulung Siki, Menawi Wenten Luput Kekirangan Ipun, Den Ageng Sampuranem, Sang Aduwe Caru. Om, Hing Namah

c.   Caru Manca Sata
Mantra,
Om, Sang Bhuta Putih Purwa Sira, Ibuta Janggitan Aran Sira, Umanis Pancawaran Sira, Bhatara Iswara Dewatan Ira, Ih Sang Bhuta Bang, Kidul Sira, I Bhuta Langkir Aran Sira, Paing Pancawaran Ira, Bhatara Brahma Dewatan Nira, Ih Sang Bhuta Kuning, Kulon Sira, I Bhuta Lembu Kaniya Aran Sira, Pon Pancawaran Nira, Bhatara Mahadewa Dewatan Nira, Ih Sang Bhuta Ireng, Utara Sira, I Bhuta Taruna Aran Sira, Wage Pancawaran Sira, Bhatara Wisnu Dewatan Nira. Mapupul Sira Maring Madya, Dadi Sira I Bhuta Amanca Warna, Sang Bhuta Tiga Sakti Aran Sira, Kliwon Pancawaran Nira, Bhatara Siwa Dewatan Nira.
Ah, Ih, Sang Bhuta Mancawarna, Sang Bhuta Tiga Sakti, Iki Tadah Sajin Nira, Ajaken Sarowang Sira Kabeh, Tigang Dasa Tiga, Amukti Panambraman Sira, Sing Kirang Sing Luput, Geng Sampuranem, Sang Adruwe Caru, Muwang Sang Maweh Nugraha Sira,Yan Sira wus Amukti, Amangan Anginume, Mantuka Ring Kayangan Sira, Muwang Nugraha Sang Adruwe Caru, Amanggih Dirgayusa, Kemiten Saparan Ipun, Muwah Ta Ingulun Nugraha Sira, Wehen Ulun, Kesudyaning Jaya Puja.
Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma, Si, Wa, Ya, Pakulun Sang Bhuta Mancawarna, Sang Bhuta Tiga Sakti, Sang Bhuta Sasab Gumi, Iki Tadah Sajin Nira, Tumuten Lawan Sanak Sire Sareng, Riwus Sira Amukti, Ajaken Rowang Sireh Kabeh Kemiten Hulun, Selampah Lakun Hulun, Amanggih Sadiya Rahayu, Seger Lunas Lanus, Ayu Werdi
                                   
3.      Jangan Sakuwali
Mantra,
Pakulun Sang Kala Sakti, Sang Kala Bumi, Sang Kala Wisesa, Sang Kala Enjer-Enjer, Sang Kala Kalika, Sang Kala Ngumik, Iki Tadah Sajin Nira, Jangan Suka Wali, Iwaknia Balung Gegending, Segeh Sewakul, Sajeng Sekerincing, Kinucupan Antiganing  Suwung Anyar, Yan Sira Wus Amukti, Pada Mulih Sira Ring Catus Pata.

4.      Gelar Sanga
Mantra,
Pakulun Sang Yama Raja, Iki Tadah Sajin Nira Jangan Sakawali, Muwang Gelar Sanga, Sajeng Saguci, Tan Sinarengan Tumurun, Sang Hyang Yama Raja Pada Suka Ya Namah. Om, Ang, Durgaloka Biyo Namah. Om, Ang, Kala Loka Biyonamah. Om, Ang, Bhuta Loka Biyonamah

5.      Segeh Agung
Mantra,
Om, Kaki Sang Kala Bhuta Dengen, Sang Kala Preta, Ki Angga Pati, Meraja Pati, Banas Pati, Banas Pati Raja, Sang Kala Tiga Sakti, Metu Sira Saking Arep, Saking Uri, Saking Kiwa, Saking Tengen, Saking Tengah, Yan  Sira Lunga  Angalah-Alah Desa, Amarah-Marah Desa, Yang Sira Mulih, Aja Sira Silih Gawe, Eling Akene, Ungguwan Sira Poma, Poma, Iki Tadah Sajin Nira, Banyu Maha Merta. Om, Paripurna Ya. Om, Sidhi Rastu Ya, Namah Swaha.

6.      Segeh Penyacah
Mantra,
Om, Kaki Sang Kala Bhuta Dengen, Nini Hyang-Hyang Bhatari   Durga. Om, Bhuta Bhucarya, Durgha Bucarya, Kala Bhucarya, Iki Tadah Sajin Nira. Om, Sama Sampurna, Ya, Namah Swaha.

7.      Tabuh

a.   Toya
Mantra,
Om, Sa, Ba , Ta, A, I. Om, Na,  Ma, Si, Wa, Ya, Swaha.

b.   Tuak
Mantra,
Om, Pakulun Paduka Bhuta Lawang, Manawi Wenten Bala Iringan, Cokor Iratu Saking Suniantara Reke, Atatami Iriki.

c.   Arak
Mantra,
Om, Pritiwi. Om, Apah. Om, Teja. Om, Bayu.  Om, Akasa.  Om, Windu Sunia Namah Swaha.

d.   Beras
Mantra,
Om, Indahta Kita, Kaki Bhuta Ulu Lembu, Kaki Bhuta Ulu Angsa, Kaki Bhuta Kilang Kilung, Iki Tadah Sajin Nira, Aja Sira  Nyengkalen, Amigrahanin, Angelaranin, Angeringin, Baliken Sira Rahina Wengi, Menawi Wenten Kirang, Wenten Luput, Geng Rene Sinampura, Iki Tadah Sajin Nira Siwelang Hati, Sira Angadang-Adangana, Apan Ingsun Weruh Sakebelan, Ira Poma Poma,  Kengetan Ayuwa Lali.

8.      Penganteb Caru

a.   Muktiyang/Ngayabang
Mantra,
Om, Bhuktiyantu Durga Katarah, Bhuktiyantu Kala Owaca, Bhuktiyantu Sarwa Bhutanem, Bhuktiyantu Pisaca Sanggiyem. Om, Durga Bucarya Ya, Namah Swaha. Om, Kala Bhucarya Ya, Namah Swaha. Om, Bhuta Bucarya, Ya, Namah Swaha.

b.   Ngayabang Caru Utama Dahat
Mantra,
Pakulun Bhatara Brahma, Hulun Aminta Bala Iringan Duwene, Sane Mengawe Geringe Kabeh, Sane Mengaran I Bhuta Bregola, I Bhuta Kapirage, I Bhuta Seten, I Bhuta Ari-Ari, I Bhuta Rudira, Merencang I Bhuta Siyu, Metu Sira Kabeh, Ingsun Maweh Te Sira, Balapan Labaan Kang Sowang Sowang, Ri wus Sira Amukti, Angeruna Uripte, Rasa Ketug Timbul Bojana, Kulit Akuli Tembaga, Aotot Kawat Awalung Wesi, Mangkana Denira Nugraha, Ring Sang Adruwe Caru.  Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma, Si, Wa, Ya,Ang, Ah, Ah, Ah, Kesaksenin Den Wiku Luwih, Katodiya Denira Bhatara Surya, Ature Ring Ida Bhatara Brahma, Muwah Ring Sang Angawe Geringe, Muwang Para Bhutane Kabeh, Kesaksenin Den Bhatara Tiga Sakti.  Om, Ayu Werdi

9.      Nyomya/Pralina Bhuta
Setelah selesai mengucapkan mantra pabuktian terhadap Bhuta Kala, langsung melaksanakan eteh-eteh caru seperti memerciki tirtha, tetabuhan, arak berem, lalu ucapkan mantra pemralina Buta Kala
(nyomya) agar menjadi Bhuta Hita

Mantra,
Ong Bhuta Dengen Kalukat, Sumurup Ring Bhatari Durga, Bhatari Durga Mantuk, Sumurup Ring Bhatari Uma, Bhatari Uma Mantuk, Sumurup Ring Bhatara Siwa, Bhatara Siwa Mantuk, Sumurup Ring Bhatara Guru, Bhatara Guru Mantuk, Sumurup Ring Sang Hyang Taya, Sang Hyang Taya Mantuk, Maring Sangkaning Paran, A, Ta, Sa, Ba, I, Sarwa Bhuta Kala Mursyah, Wesat Ah….Ang.    

10.  Gandak Satam
Mantra,
Om, Toyam Gandem, Ksatam Puspam Palam. Om, Ragnir Ragnir. Om Jyotir Jyotir, Dupam Dupam, Samar Payam Inamah Swaha


G.     Ngastawa Banten Piodalan

1.      Astra Mantra,
Mantra,
Om, Ung, Hrah, Pat, Astra, Ya, Namah. Om, Atma Tatwatma Sudamem Swaha.  Om, Ksama Sampurna Ya, Namah.  Om, Sri Pasupataya Ung, Pat, Om, Sriyam Bawantu.  Om, Purnam Bawantu.  Om, Sukam Bawantu,

2.      Ngaturang Suci
Mantra,
Om, Sada Suci Nirmala, Ya, Namah Swaha.  Om, Sudha Sidhi Namah Swaha,

Mantra,
Om, Pasang Tabe,Ya, Namah Siwaya, Tan Keberateng Tulak Sari, Luputeng Lara Wigna, Aminta Pemangku Mamuja, Kurusia Maka Pulacak, Pretancala Maka Padma, Hyang Kaki Maha Lingga, Padan Ira Sang Hyang Pulacek, Sang Hyang Wisesa, Sang Hyang Sarwa Sasiraman, Kundi Manik, Karcamana Sangka Suun, Dupa Bhatara Kamni, Pakulun Bhatara Ghana, Gangan Bhatara Kuwera, Tasik Begawan Agasti, Pisang-Pisang Ta Sang Komara, Kembang Ta Sang Hyang Asmara, Jambe Bhatara Iswara, Suruh Bhatara Wisnu, Apuh Bhatara Brahma, Aus-Aus Maha Dewa, Palawa Bhatara Siwa, Sang Hyang Sambu Lenge Burat, Sang Hyang Rudra Maka Caru, Banten Bhatara Iswara, Boga Sang Manungkurat,  Sajenge Sang Hyang Base Warna, Ulam Bhatara Baruna,  Lelawuh Bhatara Isora, Sad Rasa Maka Imbuhan, Sama Sami Nagar, Bhatara Suci Nirmala,  Anucinana Sari, Sarira Suci Nirmala, Puja Bhatara Lumanglang, Kang pinuja Bhatara Darma, Iniweh Jagat Wisesa, Akasa Lawan Pritiwi, Raditya Kelawan Wulan, Sang Hyang Tunggal, Amuja Hyang Pranamya, Sarining Rat Kastuti Dening Loka. Om, Sampurna Ya, Namah Swaha.

     
3.      Ngaksama Ketutuwan
Mantra,
Om, Sada Siwati, Pakulun Mangkin Manusan Ida Pratiti, Atur Uninge Ring Paduka Bhatara Raditya, Sinarengan Ida Sang Hyang Wulan, Lintang Trengghana, Manusan Ida Angaturana  Sarining Rayunan, Suci Daksina Maduluran Sarining Canang, Paduka Bhatara Maka Sumaksi, Aturan Kaulan Ide Ring Madya Pada, Ung, Mang, Sidhi.

4.      Ngaksama Ke Dasar
Mantra,
Om, Gangga Ibunia,  Pakulun Mangkin Pratiti, Manusan Ida Atur Uninge, Ring Paduka Bhatara Kang Siwa Sada Siwa,  Panca Ring Akasa, Sapta Petala, Manusan Ida, Angaturane Gelar Sanga Peganeyan, Maduluran Sarining Rahayunan, Suci Daksina, Maduluran Sarining Canang, Paduka Bhatara Pageh Ning  Bhuwana Kabeh.  Om, Serayu Diri.

5.      Nyaya-Nyaya Tirta Wangsuhpada
Mantra,
Pakulun Mangkin Sredah Bhatara, Muncarana Tirta Kamandalu, Uptining Bhatara Gangga, Winadahan Kendi Manik, Pinaka Uriping Bhuwana Agung, Pinaka Uriping Bhuwana Alit, Pinaka Suklaning Bhuwana Agung, Pinaka Suklaning Bhuwana Alit, Pangeleburaning Ujar Ala, Apen Ale, Tujuh Teluh Taranjana, Buat Moro Sapaning Ngatuan, Kalukat Kalebur, Dening Tirta Kamandalu, Siniratang Mancur Muncrat, Angilangang Dosa Malania, Jadma Keneng Sapaning Dewa, Sapaning Manusa Wisesa, Moksah Hilang Lara Roganing, Manusia Ring Mercepada.  Ong, Om, Sidi Rastu.

6.      Nyaya-Nyaya Banten
Mantra,
Pakulun Mangkin Dasaran  Ida, Angaturin Paduka Bhatara, Sarining Mege, Kukus, Menyan, Majagau, Cendana, Ika Tunggal Rumaga Dewa, Menyan, Siwa, Majagau Sada Siwa, Cendana, Bhatara Brahma, Siwa Medal Akumpul, Iniring Dening Sanak Putra Putun Ida, Iniring Prewatek Widiadara Widiadari, Rauh Ida Saking Desa Wetan, Akumpul Ring Pesamuan, Rauh Ida Saking Desa Kidul Akumpul Ring Pesamuan, Rauh Ida Saking Desa Kulon, Akumpul Ring Pesamuan, Rauh Ida Sakin Desa Lor, Akumpul Ring Pesamuan, Rauh Ida Dewata Guru Sakti, Malejeg Ring Kahyangan Sakti, Ida Katuran Ngerayunin, Banten Suci Soroan, Peras Penyeneng, Sesayut Pengambean.

7.      Ngaturang Banten Piodalan
Mantra,
Pakulun Mangkin Manusan Ida, Angaturaken Paduka Bhatara, Sarining Odalan, Kang Amukti, Pangupti Paduka Bhatara, Katur Ring Cokor Iratu, Sarining Suci, Daksina, Banten Tumpeng Putih Kuning, Pangupti Paduka Bhatara, Maduluran Paragembal, Sekar Taman, Katur Ring Hyang Nareswari, Sayut Pengambeyan, Katututan Nagasari, Katur Ring Para Punggawan Ida, Guling Bebangkit, Katur Ring Hyang Hyang Brahma Wisnu. Om, Ayu-Werdi, Om, Dewarcanam, Utpeti Ante Astiti,  Supte Karanem Bojanem Laksana Yuktam. Om, kara Dewa Tarpanem, Buktiyantu Sukma Karanam, Antiyasti Purusi Mantram, Siwa Mertha Anugraham, Sang Kara Darma Laksanam Nama Swaha
8.      Tri Bhuwana
Mantra,
Om, Parama Siwa Tanggohyam, Siwa Tatwa Parayanah, Siwasya Paranata Nityam, Candisaya Namostute, Nirwedyam Brahma Winusca, Bhokta Dewa Maheswaram, Sarwa Wiyadin Alabate, Sarwa Karyantha Sidhantam, Jayarti Jayam Apuniat, Yasarti Yasam Apnute, Sidhi Sakalam Apnuyat, Parama Siwa Labhate. Ong, Nama Siwaya Swaha.

9.      Pawitrani Bebanten
Mantra,
Om, Asucirwa Sucirwapi, Sarwa Kama Gatopiwa, Cintayet Dewa Isanam, Sabahya Byantara Suci, Apawitram Pawitrowa, Sarwa Ganggho Gatopiwa, Jametri Pundarikaksah, Sabahya Bhyantara Suci.

10.  Muktiyang Banten Ring Bhatara
Mantra,
Om, Dewa Bhuktam Maha Sukham, Bhojanam Paramam Smertam, Dewa Bhaksyam Maha Tustam, Bhoktra Laksana Karanam Swaha.

11.  Jagat Natha
Mantra,
Om, Ksama Swamam Jagat Natha, Sarwa Papa Nirantaram, Sarwa Karyam Idandehi, Pranamam Isureswari

12.  Anugraha
Mantra,
Om, Anugraha Manoharem, Dewa Data Nugrahakem, Yarcanam Sarwa Pujanam, Namah Sarwa Nugrahakem

13.  Pengrapet Kirang Langkung
Mantra,
Om Pakulun Sang Hyang Dharma, Den Eling Ri Palungguhan Ira Soang-Soang,  Amukti Sari Sira Sangkaneng, Sari Lunga Asari Teke Asari, Jumenenge Pakulun Sira Tan Keneng Sari

14.  Gandak Satam
Mantra,
Om, Toyam Gandem, Ksatam Puspam Palam.  Om, Ragnir Ragnir. Om, Jyotir Jyotir, Dupam Dupam, Samar Payam Inamah Swaha
Selahaken Genta, Wajik Tangan
Mantra,
Om, Ang Kang Kasol Ka, Ya Namah Swaha



H.     Pemuspayan/Pengebaktian

1.      Pengelukatan
Mantra
Om, Pratama Wisuda, Dwityani Suda, Tritiyani Suda,    Caturni  Suda, Pancani Suda, Suda-Suda-Suda Pawastu, Tatastu Astu Swaha.

2.      Pemarisuda/Natab Prayascittha
Mantra,
Om, I, Ba, Sa, Ta, A,Ya, Na, Ma, Si, Wa. Om, Mang, Ung, Ang, Sarwa Mala Prayascittha,Ya, Namah, Lara Roga Wigna Prayascittha, Ya, Namah. Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang, Mang, Sarwa Klesa, Sarwa Roga,  Sarwa Papa, Dosa Mala Gelah Patleteh,  Prayascittha, Ya, Namo Namah Swaha

3.      Ngerana Sika
a.   Dasar/Duduk
Mantra,
Neng-Ning-Nung
(Padmasana Laki, Gentasana Perempuan)

b.   Dupa
Mantra,
Om,  Ang, Brahma Dupa Dipastra Ya, Namah Swaha

c.   Asana
Mantra,
Om, Prasada Stiti Sarira Siwa,  Suci Nirmala, Ya Namah Swaha
(Tapak Tangan Menengadah Ditumpuk, Ujung Ibu Jari Bertemu)

d.   Pranayama (napas)
Mantra,
Om,  Ang, Brahma Ya, Namah. Om, Ung, Wisnu Ya, Namah. Om, Mang, Iswara Ya, Namah.

e.   Karasodana
Mantra,
Om, Sudanam Swaha (Tengen). Om, Hati Sudanam Swaha (Kiwa), Ang-Tengen, Ah-Kiwa


4.      Trisandya
Mantra,
Om, Bhur Bhuwah Swah, Tat Sawitur Warenyam, Bhargo Dewasya Dhimahi, Dhiyo Yo Nah   Pracodayat                      
Om, Narayanad Ewedan Sarwam, Yad Bhutan Yasca Bhaweyam, Niskalanko Niranjano Nirwikalpo, Nirakhyatah Cudde Dewo Eko, Narayanad Nadwityo Asti Kascit.
Om, Twan Ciwah Twan Mahadewa, Iswarah Parameswara, Brahma Wisnu Carudrasca,  Purusah Parikertitah,
Om, Papaham Papa Karmaham, Papatma Papa Sambhawah, Trahimampun Dari Kaksah, Sabhahbya Bhyantarah Sucih.
Om, Kswama Swamam Mahadewa, Sarwa Prani Hitang Karah, Mammoca Sarwah Papebhyah, Palayaswa Sada Ciwa,
Om, Ksantawyah Kayika Dosah, Ksantawiyah Wacika Mamah, Kasantawiyah Manasa Dosah, Tat Pramadat Ksama Swamam,
Om, Canti-Canti-Canti, Om,

5.      Kramaning Sembah

a.   Ngasepin Tangan
Mantra,
Om, Sri Guru Jagat Papabhyo Namah Swaha

b.   Sembah  Puyung (stitining sembah)
Mantra,
Om, Atma Tat Twatma Sudaman Swaha

c.   Surya Astawa (bunga)
Mantra,
Om, Puspa Danta, Ya, Namah Swaha. Om, Aditya Sya Paran Jyoti, Rakta Teja Namas Tuta, Sweta Pangkaja Madiyaste, Baskara Ya, Namah Swaha.  Om, Pranamya Baskara Dewam, Sarwa Klesa Winasanam, Prama Aditya Sirwatem, Bhukti Mukti Sarwa Pradam.  Om, Hrang, Hring, Syah, Parame Siwa Raditya, Ya, Namah Swaha

d.   Dewa Astawa (kwangen, utpetitining sembah)
Mantra,
Om, Puspa Danta Ya, Namah Swaha. Om, Nama Dewa Adistenaya, Sarwa Wiyapi Siwaya, Padmasana Eka Prastistaya, Arda Naraswari, Ya, Namo Namah Swaha
(Lanturan Manut Ngacep Genah Muspa)

e.   Dewa Samudaya (Nunas Wara Nugraha)
Mantra,
Om, Puspa Danta Ya, Namah Swaha. Om, Anugraha Manoharam, Dewa Data Nugrahakam, Hyarcanam Sarwa Pujanan, Namah Sarwa Nugrahakem. Dewa Dewi Maha Sidi, Yadnya Kartam Mulat Midem, Laksmi Sidisca Dirgayuh, Nirwigna Suka Werditah. Om, Ayu Werdi Yasa Werdi, Werdi Pradnya Suka Sriyah, Darma Santana Werdisca, Santo To Sapta Werdiyah. Om, Gring Anugraha Arcane, Ya Namah Swaha. Om. Gring Anugraha Manohara, Ya Namah Swaha. Om, Gring Anugraha Tarpana, Ya, Namah Swaha. Om, Dirgayur Nirwignam, Suka Werdi Nugrahakem

f.    Sembah Puyung (pralinaning sembah)
Mantra,
Om, Dewa Suksma Parama Acintya Ya, Namah Swaha. Om,   Santi, Santi, Santi, Om,

6.      Wangsuh Pada

a.   Meketis
            Mantra,
Om, Ang, Brahma Amerte Ya, Namah, Om, Ung Wisnu Amerte Ya, Namah, Om, Mang Iswara Amerta Ya, Namah

b.   Nunas
Mantra,
Om, Om, Siwa Amerta Ya, Namah. Om, Om, Sada Siwa Amerta Ya, Nama. Om, Om, Parama Siwa Amerta Ya, Namah
                                               
c.   Meraup
Mantra,
Om, Om, Sarira Paripurna Ya, Namah, Ang, Ung, Mang, Gangga Amerta Sarira Suda Ya, Namah. Om, Ang, Ksama Sampurna Ya, Namah

7.      Mantra Bija
Mantra,
Om, Om, Siwa Tatwa Ya, Namah. Om, Om, Widya Tatwa Ya, Namah. Om, Om, Atma Tatwa Ya, Namah

8.      Mepamit
Mantra,
Om, Santi, Santi, Santi, Om,
      (Cakupang Tangan Puyung)


I.       Nawur Sat/Saudan
1.      Saudan.
Mantra,
Atur Ulun Ring Paduka Bhatara Jemeneng Ring Pura………… Atur Titiang I Anu, Jumenenge Iratu, Alingga Iratu, Wenten Sauh Atur Titiang Ring Nguni Sedaweg Titiang……………………., Yan Sampun Kesadian,Sekadi Ujar Titiange Nguni, Titiang Sanggup Maturan…………., Mangkin,  Sampun Sadia Punagin Titiange Nguni, Maduluran Papegatan Lawan Daksina, Peras Penyeneng, Tatebasan Lawan Pengambeyan, Apang Preside, Kejenengan Dening Bhatara Sami, Mekadi Bhatara Ghana, Bhatara Ghana Ngaturang Ring Bhatara  Pidik Galungan, Bhatara Pidik Galungan Ngaturang Ring Bhatara Guru, Bhatara Guru Ngaturang Ring Bhatara Kadi, Bhatara Kadi Ngaturang Ring Bhatara Hyang Pretiwi Jati, Tur Kesaksenan Dening Turekse Sami.
Kebayan Rajeg Dalem Puri Desa Bagawan Panyarikan, Apang Sampun Kaping Kalih Kaping Tiga, Punagin Titiange Teka Pegat Sapisan, Pegat Sepruntesan, Tan Hana Ingucap Malih, Yan Hana Pusuh Rateng Sesigar, Mentah Sesigar, Kuasa Ratep,  Lawe Cemeng Kuasa Mewali Petak, Kari Titiang
Mautang Lamun Yan Nora Kuasa, Pusuh Rateng  Sesigar Mentah,  Sesigar Mewali Ratep,  Lawe Cemeng Nora Kuasa Mewali Petak, Nora Kari Titiang Mautang,  Paduka Bhatara Nora Kari Mautangang, Teka Puput Tatas Rampung Suda Jati Penawuran Titiange.
Pegat Sesangin Titiange, Pegat Ring Purwa, Pegat Ring Daksina, Pegat Ring Pascima, Pegat Ring Utara, Pegat Ring Geneya, Pegat Ring Neretya,  Pegat Ring Bayabiya, Pegat Ring Ersania, Pegat Ring Luhur, Pegat Ring Sor, Pegat Ring Madya, Teka Pegat Rampung Suda Jati, Tan Hana  Ingucap Malih.

2.      Aturan Banten Sat Mekadi,
Peras pejati, Pengambeyan, Penyeneng,
Labahan Segehan Manut aturan Sang Mapanauran
a.   Ngaturang Peras
b.   Ngaturang Sesantun
c.   Banten pengambeyan
d.   Penyeneng
e.   Sesayut
f.    Segehan
(1)   Segeh Agung
(2)   Segeh Penyacah

3.      Maktiang Sat Sang Mapenauran

a.   Sembah Puyung

b.   Surya Astawa (bunga)

c.   Pengebaktian Penawuran
Mantra,
Pakulun Bhatara Siwa Sada Siwa, Parama Siwa, Kaki Merajapati  Nini Merajapati, Kaki Sang Citra Gopta, Nini Sang Citra Gopta, Kaki Samantara, Nini Samantara, Ulun Angaturaken Pengebaktian, Manusan Ida Anawur Sat, Ulun Angaturaken Tadah Caru, Menawi  Wenten Kirang, Wenten Luput Sampurna, Gengrena Sinampura De Bhatara, Apan Akedik Den Ipun Aturaken, Andaha Sakuwe  Isangu Sang Bala Danda, Upadrawan Ipun Baliken Teka Kene, Sang Sinadiyan Ring Rahayuu, Dirga Yusa Paripurna. Om, Karastu Astu Duluran Ayu Werdi

d.   Dewa Samudaya /Nunas Wara Nugraha

e.   Sembah Puyung

4.      Wangsuh Pada
a. Meketis
b. Nunas
c. Meraup

5.      Bija

6.      Mepamit


J.      Pengeluar /Ngantukang Bhatara

1.      Apadeku
a. Astra Mantra,
b. Ananta Sana
c. Dewa Pratista
d. Kuta Mantra

2.      Ngaksama Pengeluwar
Mantra,

Pakulun Mangkin Manusan Ida, Angaturin Paduka Batara Tiga, Rauhing Ida Iratu Labuh Agung, Rauhing Paduka Bhatara Kang Siwa Sada Siwa, Pratiti Manusan Ida, Angaturin Paduka Bhatara Anaka Pangeluwar, Kalih Ida Iratu Bhuta Lawang, Manawi Wenten Bala IRingan Cokor Iratu, Saking Sunantara Reke Pun Mangkin, Akanca Duwang Kanca, Abekalan Duwang Bekelan Arurahan Duwang Rurahan, Ica Cokor Iratu, Asung Menawi Iriki, Pada Sumeluwaran, Sampun Keingonan Lebeng Matah, I Bhuta Dandan, I Bhuta Bongol Tundik, Uli Kangin Mundur Kangin, Uli Kelod Mundur Kelod, Uli Kawuh Mundur Kawuh, Uli Kaja Mundur Kaja, Pada Ngingetin Desan Nira Mantuk, Iki Bekel Nira Mantuk, Jinah Satak Pelekutus, Manawi Sira Keleson Ring Jalan Agung, Rumojog Sira Ring Pasara Agung, Ararian Sira Soring Waringin, Atuku Sira Sekebelan Nira, Iki Jinah Maka Sangonan Nira, Katuku Sangonan Nira Mantuk, Ajak Rwang Sira Kabeh. Om, Om Sddhi Rastu



3.      Ngantukan Bhatara
Mantra,

Pakulun Makin Dasaran Ida, Angaturin Paduka Bhatara, Pakulun Saking Mercapada, Sampun Paduka Katuran Pada Bakti, Dening Manusan Ida Mangkin, Paduka Bhatara Katuran Pengeluar, Mantuk Ida Ring Purwa Ring Daksina, Ring Pascima Ring Utara Ring Madya, Ring Luhur Ring Sor, Mairingan Ida Juru Canang Juru Pendet, Juru Songsong, Juru Dayung, Muang Widiadara Widiadari, Presama Mantuk Kabeh, Apan Sampun Amigrahanin, Manusan Ida Ring Mercapada, Pada Manggih Yoana Urip, Sidi Rastu Urip Kabeh


4.      Ngaturang Peras

5.      Segeh Agung

6.      Segeh Penyahcah

7.      Tabuh
a. Caratan
b. Tuak
c. Arak
d. Beras

8.      Bhatara Mantuk
Mantra,

Pakulun Paduka Bhatara Paduka Bhatari, Munggah Paduka Bhatara Paduka Bhatari, Maring Gedong Penyimpenan, Maring Gedong Pengurip Uripan, Mangde Dirga Yusa Kang atur atur,Tan Kaberateng Tulak Sari, Luputeng Ila Ila, Dening Dusun Titiange, Anggen Cokor Iratu  Pamongmong.


9.      Ngantukan Bhuta
Mantra,

Ih Bhuta Anggapati, Merajapati, Banaspati, Banaspati Raja, Sang Kala Tiga Sakti, Muwang Sanak Waduan Sira Kabeh, Wus Sira Amangan, Anadah, Anyaksinin Sajen Nira Kabeh, Mewali Te Sira Kabeh, Mantuka Ring Panca Maha Bhuta, Mulihta Ta Sira Ring Angga, Sariraning Hulun, Anggapati Masurupan Saking Arep, Merajapati Masurupan Saking Uri, Banaspati Mesurupan Saking Kiwa, Banaspati Raja Mesurupan Saking Tengen, Sang Tiga Sakti Mantuk  Ring Madya, Wenang Ta Sira Angemong Atman Ingsun. Om, Sidi Sampurna Ya Namah Swaha


10.   Muspa Pengeluwar
a.    Sembah  Puyung
b.      Surya Astawa (Bunga)
c.       Dewa Astawa (Kwangen)
d.      Dewa Samudaya (Nunas Wara Nugraha)
e.       Sembah Puyung

11.  Pralina
Mantra,
Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang, Mang,
Ring Idep
Mantra,
Om, Sabda Bayu Idep,
Sabda Mulih Maring Bayu, Bayu Mulih Maring Idep
(Mijil akene ikang wus wusanta)

12.  Ngelebar Peras
Mantra,
Om, Kara Muktya Yat, Sarwa Peras Prasiddhanem,  Suda Ya Namah Swaha, Ung Ang Mang. Om, Suda Peras, Suda Ya Jnanem Sure Miket Matura, Ya Nityam Ang, Ah

13.  Ngelebar Daksina
Mantra,
Om, Sri Mili  Maha Merta, Suksma Parama Siwa Ya Namah Swaha

14.  Ngelungsur
Mantra,
Om, Mursah Mursah Mursah, Om

15.  Gandak Satam
Mantra,
Om, Toyam Gandem Ksatam Puspam Palam. Om, Ragnir Ragnir.  Om, Jyotir Jyotir Dupam Dupam, Samar Payam Inamah Swaha

16.  Nyimpen Gente
Planing ping tiga
Mantra,
Om, Ung,  Ang,  Mang,  Namah.(3x)

17.  Paramasanti
Mantra,
Om, Santi Santi  Santi, Om


K.     Penganyar/Nyimpen
1.      Pengastawan
a.   Ngastawa Bajra
b.   Ngastawa Tirta
e.       Ngastawa Bhatara
2.      Mantrani Banten
3.      Ngastawa Banten Penganyar
4.      Pemuspaan
5.      Ngantukang Bhatara
6.      Ngantukang Bhuta

7.      Nyimpen Bhatara
Mantra,
Pakulun Paduka Bhatara Paduka Bhatari, Munggah Paduka Bhatara Paduka Bhatari, Maring Gedong Panyimpenan, Maring Gedong Pengari Aripan, Mangda Dirga Yusa Kang Atur Atur, Tan Kebrateng Tulak Sari Luputeng Ila-Ila, Dening Dusun Titiange, Anggen Cokor Iratu Pamongmong. Om Ung Rah Pat Astra Ya Namah. Om, Atma Tatwatma Sudaman Swaha. Om, Ksama Sampurna Ya Namah. Om, Sri Pasupatiya Om Pat, Om, Sryam Bawantu. Om, Purnam Bawantu. Om, Sukam Bawantu Swaha,

8.      Pralina
9.      Ngelebar Daksina
10.  Ngelebar Peras
11.  Ngelungsur
12.  Gandaksatem

13.  Nyimpen Gente
Mantra,
Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya,
Planing ping 3, Ung (x-) Ang(x-) Mang(x-) Namah

14.  Puput



BAB   VII

PEMUJAAN  RITATKALA NGANYARIN DAN NYIMPEN

A.      Ngastawa Genta
1.      Melinggih
2.      Matirtha
3.      Angisep Sarining Kukus
4.      Ngerana Sika                   
5.      Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
6.      Astra Mantra.
7.      Agem Gentha
8.      Mantram Gentha
9.      Pengaksama Mantra.
10.  Gandak Satam Dupam Puspa
11.  Selehakem Gentha, wajih tangan

B.      Ngastawa Tirta
1.      Apadeku
2.      Pengundang Bhatara
3.      Pengasih Dewa
4.      Pengenduh Dewa
5.      Brahma Astawa
6.      Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
7.      Siwa Raditya

8.      Nyaya-Nyaya Tirta
a.   Nunas Tirta
(1)         Mekarya Yeh/Toya
(2)         Ngambil Samsam
(3)         Sekar Abang/Bunga Barak
(4)         Sekar Ireng/Bunga selem
(5)         Sekar Pite/Bunga Kuning
(6)         Sekar Petak/Bunga Putih
(7)         Sekar Manca Warna

b.   Ngarga Tirta
(1)     Pancaksaram
(2)     Ngaskara Tirta
(3)     Gangga Sindu
(4)     Sapta Suda

9.      Mantrani Bija
10.  Sabda Bhatara
11.  Gandak Satam Dupam Puspa

C.      Ngastawa Bhatara
1.      Apadeku
2.      Kukus Patetangi/Ngaturang Kukus
3.      Manca Desa
4.      Ngaturan Pasucian/Ngiasin Bhatara
5.      Tirtan Bhatara
6.      Ngaturang Pasucian
7.      Ngaturang Miyas/Mewastra
8.      Ngaturang Asep
9.      Tirtan Bhatara
10.  Ngaturang Teenan
11.  Ngaturan Tetebus
12.  Ngaturang Sesantun
13.  Ngaturang Peras
14.  Gandak Satam Dupam Puspa


D.      Mantrani Banten
1.      Ngaturang Canang
2.      Ngaturang Rayunan
3.      Ngaturang Pengambeyan
4.      Penyeneng
5.      Sorohan
6.      Ngaturang Saluwiring Banten
7.      Tri Buana
8.      Pangrapet Kirang Langkung
9.      Gandak Satam Dupam Puspa

E.      Ngastawa Banten Penganyar
1.      Apadeku
2.      Nyaya-Nyaya Tirta Wangsuh Pada
3.      Nyaya-Nyaya Banten
4.      Ngaturang Banten Piodalan
5.      Tri Bhuwana
6.      Pawitrani Bebanten
7.      Muktiyang Banten Ring Bhatara
8.      Jagat Natha
9.      Anugraha
10.  Pengrapet Kirang Langkung
11.  Gandak Satam Dupam Puspa

F.      Pemuspayan/Pengebaktiyan
1.      Pengelukatan
2.      Pemarisuda/Natab Prayascittha
3.      Ngerana Sika
4.      Trisandya
5.      Kramaning Sembah
6.      Wangsuh Pada
7.      Mantra Bija
8.      Mepamit

G.     Ngantukan Bhatara

1.   Ngantukan Bhatara
Mantra,

Pakulun Makin Dasaran Ida. Angaturin Paduka Bhatara. Pakulun Saking Mercapada. Sampun Paduka Katuran Pada Bakti. Dening Manusan Ida Mangkin. Paduka Bhatara Katuran Pengeluwar. Mantuk Ida Ring Purwa Ring Daksina. Ring Pascima Ring Utara Ring Madya. Ring Luhur Ring Sor. Mairingan Ida Juru Canang Juru Pendet. Juru Songsong, Juru Dayung. Muwang Widiadara Widiadari. Presama Mantuk Kabeh. Apan Sampun Amigrahanin. Manusan Ida Ring Marcapada. Pada Manggih Yoana Urip. Sidi Rastu Urip Kabeh


2.   Bhatara Mantuk
Mantra,

Pakulun Paduka Bhatara Paduka Bhatari. Munggah Paduka Bhatara Paduka Bhatari. Maring Gedong Penyimpenan. Maring Gedong Pengurip Uripan. Mangde Dirga Yusa Kang Atur Atur. Tan Kaberateng Tulak Sari. Luputeng Ila Ila. Dening Dusun Titiange. Anggen Cokor Iratu  Pamongmong.


3.   Ngantukan Bhuta
Mantra,

Ih Bhuta Anggapati Merajapati. Banaspati. Banaspati Raja. Sang Kala Tiga Sakti. Muwang Sanak Waduwan Sira Kabeh. Wus Sira Amangan, Anadah. Anyaksinin Sajen Nira Kabeh. Mewali Te Sira Kabeh. Mantuka Ring Panca Maha Bhuta. Mulihta Ta Sira Ring Angga, Sariraning Ulun. Anggapati Masurupan Saking Arep. Merajapati Masurupan Saking Uri. Banaspati Mesurupan Saking Kiwa. Banaspati Raja Mesurupan Saking Tengen. Sang Tiga Sakti Mantuk  Ring Madya. Wenang Ta Sira Angemong Atman Ingsun. Om, Sidi Sampurna Ya Namah Swaha.

                                               
4.   Nyimpen Bhatara
Mantra,
Pakulun Paduka Bhatara Paduka Bhatari. Munggah Paduka Bhatara Paduka Bhatari. Maring Gedong Panyimpenan. Maring Gedong Pengarip Aripan. Mangda Dirgayusa Kang Atur-Atur. Tan Kebrateng Tulak Sari. Luputeng Ila-Ila. Dening Dusun Titiange. Anggen Cokor Iratu  Pamongmong. Om, Ung Rah Pat Astra Ya Namah. Om, Atma Tatwatma Sudamam Swaha. Om, Ksama Sampurna Ya Namah. Om, Sri Pasupataya. Om Pat. Om, Sryam Bawantu. Om Purnam Bawantu. Om, Sukam Bawantu Swaha
.
5.   Pralina
Mantra,
Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang, Mang,
           
Ring Idep
Mantra,
Om, Sabda Bayu Idep, Sabda Mulih Maring Bayu, Bayu Mulih Maring Idep
(Mijil akene ikang wus wusanta)

6.   Ngelebar Peras

7.   Ngelebar Daksina           

8.  Ngelungsur
Mantra,
Om, Mursah Mursah Mursah, Om

9.   Gandak Satam

10.    Nyimpen Genthe

11.    Paramasanti
Mantra,
Om, Santi Santi  Santi, Om


R.      Puput




BAB    VIII

UPACARA MESAKAPAN

A.      Risampun Melinggih

1.      Ngastawa Genta Pemargine pateh sane ring Arep

2.      Ngemargian Tirta
Raris Margiyang Tirtha Pengelukatan, Lis Sami, Tirtha Prayascittha.

3.      Ngaksama Sang Hyang Trio Dasa Saksi
Mantra,
Om, Pakulun Ingsun Anuwur, Prawatek Dewata Nawa Sanga, Makadi Sang Hyang Trio Dasa Saksi, Ring Loka, Prithiwi, Apah, Teja, Bayu, Akasa, Surya, Candra, Lintang Trengghana, Aghni, Banyu, Angin, Muwah Sira Sang Hyang Embun, Sama Sira Anak Seni, Sira Sang Hyang Iswara, Sang Hyang Brahma, Sang Hyang Rudra, Sang Hyang Maha Dewa, Sang Hyang Sangkara, Sang Hyang Wisnu, Sang Hyang Sambhu, Sang Hyang Siwa Guru, Samadaya Sira Angaksi, Anyenenge Pukulun, Manusan Ira Pun Anu, Anemokaken Jatukarman Ipun, Weti Nuduh Denira Sang Hyang Kamajaya, Kama Ratih, Maka Tutugin Pang Jadman Ipun, Umanggihaken Kakretaning Dhumadi Jadma, Manusan Ira Bhatara, Amwitta  Tirtha Mahamertha, Pangilanganing Leteh, Sebel, Kandel, Malaning Kamajaya Kamaratih, Moggha Bhatara Sama Asung Nugraha, Enaking Alaki Rabi, Anutugaken Karman Ipun, Ngaweyaken  Putra Putu Kaula Santana, Den Amanggihaken Suka Sadya Rahayu, Tan Kahalangan, Tan Kabancanen, Dening Sarwa Kala Muwang Bhuta Dengen, Lawan Skriyopayaning Wang Ale, Apan Sampun Pada Bhatara Angadeg Anak Seni, Kunang Sira Pangantiyan, Asing Alpa Ulahe Idepe, Bhaya Kneng Soddha De Bhatara, Swasthi Swasthi Asthu Ya Namah Swaha. Om, Sang, Bang, Tang, Ang, Ing, Nang, Mang, Sing, Wang, Yang, Ang, Ung, Mang.

4.      Ngaturan Pasuciyan
5.      Mantrani Saluwiring Banten
6.      Pengrepet Kirang Langkung
7.      Caru Eka Sate
8.      Segeh Penyacah
9.      Tabuh Caratan
10.  Tabuh Tuak
11.  Tabuh Arak
12.  Beras
13.  Gelar Sanga
14.  Mantra Tri Bhuwana
15.  Mawitrani Babanten
16.  Muktiyang Banten Bhatara
17.  Muktiyang Caru
18.  Ngaksama Jagat Natha
19.  Nunas Panugrahan

20.  Sesampun Puput Kading Arep,

Raris Angeteh Eteh Ikang Penganten


a.   Abyakala Rumuhun
 Mantra,
Pukulun Sang Kala Kali, Puniku Pabyakalan Ipun Anu, Kature Sang Kala Kali, Sakweh Ika Wighna, Kang Ane Sariran Ipun Anu, Kaluwarana Denira Bhatara Siwa, Kasaksenan De Sang Hyang Triyo Dasa Saksi.

b.   Selanturnyane
Penganten tepung tawarin, resikin, lis kadi biasa, lukat, masirat panglukatan, masarana antuk lis. (sanjata 5 jenis jadi satu)
Mantra,
Om, Salilam Wimali Toyam, Toyam Tirtha Sya Bhajanam, Subikasaya Sama Taya, Dewanem Lisana Sanam

c.   Makekurah/Nginum/Marahup (3x)
Mantra,
Om, Pawitram Gangga Tirthaya, Maha Bhuta Maha Dhaddi, Bajra Prani Maha Tirtham, Papasanam Kalinadam

d.   Raris Siratin Tirtha Prayascitha
Tambah Sirowiste dan Bija

21.  Penganten Raris Muspa

a.   Sembah Puyung,

b.   Surya Astawa (bunga)

c.       Majeng Ke Pesaksi (kwangen)
Mantra,
Pukulun Sinuhun Suryaningrat, Manusan Ira Hangaturaken Bhakti, Handha Kadirghayusan, Tan Keneng Tulah Carik, Luputing Ila Ila, Handha Sang Komara Komari, Hawete Hurip Lanang Wadon, Sungana Wasuhing Suku, Hanutugaken Tuwuh Langgeng, Tekaneng Anak Putu Buyut Ipun.
                       
d. Nunas Waranugraha

e. Sembah Puyung


22.  Sang Penganten Raris Sesarikin

a.   Mantra,
Om, Purna Bayu, Purna Atma, Purna Jiwa, Purna Surya, Purna Candra, Langgengan Ipun Anu Ring Madyapada.

b.   Ring Rai
Mantra,
Om, Sriya Namah

c.   Ring Bahu Tengen
Mantra,
Anangenaken Bagya Pura Kerti

d.   Ring Hredaya
Mantra,
Angatingati Sabda Rahayu


23.  Penganten Natab
Mantra,
Om, Pancewara Bhawat Brahma, Wisnu Saptawara, Sadwara Swara Dewasca, Asta Wara Siwa Jnyeyah.  Om, Kara Murcyete Sarwa Pras Prana Ya Kam.

24.  Penganten Mahileh 3x, dengan arah purwa daksina

istri nyuwun sok pedagangan, lanang mategenan, saha nginjak kala sepetan dan nanjung sambuk.

Mantra,
Ih Nora Kosyanu Anyentula Bhaya Pakewuh, Ri Salaku Selwanira Tut Adulur Halaki  Arabi, Anyentula Bhagya Sadya Rahayu, Angamluga Phala Bhoga Pabhoga, Siddhirastu Ya Namah Swaha.

25.  Selanturnyane

Penganten raris nglambukikang ikang lawe, 3, katih, hiniket dening carang dapdap bilang tanggu.

Sang Penganten raris negakin sambuk saha medagang-dagangan, saha nigas tikeh,  pengantin perempuan memegang dengan 2 tangan, penganten pria merobek dengan keris.
Mantra,
Om, Hidhepku Anigas, Gulune Satru Musuhkune, Pada Musnah Hilang,

Sang Penganten raris ngrugrag balebalean, ngremes gelarsanga.

26.  Gelar Sanga

27.  Matetaneman
Penganten Raris Nanem Ubi, Keladi, Tekening Entikan Kunyit, Hendong, Ring Duluning Sanggah Kemulan, Utawi Duluning Karang Paumahan.
           
28.  Melukat Tirta Biakala/Disiram
29.  Penganten Mandi dan Ganti Pakaian
30.  Raris simpen Genta, malening ping 3
31.  Ngelebar Daksina
32.  Ngelebar Peras
33.  Puput


B. Upacara Di Sanggah


1.      Sesampune Penganten puput ganti pakaian,

penganten langsung ke Sanggah dengan urutan sbb,

a.       Penganten Duduk
b.      Banten Di Upacarai
c.       Mejaya-Jaya
d.      Mebakti
e.       Nunas Wangsuh Pada
f.       Natab Banten di Balene


2.      Selanjutnya Mepejati dan ngabe (membawa) tipat bantal
di Rumah Penganten Perempuan
           

BAB    IX

NGULAPIN PENGANTEN RING LEBUH

A.      Risampun Melinggih
1.      Ngastawa Genta, Pateh sekadi sane ring Arep

2.      Thirta Pengelukatan, Thirta Prayascitta
Sang Sampun Wenten Bakta Medal

3.      Sesampune Bantene Melukat, Meprayascittha,
Raris Mantrani Bebanten Pangulapane
Mantra,
Om, Sanghyang Teja Pangulapan, Angulapin Janma Manusa, Angadakaken Bhayu Kedhuk, Timbul Bujana Kulit, Hana Tegaken Hidhep, Bayu Praharakna Kasilir Kene Kesambut, Kapagpag Kapagut, Kesandung Dening Satru Musuh, Dening Sarwa Mandi, Sarwa Kagila Gila, Haeng-Haeng Anga Sabani, Pablesat Atma Juwitane, Maka Satus Dua Lapan, Ya Ta Mangke Pada Hingulapan, Kawangsul Dhenira Sanghyang Teja Pangulapan, Tetep Pageh Tinunggu Denira Sanghyang Pramana, Kapagehaning Urip. Om, Sang, Bang, Tang, Ang, Ing, Nang, Mang, Sing, Wang, Yang, Ang, Ung, Mang.

4.      Mantra Tribhuwana
5.      Pawitrani Banten
6.      Muktiyang Banten
7.      Muktiyang Caru

8.      Penganten Raris Ngaturang Bakti
a.   Sembah Puyung,
b.   Surya Astawa (bunga)
c.   Majeng Ke Pesaksi (kwangen)
Mantra,
Pukulun Sinuhun Suryaningrat, Manusa Nira Hangaturaken Bhakti, Andha Kadirghayusan, Tan Keneng Tulah Carik, Luputi Ila-Ila, Andha Sang Komara Komari, Aweta Urip Lanang Wadon, Sungana Wasuhing Suku, Anutugaken Tuwuh Langgeng, Tekaning Anak Putu Buyut Ipun.
                       
d.   Nunas Waranugraha
e.   Sembah Puyung

9.      Penganten Ngayab Banten Pangulapan
a.   Pras
b.      Pangambyan
c.       Penyeneng

10.  Ngaksama Jagat Natha
 Mantra,
Om, Ksama Swamam Jagat Natha, Sarwa Papa Nirantaram, Sarwa Karyam Idendehi, Pranamam Isureswari

11.   Nunas Wara Nugraha

12.   Wawu Ngemargiyang Segehan

13.   Pinaka Pemuput, Nyimpen Ghenta,

14.   Penganten Makakalih ngeranjing ring paturuan, saha mamuat   sanggah urip.



B.      Puput/Telas


BAB   X

PENGANTEN NATAB
BANTEN PAHOTONAN RING BALENE

A.      Risampun Melinggih

1.   Ngaksama Genta, Pateh sekadi ring Arep

2.   Wus Punika Ngastawa Sanghyang Semara Ratih
Mantra,
Om, Purwa Iswara Smara Ya, Umadewi Smara Jnanam, Sarwa Bheda Smara Dewam, Kama Suddha Pratistam, Brahma Dewa Smara Rakta, Saraswati Smari Dewi, Sarwa Bedham Smara Dewayam, Sarwa Wighna Winasanam, Kama Pita Maha Dewam, Saci Dewi Smari Dewi, Sarwa Dewam  Smari Dewi, Sarwa Wighna Wimoksanam, Wisnu Nila Smara Kresna, Sri Dewi Smari Dewinca, Kama Bheda Sariranam, Wignha Dosa Winasanam, Smara Panca Rupam Dewam, Smari Dewi Maha Saktyam, Gayatri Wesnawi Dewi, Manobawa Indratmakam.

3.   Peras
4.   Pangambyan
5.   Penyeneng
6.   Tutuwuhan
7.   Sorohan
8.   Sesayut
9.   Jerimpen (kalau ada)
10. Sekar Taman
11. Pula Gembal
12. Pangrapet Kirang Langkung
13. Mantra Tribhuwana
14. Pawitrani Banten
15. Muktiyang Banten Ring Bhatara
16. Ngaksama Jagat Natha
17. Nunas Wara Nugraha
18. Penganten Raris Meeteh-Eteh.

a.   Abyakala Rumuhun
Mantra,
Pakulun Sang Kala Kali, Puniku Pabyakalanipun Anu, Kature Sang Kala Kali, Sakuweh Ika Wignha, Kang Ane Sariran Ipun Anu, Kaluwarana Denira Bhatara Siwa, Kasaksenin De Sanghyang Triodasa Saksi

b.   Selanturnyane
Penganten Tepung Tawarin, Pusikin, Lis Kadi Biasa, Lukat, Masirat Panglukatan,
Mantra,
Om, Salilam Wimalitoyam, Toyam, Tirtasya Bajanam, Subhiksaya Samataya, Dewanam Lisana Sanam

c.   Makurah
Mantra,
Om, Pawitram Ganggha Tirthaya, Maha Bhuta Mahodadi, Bajra Prani Maha Tirtham Papasanam Kalinadham

d.  Siratin Tirta Prayascittha, Sirowista dan Bija


19. Penganten Raris Muspa

a.   Muspa Puyung

b.   Surya Astawa (bunga)

c.   Majeng Ke Pesaksi (kwangen)
 Mantra,
Om, Pranamya Ta Sanghyang Smara, Prabodhi Astana Maste, Saha Smara Dewi, Misre Sandi Suksma Jnyanam. Om, Hrang Hring Sah Paramasiwa Aditya Candra Smara Ratih Ya Namah Swaha


d. Nunas Waranugraha

e. Sembah Puyung

20. Penganten Sesarikin
 a. Mantra,
Om, Purna Bayu, Purna Atma, Purna Jiwa, Purna Surya, Purna Chandra, Langgengan Ipun Anu Ring Madya Pada

b.   Ring Rai
Mantra,
            Om, Sri Sriya Namah


c.   Ring Bahu Tengen
 Mantra,
            Anangenaken Bagya Pura Kerti                                            

d.   Ring Hredaya
Mantra,
Angatingati Sabda Rahayu    

21. Penganten Natab Sesayut
Mantra,
Om, Hana Wisnur Iti Jneyah, Raso Brahma Prakirtitah, Muktawat Bhagawan Rudra, Treptincawa Sada Siwa

22. Raris Nyimpen Genta

23. Ngelebar Daksina

24. Ngelebar Peras


B.      Puput/Telas.




BAB   XI

NATABIN BANTEN RARE  AKAMBUHAN


A.      Risampun Melinggih

1.      Ngastawa Genta, Pateh sekadi ring Arep

2.      Ngemargiang Tirtha
Raris Margiyang Tirtha Pengelukatan, Lis Sami,Tirtha Prayascittha.

3.      Ngastawa Hyang Guru/Kemulan
Mantra,
Om, Dewa Dewi Tri Dewanem, Tri Murthi, Tri Lingga Atmanam, Tri Purusa Sudha Nitiyam,  Sarwa Jagat Jiwatmanam. Om, Guru Dewam, Guru Rupam, Guru Madyam, Guru Purwam, Guru Parantaram Dewam, Guru Dewam Sudha Nityam. Om, Brahma Wisnu Iswara Dewam, Jiwatmanam Trilokanam, Sarwa Jagat Pratisthanam, Sudha Klesa Winasanam,

4.      Ngaturan Pasuciyan

5.      Mantrani Saluwiring Banten (cingak banteniya)
a…………
g.   Penyepian
Mantra,
Pukulun Paduka Bhatara Pertiwi, Paduka Bhatara Akasa, Brahma, Wisnu Iswara, Bhatari Saraswati, Sang Hyang Jagat Karana, Sang Hyang Giripati, Sang Hyang Pradana Purusa, Mekadi Sang Hyang Triyodasa Saksi, Mangko Manusan Ira, Angaturaken Bakti Ring Padan Ira. Om, Tumbuh Di Batu, Ki Bagawan Tumbuh Di Bantang, Bantang Ke Bantang, Hana Tumbuh Di Batu, Teke Wurung, 3.

6.      Pengrapet Kirang Langkung
7.      Jerimpen (yan wenten)
8.      Sekar Taman
9.      Pule Gembal
10.   Mantra Tribhuwana
11.   Pawitrani Bebanten
12.   Muktiyang Banten
13.   Ngaksama Jagat Natha
14.   Nunas Panugrahan
15.   Colong,
Colong Papah, Colong, Siyap, Raris Maeteh-Eteh, Saha Natab   Banten Penyepian


16.  Maeteh-Eteh

a.   Mabyakala Rumuhun

b.   Tepung Tawar
Mantra,
Om, Salilam Wimali Toyam, Toyam Tirthasya Bajanam, Subhiksaya Samataya, Dewanam Lisana Sanam

c.   Makekurah, Minum, Merahup
(sama-sama ping tiga).
Mantra,
Om, Pawitram Ganggha Tirthaya, Maha Bhuta Mahodadi,   Bajra Prani Maha Tirtham, Papasanam Kalinadham

d.   Siratin Tirtha Prayascittha

e.  Saha Natab Banten  Ayaban,
Sawentene

17.   Simpen Gentha


B.      Puput/Telas.




BAB   XII

UPACARA RARE ASAMBUTAN

A.      Risampun Melinggih

1.      Ngaksama Genta, Pateh sekadi ring Arep.

2.      Ngemargian Tirtha
Raris Margiyang Tirtha Pengelukatan, Prayascittha, Lis Sami Tirtha Prayascittha.

3.      Ngastawa Sang Hyang Kumara
Mantra,
Om,  Kama Dewam Pita Warnem, Guru Dhwayam Sthila Nastham, Sakala Ipatisanam, Singaraja Mahotanam,Sarwa Papa Haret Sindhi, Dewa Kumara Rajasta, Sarwa Roga Praha Ranam, Sarwa Satru Winasanam

4.      Ngaturan Pasuciyan                  

5.      Mantrani Saluwiring Banten

6.      Pengrapet Kirang Langkung

7.      Jerimpen (yan wenten)

8.      Sekar Taman

9.       Pule Gembal

10.    Sambutan
 Mantra,
Om, Kaki Samantara, Nini Samantra, Kaki Praja Pati, Kaki Sambut, Nini Sambut, Ingsung Aminta Krete Asih Nugrahan Ira, Anambuti Atma Juwitane Si Jabang Bayi, Manawa Atma Jiwitan Ipun, Lungha Angajar Ajar Ri Telenging Samudra, Muwang Ring Pinggiring Udadi, Lah Ta Sambutana, Antukakna Ring Raga Walu Nipun Malih, Tetepageh Tinunggu Denira Sang Hyang Tunggal, Kepagehanira Sang Hyang Urip, Makadi Sira Sang Hyang Pramana. Om, Siddhi Rastu Ya Namah Swaha.

11.     Jajangan Among
 Mantra,
Pukulun Kaki Among, Nini Among, Bapa Baklong, Babu Sinang, Babu Maranak, Babu Ancuroni, Babu Anungkurat, Babu Wisesa, Babu Dadukun Sabumi, Babu Magedong, Bhyah, Babu Surastri, Babu Suparni, Iku Tadhah Sajin Ira, Jajanghanan Among, Pilihane Saka Harepte, Yan Hana Kurang Papanganan Ira, Ampuranen De Sang Adruwe Karya, Asing Kirang Asing Luput, Sampun Tan Agung Sampurne, Aja Sira Nyumet Amirogani, Sunghana Dhirga Yusa, Ayu Werdhi Raren Ipun.  Om, Siddhi Rastu Ya Namah Swaha.
                          
12.    Bape Babuniya Ngaweh Sanakniya
 Mantra,
Ih Kaki Siwa Gotra, Nini Siwa Gotri, Sira Ta Ngatag Sanak Ingsun Kabeh, Saluwirniya Kabeh, Anta Preta, Bhuta Kala Dengen, Muwah Anggapati, Prajapati, Banaspati Raja, Muwah Babu Lembana, Babu Sugiyan, Babu Abra, Babu Kekepo. Muwah Isalahir, Makair, Isalabir, Akone Metu Sira Kabeh, Mabresih Mabyakawon, Malukat, Mapeningan, Papung  Lawan Sanak Ira Denta Rahayu, Poma  3x

13.    Samalih Ngaweh Kebajangan
 Mantra,
Sang Kursika, Sang Gargha, Sang Metri, Sang Kurusya, Sang Pratanjala, Himalipa, Himalipi, Pinaka Bapa Bajang, Babu Bajang, Bajang Toya, Bajang Kunir, Bajang Dodot, Bajang Simbuh, Bajang Deleg, Bajang Be Julit, Bajang Yuyu, Bajang Sapi, Bajang Kebo, Bajang Elang, Bajang Kur Kuta, Bajang Lelawah, Bajang Kalong, Bajang Bungseng, Bajang Lalang, Bajang Kamumu, Bajang Tukad, Bajang Papah, Bajang Aha, Sakuwehnya  Araning Bajang, Wussing Amukti, Mulih Kita Kedesan Ira, Syah. 3x.

14.    Mantra Tribhuwana
15.    Pawitrani Bebanten
16.    Muktiyang Banten
17.    Ngaksama Jagat Natha
18.    Nunas Panugrahan

19.    Wus punika,
Kontang Rare, Colong, Ngilehin Lesung, Yan Lanang Mider   Tengen, Yan Istri Mider Kiwa, ping 3
 Mantra,
Om, Pukulun Rahini, Tunggul Ametung, Kaki Tunggul Ametung, Sira Anak-Anakan Watu, Ingsun Anak-Anakan Antiga, Sira Anak-Anakan Baligo, Ingsun Anak-Anakaning Wom, Angantosang Lesung Masahen, Watu Kumelase Bentar Pinara Pitu, Mangkana Awete Tuwuhe, Sang Sinambutan, Akulit Tambaga, Uwat Kawat, Awalung Wesi. Om, Sidhirastu Ya Namah Swaha.

20.    Raris eteh-etehin Colonge, ayabin banteniya.
 Mantra,
Ih Si Bajang Susila Bajang Weking, Eling Sira Ri Tadah Sajin Ira, Apan Kita Angawe Ala, Angawe Ayu, Ulihakne Atmaning Janma Manusane Manih, Aja Sira Muwah Manih, Wastu Pukulun Sidha Rahayu, Seger Oger, Urip Warasa, Tunggunen Rahine Dalu, Manawa Kurang Tadahan Ira, Iti Harta Gawanen Mareng Pasar Agung, Amilihana Sakabelan Ira, Siga Anunumbasa.
                       

21.    Puput Ngayab Colong,
Ayunin , Saha Pralina,Ung, Ang, Mang


22.   Wuspunika
Bubusin Penganggon Colonge, Juwange Ring Rarene, Sane Mangkin Ikang Rare Dyusin, Ring Pane Luhuring Lesung, Saha Mapayas.


23.   Puput Kadi Punika,
Raris Sang Rare Hete-Hetehin,
a.       Tepung Tawar
b.      Segawu,
c.       Bahuni,
d.      Saha Lis,
e.       Malukat,
f.        Maprayascitta,

g.      Matetebus
Mantra,
Om, Salilam Wimalitoyam, Toyam Tirthasya Bajanam, Subhiksaya Samataya, Dewanam Lisana Sanam.

24.   Baktiyang Mangkin Rarene
a. Sembah Puyung
b. Ke Surya
c. Ke Upasaksi
d. Nunas Panugrahan 
e. Sembah Puyung

25.    Selanturnyane
 Ayabin Rarene, Banten Penyambutan
 Mantra,
Om, Kaki Samantara, Nini Samantra, Kaki Praja Pati, Kaki Sambut, Nini Sambut, Ingsung Aminta Krete Asih Nugrahan Ira, Anambuti Atma Juwitane Si jabang Bayi, Manawa Atma Jiwitan Ipun, Lungha Angajar Ajar Ri Telenging Samudra, Muwang Ring Pinggiring Udadi, Lah Ta Sambutana, Antukakna Ring Raga Walu Nipun Malih, Tetep Pageh Tinunggu Denira Sang Hyang Tunggal, Kepagehan Ira Sang Hyang Urip, Makadi Sira Sang Hyang Pramana. Om, Siddhi Rastu Ya Namah Swaha.

26.   Rare Meayunan

27.   Nyimpen Genta

28.   Ngelebar Pras dan Daksina


B.      Puput/Telas.
                       


BAB   XIII

UPACARA  RARE AHOTON


A.      Risampun Melinggih

1.      Ngaksama Genta, Pateh sekadi ring Arep

2.      Ngastawa Sang Hyang  Tiga Wisesa
Mantra,
Om, Ang Sang Hyang Jagat Wisesa, Metuha Sira Ring Bayu, Halungguha Sira Ring Bungkahing Ajnyana Sandhi. Om, Om, Sri Jagat Guru Paduka Ya Namah Swaha. Om, Mang Sang Hyang Adnyana Wisesa, Metuha Sira Ring Idep, Halungguha Sira Ring Tungtunging Ajnyana Sandhi. Om, Om, Sri Jagat Guru Paduka Ya Namah Swaha.    

3.      Dulurin Pritiwi Asthawa
Mantra,
Om, Pritiwi Sariran Dewi, Catur Dewa Maha Dewi, Catur Asrami Bhatari, Siwa Bhumi Maha Siddhi, Ring Purwani Basundhari, Siwa Patni Mpu Prayoni, Uma Durgha Ghangga Ghori, Brahmi Bhatari Wesnawi, Maheswari Sang Komari, Gayatri Bherawi Ghori, Arsa Siddhi Maha Wari, Indrani Camundhi Dewi.

4.      Katuran Pasuciyan
5.      Mantrani Saluwiring Banten
6.      Pengrapet Kirang Langkung
7.      Jerimpen (yan wenten)
8.      Sekar Taman
9.      Pule Gembal

10.        Lepas Hawon
 Mantra,
Pukulun Bhatara Brahma, Bhatara Wisnu, Bhatara Iswara, Manusan Ira Andhe, Panglepas Awonan Ipun, Ring Bhatara Tiga, Pukulun Anyuddha Ta Leteh Ipun, Teka Suddha 3x, Lepas Malan Ipun

11.    Bebangkit
Mantra,
Om, Bhatari Durga, Bhatara Ghana, Bhatara Brahma, Sang Yama Raja, Sang Wudug Basur, Sang Pulung, Sang Yamapathi, Sang Dengen, Sang Raksasa, Sang Bhuta Hulu Singa, Sang Detiya, Sang Wil, Sang Dewa Yoni Sakti, Mapupul Ta Kita Kabeh, Tinghali Bhaktining Hulun Ri Kita, Hulun Luputa Ring Sarwa Lara, Muwang Kasihana Dening Sarwa Kabeh. Om, Sang, Bang, Tang, Ang, Ing, Nang, Mang, Sing, Wang, Yang, Ang, Ung, Mang.

12.   Eedan Bebangkit
Mantra,
Sang Drembha Moha, Amanghana Sira Ring Pejagalan, Sang Kala Wisaya, Amanghana Sira Ring Pajuden, Sang Kala Ngadang, Amanghana Sira Ring Jalan Agung, Sang Kala Katung, Amangana Sir Ring Pasar, Wus Sira Amangana Nginum, Pamantuka Sira Ring Raga, Walunaning Ulun, Rowanganing Ulun Hamangu Hayu. Om, Durga Bhucari Ya Namah. Om, Kala Bhucari Ya Namah.  Om, Bhuta Bhucari Ya Namah,

13.    Gelar Sanga

14.    Mantra Tribhuwana

15.    Pawitrani Bebanten

16.    Muktiyang Banten

17.    Ngaksama Jagat Natha

18.    Nunas Panugrahan

19.    Raris Kinonkon Kang Rare Ri Harepta

a.   Magunting,
Ambil Tang Tunjung Rujit, Ring Siwadwaraning Rare,
 Mantra,
Om, Sriyam Bhawantu, Om, Sukam Bhawantu. Om, Purnam Bhawantu Swaha

b.   Hamet tang bungkung mata mirah,
muncuk ambengan limang katih,
(1)   Gunting,
Mantra,
Om, Ya Ta Pya Sakal Panam, Suci Iksu Maha Nidhi, Papa Klesa Winasyat, Bakar Mantra Uttamam

(2) Bungkung
Mantra,
Om, Eng Teja Skalpanam, Sucika Tri Maha Niddhih, Papa Klesa Winasiyat, Takara Mantram Uttamam
                                   
(3) Ambengan
Mantra,
Om, Kusa Sri Kusa Wijnenam, Pawitram Papanasanam, Papa Klesa Wiansyat, Takara Mantram Uttamam


20.     Selanturnyane
Raris gunting rambut rarene, ngawit saking rambut ring arep

a.  Ring Arep
 Mantra,
 Om, Sang Sadyaya Namah,  Hilanganing Papa Klesa Pataka

b. Ring Tengen,
Mantra,
Om, Bang Bama Dewaya Namah,  Hilanganing Lara Roga Wighna.

c. Ring Wuri
Mantra,
Om, Tang Tatpurusaya Namah,  Hilanganing Satru Musuh

d. Ring kiwa
Mantra,
Om, Ang Aghoraya Namah, Hilanganing Sasab Kandel Sidhan Sang Pintik.

21.     Selanturnyane
Tumuli Tang Rare, tepung tawarin, segawuning, buhuni, isi, malukat,meprayascitta, raris rarene sesarikin sekadi ring ajeng. 
a. Tepung Tawar
b. Ring Rai
c.            Ring Bahu Tengen
d. Ring Hredaya

22.    Rarene Muspa
a. Sembah Puyung
b. Ke Surya
c. Ke Upasaksi
d. Nunas Panugrahan
e. Sembah Puyung

23.  Rarene Ngayab Otonan
Mantra,
Om, Pancawara Bhawet Brahma, Wisnu Sapta Warawaca, Sadwara Swara Dewasca,  Astawara Siwa Jnyeyah. Om, Kara Murcyata Sarwa Pras Pranayakam.
                                   
24.     Risampunne
Sampun Puput sami, wawu rarene tedun ke tanah
Mantra,
Pakulun Kaki Citra Gotra, Nini Citra Gotri, Ingsun Ameite Nurunaken Rare, Ameng-Ameng Ring Lemah Tutruna Ayam, Ameng-Ameng Sarwa Kancana Ratna Sri Sedana, Amete Urip Warasa, Dirghayusa, Teguh Timbul, Akulit Tambaga, Awalung Wesi, Maotot Kawat, Mulih Mareng Raga Walunene Si Jabang Bayi, Den Kadi Langgengan Ira, Sang Hyang Surya Candra, Mangkana Langgengane Huripe Si Jabang Bayi, Siddhir Astu-Astu.


25.  Tekep Antuk Guwungan Anyar,
 Mantra,
Tebel Akasa, Tebel Pritiwi, Mangkana Tebel Atma Jiwitane Si Jabang  Bayi.


26.  Raris Rarene Madagang
Wus Punika Ngogo Ring Panene Misi Toya Anyar, Medaging Be Isin Tukad, Sami Urip, Medaging Bungkung Mas Masoca Mirah.

27.    Benjang Semeng Ngempugin.
Mantra,
Om, Sang Hyang Surya Brahmani, Empug Saking Wetan, Empug Untune Si Anu, Wesi Kiri Pinaka Untune Si Anu, Bhumi Kiri Pinaka Gugusine, Arata Jajareka Yawa Landingan Sasigar, Sira Bhatari Sri Angalukata Untune Si Anu, Tan Keneng Jajamuran, Tan Keneng Subatahan, Tan Keneng Gigi Gingsul, Mungguh Ke Untune Si Anu. Om, Siddhirastu Ya Namah Swaha.


28.    Pinaka pamuput, Nyimpen Genta, malening ping 3

29.    Ngelebar Pras

30.    Ngelebar Daksina




B.      Puput/Telas.





BAB    XIV

PEMUJAAN  RITATKALA PAMELASPAS

A.      Ngastawa Genta
1.      Melinggih
2.      Matirtha
3.      Angisep Sarining Kukus
4.      Ngerana Sika                  
5.      Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
6.      Astra Mantra.
7.      Agem Gentha
8.      Mantram Gentha
9.      Pengaksama Mantra.
10.  Gandak Satam Dupam Puspa
11.  Selehakem Gentha, Wajih Tangan
                               
B.      Ngastawa Tirta
1.      Apadeku
2.      Pengundang Bhatara
3.      Pengasih Dewa
4.      Pengenduh Dewa
5.      Brahma Astawa
6.      Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
7.      Siwa Raditya
8.      Nyaya-Nyaya Tirta
a.   Nunas Tirta
b.   Ngarga Tirta
9.      Mantrani Bija
10.  Sabda Bhatara
11.  Gandak Satam Dupam Puspa


C.      Ngastawa Banten Sor/Caru/Pritiwi
1.      Apadeku
2.      Caru
a.   Urip Pengider
Purwa           : Putih              :  5
Daksina        : Bang              :  9
Pascima        : Kuning          :  7
Utara                        : Ireng              :  4
Madiya         : Berumbun     :  8


b.   Caru Eka Sata/Berumbun
c.   Caru Manca Sata

3.      Jangan Sakuwali
4.      Gelar Sanga
5.      Segeh Agung
6.      Segeh Penyacah
7.      Tabuh
8.      Penganteb Caru
a. Muktiyang/Ngayabang
b. Ngayabang Caru Utama Dahat
9.      Gandak Satam


D.      Ngastawa Banten Pemelaspas

1.      Pemakuhan
Mantra,
Pakulun Paduka Hyang Sambu Sang Hyang. Brahma, Wisnu, Iswara. Manusan Ida Angawe Wewangunan. Angaturin Maka Sanjiwani Ida Aja Sira Angelaranin. Iki Tadah Sajin Nira Asing Kirang Asing Luput. Sampun Sira Janggel Ana Arta Satak Selawe. Atatumbasan Ring Pasar Agung. Amilihin Sakebelan Nira Pada Anginuma. Sira Atetenjan. Om, Sambudaya Namah Swaha.

2.      Metabuh
Mantra,
Om, Sang Dang Dang Pati Iki Ganjaran. Sira Poma Sira Aja Angelaranin. Om, Butha Ya Namah Swaha
                                   
3.      Pangurip-Urip
Mantra,
Om, Siwa Maha Siwa Parama Siwa. Urip Akene Sarwa Karyaning Ulun. Manusa Pada Urip. Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma, Si, Wa, Ya.  Om, Mam

4.      Ngetok Palit
Mantra,
Om, Bumi Ginawe Suda Suda Bumi. Suda Kayu Suda Weta Dewa Murti Hilang. Anugrahaken Nira Wiswa Karma. Ayua Pati Pati Rasa Sia Dahat

5.      Banten Pemelaspas
Mantra,
Ih Sang Pring Sang Taru. Ingsun Weruh Ring Kedadenta. Duk Sira Wawu Meletik. I Bhuta Mangga Aran Sira. Duk Sira Wawu Mabunga. I Butha Parama Aran Sira. Duk Sira Wawu Mewoh. I Butha Wisia Mertha Aran Sira. Ulun Kinon Denira Hyang Guru. Muwah Begawan Wiswa Karma. Om, Sang Hyang Putih Halus. Sang Hyang Wenang. Wus Sira Sinapuh Denira. Sang Hyang Bayu. Tinangi Denira Sang Hyang Raditiya. Wulan Lintang Trenggana. Wenang Ulun Angungkulin Anglangkahin. Suaregan Nira Kabeh. Ulun Meawak Sang Hyang Wenang. Om, Mang.


E.      Ngastawa Bhatara
1.      Apadeku
2.      Kukus Patetangi/Ngaturang Kukus
3.      Manca Desa
4.      Tirtan Bhatara
5.      Ngaturang Pasucian
6.      Ngaturang Asep
7.      Tirtan Bhatara
8.      Ngaturang Teenan
9.      Ngaturan Tetebus
10.  Ngaturang Sesantun
11.  Ngaturang Peras
12.  Gandak Satam Dupam Puspa
                                               
F.      Mantrani Banten
1.      Canang
2.      Rayunan
3.      Pengambeyan
4.      Penyeneng
5.      Sesayut
6.      Sorohan
7.      Daksina
8.      Jerimpen
9.      Sekar Taman
10.  Pula Gembal
11.  Guru Piduka
12.  Saluwiring Banten
13.  Tri Buana
14.  Pangrapet Kirang Langkung
15.  Gandak Satam
16.  Ngaturang Tabuh
17.  Cecepan
                                                                                   
G.     Ngastawa Banten Ring Bhatara
Mantra, Sesuaikan dengan banten yang akan dihaturkan

H.     Pemuspayan/Pengebaktiyan
1.      Pengelukatan
2.      Pemarisuda/Natab Prayascittha
3.      Ngerana Sika
4.      Trisandya
5.      Kramaning Sembah
6.      Wangsuh Pada
7.      Mantra Bija
8.      Mepamit
9.      Gandak Satam
10.  Nyimpen Gente
11.  Paramasanti



I.       Puput
BAB    XV

PEMUJAAN  RITATKALA ODALAN SARASWATI

A.      Ngastawa Genta
1.   Melinggih
3.      Matirtha
4.      Angisep Sarining Kukus
5.      Ngerana Sika                  
6.      Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
7.      Astra Mantra.
8.      Agem Gentha
9.      Mantram Gentha
10.  Pengaksama Mantra.
11.  Gandak Satam Dupam Puspa
12.  Selehakem Gentha, Wajih Tangan

B.      Ngastawa Tirta
1.      Apadeku
2.      Pengundang Bhatara
3.      Pengasih Dewa
4.      Pengenduh Dewa
5.      Brahma Astawa
6.      Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
7.      Siwa Raditya
8.      Nyaya-Nyaya Tirta
9.      Nunas Tirta
10.  Tirta Astawa
11.  Mantrani Bija
12.  Sabda Bhatara
13.  Gandak Satam

C.      Pemarisuda Prayascita
1.   Mantrani Prayascita.
2.   Mantrani Lis
3.   Sopacara Prayascita
4.   Ngemargiang Prayascita

D.      Ngastawa Bhatara
1.   Ngaturang Kukus Patetangi
2.   Ngaturang Pasucian


E.      Ngastawa Banten
1.      Sekar Setaman
2.      Canang
3.      Sorohan
4.      Peras Pejati
5.      Penyeneng
6.      Segehan
7.      Banten Piodalan
Mantra (astawa saraswati)

Om Brahma Putram Mahadewi
Brahmania Brahma Wandini
Saraswati Sadnya Yoni
Pradnyana Ya Saraswati
Ya Namah Swaha

Om Toyam Gandem Ksatem
Puspam Palam
Om Regenir Regenir
Om Jiotir-jiotir
Dupam-dupam Samar Payem

Om Sri Pasupata Ya Om Pat
Om Dirgayur Astu Tat Astu Astu
Om Awighena Mastu Tat Astu astu
Om Subamastu Tat Astu astu

Om Sriyem Bawantu Ya Namah
Om Sukam Bawantu Ya Namah
Om Purnam Bawantu Ya Namah

8.      Muktiang Banten
9.      Penrapet Kirang Langkung
10.  Nyaya-Nyaya Tirta Wangsuh Pada
11.  Jagat Natha
12.  Nunas WaraNugraha

F.      Pemuspayan/Pengebaktiyan
1.      Pengelukatan
2.      Pemarisuda/Natab Prayascittha
3.      Ngerana Sika
4.      Trisandya
5.      Kramaning Sembah
6.      Wangsuh Pada
7.      Mantra Bija
8.      Mepamit
9.      Gandak Satam
10.  Nyimpen Gente
11.  Paramasanti


G.     Puput





BAB   XVI

UPACARA  RENOPASI PELINGGIH

A.      Ngastawa Genta
1.   Melinggih
2.   Matirtha
3.   Mabija
4.   Angisep Sarining Kukus
5.   Ngerana Sika                    
6.   Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
7.   Astra Mantra.
8.   Agem Gentha
9.   Mantram Gentha
10. Pengaksama Mantra.
11. Gandak Satam Dupam Puspa
12. Selehakem Gentha, wajih tangan

B.      Ngastawa Tirta
1.   Apadeku
2.   Pengundang Bhatara
3.   Pengasih Dewa
4.   Pengenduh Dewa
5.   Brahma Astawa
6.   Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
7.   Siwa Raditya
8.   Nyaya-Nyaya Tirta
a.   Nunas Tirta
(1)         Mekarya Yeh/Toya
(2)         Ngambil Samsam
(3)         Sekar Abang/Bunga Barak
(4)         Sekar Ireng/Bunga selem
(5)         Sekar Pite/Bunga Kuning
(6)         Sekar Petak/Bunga Putih
(7)         Sekar Manca Warna
b.   Ngarga Tirta
(1)     Pancaksaram
(2)     Ngaskara Tirta
(3)     Gangga Sindu
(4)     Sapta Suda

9.   Mantrani Bija
10.  Sabda Bhatara
11.  Gandak Satam Dupam Puspa

3.   Ngemargiyang Prayas Cittha
1.   Toya Anyar
2.   Cecepan
3.   Tirta
4.   Prascittha
5.   Lis Abang/Lis arak
6.   Lis Busung
7.   Prascita Lis
8.   Prascittha Ke Raga

4.    Ngastawa Bhatara
1.   Astra Mantra
2.   Ngaturang Kukus Patatangi
3.   Manca Desa
4.   Ngaturang Pasucian
5.   Cecepan
6.   Mahyas
7.   Tirtan Bhatara
8.   Teenan
9.   Tetebus
10. Sesantun
11. Peras
12. Sabda Bhatara
13. Gandaksatam
14. Salehaken Genta

5.          Mantrani Banten
1.   Canang
2.   Ajuman
3.   Peras Pejati
4.   Soroan
5.   Daksina Pelinggih (bangunan yang akan direnopasi)

6.          Ngastawa Banten Sor/Pertiwi
1.   Astra Mantra
2.   Segehan
3.   Tabuh


7.          Ngastawa Banten
1.   Saluwirng Banten
2.   Muktiang Banten
Pakulun Mangkin Manusan Ida Angaturin Paduka Bhatara,  Sarining Canang, Kang Amukti, Pamukti Paduka Bhatara, Katur Ring Cokor I Ratu, Sarining Suci Daksina, Banten Tumpeng Putih Kuning, Maduluran Sarining Canang.
3.   Pengrapet Kirang Langkung
4.   Matur Piuning Ring Ida Bhatara, Jaga memperbaiki  Pelinggih,  Aturin Ida Bhatara Melinggih Ring Daksina Palinggih
5.   Nyaya Nyaya Tirta Wangsuh Pada
6.   Jagat Natha

8.          Pamuspaan

9.          Ngantukang Bhatara
12.  Ambil Daksina Palinggih, Linggihang Dipiasan/Ditempat yang Dibuat Khusus, Aturin Banten lan Segehan
13.  Astra Mantra
14.  Ngantukang Bhatara
15.  Ngantukang Bhuta

10.     Ngelebar
1.         Ngelebar Daksina
2.         Ngelebar Peras
3.         Ngelungsur
4.         Sabda Bhatara
5.         Gandaksatam
6.         Nyimpen Genta

11.     PUPUT




BAB   XVII

UPACARA  MACARU

A.      Ngastawa Genta
1.   Melinggih
2.   Matirtha
3.   Mabija
4.   Angisep Sarining Kukus
5.   Ngerana Sika                    
6.   Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
7.   Astra Mantra.
8.   Agem Gentha
9.   Mantram Gentha
10. Pengaksama Mantra.
11. Gandak Satam Dupam Puspa
12. Selehakem Gentha, wajih tangan

B.      Ngastawa Tirta
1.      Apadeku
2.      Pengundang Bhatara
3.      Pengasih Dewa
4.      Pengenduh Dewa
5.      Brahma Astawa
6.      Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
7.      Siwa Raditya
8.      Nyaya-Nyaya Tirta
a.   Nunas Tirta
(1)  Mekarya Yeh/Toya
(2)  Ngambil Samsam
(3)  Sekar Abang/Bunga Barak
(4)  Sekar Ireng/Bunga selem
(5)  Sekar Pite/Bunga Kuning
(6)  Sekar Petak/Bunga Putih
(7)  Sekar Manca Warna
b.   Ngarga Tirta
(1)     Pancaksaram
(2)     Ngaskara Tirta
(3)     Gangga Sindu
(4)     Sapta Suda

d.      Mantrani Bija
e.       Sabda Bhatara
f.       Gandak Satam Dupam Puspa


3.   Ngemargiyang Prayas Cittha

1.      Toya Anyar
2.      Cecepan
3.      Tirta
4.      Prascittha
5.      Lis Abang/Lis arak
6.      Lis Busung
7.      Prascita Lis
8.      Prascittha Ke Raga

4.    Ngastawa Bhatara
1.   Astra Mantra
2.   Ngaturang Kukus Patatangi
3.   Manca Desa
4.   Ngaturang Pasucian
5.   Cecepan
6.   Mahyas
7.   Tirtan Bhatara
8.   Teenan
9.   Tetebus
10. Sesantun
11. Peras
12. Sabda Bhatara
13. Gandaksatam
14. Salehaken Genta

12.     Mantrani Banten
Hanya banten yang munggah pada pelinggih Surya, yang munggah biasanya,
1.   Canang Ajuman
2.   Pangambeyan, sorohan
3.   Panyeneng
4.   Daksina
5.   Peras Pejati
6.   Suci
7.   Sekartaman
8.   Pule Gembal

13.     Ngastawa Banten Sor/Pertiwi (Macaru)
1.     Astra Mantra
2.     Segehan
3.     Toya
4.     Tuak
5.     Berem
6.     Arak
7.     Beras
8.     Segeh Agung
9.     Jangan Sakewali
10.   Gelar Sanga
11.   Tabuh Tuak Arak

14.      Mantra Caru Ayam Brumbun
1.   Ekasata/Ayam Brumbun

Mantra,
Om Indahta Kita Sang Bhuta Tiga Sakti, Ring Madya Desa Nira, Kliwon Pancawaran Nira, Bhatara Siwa Dewatan Nira

Iki Tadah Sajin Nira, Penek Manca Warna, Maiwak Ayam Brumbun, Ingolah Winangun Hurip, Katekeng Saruntutan Ipun.

Ajak Sada Dewa Kalan Nira Ulung Siki, Manawi Wenten Luput Kakirangan Ipun, Den Agung Sampuranem Sang Adruwe caru. Om-Hing Namah

2.     Tuak dan Arak
3.     Muktiang Caru
4.     Ngayabang Caru
5.     Sabdan Bhatara
6.     Gandaksatam
7.     Salehaken Genta


15.     Caru Manca Sata/Manca Warna
1.     Manca Warna
Mantra,
Om, Sang Bhuta Putih, Ring Purwa Desan Nira, I Bhuta Janggitan Haran Sira, Umanis Pancawaran Sira, Bhatara Iswara Dewatan Nira, Iki Tadah Sajin Nira, Penek Petak Maiwak Ayam Putih, Ingolah Winangun Urip, Katekeng Saruntutan Ipun.

Ih Sang Bhuta Bang, Ring Kidul desan Ira, I Bhuta langkir Haran Sira, Pahing Pancawaran Nira, Bhatara Brahma Dewatan Nira, Iki Tadah Sajin Nira, Penek Bang Maiwak Ayam Biing,. Ingolah Wiangun Urip, Katekeng Saruntutan Ipun.

Ih, Sang Bhuta Kuning, Ring Kulon Desan Ira, I Bhuta Kanya Haran Sira, Pon Pancawaran Sira, Bhatara Mahadewa Dewatan Nira, Iki Tadah Sajin Nira, Ingolah Wiangun Urip, Katekeng Saruntutan Ipun.

Ih, Sang Bhuta Ireng, Ring Uttara Desan Ipun, I Bhuta Taruna Aran Sira, Wage Pancawaran Sira, Bhatara Wisnu Dewatan Nira, Iki Tadah Sajin Nira, Penek Ireng Maiwak Ayam Selem, Ingolah Winangun Urip, Katekeng Runtutan Ipun.

Mapupul Sira Maring Madya, Dadi Sira I Bhuta Mancawarna, Sang Bhuta Tiga Sakti Aran Sira, Kliwon Pancawaran Sira, Bhatara Siwa Dewatan Nira, Ah Ih Sang Bhuta Manca Warna, Iki Tadah Sajin Nira, Ajaken Saroang Sira Kabeh, Tigang Dasa Tiga Amukti Panambraman Sira, Sing KIrang Sing Luput, Geng Sampuranem Sang Adruwe Caru, Muang Sang Maweh Nugraha Sira, Yan Sira Wus Amukti, Hamangan Anginum, Mantuka Ring Kahyangan Sira, Muang Nugraha Sang Adruwe Caru, Amanggih Dirga Yusa, Kemiten Saparan Ipun, Muah Ta Ingulun Nugraha Sira, Wehen Hulun Kasidiyaning Jaya Puja.
Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma, Si, Wa, Ya. Ang, Ung, Mang.

Pakulun Sang Bhuta Manca warna, Sang Bhuta Tiga Sakti, Sang Bhuta Sasab Bumi, Iki Tadah sajin Nira, Tuntunen Lawan Sanak Sireng Sareng, Riwus Sira Amukti, Ajaken Roang Sira Kabeh, Kemiten Hulun, Amanggih Sadya Rahayu, Seger Lunas Lanus, Ayu Werdi.

2.     Tuak dan Arak
3.     Muktiang Caru
4.     Ngayabang Caru
5.     Sabdan Bhatara
6.     Gandaksatam
7.     Salehaken Genta


16.     Ngastawa Banten
1.     Astra Mantra
2.     Ngaksama Ketutuan
3.     Ngaksama Ke Dasar
4.     Saluwiring Banten
5.     Muktiyang, Ngayabang Banten
6.     Pengrapet Kirang Langkung
7.     Nyaya-Nyaya Tirta Wangsuh Pada
8.     Jagat Natha

17.     Pemuspayan/Pengebaktian

1.      Pengelukatan
Mantra
Om, Pratama Wisuda, Dwityani Suda, Tritiyani Suda,    Caturni  Suda, Pancani Suda, Suda-Suda-Suda Pawastu, Tatastu Astu Swaha.

2.      Pemarisuda/Natab Prayascittha
Mantra,
Om, I, Ba, Sa, Ta, A,Ya, Na, Ma, Si, Wa. Om, Mang, Ung, Ang, Sarwa Mala Prayascittha,Ya, Namah, Lara Roga Wigna Prayascittha, Ya, Namah. Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang, Mang, Sarwa Klesa, Sarwa Roga,  Sarwa Papa, Dosa Mala Gelah Patleteh,  Prayascittha, Ya, Namo Namah Swaha

3.      Ngerana Sika
a.   Dasar/Duduk
Mantra,
Neng-Ning-Nung
(Padmasana Laki, Gentasana Perempuan)

b.   Dupa
Mantra,
Om,  Ang, Brahma Dupa Dipastra Ya, Namah Swaha

c.   Asana
Mantra,
Om, Prasada Stiti Sarira Siwa,  Suci Nirmala, Ya Namah Swaha
(Tapak Tangan Menengadah Ditumpuk, Ujung Ibu Jari Bertemu)

d.   Pranayama (napas)
Mantra,
Om,  Ang, Brahma Ya, Namah. Om, Ung, Wisnu Ya, Namah. Om, Mang, Iswara Ya, Namah.

e.   Karasodana
Mantra,
Om, Sudanam Swaha (Tengen). Om, Hati Sudanam Swaha (Kiwa), Ang-Tengen, Ah-Kiwa

4.      Trisandya
Mantra,
Om, Bhur Bhuwah Swah, Tat Sawitur Warenyam, Bhargo Dewasya Dhimahi, Dhiyo Yo Nah   Pracodayat                      
Om, Narayanad Ewedan Sarwam, Yad Bhutan Yasca Bhaweyam, Niskalanko Niranjano Nirwikalpo, Nirakhyatah Cudde Dewo Eko, Narayanad Nadwityo Asti Kascit.
Om, Twan Ciwah Twan Mahadewa, Iswarah Parameswara, Brahma Wisnu Carudrasca,  Purusah Parikertitah,
Om, Papaham Papa Karmaham, Papatma Papa Sambhawah, Trahimampun Dari Kaksah, Sabhahbya Bhyantarah Sucih.
Om, Kswama Swamam Mahadewa, Sarwa Prani Hitang Karah, Mammoca Sarwah Papebhyah, Palayaswa Sada Ciwa,
Om, Ksantawyah Kayika Dosah, Ksantawiyah Wacika Mamah, Kasantawiyah Manasa Dosah, Tat Pramadat Ksama Swamam,
Om, Canti-Canti-Canti, Om,

5.      Kramaning Sembah
a.   Ngasepin Tangan
Mantra,
Om, Sri Guru Jagat Papabhyo Namah Swaha

b.   Sembah  Puyung (stitining sembah)
Mantra,
Om, Atma Tat Twatma Sudaman Swaha

c.   Surya Astawa (bunga)
Mantra,
Om, Puspa Danta, Ya, Namah Swaha. Om, Aditya Sya Paran Jyoti, Rakta Teja Namas Tuta, Sweta Pangkaja Madiyaste, Baskara Ya, Namah Swaha.  Om, Pranamya Baskara Dewam, Sarwa Klesa Winasanam, Prama Aditya Sirwatem, Bhukti Mukti Sarwa Pradam.  Om, Hrang, Hring, Syah, Parame Siwa Raditya, Ya, Namah Swaha

d.   Dewa Astawa (kwangen, utpetitining sembah)
Mantra,
Om, Puspa Danta Ya, Namah Swaha. Om, Nama Dewa Adistenaya, Sarwa Wiyapi Siwaya, Padmasana Eka Prastistaya, Arda Naraswari, Ya, Namo Namah Swaha
(Lanturan Manut Ngacep Genah Muspa)


e.   Dewa Samudaya (Nunas Wara Nugraha)
Mantra,
Om, Puspa Danta Ya, Namah Swaha. Om, Anugraha Manoharam, Dewa Data Nugrahakam, Hyarcanam Sarwa Pujanan, Namah Sarwa Nugrahakem. Dewa Dewi Maha Sidi, Yadnya Kartam Mulat Midem, Laksmi Sidisca Dirgayuh, Nirwigna Suka Werditah. Om, Ayu Werdi Yasa Werdi, Werdi Pradnya Suka Sriyah, Darma Santana Werdisca, Santo To Sapta Werdiyah. Om, Gring Anugraha Arcane, Ya Namah Swaha. Om. Gring Anugraha Manohara, Ya Namah Swaha. Om, Gring Anugraha Tarpana, Ya, Namah Swaha. Om, Dirgayur Nirwignam, Suka Werdi Nugrahakem

f.    Sembah Puyung (pralinaning sembah)
Mantra,
Om, Dewa Suksma Parama Acintya Ya, Namah Swaha. Om,   Santi, Santi, Santi, Om,


6.      Wangsuh Pada
a.   Meketis
            Mantra,
Om, Ang, Brahma Amerte Ya, Namah, Om, Ung Wisnu Amerte Ya, Namah, Om, Mang Iswara Amerta Ya, Namah

b.   Nunas
Mantra,
Om, Om, Siwa Amerta Ya, Namah. Om, Om, Sada Siwa Amerta Ya, Nama. Om, Om, Parama Siwa Amerta Ya, Namah
                                               
c.   Meraup
Mantra,
Om, Om, Sarira Paripurna Ya, Namah, Ang, Ung, Mang, Gangga Amerta Sarira Suda Ya, Namah. Om, Ang, Ksama Sampurna Ya, Namah

7.      Mantra Bija
Mantra,
Om, Om, Siwa Tatwa Ya, Namah. Om, Om, Widya Tatwa Ya, Namah. Om, Om, Atma Tatwa Ya, Namah

8.      Mepamit
Mantra,
Om, Santi, Santi, Santi, Om,
      (Cakupang Tangan Puyung)


18.           Ngalebar/Ngantukang Bhatara
1.   Makarya Tawur (genahang ring carune)
2.   Pralina Caru
      Mantra,
      Om, A, Ta, Sa, Ba, I, Si, Wa, Ma, Na, Ya. Om, Ung, Ang, Mang. (genahang sekar pralinane ring laying-layang carune, tirtain)
3.   Ngelebar Daksina
4.   Ngelebar Peras
5.   Sabdha Bhatara
6.   Gandaksatam
7.   Nyimpen Genta
      Mantra,
      Om, A, Ta, Sa, Ba, I Si, Wa, Ma, Na, Ys (planning ping 3) Ung (X-), Ang (x-), Mang (x-), Namah.
8.   Ngosok Sanggah Caru
9.   Ngemargian Tawur
10. Nganyut Caru
11. Ngelungsur.


19.           Puput



BAB   XVIII


UPACARA  NGANYUT KEPASIH

A.      Ngastawa Genta
1.   Melinggih
2.   Matirtha
3.   Mabija
4.   Angisep Sarining Kukus
5.   Ngerana Sika                    
6.   Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
7.   Astra Mantra.
8.   Agem Gentha
9.   Mantram Gentha
10. Pengaksama Mantra.
11. Apasudewa
      Om Apsudewa pawitrani gangga dewi namas tute
sarwa klesa winasanam toyane parisudiyatem
sarwe bogem nuyat nayet.

12.  Sabda Bhatara
13.  Gandaksatam
14.  Selehakem Gentha, wajih tangan

C.      Pemarisuda Prayascita
1.   Mantrani Prayascita.
2.   Mantrani Lis
3.   Sopacara Prayascita
4.   Ngemargiang Prayascita
a. Toya Anyar
b.   cecepan
c. Tirta
d.   Prayascitta
e. Lis
5.     Nunas Tirta Toya Segara, Anggen Ngetisin Banten, dll.
6. Gandaksatam

4.    Ngastawa Bhatara
1.   Astra Mantra
2.   Ngaturang Kukus Patatangi
4.   Ngaturang Pasucian
10. Sesantun
11. Peras
12. Sabda Bhatara
13. Gandaksatam
14. Salehaken Genta

20.     Mantrani Banten
1.   Canang Ajuman
2.   Pangambeyan, sorohan
3.   Panyeneng
4.   Daksina
5.   Peras Pejati
6.   Suci
7.   Sekartaman
8.   Saluwiring Banten

21.     Masegeh


22.     Ngastawa Banten
1.   Astra Mantra
2.   Muktiang Banten
Pakulun Mangkin Manusan Ida Angaturin Paduka Bhatara,  Sarining Canang, Kang Amukti, Pamukti Paduka Bhatara, Katur Ring Cokor I Ratu, Sarining Suci Daksina, Banten Tumpeng Putih Kuning, Maduluran Sarining Canang.
…………………………

(Kalau tidak ada banten pule gembal, sekar taman jangan diucapkan, cukup sampai di ardenareswari)
3.   Ngastawa/Ngayabang Banten Nganyut.
      Mantra,
Om, Gangga Dwara Pragaca.  Gangga Sagara Sangawo,  Sarwangga Tabur Labato, Tribistan Cirwe Sasatam.

Ih Wisnu Mumbul, Tirta Suci Toya Akrantun, Eling Sira Asanak Lawan Manusia,  Manusia Tunggalan Sira, Sira Tunggal Ring Manusa, Swargan Nira Maring Bayu, Bayu Mulih Maring Manusia, Hening Pada Hening, Suci Pada Suci, Sukla Pada Sukla, Pada Nemu Rasaning Swarga, Poma.

6.   Jagat Natha


23.     Pamuspaan
1.   Matirta
2.   Natab Prayascitta
3.   Kramaning Sembah
a.  Puyung
b.  Surya
c.  Sagara
  Mantra,
Om, Nagendra Krura Murtinem, Gajendra Matsya Waktranam, Baruna Dewa Masariram, Sarwa Jagat Sudatmakam, Lanjutkan Dengan Gandaksatam.

d. Samodaya
e. Puyung



24.     Nganyut


25.     Mapegat
Sampai di rumah, di pintu pekarangan masuk diadakan upacara mapegat atau boleh lagi  3 harinya.




BAB   XIX
UPACARA  MELASPAS WADAH/BADE


A.      Ngastawa Genta
12.  Melinggih
13.  Matirtha
14.  Mabija
15.  Angisep Sarining Kukus
16.  Ngerana Sika                    
17.  Pakeling Ring Bhuta Dang Astra
18.  Astra Mantra.
19.  Agem Gentha
20.  Mantram Gentha
21.  Pengaksama Mantra.
22.  Gandak Satam Dupam Puspa
23.  Selehakem Gentha, wajih tangan

B.      Ngastawa Tirta
12.  Apadeku
13.  Pengundang Bhatara
14.  Pengasih Dewa
15.  Pengenduh Dewa
16.  Brahma Astawa
17.  Brahma Sarira/Ngerangsukang Dewa
18.  Siwa Raditya
19.  Nyaya-Nyaya Tirta
a.   Nunas Tirta
(1)         Mekarya Yeh/Toya
(2)         Ngambil Samsam
(3)         Sekar Abang/Bunga Barak
(4)         Sekar Ireng/Bunga selem
(5)         Sekar Pite/Bunga Kuning
(6)         Sekar Petak/Bunga Putih
(7)         Sekar Manca Warna
b.   Ngarga Tirta
(1)     Pancaksaram
(2)     Ngaskara Tirta
(3)     Gangga Sindu
(4)     Sapta Suda

20.  Mantrani Bija
21.  Sabda Bhatara
22.  Gandak Satam Dupam Puspa

3.   Ngemargiyang Prayas Cittha
1.      Toya Anyar
2.      Cecepan
3.      Tirta
4.      Prascittha
a.      Lis Abang/Lis arak
b.      Lis Busung
c.       Prascita Lis
5.      Prascittha Ke Raga

4.    Ngastawa Bhatara
1.   Astra Mantra
2.   Ngaturang Kukus Patatangi
3.   Manca Desa
4.   Ngaturang Pasucian
5.   Cecepan
6.   Mahyas
7.   Tirtan Bhatara
8.   Teenan
9.   Tetebus
10. Sesantun
11. Peras
12. Sabda Bhatara
13. Gandaksatam
14. Salehaken Genta

26.     Mantrani Banten
Hanya banten yang munggah pada pelinggih Surya, yang munggah biasanya,
1.   Canang Ajuman
2.   Pangambeyan, sorohan
3.   Panyeneng
4.   Daksina
5.   Peras Pejati
6.   Suci
7.   Sekartaman
8.   Pule Gembal
9.   Bangkit
Mantra,
Om, Durgha bucarya Namah Swaha. Om, Kala Bucarya Namah Swaha. Om, Bhuta Bucarya Namah Swaha.  Sang Drembamoha Amangan Sira Ring Pajagalan.  Sang Kala Wisaya Amangan Sira Pajuden.  Sang Kala Ngadang Amangan Sira Ring Dalan Agung.  Sang Kala Katung Amangan Sira Ring Pasar.  Pada Amukti Sari Ya Sira.  Wus Sira Amukti Sari, Mantuk Sira Ring Raga Walunaning Sang Adruwe Karya, Atulung Sira Ring Rahayu.  Om, Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma Si, Wa, Y.  Ang, Ung, Mang.

27.     Ngastawa Banten Pamelaspas
1.         Melaspas
Mantra Panemakuhan,
Pakulun Paduka Hyang Sambu, Sanghyang Brahma, Wisnu, Iswara, Manusan Ida Angawe Wawangunan.  Angaturin Maka Sanjiwani Ida, Aja Sira Angelaranin, Iki Tadah Sajin Nira, Asing Kirang Asing Luput, Sampun Sira Janggel, Hana Arta Satak Salawe, Atetumbasan Sira Ring Pasar Agung, Amilihin Sakebekelan Nira, Pada Anginuma Sira, Atetanjan.  Om, Sambu Daya Namah Swaha.

2.         Tabuh
Mantra,
Om, Sang Dangdang Pati, Iki Ganjaran Sira, Poma Sira, Aja Angelaraning. Om Buta Ya Namah Swaha.

28.      Ngetok Palit
Mantra,
Om, Bumi Ginawe, Suda Suda Bumi, Suda Kayu Suda Weta, Dewa Murti Hilang, Anugrahaken Nira Wiswa Karma, Haywa Pati Pati Rasa, Sia Dahat.

29.     Pangurip-Urip
Mantra,
Om, Siwa Maha Siwa Parama Siwa, Uripakene Sarwa Karyaning Hulun, Manusa Pada Urip. Om, Sa, Ba, Ta A, I, Na, Ma Si, Wa Ya. Om, Mam.

30.     Pamelaspas
1.      Pamelaspas
Mantra,
Ih Sang Pring Sang Taru, Ingsun Weruh Ring Kedadenta, Duk Sira Wawu maletik, Ibunta Mangga Aran Sira, Duk Sira Wawu Mabunga, Ibunta Parama Haran Sira, Duk Sira Wawu Mewoh, Ibunta Wisia Amerta Haran Sira, Hulun Kinon Den Nira Hyang Guru Muwah Begawan Wiswa Karma.
Om, Sanghyang Putih Halus, Sang Hyang Wenang, Wus Sira Sinapuh Den Nira, Sanghyang Bayu.  Tianangi Den Nira, Sanghyang Raditya, Wulan, Lintang Trenggan.  Wenang Hulun Angungkulin Angelangkahin, Swargan Nira Kabeh, Hulun Meawak Sanghyang Wenang.  Om, Mang. 
Om, Toyam Gandem, Ksatem Puspem, Palem.  Om, Ragnir Ragnir.  Om Jyotir Jyotir, Dupem, Dupem, Samar Payam, Namah Swaha

2.      Kukus Patatangi
3.      Ngaturang Pasucian
4.      Mantrani Banten
5.      Muktiyang, Ngayabang Banten
6.      Pengrapet Kirang Langkung
7.      Anugraha
8.      Pralina
9.      Ngelebar Daksina
10.  Ngelebar Peras
11.  Gandaksatam
12.  Nyimpen Genta
13.  Ngelungsur


BAB   XX

TAMBAHAN BEBERAPA PENGANTEB
DAN PERLENGKAPANNYA


A.      Pengulapan
Mantra,
Pakulun Sira Sang Datu Kasilir. Karaning Mangundang Sang Datu Kasilir. Manira Kinon Angulati. Atman Juwitan Ipun……….…………… Menawi Ke Pengetan Menawi Kepengidul. Menawi Ke Pengulon Menawi Ke Pengelor. Menawi Atman Juwitan Ipun ………………….. Anganceng Ana Ring Tengah, Ndaweg Antuk Akene. Ring Ragan Ipun  I…………….………. Menawi Kecantet .Kekungkung Ring Pasisirenan. Ring Pagegeman Ring Sabang Paran Ipun Ndaweg Antuk Akene Ring Ragan Walunan I pun I………..… Menawi Kecantet Kakungkung. Olih Sang Dewa Kahyangan Kang Angulihaken. Ring Ragan Walunan Ipun I……….… Menawi Kecantet Kakungkung Olih Sang Widia Dara Widia Dari Ken Angulihaken Ring Raga Walunan Ipun I………….Menawi Kecantet Kakungkung Ring Soring Sapta Petala Atma Juwitane Ipun I……………………… Olih Sang Hyang Anantaboga Ken Angulihakene Ring Raga Walungan Ipun I………… Ya Ta Wulan Pitung Dina Lawana Sandika Pakan Nira Ya Ta Wulan Pitung Dina Angulati Atma Juwitane Ipun I……….……………….Punika Caru Wandika Pakan NiraPenek Berasan Sakulak Lawan Antiganing Sawung Jangan Dalundung Katut Pangpange Sambel Awos Kelawan Caruban Putih Suruh Putih Ijo Tatebus Putih Ijo, Pipis Limang Likur, Caru Sami Tan Keneng Ta Ya, Ya Tan Don Tetep Reke Pakulun Angulatane Yan Wus Amukti Andika Pakan Nira Angulatane Atman Juwitan Ipun I……… Embenan Songsongan Ulihakene Ring Raga Walunan Ipun…… Duluran Sapta werdi


B.      Peneduh Ring Carik
Mantra,
Om Pasang Tabe. Ya Pakulun Ling Ira Bhatara Rawi. Pakulun Bhatara Nawa Sanga. Manusan Paduka Bhatara. Nunas Tirta Pangelukatan. Kang Sarwa Tinandur Maletik. Kang Pretiwi Maletik. Kang Sarwa Tumuwuh Sakuwuban. Dening Akasa Kasangga Dening Pratiwi. Kaselehan Dening Surya. Candra Lintang Trenggana. Angelukat Letehing Gumi. Nyadnyad Danu Putek Letek. Salah Tanjung, Salah Tibu, Salah Laki Salah Pati. Salah Laksa Salah Laku Salah Desa. Kalukat Dening Bhatara Iswara. Kerapuh Den Ira Bhatara Brahma. Kapurna Den Ira Bhatara Wisnu. Purna Jati Pari Purna. Om Suda Klesa Suda Papa Suda Merada. Om Sa Ba Ta A I Na Ma Si Wa Ya.


C.      Pengastawa Pengerasak
          Mantra
Pakulun Sang Hyang Ibu Pertiwi. Mekadi Sang Hyang Akasa.  Sang Hyang Raditiya.   Wulan Lintang Trenggana. Miwah Sang Hyang sesuhunan Rambut Pesakih. Mekadi Sang Hyang Sesuhunan Dalem Pesakenan. Miwah Sang Hyang Anantaboga.  Ring Soring Pertiwi Pamugeran Jagat Raya. Mekadi Paduka Bhetari Uma. Jumeneng Ring Sawah. Manusa Nebeng Bhatara Mayasa. Amacul Ring Sawah. Anandur Pala Bungkah, Pala Gantung Pari Gata. Wija Ana Pangesti Manusan. Paduka Bhatara Angaturin. Genep Prekertin Banten Kenek. Bhatara Hyang Amukti Menawi. Wenten Kirang Luput Geng Rene Sinampura.  Apang Sampun Manusan Paduka Bhatara. Keni Sapan  Bhatara Kabeh.Ana Angenter Paduka Bhatara. Angeraksa Bregala Bregali. Walang Sangit Walang Awus Tikus. Walang Layang Kebebeng Basah Jungulan. Walang Api saluwiring Merananing Carik.Ana Ganjaran Nira Tulung Urip Catur Warna. Maiwak Sula Pawitra. Enak Paduka Bhatara Awehana Amukti.Om Bragala Bragali. Yan Sira Tan Harep Lukat, Aja Sira Keni. Aja Sira Amangan Sarin Nira Bhatari Seri.Yan Sira Arep Lukat, Mati Kita Jani. Tinemah Dening Para Dewata Nawa Sanga. Moga Wastu Kita Embet Bengkang. Mati Tan Mati Urip Tan Urip. Wastu Kita Tan Kawenang. Amangan Sarwa Tumuwuh. Inget Buwana Dadi Tuwuh. Murah Kang Sarwa Tinuku. Wastu Urip Jadma Urip. Sarwa Ingon Ingon. Sadruwene Murah Kang Sarwa Baksa. Pengastitin Nira Denta.Wastu Yan Ana Merana. Ring Gaga Sawah Candang Mati. Busung Lanas Babetusan Gadgad. Mereng Laning Basah Kebebeng Lanas. Walang Sangit Walang Awus. Walang Nganas Muwang Tikus Paksi. Saluwiring Merana. Aja Sira Amangan Parin Nira Bhatarai Seri. Mungkur Sira Maring Keling Jamur Dipa. Aja Sira Mewali Malih Muwah. Apan Sira Penadiyaning Mati Salah Pati.Yan Sira Arep Kalukat. Mati Kita Mangke. Yan Sira Mati Kalukat. Kita Lanang Wadon. Pamulih Ring Bhatara Rudra.Yan Sira Wadon Dadi Sira Istri Ayu. Yan Sira Lanang Dadi Sira Jejaka Apekik. Tumitis Kita Tanpa Taleteh. Om Sri Wiwena Namah Swaha.
           
                                               
D.      Tambahan Wacakan Puja Pengastawa
           
1.   Tugu Panunggun Karang
Mantra,
Ih, Ah, Ing, Bhupati Ya Namah Swaha

2.   Tugu Sedahan Panglurah
Mantra,
Ih, Ah, Ing, Panglurah Penyarikan,Ya Namah Swaha

3.   Palinggih Dewa Hyang (Paibon)
Mantra,
Om, Ung Prajapatiya Namah. Om Mang Mataya Namah. Om, Tang Prapatiya Namah. Om Ing Prapitaya Namah

            4.   Gedong Artha Brana/Sri Sedana/
Catumeres Catu Mujung
Mantra,
Om, sri Sri Laksmi Dewi Nama Namah Swaha

5.   Gedong Manjangan Saluwang
Mantra,
Om, Ah Sukla Dewi Maha Laksmi. Sri Giripati Sukla Pawitrani Swaha

6.   Gedong Taksu
Mantra,
Om, Ang Adikala Byonamah Swaha

7.   Gedong Limas Sari
Mantra,
Om, Ang Dewa Dewi Maha Siddhi, Sarwa Karya Palidwatwi Siddhi. Dirgayu Namah Swaha

8.   Bale Saka Wulu/Pengaruman
Mantra,
Om, Ung, Ing Purnajaya Namah Swaha.

9.   Tugu Pangijeng Natah
Mantra,
Om, Ing Indraya Dewa. Ya Nama Namah Swaha
                                   
10.   Bebaturan Panca Resi
Mantra,
Ang, Ah Swastya Maya Nama Namah Swaha, Ing Ung Surya Dewa Pratista Adi Swanaya Saharbha Nareswara Namah Swaha

11.   Padmasana
Mantra,
Om, Akasa Nirmala Sunyam,  Guru Dewa Byomantaram, Siwa Nirbawa Wiryanem,  Reka. Om Kara Wijaya

12.   Palinggih Ajaga-Jaga/Lebuh
Mantra,
Ah, Ang, Uh, Ih, Yah Antha Preta. Bhuta Kala Dengen Bhiyi Namah Swaha
13.    Jineng/Klumpu
Mantra,
Om, Sri Sri Maha Dewi, Maha Waktri Ya Namah Swaha. Om, Sri Dewi Caduling. Maha Waktri Canta Bani. Kurus Mratyah Namah Swaha

14.    Daging Pulu/Beras
Mantra,
Ang, Ang, Ang Tri Suci. Dewi Amretaya. Karania Namah Swaha

15.   Perantenan/Pawon
Mantra,
Om, Ang, Saraswatya Pawitram. Ning Dewa Ya Brahma Namah Swaha. Om, Ang Brahma Sakaya Muttyate Namah Swaha

16.  Geneh/Genah Toya
Mantra,
Om, Ang Ah,  Sarwa Wisnu Amretaya  Namah Swaha

17.    Payuk Pengedangan/Eteh-eteh Pamitegep Pawon
Mantra,
Ang, Ung, Mang Mratya Maha Suka, Bhukti Mukti Ya Namah Swaha

18.  Kandang Bawi/Ayam
Mantra,
Om, Ung Sadha Rudra Dohya Ladipati,  Sarwa Satwa Namah Swaha

                       
19.    Semer/Pancoran/Bak Toya
Mantra,
Om, Ang Gangga Ya Tri Dewi. Maha Angga Ya Pawitraning Swaha

20.    Pemerajan Kamimitan/Paibon/Panti/Dadya/Pedarman
Mantra,
Om, Brahma Wisnu Iswara Dewam, Jiwatman Trilokanam, Sarwa Jagat Pratistanam, Suda Klese Winasanem, Om Guru Paduka Dipate Ya Namah

21.    Lekasing Tilem
Mantra,
Om, Brahma Saraswati Dewi Amertha Ya Namah

22.    Lekasing Tilem
Mantra,
Om, Wisnu Sri Dewi Sada Siwa Amertha Ya Namah.

23.    Pura Dalem

a. Mantra,
Om, Catur Dewi Maha Dewi, Catur Asrame Bhatari, Siwa Jagat Pati Dewi, Durgha Maserira Dewi. Om, Catur Dewi Dipata Ya Namah

b. Mantra,
Om, Karastu Durganti, Yadmo Prama Tiyo, Waksisiyem Prenamia, Prabawa Luktem Tumaha, Ngiyem Kawiste Karem. Om Om, Sradantu, Dewa Atangiyem, Jadma Ngastawa Dewayem. Om Sah.

c. Mantra (Durgha Astawa),
Om, Kari Sarwa Njana Sadiem, Sri Geni Waksang Kariem, Gangga Dwelam Prad Prelayam, Berui Purana Kaliem, Ang Kala Wediem, Para Satiem, Murti Wisesa Sayem, Berawi Purateng Kariem, Sri Gori Wang Sitte Deyem, Sama dresta Warah Satiem,

Om, Umapah Te Sarwa Gari, Sang Kariem Gari, Denta Sambu, Namo Dewi Durga Isora, Sa Durga Layem,

Om, Rudra Dewa Mahadeyem, Gangga Gori Padem, Dewi Durga Laye, Sabarliate Siwa Sri Sinayogati. Om, Sarwa Dewa. Om, Widayem. Om, Mang Sada Rudrem Namah Swaha,

           
24.    Pura Desa

a. Mantra,
Om, Isano Sarwa Widnyana, Iswara Sarwa Bhutanem, Brahmana Dipati Brahman, Siwastu Sada Siwa Ya. Om Siwa Dipata Ya Namah

b. Mantra,
Om, Namah Dewa Denda, Te Alungang Sapratiaksaniem, Sarwa Jagat Maha Tiksia, Ya Namah Swaha

25.    Pure Puseh

a. Mantra,
Om, Giripati Maha Wiryam, Mahadewa Prastita Linggam, Sarwa Dewa Pranamyanam.  Om Giri Dipata Ya Namah

b. Mantra,
Om, Om, Sri Maha Dewi Kangkasa, Sri Sedana Namah       Swaha

26.    Pura Segara

a. Mantra,
Om Nagendra Krura Murtinam, Gajendra Matsya Waktranem, Baruna Dewa Masarirem, Sarwa Jagat Sadatmakam. Om, Baruna Dipata Ya Namah

b. Mantara,
Om, Nagendra Krura Murtiyem, Gajendra Matsiya Waktranem, Baruna Dewa Masarirem, Sarwa Jagat Suda Temahen

27.    Pura Batur/Ulun Danu
Mantra,
Om, Sridana Dewika Bawyam, Sarwa Rupa Watistaya, Sarwadjnaka Mitidatyam, Sri Sri Dewi Namastute. Om, Sri Dipata Ya Namah

28.    Purwa Pekardin Danghyang Nirarta
Mantra,
Om, Dwijendra Purwanem Siwam, Brahmanam Purwantistanam, Sarwa Dewa Masarirem, Suryamreta Pawitranam. Om, Dwijendra Dipata Ya Namah.

29.    Pura Pulaki
Mantra,
Ang Ung Mang. Om, Srimas Pandya, Mentangyudaya Namah Swaha

                                   
30.    Pura Melanting
Mantra,
Om, Ung Giripatya Sukla, Dewi Sling King, Stiktaya Namah Swaha. Om, Ung Swabawa Dewi Sukla, Dewi Maha Saktyah Namah Swaha.

31.    Saraswati
Mantra,
Om, Brahma Putiem Mahadewi, Brahmania Brahmanandini, Saraswati Sadnya Yoni, Pradnyana Ya Saraswati

32.    Pura Besakih
Mantra,
Om, Ah Mang Tang, Hyang Putranjaya, Maha Sidiyem, Sarwa Jagat Pratistanem, Namah Swaha

33.    Guru Piduka
Mantra,
Om, Pakulun Hyang Predana Purusa, Hyang Siwa, Hyang Surya, Candra Iki Manusan Ira Maguru Piduka, Angaturaken Pamahayu, Wus Sira Ketanggap, Den Ira Sang Sedhana, Begawan Penyarikan, Muwang Begawan Citra Gota, Citra Goti, Menawi Manusan Ida, Ana Aturan Saud Muwang Linyok, Sampun Ta Sira Angadaken Piduka, Lugrahi Manusan Ira Amuhun Tirta. Om, Sidi Rastu Ya Namah Swaha.

34.    Hyang Guru Kemulan
Mantra,
Om, Pakulun Sang Hyang Reka, Sang Hyang Kawi Swara, Sang Hyang Saraswati, Suksma Sang Hyang Brahma, Wisnu, Iswara, Mekadi Sang Hyang Surya Candra Lintang Trenggana, Pakulun Dasaran, Ida…………….
(Manut ngaturan banten dan manut nunas wasuh pada.)
 
35.    Gunung Agung
Mantra,
Om, Ang Ring Sah, Bhatara Giri Putri, Siwa Bumi Maha Sakti Ya Namah Swaha

36.    Prajapati
Mantra,
Om, Ang Brahma Prajapati Atah, Swayambur Waradam Guru, Pada Yoni Catur Waktra, Brahma Sakalam Iciyate.
                                                                       





E.      Alat-Alat Dasar Untuk Pemangku Dalam Penyelenggaraan Upacara.
1. Gentha/Bajra
2. Siwambha, Sibuh, Sangku Panglukatan
3. Dulang, Lekeh daun ambengan yang berjumlah 108
4. Babokoran sebagai tempat bija
5. Sirowista
6. Daksina Lingga
7. Pasepan dan Dupa
8. Sirat Toya dari 11 helai ambengan
9. Kalpika
10. Kesa Berana dan Kama Berana
11. Asta berana dan Kanta Berana
12. Katipat
13. Canang Sari
14. Sasap


F.      Fungsi dan Arti Alat-Alat Dasar Pada Pemangku Dalam Penyelenggaraan Upacara.

1.   Air
a.   Air Biasa
(1). Toya
(2). Tirta
Air yang telah disucikan
Penggunaannya,
(a). Untuk Penyucian
-          Pengelukatan
-          Pebersihan
-          Prtayascittha
(b). Untuk Kematian
-          Pengentas
-          Penembak
-          Pemanah
(3). Wasuh Pada
Dimohon di tempat suatu pelinggih
Penggunaannya, Untuk nunas kerahayuan,
Pelaksanaannya,

           
b.    Air Kelapa Muda
Air yang sudah suci,
sehingga langsung dapat dipergunakan
                                                           
2.  Bunga
Dipakai sebagai,
a.       Menyampaikan kesucian hati untuk sembahyang
b.      Perlengkapan banten untuk nanding canang
c.       Menyampaikan rasa duka untuk kematian
d.      Menyampaikan rasa suka/hormat

3.   Api
a.   Jenis Api
Sebelum upacara dimulai, didahului dengan menghidupkan api yaitu,
(1). Api biasa (dupa, pasepan, dll)
(2). Api dalam diri sendiri
           
a.      Fungsi Api
(1).   Panasnya meresap kesegala penjuru
(2).   Asapnya berkilau mengudara sebagai perantara antara bumi dengan langit manusia dan Tuhan
(3).   Sinar cahayanya menerangi kegelapan alam/manusia

c.   Bentuk/Penggunaannya
(1)     Bentuk dupa, daar asep, menimbulkan sinar, asap kecil tetapi jelas mengudara
(2)     Bentuk Dipa, dipakai lilin, lampu atau yang sejenisnya, menimbulkan api dan nyala, sinar cahaya terang
(3)     Bentuk obor, api dalam nyala yang besar sering dipakai perakpak
(4)     Bentuk api takep, digolongkan dalam bentuk dupa, penggunaannya khusus dalam buta yadnya


4.   Bija/Gandaksata
a.  Artinya
Buah padi padian yang utuh dan berbau wangi

b.   Fungsinya
Sebagai simbul benih yang suci anugrah Ardha Nare Swari/purusa predana
                                   
c.   Pemakaian
Sama dengan tirta
(1)     Ditaburkan di tempat upakara bersama dengan tirta, bunga sebagai simbul penaburan benih yang suci
(2)     Pada seseorang yang telah selesai mebakti dan mewangsuh pada

d.   Tempat Penaburan
(1)     Diantara kedua kening yang dianggap sebagai mata   ketiga
(2)     Dikerongkongan
(3)     Ditelan yang utuh 3 biji

5.   Kalpika/Kartika
a.   Dibuat dari
(1)   Daun kembang sepatu
(2)   Helai bunga kembang sepatu
(3)   Helai bunga jepun

b.  Bentuknya
Segi empat belah ketupat, melambangkan Tri Murti
(1)     Daun kembang sepatu warna hijau hitam lambang Dewa Wisnu
(2)     Bunga kembang sepatu warna merah lambang Dewa Brahma
(3)     Kembang Jepun warna putih kuning lambang Dewa Siwa


c.   Fungsinya
Sebagai pengganti Tunjung untuk menuntun paratma


6.   Sirowista/Karawista
a.   Bahannya
(1)     3 helai rumput ilalang
(2)     Helai kembang cempaka
(3)     Sari kembang sepatu

b.   Pemakaian
(1)     Di Siwamba
(2)     Diri sendiri/seseorang di kepala
(3)     Pretima
(4)     Perlengkapan lainnya
                                                           
c.   Simbul Sirowista
(1)     Untuk penyucian
(2)      Merupakan lambang Windu dan Nada yang melambangkan hurup suci Om Kara

d.   Bentuknya
Identik dengan ananta sana, tempat kedudukan Tuhan, yaitu pagelaran anantaboga, Wasuki yaitu Ular NagaEkor menggulung ke dalam, kepala tegak ke atas/ujung ilalang, batang rumput sebagai badan
                                               
7.   Seet Mingmang
a.   Bahan 
   Rumput ilalang
b.   Bentuk 
Segi empat, bentuk wajik
c.   Pemakaian    
(1)   Penyucian sesajen
(2)   Pengembalian pada asal Nya
Misalnya,
Pada upacara pengguntingan  rambut tongkat pada puspa/sekah


8.   Canang Genten
a.   Lambang
Pemujaan pada Tuhan dalam tiga aspek Tri Murti, yakni Brahma, Wisnu Iswara

b.   Bahan
(1)     Bunga, lambang kesucian
(2)     Pandan harum, wangian lambang Iswara
(3)     Sirih lambang Wisnu
(4)     Kapur lambang Siwa
(5)     Pinang lambang Brahma
(6)     Tetuwesan/reringgitan, kesungguhan

9.   Daksina
a.   Lambang 
Alam, Stana Hyang Widhi
                                   
b.   Bahan
(1)     Beras
(2)     Pipis bolong
(3)     Buah kelapa yang dikupas
(4)     Telur itik
(5)     Gantusan
(6)     Pelawa Peselan
(7)     Bija Ratus
(8)     Tingkih
(9)     Pangi
(10)   Pisang Mentah
(12)   Canang Genten
(13)   Canang Payasan
Jadi : Daksina merupakan banten yang paling lengkap
                                                                                   
10. Peras
Pengertian/arti peras, Peras artinya presida, tercapainya kesuksesan
G.     Lambang-Lambang Pada Jenis Jenis Banten
1.      Peras
Lambang perjuangan dan doa agar mencapai sukses  dalam hidup. Istilah Peras sama dengan presida, berarti tercapainya sukses dalam hidup

2.      Daksina
Lambang alam, Stana Hyang Widhi, buah kelapa dalam daksina harus dikupas serabutnya, sehingga batoknya bersih, sebagai isyarat agar manusia menghilangkan pengaruh negatif indria yang mengikat

3.   Canang
Lambang pemujaan kepada Tuhan dalam tiga aspek Tri Murti, yakni, Brahma – Buah pinangWisnu – daun sirih, Iswara- Kapur

4.   Penyeneng
Lambang konsep hidup yang seimbang dinamis dan produktif

5.   Tulung
Lambang pengharapan (mohon pertolongan agar manusia hidup  saling menolong)
                                               
6.   Sesayut
Lambang perjuangan hidup untuk mencapai kerahayuan secara bertahap

7.   Kewangen
Lambang aksara suci prenawa Om, Kojong kewangen, lambang Ardha Candra, Uang kepeng melambangkan Windu, Cili lambang Nada

8.   Lis
Lambang senjata Dewata Nawa Sanga, untuk mensucikan secara sepiritual

9.   Prayascittha
Melambangkan penyucian pikiran

10. Durmanggala
Pertanda agar melakukan perbaikan prilaku, sehingga terhindar dari bencana, alamat buruk, atau kemalangan


11. Bija
Lambang benih-benuh kesucian, dengan memakai bija seusai sembahyang diharapkan agar manusia senantiasa menumbuhkan dan memupuk benih-benih kesucian dalam dirinya.

12. Bunga
Lambang ketulusan hati manusia dalam beryadnya, ngaturang bakti, atau menyampaikan rasa duka

13. Reringgitan
Lambang ketetapan hati untuk beryadnya

14. Pelawa
Lambang intisari hati yang suci

15. Raka-Raka
Lambang Widiadara-Widiadari yakni melambangkan orang berpengetahuan dan menghayati keagamaan dan kesucian

16. Resi Gana
Lambang permohonan keselamatan agar terhindar dari bencana. Gana terkenal sebagai Dewa pelindung dari segala mara bahaya.
                                               
17. Bebangkit
Lambang atau simbul kedahsyatan alam semesta. Dalam visi hindu alam ini sebenarnya sahabat manusia namun sekaligus musuh.
Apabila manusia mengasihani, merawat alam dengan baik, maka alam pun akan bersahabat dengan manusia, begitupun sebaliknya. Maka itu dewata banten bebangkit adalah Dewi Durgha, perwujudan Siwa Saat kroda.

18. Pulegembal
Lambang peruwatan karakter buruk Butha Kala dengan Dewatanya Bethara Gana

19. Suci
Lambang kesucian Hyang Widhi, sekaligus anugrah kemakmuran kepada manusia. Jaja sesamuhan berwarna putih melambangkan kesucian. Jaja sesamuhan berwarna kuning, mengisyaratkan anugrah kemakmuran.

                                               
H.   Doa - Doa

1.  DOA DALAM RANGKA
PELEPASAN DAN PENYAMBUTAN

Om Awignamastu Nama Sidham, Om Adityasya Paramjyotir, Rakta Tejo Namo Stute Sweta Pangkaja Madiasta, Bhaskara ya Nama Stute, Om, Hinaksaram Hina Padam, Hinamantram Tatewaca Hina Bhakti Hina Widdhi, Sada Siwa Namo Stute, Mantra Hinam Kriyahinam, Bhaktinam Parameswarah, Tat Pujitam Mahadewah, Paripurnam Tat Astu Me

Om, Hyang Widdhi, Tuhan Yang Maha Agung, Terimalah Sembah Bhakti Hamba, Segala Puja dan Puji,   Angayubagya Kami  Haturkan Kehadapan Hyang Widdhi,  Karena Atas Asung Kertha Wara Nugraha Hyang Widdhi,  Hari Ini  Kami Dapat Melaksanakan  Acara ……………………, Sesuai Dengan Rencana dan Harapan Kami Bersama

Om, Hyang Widdhi Tuhan Yang Maha Kuasa, Sesuatu Telah Kami Lakukan Dengan Kemampuan  Kami Yang Sangat Terbatas, Segalanya itu, Tidak Dapat Kami Laksanakan Dengan Baik Dan Sempurna, Tanpa Berkenan Anugraha Dan Perlindungan Hyang Widhhi, Oleh Karena Itu Kehadapan Hyang Widdhi Tidak Henti-Hentinya, Kami Bersujud Dan Berdoa Seraya Memohon,

Om Hyang Widdhi Berikanlah Kami Bingbingan, Tuntunan, Serta Kekuatan Lahir Batin, Khususnya Kepada ……………………………………………………………………………………………Mampu Mengemban Tugas Dan Kewajibannya  Dengan Sebaik-Baiknya. Sebagai Pelayan Masyarakat, Yang Jujur, Bersih, Tegas dan Adil, Sesuai Dengan Harapan Kami

Kami Menyadari, Bahwa Kehidupan Kami Papa Tidak Luput Dari Kesalahan Dan Kekurangan Oleh Karenanya, Ampunilah Kesalahan dan Kekurangan Kami. Tuntunlah Kami Ke Jalan Yang Baik Dan Benar Sehingga Kami Dapat Berpikir Yang Jernih, Berkata Serta Bebuat Yang Baik Dan Benar Atas Segala Anugrah Dan Perlindungan Hyang Widdhi Senantiasa Merestui Serta Mengabulkan Doa dan Permohonan Kami

Om, Dirgayur Astu Tat Astu Astu Swaha, Om Santhi, Santhi, Santhi, Om

                                   
                                   
3.      Doa
Om Swasti Astu

Om Adityasya param jyoti
Rakta Tejo Nama Stute
Sweta Pangkaja Madyaste
Baskare Ya namah Stute

Om Ksama Swamam Jagatnata
Sarwa Papa Hitang Karah
Sarwa Karye Sudham Dehi
Pranamya Surya Swaram

Ya tuhan Sinar Hyang Surya yang maha hebat, engkau bersinar merah, hamba memujamu, Hyang Surye yang berstana di tengah tengah teratai putih hamba memujamu yang menciptakan sinar yang berkilauan.

Ya Tuhan limpahkan lah yang menggemnbirakan kepada hamba, Ya Tuhan maha pemurah, pelindung alam semesta, pencipta semua mahluk, ampunilah dosa hamba dan anugrahilah hamba atas semua karya yang dilakukan, ya Tuhan engkau memancarkan sinar suci ibarat Hyang Surya memancarkan sinarnya, hamba sujud kepadamu, ya Tuhan semoga damai di hati damai di dunia dan damai selalu

Om Santi, Santi, Santi Om.


Inggih Tikas Kepemangkuan Puniki Titiang Puputang Dumun Rawuh Iriki, Puput Kapupul Rikalaning, Budha Umanis Prangbakat, Tahun 2003, Pukul 10.00 Wita, Di Banjar Batur Sari, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.

Titiang Sane Mupulang, Ir. Putu Januar Ardhana, Pemangku Jan Banggul Pura Dalem Antap dan Pemangku Kawitan Sira Arya Gajah Para, Sane Magenah Ring Desa Takmung Klungkung. Sane mangkin taler dados Pemangku Banjar, Banjar Batur Sari, Kesiman Kertalangu Denpasar.






Ir. Putu Januar Ardhana



Kurukulum Vitae

  1. Nama                           : Ir. Putu Januar Ardhana
  2. Tempat/Tgl. Lahir       : Tabanan, 6 Januari 1960
  3. Alamat                        : Jalan Sekarsari 14, Denpasar Timur, Bali
  4. Pekerjaan                     : Dosen Kopertis (PNS), di Pekerjakan di Unwar
  5. Gol/Pangkat                : IVa/Pembina
  6. Jabatan Akademik      : Lektor Kepala
  7. Alumni                        : Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan
Universitas Udayana Denpasar
  1. Organisasi : 
    1. Forum Komunikasi GMNI
    2. Ketua Pemangku Semeton Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas Se Indonesia
    3. Pembina UKM Kempo Unwar
    4. Pelatih dan Wasit Wusu Tingkat Nasional  (pertama  di Bali)

  1. Penataran
    1. Penataran P-4
    2. Penataran TOT P-4
    3. Penataran Buku Ajar
    4. Kursus Kewaspadaan Nasional

  1. Penelitian Individu
    1. Pengaruh Dosis Pupuk NPK terhadap Tingkat Serangan Penyakit Helminthosporium oryzae pada Tanaman Padi
    2. Beberapa Teknik Budidaya Untuk memproduksi Sayuran Dataran Rendah (cabai besar merah) di Luar Musim
    3. Strategi Pengendalian Hama Terpadu Dalam Mewujudkan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan
    4. Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen dan Zat Pengatur Tumbuh           Dekamon 22,3 L Terhadap Peretumbuhan dan Produksi Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
    5. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah Pada Pemberian Dosis Pupuk Nitrogen dan Zat Pengatur Tumbuh  Dekamon 22,3 L
    6. Pengaruh Lama Rendaman Jerami dan Lama Proses Pengomposan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
    7. Pengaruh Prekuensi Pengolahan Tanah dan Dosis Pupuk Organik Soil Treatment (OH) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium sativum L)
    8. Pengaruh Ketebalan Mulsa Jerami dan Jarak Tanam terhadap Hasil Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
    9. Pengaruh Media dan Usia Biakan Jamur  Soicaria sp Terhadap tingkat kematian Helopeltis antonii


  1. Penelitian Kelompok
    1. Dampak Sosial Ekonomi Kepariwisataan di Kelurahan Kerobokan Kabupaten Badung
    2. Dampak Pemasyarakatan dan Pembudayaan P-4 di Kabupaten Dati II Jembrana, Bali
    3. Dampak Pemasyarakatan P-4 di Desa Tertinggal di Bali
    4. Pembuatan Amdal Kawasan Wisata Kintamani
    5. Pembuatan Amdal Kawasan Wisata Bedugul
    6. Pembuatan Amdal Kawasan Wisata Pantai Soka
    7. Pembuatan Amdal Kawasan Wisata Nusa Penida
    8. Pembuatan Amdal Kawasan Wisata Tulamben
    9. Pembuatan Amdal Kawasan Industri Celukang Bawang
    10. Pembuatan Amdal Hotel Green Garden Kuta


  1. Bidang Yang Pernah Ditekuni
    1. Kepala Pusat Penelitian Unwar
    2. Ketua Redaksi Majalah Puslit Unwar
    3. Ketua Majalah Ilmiah Fakultas Pertanian Unwar
    4. Anggota Redaksi Majalah Ilmiah Kopertis Wilayah VIII
    5. Anggota Redaksi Majalah Kampus Unwar


  1. Buku-Buku Yang Pernah Ditulis
    1. Diktat Dasar Dasar Perlindungan Tanaman
    2. Diktat Ilmu Alamiah Dasar
    3. Diktat Pengendalian Hama Terpadu
    4. Pula Pali Sane Kemargiang Di Pura Antap Klungkung
    5. Pula Pali Di Sanggah Merajan di Bali
    6. Indik Kepemangkuan
    7. Lalintih Sira Arya Gajah Para dan Bretara Sira Arya Getas
    8. Gaguritan Sira Arya Gajah Para.
    9. Selayang Pandang A.A. Gede Mandera
    10. Selayang Pandang Pura Suralaya Banda
    11. Selayang Pandang Sanggah Pamerajan Di Bali


  1. Karya Yang Lain.
    1. Mengkomputerisasi Lontar Siwa Gama
    2. Mengkomputerisasi Lontar Ganapati Tatwa
    3. Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Darma Wijaya
    4. Mengkomputerisasi Lontar kekawin Arjuna Premada
    5. Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Saba Parwa
    6. Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Swarga Rohana
    7. Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Mosala Parwa
    8. Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Jarasanda
    9. Mengkomputerisasi Kekawin Karna Antaka
    10. Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Kangsa Antaka
    11. Mengkomputerisasi Lontar Kala Tatwa
    12. Mengkomputerisasi Lontar  Lebur Gangsa
    13. Mengkomputerisasi Lontar Janana Tattwa.
    14. Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Hariwangsa.
    15. Mengkomputerisasi Lontar Wirata Parwa
    16. Mengkomputerisasi Lontar Kekawin Bima Wijaya
    17. Mengkomputerisasi Lontar Udiyoga Parwa
    18. Mengkomputerisasi Lontar Kakawin Brahmanda Purana
    19. Mengkomputerisasi Lontar Astupungku
    20. Mengkomputerisasi Lontar  Brahmokta
    21. Mengkomputerisasi Lontar Sri Tattwa
    22. Mengkomputerisasi Lontar Dasa Kanda
    23. Mengkomputerisasi Lontar Kamahanikam
    24. Mengkomputerisasi Lontar Putru saji
    25. Mengkomputerisasi Lontar Haji Kanda
    26. Mengkomputerisasi Lontar Rudra Purana
    27. Mengkomputerisasi Lontar Siwa Purana
    28. Mengkomputerisasi Lontar Stri Pralapita
    29. Mengkomputerisasi Lontar  Calonarang
    30. Mengkomputerisasi Lontar Dewa Ruci
    31. Mengkomputerisasi Lontar Gagak Aking
    32. Mengkomputerisasi Lontar Kunjara Karna
    33. Mengkomputerisasi Lontar Tata Buana
    34. Mengkomputerisasi Lontar Tatwa Siwa Purana
    35. Mengkomputerisasi Lontar Tatwa Bujangga Bali
    36. Mengkomputerisasi Lontar Bagawad Gita
    37. Mengkomputerisasi Lontar dalem Sida Karya
    38. Mengkomputerisasi Lontar Kapi Parwa









                                                                                 




















3 komentar:

  1. Terimakasih at as tuntunannya, Dan pemaparannya secara detail Dan global dalam menuntun Pemangku, guns meningkatkan kemampuan Spiritual dalam menuntun Umat. Suksma land Angayubagia.

    BalasHapus
  2. Bagus sekali utk para pemangku dalam mengemban kepemangkuannya , sangat jelas , detail semoga dapat menambah ilmu bagi para pinandita sbg Manggala upacara...matur Suksma , dumugi rahayu

    BalasHapus
  3. Om Suastyastu
    Mohon maaf, tiyang mau bertanya sedikit, didalam memimpin suatu upacara ,bolehkah seorang pemangku duduk sejajar dengan linggih Ida Pedanda di bale pemiyos ? Mohon pencerannya, terima kasih.
    Om Canti,Canti,Canti Om

    BalasHapus